ݺߣ

ݺߣShare a Scribd company logo
PADA HATI YANG SEDANG GELISAH
--untukmu, kika--
Kepadamu yang sedang menanti detak waktu
Menunggu resah terbersit tentang masa depan yang begitu indah
Kalut kusut begitu merajam rasa di hati
Jarak menjadi onak yang tak terperi
Itulah rindumu, begitu juga rinduku
hanya kita yang tahu
untukmu yang selalu berharap datangnya senja
bersandar pada lelah yang kita namai perjalanan panjang
menatap warna cahaya yang sebentar lagi akan meredup menjadi malam
langkitang dan pensi mengisi denyut kecup
sepoi angin bertiup seperti mengajak kita untuk lelap
anak-anak berlarian
bermain bersama umang-umang sepertinya enggan untuk disentuh
tua muda bercerita tentang apa saja, kita hanya tersenyum
terkadang tertawa, begitu hebat dan lucunya dunia mereka
bahkan juga dunia kita
Kita menggenggam sunset pada petang semesta
menjamahnya dengan rasa
memeluknya begitu mesra
Begitulah kita, bersama perjalanan panjang
kita sama-sama tahu, itu cinta
sesungguhnya
dan
hanya padamu aku begitu mendamba hasrat
pada titik sinar yang nantinya akan kita namai bahagia
jangan cemas pada hati nurani
karena aku akan menjemputnya dengan segenap hati
jangan ragu tentang sangsi,
maka izinkan aku
mencintaimu dengan apa adanya
Oktober, 2015

More Related Content

Pada hati yang sedang gelisah

  • 1. PADA HATI YANG SEDANG GELISAH --untukmu, kika-- Kepadamu yang sedang menanti detak waktu Menunggu resah terbersit tentang masa depan yang begitu indah Kalut kusut begitu merajam rasa di hati Jarak menjadi onak yang tak terperi Itulah rindumu, begitu juga rinduku hanya kita yang tahu untukmu yang selalu berharap datangnya senja bersandar pada lelah yang kita namai perjalanan panjang menatap warna cahaya yang sebentar lagi akan meredup menjadi malam langkitang dan pensi mengisi denyut kecup sepoi angin bertiup seperti mengajak kita untuk lelap anak-anak berlarian bermain bersama umang-umang sepertinya enggan untuk disentuh tua muda bercerita tentang apa saja, kita hanya tersenyum terkadang tertawa, begitu hebat dan lucunya dunia mereka bahkan juga dunia kita Kita menggenggam sunset pada petang semesta menjamahnya dengan rasa memeluknya begitu mesra Begitulah kita, bersama perjalanan panjang kita sama-sama tahu, itu cinta sesungguhnya dan hanya padamu aku begitu mendamba hasrat pada titik sinar yang nantinya akan kita namai bahagia jangan cemas pada hati nurani karena aku akan menjemputnya dengan segenap hati jangan ragu tentang sangsi, maka izinkan aku mencintaimu dengan apa adanya Oktober, 2015