Dokumen tersebut merangkum berbagai jenis ornamen tradisional Jawa yang digunakan pada arsitektur vernakuler Indonesia. Beberapa ornamen yang dijelaskan adalah Banyu Tetes yang melambangkan tetesan air hujan, Banaspati yang berbentuk wajah hantu, Lung-lungan yang melambangkan kesuburan, dan Gunungan yang melambangkan jagad raya. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa motif hias lain seperti Tlacap
2. Banyu Tetes
Oranamen ini menggambarkan tetesan air
hujan dari pinggiran atap (tritisan) yang
berkilau-kilau memantulkan sinar matahari.
3. Banaspati / Kala /
Kemamang
Ragam hias berbentuk wajah
hantu / raksasa. Biasa
ditempatkan di bagian depan
bangunan, seperti pagar,
gerbang, atau pintu masuk.
4. Lung-lungan
Simbol ini berupa tangkai, buah, bunga dan daun
yang distilir. Simbol ini melambangkan kesuburan
sebagai sumber penghidupan di muka bumi.
5. Gunungan (Kayon / kekayon)
Gunungan adalah simbol dari jagad raya. Puncaknya
adalah lambang keagungan dan keesaan. Dalam
prakteknya, orang-orang Jawa memasang motif gunungan
di rumah mereka sebagi pengharapan akan adanya
ketenteraman dan lindungan Tuhan dalam rumah
tersebut.
7. • Wajikan
Wajikan berupa bentukan belah ketupat yang di
tengahnya terdapat stilasi bunga.
• Patran
Patran berbentuk seperti daun yang disusun
berderet-deret. Biasanya patran ditempatkan di
bagian bangunan yang sempit dan panjang.
• Ayam Jago
• Ular Naga