Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit sistem pernafasan dan obat-obatannya, mulai dari influenza, batuk, faringitis, tonsilitis, laringitis, asma bronkial, bronkitis akut, dan pneumonia. Penjelasan mencakup gejala, diagnosa, patofisiologi, dan penatalaksanaan berbagai penyakit tersebut dengan menggunakan obat-obatan seperti antipiretik, antihistamin, dekongestan, antibiotik, steroid, dan lainny
8. Influenza
The term influenza refers to illness caused by influenza
virus. This is commonly called the flu, but many different
illnesses cause flu-like symptoms such as fever, chills,
aches and pains, cough, and sore throat. Influenza can
cause different illness patterns, ranging from mild
common cold symptoms, to typical flu, to life-threatening
pneumonia, bacterial infections and other complications.
(FDA, 2016)
10. Diagnosis Influenza
1. Umumnya ditegakkan berdasar Gejala Klinis
2. Mengambil sampel dari pernafasan untuk
dilakukan tes:
polymerase chain reaction (PCR)
tes antigen
uji imunofluoresensi
11. Tatalaksana Influenza
1. Influenza is usually self limiting in healthy individuals
2. Terapi suportif / simptomatis, meliputi:
a. Antipiretik
b. Antihistamin
c. Dekongestan
d. Asupan cairan yang adekuat
e. Istirahat
f. Cuti dari kerja/sekolah hingga 24 jam demam/gejala lain
berkurang/hilang
3. Antivirus tidak harus
Ghebrehewet & MacPherson, 2016
at http://www.bmj.com/content/355/bmj.i6258
17. Asma Bronkial
Gangguan inflamasi kronik pada saluran napas
Melibatkan banyak sel-sel radang (eosi-nofil, sel
mast, leukotrien, makrofag, ne-trofil, limfosit T,
dll)
Terjadi hiperresponsif jalan napas thd ber-bagai
rangsangan
Ditandai dg obstruksi jalan napas yg ber-sifat
reversibel dengan atau tanpa pengo-batan
Definisi diambil dari NHLBI (National Heart, Lung
and Blood Institute) - 2007
18. Patofisiologi Asma Bronkial
Two types of Th lymphocytes have been characterized: Th1 and Th2. Th1 cells
produce interleukin (IL)-2 and IFN-留, which are critical in cellular defense
mechanisms in response to infection. Th2, in contrast, generates a family of
cytokines (IL-4, IL-5, IL-6, IL-9, and IL-13) that can mediate allergic inflammation.
19. Penatalaksanaan
Tujuan:
Menghilangkan & mengendalikan gejala asma
Mencegah eksaserbasi akut
Me & mempertahankan faal paru optimal
Mengupayakan aktivitas normal (exercise)
Menghindari ESO
Mencegah airflow limitation irreversible
Mencegah kematian
20. Kunci dari keberhasilan kontrol asma adalah
mengobati inflamasi sesegera mungkin pada
saat gejala timbul
Kontrol Asma Gejala Asma Eksaserbasi
Inflammasi
Otot halus Bronkokonstriksi
Kunci mengontrol gejala
adalah dengan mening-
katkan terapi anti-infla-
masi untuk menghindari
eksaserbasi
26. MEKANISME KERJA
1.Menghambat PDE cAMP
2.Efek langsung [Ca++] intrasel
3.Hiperpolarisasi membran
4.Uncoupling Ca++dg aktin-myosin
5.Antagonis reseptor adenosin
di membran sel adenil siklase
di presinap sekresi NE
27. FARMAKOKINETIK
- absorpsi baik : - p.o., sustained release
kadar stabil di plasma
- distribusi : slrh tubuh plasenta, ASI
- metabolisme: hepar
oleh karena -induksi enz o/ rifampin,
fenobarbtal, etanol
-rokok
oleh karena -inhibisi enz o/ simetidin,
eritromisin, allopurinol, gagal jantung,
liver dis.
-orang tua
28. ANTIKHOLINERGIK
*ATROPIN : iv; aerosol
*IPATROPIUM BROMID : aerosol
Mekanisme :
-Antagonis res.kholinergik M
# otot polos bronkhodilatasi
# kelenjar mukus
Efek sistemik :
-Mulut kering, retensi urin,
mata kabur, takikardi
Efektif u/ hiperreaktif bronkhokonstriksi
COPD, bronkhitis kronis,orang tua
29. Sintesa dan sekresi : di korteks adrenal &
diregulasi ACTH
Sintesa kortikosteroid respon terhadap
stress
2 grup hormon steroid
*glukokortikoid efek metabolisme,regulasi
(kortisol) respon imun,& antinflamasi
*mineralokortikoidregulasi reabsorpsi Na,K
(aldosteron) di ginjal
ANTIINFLAMASI STEROID
KORTIKOSTEROID reseptor steroid
menghmbt mediator
30. Efek glukokortikoid
Metabolisme : glukoneogenesis
lipolisis ,lipogenesis fat deposisi
katabolisme protein
Imunosupresif: respon imun , limfosit ,
risiko infeksi
Anti inflamasi: distribusi & fungsi leukosit,
menghambat as.arachidonat, release histamin
Efek lain : dosis besar di SSP mempengaruhi
mood, behavior
stim.sekresi as.lambung (iritasi)
retensi Na & H2O udema
atropi otot,kelemahan,osteoporosis