Tajuk 2 2-evolusi Pendidikan Teknik dan Vokasional Nur Imana Agnes
油
Dokumen tersebut membahas tentang evolusi perkembangan pendidikan teknik dan vokasional (PTV) di Malaysia, dimulai dari zaman penjajahan hingga tahun 1970-an. Pada zaman penjajahan, unsur-unsur vokasional diperkenalkan secara terbatas di sekolah-sekolah, seperti pertanian, kerajinan tangan, dan teknik. Setelah kemerdekaan, sistem PTV dikembangkan dengan pendirian sekolah-sekolah v
Sistem pendidikan vernakular di tanah melayuShahrul Zaini
油
Sistem pendidikan vernakular di Tanah Melayu sebelum kemerdekaan terdiri dari lima aliran sekolah yang berbeza untuk Melayu, Cina, Tamil, Islam dan Inggeris, dengan kurikulum dan bahasa pengantar yang berbeza untuk setiap kaum, namun semuanya menghadapi cabaran seperti kehadiran pelajar yang rendah dan kekurangan sumber.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah ekonomi masyarakat Melayu sebelum kedatangan penjajah British, termasuk aktivitas ekonomi sara diri, ciri-ciri ekonomi sara diri, maksud dwiekonomi, kesan dwiekonomi, sistem pendidikan vernakular, dan perkembangan sistem transportasi di Tanah Melayu pada awal abad ke-20.
Sistem pendidikan pondok dan madrasah memainkan peranan penting dalam melestarikan pendidikan agama di kalangan masyarakat Melayu. Kaedah pembelajarannya menekankan penghafalan kitab-kitab agama sambil melatih santri menjadi ulama yang berpengetahuan luas. Walaupun terdapat perbezaan antara sistem tradisional dan moden, kedua-duanya berjaya melahirkan tokoh-tokoh agama yang memimpin masyarakat.
Kajian ini bertujuan meningkatkan kemahiran murid memegang pisau dan memotong sayur serta motivasi mereka melalui penggunaan "Stesen Bermain Playdough". Hasilnya menunjukkan bahawa playdough berjaya meningkatkan kemahiran memegang pisau 100% murid dan memotong sayur 60% murid. Ia juga meningkatkan motivasi 100% murid untuk memperbaiki kemahiran tersebut.
Laporan Pelaksanaan Bengkel Meningkatkan Kemahiran Memegang Pisau dan Memoton...Sherly Jewinly
油
Bengkel ini bertujuan melatih murid cara memegang pisau dan memotong bahan makanan dengan betul dan selamat. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah tersebut kemudian murid berlatih di stesen bermain. Murid kemudiannya menyediakan sandwich sardin dengan bimbingan guru. Projek ini membantu murid membina kemahiran memasak asas.
Program senamrobik sempena program anti dadah diadakan di Sekolah Kebangsaan Sungai Rawang pada 8 Mac 2018. Program ini bertujuan untuk menanamkan gaya hidup sihat serta memberi pendedahan kepada murid tentang aktiviti senamrobik yang boleh dilakukan sendiri. Ia juga bertujuan membina keyakinan diri murid. Program ini dijalankan oleh guru pelatih dari IPG dan dihadiri oleh semua murid sekolah.
Rangkaian pengajaran dan pembelajaran ini membincangkan topik zaman prasejarah untuk murid tahun 4. Ia terdiri daripada beberapa aktiviti termasuk melihat gambar alat zaman prasejarah, aktiviti passing-the-paper tentang kepercayaan prasejarah, membuat peta konsep tentang sikap yang boleh dicontohi, dan melengkapkan lembaran kerja. Pendekatan ini bertujuan membolehkan murid memahami kehidupan, alat, dan s
Rph sejarah tahun 5 peristiwa perjuangan menentang british iiSherly Jewinly
油
Rangkaian pengajaran harian ini membincangkan perjuangan tokoh-tokoh tempatan seperti Dato' Bahaman, Tok Janggut dan Mat Salleh menentang British. Murid akan belajar mengenai peristiwa penentangan dan sebab penentangan setiap tokoh serta iktibar yang boleh diperoleh daripada perjuangan mereka. Aktiviti termasuk mendengar audio, mengisi templet dan mengelompokkan iktibar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Kajian ini bertujuan meningkatkan kemahiran murid memegang pisau dan memotong sayur serta motivasi mereka melalui penggunaan "Stesen Bermain Playdough". Hasilnya menunjukkan bahawa playdough berjaya meningkatkan kemahiran memegang pisau 100% murid dan memotong sayur 60% murid. Ia juga meningkatkan motivasi 100% murid untuk memperbaiki kemahiran tersebut.
Laporan Pelaksanaan Bengkel Meningkatkan Kemahiran Memegang Pisau dan Memoton...Sherly Jewinly
油
Bengkel ini bertujuan melatih murid cara memegang pisau dan memotong bahan makanan dengan betul dan selamat. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah tersebut kemudian murid berlatih di stesen bermain. Murid kemudiannya menyediakan sandwich sardin dengan bimbingan guru. Projek ini membantu murid membina kemahiran memasak asas.
Program senamrobik sempena program anti dadah diadakan di Sekolah Kebangsaan Sungai Rawang pada 8 Mac 2018. Program ini bertujuan untuk menanamkan gaya hidup sihat serta memberi pendedahan kepada murid tentang aktiviti senamrobik yang boleh dilakukan sendiri. Ia juga bertujuan membina keyakinan diri murid. Program ini dijalankan oleh guru pelatih dari IPG dan dihadiri oleh semua murid sekolah.
Rangkaian pengajaran dan pembelajaran ini membincangkan topik zaman prasejarah untuk murid tahun 4. Ia terdiri daripada beberapa aktiviti termasuk melihat gambar alat zaman prasejarah, aktiviti passing-the-paper tentang kepercayaan prasejarah, membuat peta konsep tentang sikap yang boleh dicontohi, dan melengkapkan lembaran kerja. Pendekatan ini bertujuan membolehkan murid memahami kehidupan, alat, dan s
Rph sejarah tahun 5 peristiwa perjuangan menentang british iiSherly Jewinly
油
Rangkaian pengajaran harian ini membincangkan perjuangan tokoh-tokoh tempatan seperti Dato' Bahaman, Tok Janggut dan Mat Salleh menentang British. Murid akan belajar mengenai peristiwa penentangan dan sebab penentangan setiap tokoh serta iktibar yang boleh diperoleh daripada perjuangan mereka. Aktiviti termasuk mendengar audio, mengisi templet dan mengelompokkan iktibar.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information SystemAinul Yaqin
油
Penelitian mengenai "Analisis Model Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Pendukung Keputusan dalam Lingkungan Bisnis Dinamis" menyoroti bagaimana teknologi Decision Support Systems (DSS) berperan dalam mendukung pengambilan keputusan yang efektif di lingkungan bisnis yang berubah cepat. Dengan memanfaatkan teknik pemodelan dan analisis, DSS dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang serta mengelola risiko secara lebih optimal. Sementara itu, "Analisis Peran Sistem Pendukung Keputusan dalam Pengelolaan Risiko dan Perencanaan Strategis Perusahaan" meneliti bagaimana DSS berkontribusi dalam mengelola ketidakpastian bisnis melalui pendekatan berbasis data.
Dalam ranah Business Intelligence, penelitian "Pemanfaatan Business Intelligence untuk Menganalisis Perilaku Konsumen dalam Industri E-Commerce" membahas bagaimana BI digunakan untuk memahami pola belanja konsumen, memungkinkan personalisasi layanan, serta meningkatkan retensi pelanggan. Selain itu, "Integrasi Business Intelligence dan Machine Learning dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional Perusahaan" mengeksplorasi sinergi antara BI dan Machine Learning dalam mengoptimalkan pengambilan keputusan berbasis prediksi dan otomatisasi.
Di sektor industri manufaktur, penelitian "Peran Algoritma Genetik dalam Optimasi Pengambilan Keputusan pada Industri Manufaktur" menyoroti bagaimana Genetic Algorithm digunakan untuk mengoptimalkan produksi, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi rantai pasok. Sejalan dengan itu, penelitian "Analisis Efektivitas Artificial Neural Networks dalam Prediksi Risiko Kredit Perbankan" mengevaluasi penggunaan Artificial Neural Networks (ANN) dalam memitigasi risiko kredit melalui model prediksi yang lebih akurat dibandingkan metode tradisional.
Dalam ranah kolaborasi organisasi dan manajemen pengetahuan, penelitian "Analisis Efektivitas Group Support Systems dalam Meningkatkan Kolaborasi dan Pengambilan Keputusan Organisasi" membahas bagaimana teknologi Group Support Systems (GSS) dapat meningkatkan efektivitas kerja tim dan proses pengambilan keputusan bersama. Selain itu, "Analisis Faktor Keberhasilan Knowledge Management System dalam Organisasi Berbasis Teknologi" berfokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi Knowledge Management Systems (KMS) dalam organisasi berbasis teknologi, termasuk peran budaya organisasi, adopsi teknologi, dan keterlibatan pengguna.
Pada bidang kecerdasan buatan dan sistem pendukung keputusan berbasis AI, penelitian "Evaluasi Kinerja Sistem Pakar dalam Mendukung Pengambilan Keputusan di Sektor Keuangan" mengeksplorasi efektivitas sistem pakar dalam meningkatkan keakuratan keputusan finansial, sementara "Implementasi Intelligent Agents dalam Meningkatkan Efisiensi Operasional pada E-Commerce" membahas bagaimana agen cerdas dapat mengotomatisasi proses bisnis, meningkatkan pengalaman pelanggan, serta mempercepat pengambilan keputusan strategis.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
2. PengenalanPengenalan
Pendidikan Teknik dan Vokasional merupakan satu elemen pentingPendidikan Teknik dan Vokasional merupakan satu elemen penting
dalam pembangunan sesebuah negara, khususnya bagi negara yangdalam pembangunan sesebuah negara, khususnya bagi negara yang
mahu menjadi negara perindustrian.mahu menjadi negara perindustrian.
Dalam usaha mencapai negara industri menjelang 2020, terdapat
beberapa perkara yang perlu diambil perhatian iaitu :
penambahan bilangan tenaga kerja dalam bidang
teknik dan vokasional
penambahan institusi pendidikan teknik dan vokasional
3. Fenomena Yang Berlaku Dalam SistemFenomena Yang Berlaku Dalam Sistem
Pendidikan Teknik dan VokasionalPendidikan Teknik dan Vokasional
Penstrukturan semula 69 buah SMV ke SMT
Penempatan kemudahan fazikal di 9 buah SMT dan 6 buah Politeknik
yang sedia ada
Penubuhan 8 SMT dan 4 buah Politeknik RM ke 6
Penubuhan SMT dan 4 buah Politeknik RM ke 7
Selepas RM ke 7 penubuhan 8 buah Politeknik
Tahun 2002 terdapat 81 buah SMT, 4 SMV dan 13 Politeknik
berjaya ditubuhkan
LK dan TK telah ditawarkan di 15 buah sek. berasrama penuh, 24
buah sek. premier dan beberapa buah sekolah akademik yang
terpilih (KPM 1995)
Pelaksanaan mata pelajaran vokasional (MPV) di sek. men.
akademik
Penubuhan 34 buah kolej Komuniti - KPM
4. Imbasan Sejarah Perkembangan PTVImbasan Sejarah Perkembangan PTV
Latar Belakang Pendidikan Dalam Zaman Penjajah
Sebelum penjajah barat, negara wujud sebagai negara kecil dan
terasing satu sama lain dari segi politik dan pemerintah.
Hanya agama, rumpun bangsa dan budaya yang mengikat antara satu
sama lain
Kedatangan Portugis dan Belanda di Melaka selama 200 tahun tidak
meninggalkan kesan dalam perkembangan pendidikan tetapi hanya
pendidikan yang tidak formal di gereja-gereja.
Pendidikan masyarakat pengajian al-quran
- pendidikan agama islam diajar selepas solat
- diajar berladang/bersawah/pertukangan kayu
dan logam seperti mengukir/membuat
keris/anyaman dll
5. Usaha penjajah Inggeris dalam pendidikan :
- berpeluang menjadi guru terlatih di sekolah Melayu
Dasar pentadbiran Inggeris :
- membina sekolah Melayu khusus untuk anak-anak melayu
supaya mereka menetap di kampung.
- menjadi petani, nelayan
- kalau di bandar bekerja sebagai peon
Dasar inggeris :
- memisahkan orang-orang melayu daripada perkembangan
perindustrian dan perbandaran
6. Jawatankuasa Pendidikan Di Zaman PenjajahJawatankuasa Pendidikan Di Zaman Penjajah
Laporan Winstedt Pendidikan vernakular dan pendustrian di Jawa
dan Filipina (1917) telah membentuk Dasar Pendidikan
dalam era 1922-1941
Laporan Barnes (1951)
- Menyatakan hasrat untuk mendirikan SMV moden
dan mengutamakan pelajaran sains, seni
perusahaan dan SRT
Laporan Fenn-Yu - mencadangkan beberapa perkara untuk pelajaran
di seklah cina, latihan perguruan dan bantuan dari
kerajaan pusat
Laporan jawatankuasa pendidikan 1952
- dibentangkan pada september 1951 dan
dikuatkuasa sebagai ordinan pelajaran 1952
- Cadangan menubuhkan SMV dan merupakan
langkah pertama untuk dimaktubkan sebagai Polisi
Pelajaran Kebangsaan
7. Unsur Vokasional Dalam Pelajaran Di Zaman BritishUnsur Vokasional Dalam Pelajaran Di Zaman British
Dasar pelajaran British di Malaya
Annual report Kedah, 1931
tujuan jabatan pelajaran, dari segi pelajaran tempatan,
sepatutnya sentiasa mengajar rakyat muda supaya menjadi
rakyat yang cerdik dan bukannya mendedahkan kepada
mereka kerja turun-temurun dari nenek moyang .
The System of Education in F.M.S Special Report, 1905 -
mendidikan anak-anak melayu mencukupi dalam pekerjaan
untuk menjadi pemandu-pemandu kereta lembu, penanam padi,
nelayan dll
Annual Report Kelantan, 1931
- penghapusan buta huruf, pengajaran ilmu pertanian rendah
bersama-sama kaedah hidup bersih dan sihat
- matlamat semua sekolah menggunakan bahasa tempatan
8. Minit residen British kepada Residen general 14 Jun 1898
- pelajaran tempatan Vernacular mengajar anak-anak melayu
membaca dan menulis, ilmu kira-kira, ilmu alam dan rumi
- untuk menjadi polis, kerani kastam, pekerja jabatan hutan dan
lombong
Winsted menganjurkan mata pelajaran
- pertanian asas, anyaman ( ada kaitan dengan pertanian asas
iaitu menganyam bakul dll
- Jahitan dan sulaman untuk sekolah-sekolah perempuan
menggantikan pekebunan
Mulai 1922 kursus Perguruan di MPSI berfokus kepada
Pertanian
- Tahun 1 pertanian asas berkaitan dengan tanah
- Tahun 2 kajian ilmu tumbuhan sebenar
- Tahun 3 tahun aplikasi
Pekerjaan tangan - mata pelajaran anyaman dan pelajaran pilihan
(pilih satu)
- Tahun 1 mengayaman mengkuang
- Tahun 2 sambungan
- Tahun 3 rotan dan buluh
9. Sekolah Pertukangan Aliran Melayu, 1930
- kursus lepasan maktab perguruan dikenali sebagai kursus murid-
murid tua
- mengecap kain, membuat tudung lampu dan lukisan
- semua peralatan didatangkan dari Eropah mahal, pembaziran
- Sekolah ini di bahagikan kepada 4 bahagian
- pertukangan kain
- tanah liat
- kayu
- perak
Sekolah Teknikal Aliran Inggeris
1904 pusat pengajian Teknologi bermula sebagai kelas
pengajian Teknik bertempat di bangunan Dewan Majlis
Tempatan Kuala Lumpur
1906 Sekolah teknik pertama Inggeris di Batu Lane dan
kemudian berpindah ke bangunan Muzium Bukit Nanas
dan sekolah dikenali sebagai Sekolah Teknik Teacher
1925 Kelas teknik berpindah ke jalan Brickfield KL di bawah
kelolaan JKR, keretapi, ukur
- menyediakan juruteknik di jabatan keretapi dan JKR
10. Sekolah Teknikal Aliran Inggeris.( samb)
1926 berpindah ke High Street Kuala Lumpur atau Jalan
Bandar Kuala Lumpur
1941 dinaikkan taraf Maktab Teknik dan pada tahun 1946
barulah keputusan dapat dilaksanakan dengan
tertubuhnya MPT Kuala Lumpur
11. Sekolah Teknik
1906 Sekolah Teknik pertama ( Sek. Teknik Treacher )
- Kelolaan JKR Negeri Melayu bersekutu
- menghasilkan penolong juruteknik 1914
Jabatan Keretapi, JKR dan Jabatan Ukur ditutup sebab
perang dunia kedua 1918
dibuka semula 1931
berpindah ke Jabatan Pelajaran 1933 -
mula menerima pelajar swasta
kursus yang diperkenalkan seperti
Kejuruteraan awam
kejuruteraan mekanikal
Juru ukur
12. Sekolah Pertukangan (Trade School )
1926 4 sekolah pertama di Kuala Lumpur
- Guru terdiri dari 3 orang Eropah ( seorang pengetua )
sekolah di kelola oleh Jabatan Pelajaran
- Menjadikan anak melayu sebagai mekanik di Jabatan
Keretapi dan guru tukang di sekolah Vernakular Melayu
1929 Di kembangkan di Singapura
1930 Di Perak
1935 Di Pulau Pinang
Sekolah Pertanian
1931- Sekolah pertanian pertama di Serdang Selangor
- Di kelolakan oleh Jabatan Pertanian Negeri Melayu
Bersekutu - Melatih pelajar dalam sains pertanian dan bila lulus
dilantik sebagai Pegawai Rendah Pertanian di Jabatan Pertanian
Kerajaan
- Struktur pelaksanaan
- 1 tahun aliran melayu
- 2 tahun aliran inggeris
- Sekolah ini akhirnya menjadi asas kepada penubuhan
Maktab Pertanian Serdang selepas perang dunia ke 2
13. Latar Belakang Dasar Pelajaran Kebangsaan
1955 ( selepas parti perikatan menang pilihanraya ) menjadikan
pendidikan sebagai salah satu agenda terpenting sebelum
negara mencapai kemerdakaan
1955 September Allahyarham Tun Abd Razak Hussein ( Menteri
Pelajaran ) telah mempengerusikan satu jawatankuasa
yang tugasnya adalah :
- Mengkaji dasar pendidikan persekutuan
- Mengkaji struktur pendidikan negara
1956 Laporan Razak dikeluarkan dan Laporan Razak ini
mencadangkan Pelajaran Teknik di kelolakan dalam 3
peringkat iaitu :
- Maktab di Maktab Teknik Kuala Lumpur
- Sekolah Teknik
- Sekolah Pertukangan
14. Perkembangan PTV Bermula 1957 - 1965Perkembangan PTV Bermula 1957 - 1965
Tiga buah junior Trade School ( sek. Pertukangan )
Sebuah Technical Institute ( Institut Teknikal )
Sebuah Technical College ( Kolej Teknikal )
13 Rural Trade School ( Daerah sekolah pertukangan )
Beberapa sekolah lanjutan
Sek. Men Pertukangan yang menumpang di Sek. Men. biasa
15. Rular Trade School menyediakan kursus selama 3 tahun
- untuk pelajar yang tidak layak ke sekolah menengah
kerajaan
Akhir tahun 1950 - Sekolah ketukangan di semenanjung Tanah Melayu
- Muar, Alor Gajah, Rembau, Raub, Alor Star, Kota
Bahru dan Kuala Kangsar
- Muridnya lepasan darjah 6 dan akan mengikuti kursus
selama 2 tahun
- Mata pelajaran yang di ajar tukang kayu dan jahitan
bagi perempuan ( beroperasi sehingga akhir 1959 )
1960 Sekolah Lanjutan Ditubuhkan
- Memberikan kepada kanak-kanak menyambung
pelajaran selama 3 tahun
- Memberatkan pelajaran perusahaan
- Keutamaan kepada murid-murid yang tidak lulus
masuk ke sekolah menengah lain dan ingin
menyambung pelajaran selepas kursus 6 tahun di
sekolah-sekolah rendah
16. Kegagalan Sekolah lanjutan Di Sebabkan Oleh :
- Perancangan secara crash programe
- kurang dan tiada kajian dibuat
- tiada bangunan
- tiada bengkel yang lengkap
- tiada guru yang mencukupi
1964 Rombakan Sistem Pelajaran
- iaitu dengan menghapuskan Peperiksaan tahun 6 dan
pengenalan Sistem Aneka Jurusan
17. Badan Penasihat KPM Untuk PTV
- 1964 tertubuhnya satu cawangan KPM di kenali sebagai BPTV
yang akan mengendalikan sistem pelajaran teknik dan
vokasional
- Pembentukan Satu Badan Penasihat ( terdiri dari pakar-pakar
sektor awam dan swasta mengenai pendidikan tersebut )
- Jawatankuasa kerja terdiri daripada personal dari Bidang
Kursus Pertukangan, Pertanian dan SRT
18. Sistem Komprehensif ( Aneka Jurusan )Sistem Komprehensif ( Aneka Jurusan )
Tahun 1965 BTPV mengubah PTV di peringkat SMR kepada 4
bidang pengkhususan mata pelajaran
- Seni Perusahaan
- Sains Pertanian
- Perdagangan
- Sains Rumah Tangga / Ekonomi
Penyelaras ini menyebabkan murid-murid di akhir tingkatan 3
mengambil peperiksaan SRP dan LCE (Lower Certificate of
education)
Masalah awal yang dihadapi :
- Bangunan, bengkel dan peralatan
- ABM amali dan kemahiran
- Guru dan Latihan Guru
19. Latihan guru di ubahsuai iaitu 2 tahun di Maktab sepenuh masa dan di
Pusat Latihan Daerah ( RTC ) :
Guru Seni Perusahaan (Industrial Arts) di MPTKL diberi kuasa dalam
5 bidang mata pelajaran iaitu
- kerja kayu
- kerja logam
- Lukisan teknik
- pemesinan
- elektrik kuasa
Guru Sains Pertanian di MPTI, JB. Belajar berkaitan Botani moden
dan diberi latihan dalam perkhidmatan di SMV Rembau Negeri
Sembilan
Guru SRT di MPIK, Cheras dan MPPM Melaka dan kursus dalam
perkhidmatan dari semasa ke semasa dan KDC. Pada tahun 1972
kursus Perdagangan pula ke MPT
20. Sistem Anika Jurusan ini memberi peluang kepada ?
Murid-murid menyambung pelajaran sehingga umur 15
tahun serta memupuk asas PTV
Setelah tamat tingkatan 3, mereka akan dialirkan kepada
pelajaran Am, teknik dan vokasional
Mulai 1968, sistem ini menggalakkan penubuhan SMV dan SMT
Terdapat kelemahan dalam sistem ini :
- Kekurangan mesin/kerosakan alat
- Tidak dapat menampung pelajar yang terlalu ramai
- Pemilihan mata pelajaran tidak semestinya mengikut minat
pelajar -
Untuk penyaluran ke SMV tidak sepatutnya mereka yang
mempunyai asas dalam sesuatu elektif kerana kekurangan
sekolah
21. Sekolah Menengah Vokasional
4 jenis kursus di tawarkan dalam jangka masa 2 tahun di SMV :
- Pertukangan, Pertanian, Perdagangan dan SRT
Pada tahun 1968 terdapat :
- 7 SMV Pertukangan
- 3 SMV SRT
- 1 SMV Pertanian
Pada tahun 1969 peperiksaan SPVM dan MCVE
diperkenalkan
Pada tahun 1974 KPM menambah :
- 8 buah SMV bagi daerah yang tiada SMV dengan 2
aliran Melayu dan Inggeris
Untuk memajukan sistem vokasional :
Sukatan pelajaran ketukangan berasaskan sistem yang
digunakan di Kanada begitu juga dengan buku teks.
Kerajaan Kanada telah memberi bantuan dari segi
tenaga pengajar di MPT, Penyelaras Latihan dan buku-
buku teks
22. Bidang mata pelajaran vokasional menggunakan 2/3 keseluruhan masa
pembelajaran kursus yang ditawarkan. Pelajar-pelajar hanya boleh
mengambil salah satu dari kursus yang ditawarkan
SPVM mensyaratkan pelajar-pelajar mengambil 1/3 pelajaran Am, Bm,
Sains, Matematik dll.
Guru-guru SMV diberikan kursus melalui kursus-kursus di Maktab
Pertanian Serdang, Maktab Perguruan Teknik, Universiti Tempatan dan
Luar Negara
1995 penstrukturan semula SMV ke SMT atas persetujuan Jemaah
Menteri.
Proses menaik taraf SMV terdapat 3 fasa.
Fasa 1 20 buah SMV
- Fasa 2 31 buah SMV
- Fasa 3 18 buah SMV
1998 Mengurangkan aliran vokasional sehingga SPMV
23. Pengenalan
Kesedaran negara sebagai negara pengguna kepada negara
pengeluar
Matlamat Kemahiran Hidup Sekolah Rendah
Menanam budaya teknologi
kesedaran ekonomi dan pengurusan diri melibatkan aktiviti amali
seperti interaksi dengan objek tiga dimensi
Alatan tangan dan mesin kecil
Pembaikan dan penyenggaraan perkakas dan alat kegunaan
harian
Perkebunan dan juga pengurusan diri, masa dan kerja
Membentuk kemahiran psikomotor dan daya intelek
Menanam sikap kerja yang baik, nilai murni dan kreativiti
24. Kurikulum perlu dikemas kini untuk memenuhi keperluan
negara. Seperti KBSR dan KBSM
Negara perlu mengeluarkan produk-produk baru untuk
dipasarkan dan produk ini mengalami persaingan yang tinggi
diperingkat global.
Negara perlu menghasilkan pereka-pereka cipta yg dapat
mengaplikasikan teknologi terkini dalam pembuatan.
25. Perkembangan RBT di SR
1989 - KHSR di 100 buah sekolah rendah
1991 - Kemahiran manupalatif 1000 buah sekolah rendah
1992 - KH manupalatif di 3000 buah sekolah
1993 - KH diperkenalkan secara rasmi pada tahun 4 di
semua sekolah rendah. Penerusan tahun 5 & 6 bagi
sekolah yang telah memulakan terlebih dahulu.
- Sebelum ini pelaksanaan dilakukan dalam bentuk seni lukis
26. Penyata Razak 1956
- Pembentukan satu sistem Pelajaran Kembangsaan
- Permulaan kurikulum berorentasikan Malaysia
- Era Pertanian
- Era Perindustian
Penyata Rahman Talib 1961
- Penekanan PTV untuk tenaga mahir ( Bahasa Malaysia
sebagai bahasa penghantar)
Laporan Kabinet 1979
- Pendidikan menengah melalui jurusan akademik dan
vokasional dan had umur 9 hingga 11 tahun.
Rang Undang-undang pendidikan 1995
- Sistem Pendidikan Kebangsaan bertaraf dunia
- Pendidikan Teknik dan politeknik dipentingkan
- Tempoh pendidikan rendah 2 ke 7 tahun
- ( Falsafah Pendidikan Negara )