Puisi pertama menggambarkan kehadiran bayangan seseorang di malam hari dan mimpi sang penyair yang membuatnya merasa takut dan sendirian. Penyair bertanya apakah bayangan itu pacarnya atau hantu.
Puisi kedua menggunakan unsur-unsur bahasa Arab seperti huruf, kalam, idhofah, untuk menggambarkan perjalanan sang penyair mencari cinta hingga akhirnya menemukan cintanya. Cinta mereka diband
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
P uisi
1. BAYANGMU
Bayanganmu, selalu hadir setiap malamku
saat suasana menjadi horor
dan mencekam
Bayanganmu selalu datang di setiap mimpiku
saat aku mimpi buruk
Bayanganmu, selalu menemani dalam sepiku
saat aku merasa sendiri
dan ketakutan
aku pun tak kuasa menyimpan tanya
Kamu itu pacarku apa hantu sih???
2. PUISI ALA NAHWU
Saat itu, aku isimmufrod, tunggal sendiri saja
seperti kalimat huruf, sendiri tak bermakna
seperti fi’illaazim, mencinta tak ada yang dicinta
tak mau terpuruk dan terdiam, aku harus jadi mubtada’, memulai sesuatu.
menjadi seorang fa’il, yang berawal dari fi’il.
tapi aku seperti fi’ilmudhoori’ alladziilamyattashilbiaakhirihiisyaiun
mencari sesuatu, tapi tak bertemu sesuatupun di akhir.
Bertemu denganmu adalah khobarmuqoddam, sebuah kabar yang tak disangka.
Aku pun jadi mubtada’ muakkhor, perintis yang kesiangan.
Aku mulai dengan sebuah kalam, dari susunan beberapa lafadz
yang mufid, terkhusus untuk dirimu dengan penuh mak’na.
Dari sini semua bermula
Aku dan kamu, bagaikan idhofah
aku mudhof, kamu mudhofilaih.
Tak bisa dipisahkan.
Cintaku padamu, beri’robrofa’. Tinggi
Bertanda dhummah. Bersatu
Cinta kita bersatu, mencapai derajat yang tinggi.
Saat mengejar cintamu, aku cuma isimberi’robnashob. Susah payah
yang bertanda fathah. Terbuka
Hanya dengan bersusah payah maka jalan itu kan terbuka.
Setelah mendapatkan cintamu, tak mau aku seperti isim yang kofdh. Hina dan
rendah
Bertanda Kasroh. Terpecah belah
Jika kita berpecah belah tak bersatu, rendahlah derajat cinta kita.
Karenanya, kan kujaga cinta kita, layaknya isim yang beri’robjazm. Penuh
kepastian
Bertanda dengan sukun. Ketenangan.
Kan kita gapai cinta yang penuh damai
saat semua terikat dengan kepastian tanpa ragu-ragu