ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
Phaeodactylum  tricornutum<br />Bentuk Triadiate439166019050Taksonomi<br />Empire : EukaryotaKingdom : ChromistaSubkingdom : ChromobiotaInfrakingdom : HeterokontaPhylum: Bacillariophyta/DiatomeaClass : BacillariophyceaeOrder : NaviculalesFamily : PhaeodactylaceaeGenus : Phaeodactylum<br />Spesiees: Phaeodactylum tricornutum<br />Krakteristik Umum<br />P. tricornutum tergolong diatom, yang dapat ditemukan di laut, termasuk ganggang uniseluler coklat yang bersifat heterotrof, dan merupakan satu-satunya spesies dalam genus Phaeodactylum. Sel P. tricornutum dapat mengalami transisi morfologi dalam tiga bentuk morfologi, yang dipengaruhi oleh lingkungan. Ketiga bentuk tersebut adalah fusiform, triradiate, dan oval. P. tricornutum adalah jenis diatom kedua yang keseluruhan sekuen genomnya ditemukan dan dapat dijelaskan. Hal ini dikarenakan diatom ini sudah dipakai dalam studi laboratorium selama berpuluh tahun. <br />Habitat<br />Penyebaran ganggang P. tricornutum ada di Eropa dan Amerika Utara. Meksipun tidak tergolong organisme dengan persebaran luas, P. tricornutum dapat ditemukan di beberapa daerah di dunia, terutama daerah pantai dengan rentang perubahan salinitas yang lebar. <br />Medium<br />Kultur kontinu dari P. tricornutum telah dikembangkan dalam basis chemostat, di dalam reaktor biokimia yang teraduk baik dan aliran kontinu. Pengaruh perubahan laju dilusi, kosentrasi nutrien dan iluminasi pada pertumbuhan diketahui dari populasi sel, fluoresensi klorofil, dan konsentrasi nutrien terbatas nitrat dalam reaktor. <br />(sumber: http://journals.tubitak.gov.tr/engineering/issues/muh-03-27-3/muh-27-3-1-0112-2.pdf)<br />Manfaat<br />P. tricornutum yang sifat uniknya dapat mengalami perubahan morfologi dapat dimanfaatkan dalam penelitian untuk mengeksplorasi basis molekular untuk kontrol dan peubahan morfologi sel. P. tricornutum dapat tumbuh tanpa kehadiran silika dalam selnya, dan biogenesis untuk pembentukan silikanya adalah fakultatif, sehingga dapat digunakan untuk penelitian nanofabrikasi berdasar silika pada diatom. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel dengan kandungan minyaknya 31% dari berat keringnya. Beberapa produk kosmetik dan kecantikan juga menggunakan P. tricornutum sebagai campurannya karena dapat memperbaiki protein yang rusak akibat sinar UV.<br />According to a study published in 2004 in Cosmetics and Toiletries entitled “Phytoplankton: The New Frontier for Stress-Relieving Cosmetic Ingredients,” as well as a patent filed by a French cosmetic company, Phaeodactylum Tricornutum promotes “the proteasome activity of skin cells, particularly keratinocytes, fibroblasts or melanocytes … It is acknowledged that UVA, most of which passes through the epidermis, causes the production of oxidizing species such as free radicals, or reactive forms of oxygen, which react at various levels in the skin to damage the skin cells. This results in inflammatory manifestations or the appearance of actinic aging, particularly in the form of wrinkles.” (dikutip dari: http://truthinaging.com/ingredients/phaeodactylum-tricornutum)<br />2807335274320160020263525<br />The pennate diatom Phaeodactylum tricornutum. (a) Light micrographs showing the three morphotypes of P. tricornutum: left, fusiform; top right, triradiate; bottom right, oval. (b) Light micrographs of a small cluster of cells of P. tricornutum. Each cell is approximately 15 μm in length. Images courtesy of Alessandra De Martino.<br />Referensi:<br />http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=39314<br />http://en.wikipedia.org/wiki/Phaeodactylum_tricornutum<br />http://genome.jgi-psf.org/Phatr2/Phatr2.home.html<br />http://www.oilgae.com/algae/oil/yield/yield.html<br />http://genomebiology.com/2008/9/12/245/figure/F1<br />
P. tricornutum

More Related Content

P. tricornutum

  • 1. Phaeodactylum tricornutum<br />Bentuk Triadiate439166019050Taksonomi<br />Empire : EukaryotaKingdom : ChromistaSubkingdom : ChromobiotaInfrakingdom : HeterokontaPhylum: Bacillariophyta/DiatomeaClass : BacillariophyceaeOrder : NaviculalesFamily : PhaeodactylaceaeGenus : Phaeodactylum<br />Spesiees: Phaeodactylum tricornutum<br />Krakteristik Umum<br />P. tricornutum tergolong diatom, yang dapat ditemukan di laut, termasuk ganggang uniseluler coklat yang bersifat heterotrof, dan merupakan satu-satunya spesies dalam genus Phaeodactylum. Sel P. tricornutum dapat mengalami transisi morfologi dalam tiga bentuk morfologi, yang dipengaruhi oleh lingkungan. Ketiga bentuk tersebut adalah fusiform, triradiate, dan oval. P. tricornutum adalah jenis diatom kedua yang keseluruhan sekuen genomnya ditemukan dan dapat dijelaskan. Hal ini dikarenakan diatom ini sudah dipakai dalam studi laboratorium selama berpuluh tahun. <br />Habitat<br />Penyebaran ganggang P. tricornutum ada di Eropa dan Amerika Utara. Meksipun tidak tergolong organisme dengan persebaran luas, P. tricornutum dapat ditemukan di beberapa daerah di dunia, terutama daerah pantai dengan rentang perubahan salinitas yang lebar. <br />Medium<br />Kultur kontinu dari P. tricornutum telah dikembangkan dalam basis chemostat, di dalam reaktor biokimia yang teraduk baik dan aliran kontinu. Pengaruh perubahan laju dilusi, kosentrasi nutrien dan iluminasi pada pertumbuhan diketahui dari populasi sel, fluoresensi klorofil, dan konsentrasi nutrien terbatas nitrat dalam reaktor. <br />(sumber: http://journals.tubitak.gov.tr/engineering/issues/muh-03-27-3/muh-27-3-1-0112-2.pdf)<br />Manfaat<br />P. tricornutum yang sifat uniknya dapat mengalami perubahan morfologi dapat dimanfaatkan dalam penelitian untuk mengeksplorasi basis molekular untuk kontrol dan peubahan morfologi sel. P. tricornutum dapat tumbuh tanpa kehadiran silika dalam selnya, dan biogenesis untuk pembentukan silikanya adalah fakultatif, sehingga dapat digunakan untuk penelitian nanofabrikasi berdasar silika pada diatom. Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai sumber biodiesel dengan kandungan minyaknya 31% dari berat keringnya. Beberapa produk kosmetik dan kecantikan juga menggunakan P. tricornutum sebagai campurannya karena dapat memperbaiki protein yang rusak akibat sinar UV.<br />According to a study published in 2004 in Cosmetics and Toiletries entitled “Phytoplankton: The New Frontier for Stress-Relieving Cosmetic Ingredients,” as well as a patent filed by a French cosmetic company, Phaeodactylum Tricornutum promotes “the proteasome activity of skin cells, particularly keratinocytes, fibroblasts or melanocytes … It is acknowledged that UVA, most of which passes through the epidermis, causes the production of oxidizing species such as free radicals, or reactive forms of oxygen, which react at various levels in the skin to damage the skin cells. This results in inflammatory manifestations or the appearance of actinic aging, particularly in the form of wrinkles.” (dikutip dari: http://truthinaging.com/ingredients/phaeodactylum-tricornutum)<br />2807335274320160020263525<br />The pennate diatom Phaeodactylum tricornutum. (a) Light micrographs showing the three morphotypes of P. tricornutum: left, fusiform; top right, triradiate; bottom right, oval. (b) Light micrographs of a small cluster of cells of P. tricornutum. Each cell is approximately 15 μm in length. Images courtesy of Alessandra De Martino.<br />Referensi:<br />http://www.algaebase.org/search/species/detail/?species_id=39314<br />http://en.wikipedia.org/wiki/Phaeodactylum_tricornutum<br />http://genome.jgi-psf.org/Phatr2/Phatr2.home.html<br />http://www.oilgae.com/algae/oil/yield/yield.html<br />http://genomebiology.com/2008/9/12/245/figure/F1<br />