際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PERBANYAKAN
TANAMAN KAKAO
DENGAN OKULASI
    Ferry alkadrie
          &
      Fikriyadi
PENDAHULUAN


Kakao merupakan salah satu komoditas
andalan perkebunan yang peranannya
cukup     penting  bagi   perekonomian
nasional, khususnya sebagai penyedia
lapangan kerja, sumber pendapatan dan
devisa negara.
Kakao termasuk tanaman perkebunan
berumur tahunan. Tanaman tahunan ini
dapat mulai berproduksi pada umur 3-4
tahun .
Sistematika Tanaman Kakao
Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman
kakao ialah sebagai berikut :

Divisi        :   Spermatophyta
Anak divisi   :   Angioospermae
Kelas         :   Dicotyledoneae
Anak kelas    :   Dialypetalae
Bangsa        :   Malvales
Suku          :   Sterculiaceae
Marga         :   Theobroma
Jenis         :   Theobroma cacao L
Syarat Tumbuh
Di daerah tempat asalnya (Amerika Selatan), tanaman kakao tumbuh
subur di hutan-hutan dataran rendah dan hidup dibawah naungan pohon-
pohon yang tinggi. Kesuburan tanah, kelembaban udara, suhu dan curah
hujan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Susanto
(1994) mengatakan bahwa kakao mempunyai persyaratan tumbuh
sebagai berikut :
curah hujan 1.600  3.000 mm tahun atau rata-rata optimalnya 1.500 mm
tahun yang terbagi merata sepanjang tahun (tidak ada bulan kering), garis
lintang 20 LS samapai 20 LU, tinggi tempat 0 s/d 600 m dpl, suhu
yang terbaik 24 C s/d 28 C dan angin yang kuat (lebih dari 10 m detik)
berpengaruh jelek terhadap tanaman kakao. Kecepatan angin yang baik
bagi tanaman kakao adalah 2-5 m detik karena dapat membantu
penyerbukan, kemiringan tanah kurang dari 45% dan tekstur tanah terdiri
dari 50% pasir, 10% - 20% debu dan 30% - 40% lempung. Tekstur
tanah yang cocok bagi tanaman kakao adalah tanah liat berpasir dan
lempung liat berpasir.
TAHAP-TAHAP OKULASI

 Menyiapkan Batang Bawah
Kulit kayu ditoreh dari atas, lebar 1,5
cm panjang sekitar 5 cm. Kulit kayu
ini disayat dengan sudut 45甦 Caranya,
                             .
kulit ditekan pada pisau dengan jari
telunjuk sambil ditarik ke atas sampai
ujung torehan.
Lanjutan.

Menyiapkan Mata Okulasi
Dibuat sayatan dari atas ke bawah dan
buat potongan mata okulasi dengan
panjang sekitar 4 cm dan lebar 1,5
cm.
Lanjutan..




Menempelkan Mata Okulasi
Lidah kulit batang bawah diangkat, kemudian mata tunas
disisipkan ke dalamnya. Harus diusahakan tepi mata tunas
bersinggungan dengan tepi kulit batang bawah. Selanjutnya
lidah kulit ditutupkan ke mata-mata tunas dan diikat.
Pengikatan dari bawah ke atas membentuk susunan seperti
genteng. Arah bukaan kulit batang bawah bisa dari atas ke
bawah, tetapi risikonya jika pengikatan tidak rapat, mata tunas
sering busuk karena tergenang air hujan.
PENGAMATAN

Pengamatan terhadap hasil okulasi
ialah dengan cara membuka
tali, mengangkat lidah kulit bawah
tanah, dan menusukkan pisau atau
kuku ke kulit mata okulasi, jika
mata okulasi masih berwarna hijau
berarti okulasi jadi, tetapi jika
berwarna cokelat berarti okulasi
gagal.
HASIL AKHIR

Setelah mata okulasi kelihatan
membesar (metir), batang bawah
dilengkungkan      dengan    cara
menyayat batangnya di atas
tempelan. Bentuk pemeliharan
yang diperlukan adalah membuang
tunas-tunas yang tumbuh selain
tunas mata okulasi, melindungi
tunas baru dari hama dan penyakit,
serta melakukan penyiraman dan
pemupukkan.
Kesimpulan


Perbanyakan vegetatif akan menghasilkan
tanaman yang secara genetis sama dengan
induknya sehingga akan diperoleh tanaman
kakao yang produktivitas serta kualitasnya
seragam. Karena itu, penggunaan bahan
tanam vegetatif yang berasal dari klon-
klon     kakao    yang      sudah     teruji
keunggulannya akan lebih menjamin
produktivitas dan kualitas biji kakao yang
dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonimus, 2004, Kakao (theobroma cacao L), Direktorat
     Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil
     Pertanian Departemen Pertanian RI.

Tjitrosoepomo, Gembong, 1988, Taksonomi Tumbuhan
       (Spermathopyta), Yogyakarta : Universitas Gadjah
       Mada.

Tumpal H.S. Siregar dkk, 2006, Budidaya, Pengolahan dan
     Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya Jakarta.
TERIMAKASIH

More Related Content

Okulasi Kakao

  • 1. PERBANYAKAN TANAMAN KAKAO DENGAN OKULASI Ferry alkadrie & Fikriyadi
  • 2. PENDAHULUAN Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur tahunan. Tanaman tahunan ini dapat mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun .
  • 3. Sistematika Tanaman Kakao Menurut Tjitrosoepomo (1988) sistematika tanaman kakao ialah sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Anak divisi : Angioospermae Kelas : Dicotyledoneae Anak kelas : Dialypetalae Bangsa : Malvales Suku : Sterculiaceae Marga : Theobroma Jenis : Theobroma cacao L
  • 4. Syarat Tumbuh Di daerah tempat asalnya (Amerika Selatan), tanaman kakao tumbuh subur di hutan-hutan dataran rendah dan hidup dibawah naungan pohon- pohon yang tinggi. Kesuburan tanah, kelembaban udara, suhu dan curah hujan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman kakao. Susanto (1994) mengatakan bahwa kakao mempunyai persyaratan tumbuh sebagai berikut : curah hujan 1.600 3.000 mm tahun atau rata-rata optimalnya 1.500 mm tahun yang terbagi merata sepanjang tahun (tidak ada bulan kering), garis lintang 20 LS samapai 20 LU, tinggi tempat 0 s/d 600 m dpl, suhu yang terbaik 24 C s/d 28 C dan angin yang kuat (lebih dari 10 m detik) berpengaruh jelek terhadap tanaman kakao. Kecepatan angin yang baik bagi tanaman kakao adalah 2-5 m detik karena dapat membantu penyerbukan, kemiringan tanah kurang dari 45% dan tekstur tanah terdiri dari 50% pasir, 10% - 20% debu dan 30% - 40% lempung. Tekstur tanah yang cocok bagi tanaman kakao adalah tanah liat berpasir dan lempung liat berpasir.
  • 5. TAHAP-TAHAP OKULASI Menyiapkan Batang Bawah Kulit kayu ditoreh dari atas, lebar 1,5 cm panjang sekitar 5 cm. Kulit kayu ini disayat dengan sudut 45甦 Caranya, . kulit ditekan pada pisau dengan jari telunjuk sambil ditarik ke atas sampai ujung torehan.
  • 6. Lanjutan. Menyiapkan Mata Okulasi Dibuat sayatan dari atas ke bawah dan buat potongan mata okulasi dengan panjang sekitar 4 cm dan lebar 1,5 cm.
  • 7. Lanjutan.. Menempelkan Mata Okulasi Lidah kulit batang bawah diangkat, kemudian mata tunas disisipkan ke dalamnya. Harus diusahakan tepi mata tunas bersinggungan dengan tepi kulit batang bawah. Selanjutnya lidah kulit ditutupkan ke mata-mata tunas dan diikat. Pengikatan dari bawah ke atas membentuk susunan seperti genteng. Arah bukaan kulit batang bawah bisa dari atas ke bawah, tetapi risikonya jika pengikatan tidak rapat, mata tunas sering busuk karena tergenang air hujan.
  • 8. PENGAMATAN Pengamatan terhadap hasil okulasi ialah dengan cara membuka tali, mengangkat lidah kulit bawah tanah, dan menusukkan pisau atau kuku ke kulit mata okulasi, jika mata okulasi masih berwarna hijau berarti okulasi jadi, tetapi jika berwarna cokelat berarti okulasi gagal.
  • 9. HASIL AKHIR Setelah mata okulasi kelihatan membesar (metir), batang bawah dilengkungkan dengan cara menyayat batangnya di atas tempelan. Bentuk pemeliharan yang diperlukan adalah membuang tunas-tunas yang tumbuh selain tunas mata okulasi, melindungi tunas baru dari hama dan penyakit, serta melakukan penyiraman dan pemupukkan.
  • 10. Kesimpulan Perbanyakan vegetatif akan menghasilkan tanaman yang secara genetis sama dengan induknya sehingga akan diperoleh tanaman kakao yang produktivitas serta kualitasnya seragam. Karena itu, penggunaan bahan tanam vegetatif yang berasal dari klon- klon kakao yang sudah teruji keunggulannya akan lebih menjamin produktivitas dan kualitas biji kakao yang dihasilkan.
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Anonimus, 2004, Kakao (theobroma cacao L), Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian RI. Tjitrosoepomo, Gembong, 1988, Taksonomi Tumbuhan (Spermathopyta), Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. Tumpal H.S. Siregar dkk, 2006, Budidaya, Pengolahan dan Pemasaran Coklat, Penebar Swadaya Jakarta.