3. Kenapa Membutuhkan Paradigma?
Moores Law:
The number of transistors in a dense integrated circuit
doubles approximately every years
Pemrograman Complexity Cost (Ukuran performa dari
sebuah algoritma untuk menyelesaikan beragam masalah)
Performance
Waktu
Algoritma Processor
4. Top-Down/Bottom-Up Programming
Teknik pemrograman paling tua
Belum ada penggunaan blok pemrograman
modern seperti for-next,do-while
Masih mengandalkan go-to
Bisa berakhir dengan Spaghetti code
5. goto statements lead to spaghetti code
10 i = 0
20 i = i + 1
30 PRINT i; " squared = "; i * i
40 IF i >= 10 THEN GOTO 60
50 GOTO 20
60 PRINT "Program Completed."
70 END
6. Structured Programming
(Pemrograman Terstruktur)
Teknik pemrograman yang mengedepankan
penggunaan instruksi-instruksi (subroutine),
block structures (if-else), dan perulangan (loop)
Dipopulerkan untuk mengatasi kekurangan
terhadap penggunaan goto statement oleh
Disjktraa
7. Perlunya Pemrograman Terstruktur
Kita perlu pemrograman yang lebih terstruktur
untuk menghindari spaghetti code
Bandingkan dengan
10 FOR i = 1 TO 10
20 PRINT i; " squared = "; i * i
30 NEXT i
40 PRINT "Program Completed."
50 END
8. Kelebihan Pemrograman Terstruktur
Lebih rapih,sederhana, dan efektif
Struktur pemrograman lebih mudah dipahami
Pengujian lebih mudah
Proses dokumentasi lebih mudah
Biaya perawatan rendah
10. Komponen Utama Pemrograman Terstruktur
Variabel
Subroutine (Instruksi)
Block Statement (If-else)
Loop Statement (loop, do-while)
11. Procedural Programming
Sebuah paradigma pemrograman, yang
merupakan pengembangan dari structured
programming, yang mengedepankan
pembagian instruksi-instruksi utama ke dalam
beberapa prosedur.
14. Object Oriented Programming
Teknik pemrograman didasari oleh konsep
abstraksi dari objek yang diobservasi di dunia
nyata, menghasilkan struktur perangkat lunak
yang terdiri dari atribut dari ciri/sifat objek, dan
metode yang didasari dari operasi-operasi
yang dimungkinkan untuk memanipulasi nilai
atribut