2. Pendahuluan
Tuberkulosis (TB) :
Penyakit infeksi terbanyak kedua didunia penyebab
utama infeksi tulang di berbagai belahan dunia.
Menginfeksi 1/3 populasi dunia.
3,8 juta kasus baru/tahun >> di negara berkembang.
Penyebab tersering kematian pada usia dewasa muda
dan menyebabkan 2 juta kematian tiap tahunnya di
seluruh dunia.
4. Pendahuluan
Osteoartikular Tuberkulosis :
10% - 15% dari TB ekstra paru
Manifestasi paling sering Spondilitis TB
Gejala klinis Tidak jelas dalam waktu yang cukup lama
Diagnosis sering terlambat
5. Patogenesis
Basil tuberkel menginvasi end arteri endarteritis dan
destruksi tulang melalui efifisis. masuk keruang sendi
Arthritis Jika tidak di obati abses dan sinus.
Growth Plate (Metafisis) tempat paling awal terinfeksi aliran
darah >>
Penyebaran:
Hematogen
Limfogen (Draninase Limfatik)
Fokus infeksi berdekatan
6. Penyakit Pott dinamai Percival Pott
(1714-1788) yang merupakan seorang
ahli bedah di London .
Pada 1782 , Sir Percival Pott
menjelaskan TB tulang belakang dan
pembedahan abses paravertebral .
Oleh karena itu , TB tulang belakang
disebut ' Penyakit Pott ' .
Spondilitis Tuberkulosis
Percival Pott. British surgeon,
born January 6, 1714,
Threadneedle Street, London;
died December 22, 1788.
7. Spondilitis Tuberkulosis
Manifestasi Klinis:
Penurunan berat badan (48%), demam >38oC
(31%), keringat malam (18%).
Abses dingin (cold abscess): jaringan paraspinal,
otot psoas.
Defisit neurologis
Pembentukan sinus
Deformitas kifosis
Kelemahan dan paralisis ekstremitas bawah
8. Spondilitis Tuberkulosis
Manifestasi Klinis:
Paraplegia Spinal cord compression
Lesi cervical gangguan neurologis lebih cepat,
abses retrofaring, nyeri menelan, suara parau,
kelumpuhan N. Kranialis XII.
Vertebral subluksasi
Kolaps pada korpus vertebra
Abses ekstradural
11. Lokasi yang sering terlibat
Gambar 1. Spondilitis TB: Lokasi yang terlibat: Lesi TB dapat terlokalisasi di Corpus Vertebra (1) atau lebih jarang
lagi pada struktur tulang atau ligamentum di posterior (2) Perluasan ke diskus intervertebra (3) atau jaringan
prevertebra (4) tidak jarang. Penyebaran subligamentum (5) dapat menyebabkan erosi pada permukaan anterior
vertebra
12. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
Laboratorium :
Mantoux / Tuberculin skin test
LED
ELISA : antibody terhadap mycobacterial antigen-6 ,
sensitivitas of 60 80%.
PCR
13. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
Mikrobiologi
Ziehl-Neelsen: Metode Cepat dan murah.
Jaringan tulang atau abses Sampel untuk basil
tahan asam (BTA) Kultur dan sensitivitas
Positif 50% kasus.
14. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
Lebih dari 50% dari tulang telah rusak.
Mungkin memakan waktu sekitar enam bulan.
Triad rontgen klasik dalam TB tulang belakang
adalah :
1. Lesi primer vertebral
2. Penyempitan ruang diskus
3. Abses paravertebral.
15. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
Radiologi
Destruksi litik korpus vertebra anterior
Penyempitan ruang diskus
Osteoporosis
Kolaps pada korpus vertebra
Abses paravertebral kadang disertai kalsifikasi
Pembesaran otot psoas sering disertai kalsifikasi
17. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
CT Scan:
Melihat : perluasan infeksi (abses, aliran saluran
sinus), Lesi litik ireguler, Sclerosis, Kolaps diskus
Guiding drainase perkutaneus, biopsi
18. Pemeriksaan Penunjang Spondilitis TB
MRI :
Dapat mengevaluasi jaringan lunak TB
Dapat melilhat Spinal secara keseluruhan dengan resolusi
kontras yang tinggi
Dapat melihat infalamasi dini dan perubahan sumsum tulang
Dapat melihat asal jaringan patologis yang menyebabkan
spinal cord compression dengan membedakan pus, jaringan
granulasi dari tulang, dan fibrotik yang menyebabkan
kompresi dapat mencegah operasi dekompresi.
21. Penatalaksanaan Spondilitis TB
Khemoterapi (OAT)18 bulan
Reseksi Radikal dan fusi spinal anterior komplikasi neurologis
tidak membaik dalam 3-4 minggu
Debridement inisial dilakukan untuk biopsi diagnostik jika
biopsi dengan jarum atau aspirasi tidak dapat dilakukan.
Operasi
22. OSTEOMIELITIS TB
Insidensi < 5% dari kasus osteoartikular TB
Durasi gejala hitungan hari- bulan
Jarang bersamaan dengan penyakit visceral
>> abses dan sinus
Sering terjadi bersamaan dengan arthritis TB
Osteomyelitis TB tanpa keterlibatan sendi biasanya pada
metafisis tulang panjang (femur, humerus), dan costae,
pelvis, skull, mastoid dan mandibula juga dapat terkena.
23. OSTEOMIELITIS TB
Lesi pada tulang dimulai dengan implantasi
organisme secara hematogen terhadap area
medula menyebar ke growth plate dan tulang
berdekatan berlangsung lambat dan bersifat
destruktif
Sering melibatkan metafisis
24. Osteomielitis TB
Manifestasi Klinis:
Nyeri dan bengkak pada area tulang yang terkena dan
keterbatasan gerak pada ekstremitas yang terpengaruh,
gejala dapat muncul 6-24 bulan sebelum diagnosis tegak,
demam, berat badan turun, keringat malam.
Paralisis wajah mastoiditis Tb
TMJ TB nyeri kronik pada TMJ
TB sternal nyeri dada bagian depan.
25. Pemeriksaan Penunjang Osteomielitis TB
Radiografi:
Sulit dibedakan dengan keganasan terutama lesi difus
dan litik
Plainn radiography: osteoporosis, lesi litik, sklerosis, dan
periostitis
Sekuester tampak seperti spikula yang meningkatkan
radiodensitas dalam area yang destruksis
Lesi kistik >> anak-anak dan usia muda.
MRI: deteksi ostemielitis secara dini karena perubahan
sumsum tulang
27. Pengobatan Osteomielitis TB
Khemoterapi ->OAT
Operasi :
Diagnostik
Drainase abses
Arhtroplasty total arthroplasty minimal sudah
mendapat OAT 3 bulan sebenul operasi dan 6-9
bulan setelah operasi.
28. Arthritis Tuberkulosis
Manifestasi Klinis:
>> Monoarthritis
>> persendian penopang tubuh
Progresifitas lambat
Nyeri dan bengkak (boggy swelling) efusi dan
hipertrofi sinovial
29. Arthritis Tuberkulosis
Manifestasi Klinis:
Ankilosis sendi
Abses periartikular dan terbentuk sinus
Deformitas imobilisasi lama >> lutut dan paha
Mirip gout atau juvenile RA
kesalahan/keterlambatan diagnosis
30. Pemeriksaan Penunjang
Arthritis Tuberkulosis
Radiologi:
Phemister in 1933 Karakteristik radiologis:
Juxtra-articular osteoporosis
Erosi tulang di perifer
Penyempitan perlahan pada ruang sendi
Proses awal penebalan sinovial dan
Erosi marginal pada sendi penebang tubu
32. Pemeriksaan Penunjang
Arthritis Tuberkulosis
Klasifikasi menurut perubahan radiologis (Martini):
Stage I: tidak ada lesi tulang, osteoporosis terlokalisir
Stage II: 1 atau lebih erosi atau lesi litik pada tulang,
berkurangnya ruang sendi
Stage III: keterlibatan dan kerusakan seluruh sendi tanpa
kekacauan anatomi yang jelas.
Stage IV: Kekacauaan anatomi yang jelas (Gross anatomic
disorganization)
33. Pemeriksaan Penunjang
Arthritis Tuberkulosis
CT Imaging: evaluasi kerusakan tulang dan
pembengkakan jaringan lunak atau abses, dan
melilhat sekuestrasi tulang.
MRI: deteksi lebih dini terutama penebalan sinovial
dan perubahan jaringan lunak periartikuler,
menunjukan adanya rice bodies pada ruang sendi.
Arthrosintesis biopsi (definite diagnosis)
34. Poncet Desease (Poncets Arthritis)
Reactive polyarthritis berhubungan dengan TB tidak adanya
bukti infeksi mikobakterium pada sendi.
Pertama kali dijelaskan oleh Charcot pada tahun 1864 dan
lanceraeaux pada tahun 1871
Anton Poncet Poliarthritis pada seorang berumur 15 tahun
dengan supurative TB pada paha pada tahun 1897.
35. Poncet Desease (Poncets Arthritis)
Biasanya terjadi pada infeksi TB akut dan berupa poliarthritis
disertai demam.
Patogenesis belum jelas
Analisis cairan sendi tidak ditemukan M. Tuberculosis
Klinis akan membaik dengan pengobatan antituberkulosis
36. TB disease category Intensive
phase
Continuation
phase
All forms of PTB and EPTB except TB
meningitis and osteoarticular TB
2RHZE 4RH
TB meningitis,
osteoarticular TB
2RHZE 10RH
WHO Recommended regimen