際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
NORMALISASI DATA 
Basis Data
Normalisasi 
 Normalisasi merupakan sebuah teknik 
dalam logical desain sebuah basis data 
yang mengelompokkan atribut dari suatu 
relasi sehingga membentuk struktur relasi 
yang baik (tanpa redudansi). 
 Normalisasi adalah proses pembentukan 
struktur basis data sehingga sebagian 
besar ambiguity bisa dihilangkan.
Tujuan Normalisasi 
 Untuk menghilang kerangkapan data 
 Untuk mengurangi kompleksitas 
 Untuk mempermudah pemodifikasian data
Proses Normalisasi 
 Data diuraikan dalam bentuk tabel, 
selanjutnya dianalisis berdasarkan 
persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. 
 Apabila tabel yang diuji belum memenuhi 
persyaratan tertentu, maka tabel tersebut 
perlu dipecah menjadi beberapa tabel 
yang lebih sederhana sampai memenuhi 
bentuk yang optimal.
Tahapan Normalisasi 
 Tahap Normalisasi dimulai dari tahap 
paling ringan (1NF) hingga paling ketat 
(5NF) 
 Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF 
atau BCNF karena sudah cukup memadai 
untuk menghasilkan tabel-tabel yang 
berkualitas baik. 
 Urutan: 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
Normalisasi data
Normalisasi 
Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika 
memenuhi 3 kriteria sbb: 
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka 
dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join 
Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / 
didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru 
tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama 
persis. 
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat 
perubahan data (Dependency Preservation). 
3. Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF) (-akan 
dijelaskan kemudian-)
Normalisasi 
Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat 
terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut 
tidak melanggar Bentuk Normal tahap 
ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
Normalisasi data
Tabel Universal 
Tabel Universal (Universal / Star Table)  
sebuah tabel yang merangkum semua 
kelompok data yang saling berhubungan, 
bukan merupakan tabel yang baik. 
Misalnya:
Tabel Universal 
No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 
2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 
MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 
5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
Functional Dependency 
 Notasi: A  B 
A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti 
secara fungsional A menentukan B atau B 
tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 
baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai 
B juga sama 
 Notasi: A  B atau A x B 
Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya.
Functional Dependency 
Contoh tabel nilai
Functional Dependency 
Functional Dependency dari tabel nilai 
 Nrp  namaMhs 
Karena untuk setiap nilai nrp yang sama, maka nilai namaMhs 
juga sama. 
 {Namakul, nrp}  NiHuruf 
Karena attribut Nihuruf tergantung pada Namakul dan nrp secara 
bersama-sama. Dalam arti lain untuk Namakul dan nrp yang 
sama, maka NiHuruf juga sama, karena Namakul dan nrp 
merupakan key (bersifat unik). 
 NamaKul  nrp 
 Nrp  NiHuruf
Contoh FD 1 
 Andaikan ada tabel: 
NILAI (NIM, Nm-mk, Semester, Nilai) 
 Atribut kunci: NIM, Nm-mk, Semester 
 Maka Functional Dependency: 
NIM, Nm-mk, Semester -> Nilai
Bentuk-bentuk Normal 
1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal 
Form / 1NF) 
2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal 
Form / 2NF) 
3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 
3NF) 
4. Boyce-Code Normal Form (BCNF) 
5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 
4NF) 
6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 
5NF)
Normal Pertama (1st Normal Form) 
 Aturan : 
Tidak adanya atribut multi-value, atribut 
komposit atau kombinasinya. 
Mendefinisikan atribut kunci. 
Setiap atribut dalam tabel tersebut harus 
bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi 
lagi)
Contoh 1 (atribut multi-value) 
Misal data mahasiswa sbb: 
Atau: 
Tabel-tabel di atas tidak memenuhi syarat 1NF
Contoh 1 (samb) 
Didekomposisi menjadi: 
 Tabel Mahasiswa 
 Tabel Hobi
Contoh 2 (composite) 
JadwalKuliah 
Kodekul NamaKul Dosen Kelas Jadwal 
 Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan antara 
Hari dan Jam. 
 Jika asumsi hari dan jam memegang peranan penting 
dalam sistem basis data, maka atribut Jadwal perlu 
dipisah sehingga menjadi JadwalHari dan JadwalJam 
sbb: 
JadwalKuliah 
Kodekul NamaKul Dosen Kelas JadwalHari JadwalJam
Normalisasi Kedua (2nd Normal Form) 
 Aturan : 
 Sudah memenuhi dalam bentuk normal 
kesatu (1NF) 
 Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung 
(functional dependency) pada atribut kunci 
 Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut 
harus dipisah pada tabel yang lain 
 Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign 
key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi
Contoh 
Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF: 
Mhs_nrp mhs_nama mhs_alamat mk_kode mk_nama mk_sks nihuruf 
 Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp, mk_kode} yang 
dianggap sebagai primary key sedangkan: 
{Mhs_nrp, mk_kode}  mhs_nama 
{Mhs_nrp, mk_kode}  mhs_alamat 
{Mhs_nrp, mk_kode}  mk_nama 
{Mhs_nrp, mk_kode}  mk_sks 
{Mhs_nrp, mk_kode}  nihuruf 
 Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel 
yang memenuhi syarat 2NF
Contoh (samb) 
Func{Mtiohns_anlr pd,e mpke_nkoddeen} c yn y naih surbubf : 
(fd1) Mhs_nrp  {mhs_nama, mhs_alamat} 
(fd2) Mk_kode  {mk_nama, mk_sks} 
(fd3) 
fd1 (mhs_nrp, mk_kode, nihuruf)  Tabel Nilai 
fd2 (Mhs_nrp, mhs_nama, mhs_alamat)  Tabel Mahasiswa 
fd3 (mk_kode, mk_nama, mk_sks)  Tabel MataKuliah
Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form) 
 Aturan : 
 Sudah berada dalam bentuk normal 
kedua (2NF) 
 Tidak ada ketergantungan transitif 
(dimana atribut bukan kunci tergantung 
pada atribut bukan kunci lainnya).
Contoh 
Tabel berikut memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi 3NF: 
Mahasiswa 
Nrp Nama Alm_Jalan Alm_Kota Alm_Provinsi Alm_Kodepos 
 karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alm_kota 
dan alm_Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut 
non primary key yang lain (yakni alm_kodepos): 
alm_kodepos  {alm_Provinsi, alm_kota} 
 Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi SehinggMaa thabaesli stewrase (bNurtp p,e nrlaum diad,e akolmm_pjoaslaisni ,mm eennjjaaddii:: 
alm_kodepos) 
Kodepos (alm_kodepos, alm_provinsi, 
alm_kota)
Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi ketiga, 
sudah siap diimplementasikan. Sebenarnya masih ada 
lagi bentuk normalisasi yang lain; Normalisasi Boyce- 
Codd, 4NF, 5NF, hanya saja jarang dipakai. Pada 
kebanyakan kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.
Boyce-Codd Normal Form 
(BCNF) 
 Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk 
setiap functional dependency terhadap setiap atribut 
atau gabungan atribut dalam bentuk: X  Y maka X 
adalah super key 
 tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan 
functional dependency yang ada, sehingga X menjadi 
super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi 
 Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi 
setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . 
Perbedaannya, untuk functional dependency X  A, 
BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary 
key.
Bentuk Normal Tahap Keempat 
(4th Normal Form /4NF) 
 Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam 
sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk 
BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh 
memiliki lebih dari sebuah multivalued 
atribute 
 Untuk setiap multivalued dependencies 
(MVD) juga harus merupakan functional 
dependencies
Contoh 
Misal, tabel berikut tidak memenuhi 4NF: 
Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat 
memiliki lebih dari satu skill. Untuk kasus seperti ini tabel 
tersebut harus di-dekomposisi menjadi: 
(Employee, Project) 
(Employee, Skill)
Bentuk Normal Tahap Keempat 
(5th Normal Form /5NF) 
 Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat 
memiliki sebuah lossless decomposition menjadi 
tabel-tabel yg lebih kecil. 
 Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk 
berdasarkan functional dependency, 5NF 
dibentuk berdasarkan konsep join dependence. 
Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi 
menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa 
digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel 
semula
Studi Kasus Normalisasi Data 
Untuk mendapatkan hasil yang paling normal, maka 
proses normalisasi dimulai dari normal pertama. 
Field-field tabel di atas yang merupakan group berulang : 
NoPegawai, NamaPegawai, Golongan, BesarGaji.
Normalisasi pertama 
Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari 
ketergantungan parsial. menjadikan field-field menjadi 
tergantung pada satu atau beberapa field. Karena yang 
dapat dijadikan kunci adalah NoProyek dan NoPegawai, 
maka langkah kemudian dicari field-field mana yang 
tergantung pada NoProyek dan mana yang tergantung 
pada NoPegawai. 
NP001 
NP001 
NP002 
NP002 
BRR 
BRR 
PEMDA 
PEMDA 
900.000
Normalisasi Kedua 
 Field-field yang tergantung pada satu field 
haruslah dipisah dengan tepat, misalnya 
NoProyek menjelaskan NamaProyek dan 
NoPegawai menjelaskan NamaPegawai, 
Golongan dan BesarGaji.
Normalisasi Kedua 
TABEL PROYEK 
TABEL PEGAWAI 
900.000
Untuk membuat hubungan antara dua tabel, dibuat suatu 
tabel yang berisi key-key dari tabel yang lain. 
TABEL PROYEKPEGAWAI
Normalisasi Ketiga 
Pada tabel diatas masih terdapat masalah, bahwa 
BesarGaji tergantung kepada Golongan nya. Padahal 
disini Golongan bukan merupakan field kunci. 
Artinya kita harus memisahkan field non-kunci Golongan 
dan BesarGaji yang tadinya tergantung secara parsial 
kepada field kunci NoPegawai, untuk menghilangkan 
ketergantungan transitif.
TABEL PROYEK 
TABEL PEGAWAI 
TABEL GOLONGAN 
TABEL PROYEKPEGAWAI
Studi Kasus Normalisasi 
No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 
2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 
MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 
5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
1NF 
No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 
2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 
2683 Welli MI MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 
5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 
5432 Bakri AK AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 
5432 Bakri AK MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
2NF 
No-Mhs Nama-Mhs Jurusan 
2683 Welli MI 
5432 Bakri AK 
Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen 
MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati 
MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita 
AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia 
MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola 
No-Mhs Kode MK Nilai 
2683 MI350 A 
2683 MI465 B 
5432 MI350 C 
5432 AKN201 B 
5432 MKT300 A 
Tabel Mahasiswa 
Tabel Kuliah 
Tabel Nilai
3NF 
Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen 
MI350 Manajemen Basis Data B104 
MI465 Analisis Prc. Sistem B317 
AKN201 Akuntansi Keuangan 
D310 
MKT300 Dasar Pemasaran B212 
Kode-Dosen Nama-Dosen 
B104 Ati 
B317 Dita 
D310 Lia 
B212 Lola 
Tabel Mata Kuliah 
Tabel Dosen

More Related Content

Normalisasi data

  • 2. Normalisasi Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data yang mengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). Normalisasi adalah proses pembentukan struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
  • 3. Tujuan Normalisasi Untuk menghilang kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data
  • 4. Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
  • 5. Tahapan Normalisasi Tahap Normalisasi dimulai dari tahap paling ringan (1NF) hingga paling ketat (5NF) Biasanya hanya sampai pada tingkat 3NF atau BCNF karena sudah cukup memadai untuk menghasilkan tabel-tabel yang berkualitas baik. Urutan: 1NF, 2NF, 3NF, BCNF, 4NF, 5NF
  • 7. Normalisasi Sebuah tabel dikatakan baik (efisien) atau normal jika memenuhi 3 kriteria sbb: 1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Lossless-Join Decomposition). Artinya, setelah tabel tersebut diuraikan / didekomposisi menjadi tabel-tabel baru, tabel-tabel baru tersebut bisa menghasilkan tabel semula dengan sama persis. 2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation). 3. Tidak melanggar Boyce-Codd Normal Form (BCNF) (-akan dijelaskan kemudian-)
  • 8. Normalisasi Jika kriteria ketiga (BCNF) tidak dapat terpenuhi, maka paling tidak tabel tersebut tidak melanggar Bentuk Normal tahap ketiga (3rd Normal Form / 3NF).
  • 10. Tabel Universal Tabel Universal (Universal / Star Table) sebuah tabel yang merangkum semua kelompok data yang saling berhubungan, bukan merupakan tabel yang baik. Misalnya:
  • 11. Tabel Universal No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
  • 12. Functional Dependency Notasi: A B A dan B adalah atribut dari sebuah tabel. Berarti secara fungsional A menentukan B atau B tergantung pada A, jika dan hanya jika ada 2 baris data dengan nilai A yang sama, maka nilai B juga sama Notasi: A B atau A x B Adalah kebalikan dari notasi sebelumnya.
  • 14. Functional Dependency Functional Dependency dari tabel nilai Nrp namaMhs Karena untuk setiap nilai nrp yang sama, maka nilai namaMhs juga sama. {Namakul, nrp} NiHuruf Karena attribut Nihuruf tergantung pada Namakul dan nrp secara bersama-sama. Dalam arti lain untuk Namakul dan nrp yang sama, maka NiHuruf juga sama, karena Namakul dan nrp merupakan key (bersifat unik). NamaKul nrp Nrp NiHuruf
  • 15. Contoh FD 1 Andaikan ada tabel: NILAI (NIM, Nm-mk, Semester, Nilai) Atribut kunci: NIM, Nm-mk, Semester Maka Functional Dependency: NIM, Nm-mk, Semester -> Nilai
  • 16. Bentuk-bentuk Normal 1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1st Normal Form / 1NF) 2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form / 2NF) 3. Bentuk Normal Tahap (3rd Normal Form / 3NF) 4. Boyce-Code Normal Form (BCNF) 5. Bentuk Normal Tahap (4th Normal Form / 4NF) 6. Bentuk Normal Tahap (5th Normal Form / 5NF)
  • 17. Normal Pertama (1st Normal Form) Aturan : Tidak adanya atribut multi-value, atribut komposit atau kombinasinya. Mendefinisikan atribut kunci. Setiap atribut dalam tabel tersebut harus bernilai atomic (tidak dapat dibagi-bagi lagi)
  • 18. Contoh 1 (atribut multi-value) Misal data mahasiswa sbb: Atau: Tabel-tabel di atas tidak memenuhi syarat 1NF
  • 19. Contoh 1 (samb) Didekomposisi menjadi: Tabel Mahasiswa Tabel Hobi
  • 20. Contoh 2 (composite) JadwalKuliah Kodekul NamaKul Dosen Kelas Jadwal Dimana nilai pada atribut jadwal berisi gabungan antara Hari dan Jam. Jika asumsi hari dan jam memegang peranan penting dalam sistem basis data, maka atribut Jadwal perlu dipisah sehingga menjadi JadwalHari dan JadwalJam sbb: JadwalKuliah Kodekul NamaKul Dosen Kelas JadwalHari JadwalJam
  • 21. Normalisasi Kedua (2nd Normal Form) Aturan : Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF) Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi
  • 22. Contoh Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF: Mhs_nrp mhs_nama mhs_alamat mk_kode mk_nama mk_sks nihuruf Tidak memenuhi 2NF, karena {Mhs_nrp, mk_kode} yang dianggap sebagai primary key sedangkan: {Mhs_nrp, mk_kode} mhs_nama {Mhs_nrp, mk_kode} mhs_alamat {Mhs_nrp, mk_kode} mk_nama {Mhs_nrp, mk_kode} mk_sks {Mhs_nrp, mk_kode} nihuruf Tabel di atas perlu didekomposisi menjadi beberapa tabel yang memenuhi syarat 2NF
  • 23. Contoh (samb) Func{Mtiohns_anlr pd,e mpke_nkoddeen} c yn y naih surbubf : (fd1) Mhs_nrp {mhs_nama, mhs_alamat} (fd2) Mk_kode {mk_nama, mk_sks} (fd3) fd1 (mhs_nrp, mk_kode, nihuruf) Tabel Nilai fd2 (Mhs_nrp, mhs_nama, mhs_alamat) Tabel Mahasiswa fd3 (mk_kode, mk_nama, mk_sks) Tabel MataKuliah
  • 24. Normalisasi Ketiga (3rd Normal Form) Aturan : Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF) Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).
  • 25. Contoh Tabel berikut memenuhi 2NF, tapi tidak memenuhi 3NF: Mahasiswa Nrp Nama Alm_Jalan Alm_Kota Alm_Provinsi Alm_Kodepos karena masih terdapat atribut non primary key (yakni alm_kota dan alm_Provinsi) yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain (yakni alm_kodepos): alm_kodepos {alm_Provinsi, alm_kota} Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi SehinggMaa thabaesli stewrase (bNurtp p,e nrlaum diad,e akolmm_pjoaslaisni ,mm eennjjaaddii:: alm_kodepos) Kodepos (alm_kodepos, alm_provinsi, alm_kota)
  • 26. Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi ketiga, sudah siap diimplementasikan. Sebenarnya masih ada lagi bentuk normalisasi yang lain; Normalisasi Boyce- Codd, 4NF, 5NF, hanya saja jarang dipakai. Pada kebanyakan kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.
  • 27. Boyce-Codd Normal Form (BCNF) Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X Y maka X adalah super key tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key.
  • 28. Bentuk Normal Tahap Keempat (4th Normal Form /4NF) Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies
  • 29. Contoh Misal, tabel berikut tidak memenuhi 4NF: Setiap employee dapat bekerja di lebih dari project dan dapat memiliki lebih dari satu skill. Untuk kasus seperti ini tabel tersebut harus di-dekomposisi menjadi: (Employee, Project) (Employee, Skill)
  • 30. Bentuk Normal Tahap Keempat (5th Normal Form /5NF) Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil. Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yakni apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula
  • 31. Studi Kasus Normalisasi Data Untuk mendapatkan hasil yang paling normal, maka proses normalisasi dimulai dari normal pertama. Field-field tabel di atas yang merupakan group berulang : NoPegawai, NamaPegawai, Golongan, BesarGaji.
  • 32. Normalisasi pertama Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari ketergantungan parsial. menjadikan field-field menjadi tergantung pada satu atau beberapa field. Karena yang dapat dijadikan kunci adalah NoProyek dan NoPegawai, maka langkah kemudian dicari field-field mana yang tergantung pada NoProyek dan mana yang tergantung pada NoPegawai. NP001 NP001 NP002 NP002 BRR BRR PEMDA PEMDA 900.000
  • 33. Normalisasi Kedua Field-field yang tergantung pada satu field haruslah dipisah dengan tepat, misalnya NoProyek menjelaskan NamaProyek dan NoPegawai menjelaskan NamaPegawai, Golongan dan BesarGaji.
  • 34. Normalisasi Kedua TABEL PROYEK TABEL PEGAWAI 900.000
  • 35. Untuk membuat hubungan antara dua tabel, dibuat suatu tabel yang berisi key-key dari tabel yang lain. TABEL PROYEKPEGAWAI
  • 36. Normalisasi Ketiga Pada tabel diatas masih terdapat masalah, bahwa BesarGaji tergantung kepada Golongan nya. Padahal disini Golongan bukan merupakan field kunci. Artinya kita harus memisahkan field non-kunci Golongan dan BesarGaji yang tadinya tergantung secara parsial kepada field kunci NoPegawai, untuk menghilangkan ketergantungan transitif.
  • 37. TABEL PROYEK TABEL PEGAWAI TABEL GOLONGAN TABEL PROYEKPEGAWAI
  • 38. Studi Kasus Normalisasi No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
  • 39. 1NF No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 2683 Welli MI MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 5432 Bakri AK AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 5432 Bakri AK MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A
  • 40. 2NF No-Mhs Nama-Mhs Jurusan 2683 Welli MI 5432 Bakri AK Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola No-Mhs Kode MK Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel Mahasiswa Tabel Kuliah Tabel Nilai
  • 41. 3NF Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 MI465 Analisis Prc. Sistem B317 AKN201 Akuntansi Keuangan D310 MKT300 Dasar Pemasaran B212 Kode-Dosen Nama-Dosen B104 Ati B317 Dita D310 Lia B212 Lola Tabel Mata Kuliah Tabel Dosen