2. Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori tentang
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Aliran
ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak
sebagai hasil belajar.
4. Teori belajar kondisioning klasik
(classical conditioning)
Teori belajar classical conditioning
dikembangkan oleh Ivan Pavlov
(1849-1936) seorang psikolog Rusia.
Pavlov mempelajari bagaimana
anjing percobaannya menjadi
terkondisi untuk berliur tanpa diberi
makanan.
5. Dalam diri anjing akan
terjadi pengkondisian
selektif berdasar atas
penguatan selektif.
Apabila stimulus
alamiah (daging)
disajikan di hadapan
anjing, maka anjing
akan membentuk
respons alamiah
(mengeluarkan air
liur)
Apabila stimulus
berkondisi (bel)
diberikan setelah
diberikan stimulus
alamiah, maka
respons berkondisi
tidak akan terbentuk,
Repons berkondisi
akan terbentuk
apabila stimulus
berkondisi diberikan
sebelum atau
berbarengan dengan
stimulus alamiah.
6. Teori Operant Conditioning
Teori operant conditioning
dikembangkan oleh Burr Federick
Skinner (1904-1990). Skinner
memandang manusia sebagai mesin,
seperti mesin lainnya, manusia
bertindak secara teratur dan dapat
diramalkan responsnya terhadap
stimulus yang dating dari luar.
7. Teori Modeling dan
Observational Learning
Tahap perhatian. Dalam tahap ini individu memperhatikan model yang menarik, berhasil, atraktif
dan popular.
Tahap retensi. Dalam tahap ini, apabila guru telah memperoleh perhatian dari siswa, guru
memodelkan perilaku yang akan ditiru oleh siswa
Tahap reproduksi. Dalam tahap ini, siswa mencoba menyesuaikan diri dengan perilaku
model.
Tahap motivasional. Dalam tahap ini, siswa akan menirukan model karena merasakan bahwa
melakukan pekerjaan yang baik akan meningkatkan kesempatan untuk memperoleh penguatan.
8. Teori Koneksionisme
Edward Thorndike mengembangkan
teori koneksionisme di Amerika Serikat
(1874-1949). Menurut Throndike,
koneksi (connection) merupakan
asosiasi antara kesan-kesan
penginderaan dengan dorongan untuk
bertindak, yakni upaya untuk
menggabungkan antara kejadian
penginderaan dengan perilaku.
9. Hukum kesiapan
(the law of
readiness)
• Agar proses belajar
mencapai hasil yang
baik, apabila
individu memiliki
kesiapan untuk
melakukannya.
Hukum latihan
(the law of
exercise)
• Hubungan atau
koneksi antara
stimulus dan respon
akan menjadi kuat
apabila sering
dilakukan latihan
Hukum akibat (
the law of effect)
• Apabila sesuatu
memberikan hasil
yang menyenagkan
atau memuaskan,
maka hubungan
antara stimulus dan
respon akan menjadi
semakin kuat.
10. Teori Modifikasi Perilaku
Kognitif
Meichen Baum, menyatakan bahwa individu
dapat diajarkan untuk memantau dan
mengatur perilakunya sendiri. Cara yang
digunakan yaitu melatih indivdu yang
terganggu emosionalnya untuk membuat
dan menjawab pertanyaannya sendiri.
11. Teori Belajar Conditioning
Guthire adalah seorang, behavorisme, yang hidup
pada tahun 1886-1959. Menurut Guthire, perilaku
manusia merupakan deretan perilaku yang terdiri atas
unit-unit reaksi atau respon dari stimulus sebelumnya.
Pengubahan perilaku buruk yang terdapat pada diri
seseorang dapat dilakukan dengan beberapa cara.
(a) metode reaksi berlawnan
(b) metode membosankan
(c) metode pengubahan lingkungan.
12. Kelebihan
Dengan melalui pengulangan dan pelatihan yang
berkesinambungan dapat mengoptimalkan bakat
dan kecerdasan siswa
Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka
pada situasi dan kondisi belajar.
Teori ini cocok untuk memperoleh kemampuan
yang membuutuhkan praktik dan pembiasaan
Dapat mengganti stimulus yang satu dengan
stimulus yang lainnya dan seterusnya sampai
pada respons yang diinginkan muncul.
13. Kekurangan
Sebuah konsekuensi bagi guru untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap
Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru
dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.
Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning) hanya
berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur.
14. Menurut Suprijono (2009:21), implikasi prinsip-prinsip behaviorisme pada kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1. kegiatan belajar adalah kegiatan figuratif.
2. Belajar menekankan perolehan informasi dan penambahan informasi.
3. Belajar merupakan proses dialog imperatif, bukan dialog interaktif.
4. Belajar bukan proses organic dan konstruktif, melainkan proses mekanik.
5. Aktivitas belajar didominasi oleh kegiatan menghafal dan latihan.