際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGGALIAN NILAI  NILAI PANCASILA DI MASA KERAJAAN




                       Oleh kelompok 3 :

          I NYOMAN NATA SURYAWAN           1208605002
          ADITYA WIKARDIYAN                1208605008
          I KADEK AGUS DWIJA PUTRA         1208605012
          MUHAMMAD RIDWAN SATRIO           1208605028
          PETRUS PANDAPOTAN                1208605052
          I WAYAN GEDE PURWA DARMAJA       1208605066
          DEWA GEDE ANGGA WIJAYA           1208605090




          PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
                JURUSAN ILMU KOMPUTER
    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
                  UNIVERSITAS UDAYANA
                            2012
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
..................................................................................................................................................................... 2

I.Abstrak......................................................................................................................................................3

II. Pendahuluan............................................................................................................................................5

III.Rumusan Masalah...................................................................................................................................6

IV.Pembahasan ...........................................................................................................................................7

V. Kesimpulan............................................................................................................................................10
I.      Abstrak

        Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dapat ditelusuri secara historis sejak
adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. Keberadaan masyarakat ini dapat di lacak melalui
berbagai peninggalan sejarah yang berupa peradapan, agama, hidup ketatanegaraan,
kegotongroyongan,      struktur sosial dari masyarakat Indonesia. Terbentuknya masyarakat
Indonesia melalui proses sejarah sejak masa kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, masa
penjajahan dan kemudian mencapai kemerdekaan merupakan proses panjang. Pada masa
kerajaan Kutai berkuasa telah ada adat kenduri dan memberikan sedekah dan kepada para
brahmana. Kemudian para Brahmana menbangun Yupa (tiang batu) sebagai tanda terima kasih
kepada raja Mulawarman. Fenomena ini menggambarkan adanya nilai sosial politik dan
ketuhanan pada masa itu.


        Sriwijaya merupakan kerajaan besar di wilayah Sumatra yang memiliki kekuasaan mulai
dari Sunda, Semenanjung Malaya dan kepulauan di sekitarnya sampai Sri langka. Sriwijaya di
kenal sebagai kerajaan maritim yang kuat pada masa itu. Di sekitar keluarga raja di bentuk
administrasi pusat yang terdiri dari hakim raja yang menjalankan kekuasaan raja untuk mengadili
yang di sebut Dandanayaka. Pada masa ini telah di mulai adanya pembagian kekuasaan berupa
Parddatun yang di perintah oleh seorang datu yang bukan seorang anggota keluarga raja. Hal ini
telah mencerminkan adanya otonomi daerah. Kerajaan Sriwijaya merupakan Negara Indonesia
pertama yang berdasarkan kesatuan yang di dalamnya ditemui nilai nilai material Pancasila
meliputi nilai Ketuhanan, nilai kemasyarakatan, persatuan, keadilan yang terjalin satu sama lain
dengan nilai internasionalisme yang terjalin dalam bentuk hubungan dagang dengan negeri
negeri di seberang lautan.


        Pada masa majapahit telah terdapat sistem sosial yang menjadi tanda adanya peradapan
yang lebih maju, seperti adanya peraturan perundang-undangan yang di sebarluaskan kepada
masyarakat melalui pejabat pusat dan daerah. Majapahit dibawah raja Prabhu Hayam Wuruk dan
Apatih Mangkubumi Gajah Mada telah berhasil mengintegrasikan nusantara. Faktor faktor yang
di manfaatkan untuk menciptakan wawasan nusantara itu ialah: kekuatan religio-magis yang
berpusat pada sang prabu, ikatan sosial kekeluargaan terutama antara kerajaan yang ada di
daerah dengan pusat kerajaan (Suwarno, 1993 : 17-24).


       Nilai nilai yang ada dalam adat istiadat masyarakat sejak zaman Kutai sampai Majapahit
semakin mengkristal pada era sejarah perjuanagn bangsa yang di tandai dengan perumusan
Pancasila sebagai dasar Negara oleh para pendiri Negara (the founding fathers). Pancasila
sebagai filsafat hidup bangsa merupakan jati diri bangsa yang menunjukkan adanya ciri
khas,sifat,karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.
II.       Pendahuluan

         Secara arti kata, Pancasila mengandung arti: panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar. Pengertian Pancasila kami petik
dari sejarah yang diambil pada bahasa sansekerta. Pancasila adalah dasar filsafat negara republik
Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7
bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun
Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

         Ternyata, wujud nilai pancasila sudah ada pada saat jaman kerajaan terbukti dengan
adanya, persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Pancasila adalah dasar pembentukan
suatu bangsa dan juga berfungsi untuk menunjukkan karakteristik suatu bangsa. Kita dituntut
untuk bisa menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari  hari dan mengetahui sejarah
pancasila di masa kerajaan, dan wujud nilai pancasila yang terdapat pada masa kerajaan. Kita
menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi
mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara. Ketika kita semua
sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita
bisa menjalankannya dengan sesuai peraturan ataupun menuntut hak  hak yang mungkin belum
terpenuhi sebagai warga negara. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama
satu sama lain. Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang berjiwa
persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-Bhinneka
Tunggal Ika-an (persatuan dalam perbedaan) untuk setiap aspek kehidupan nasional guna
mencapai tujuan nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak dapat ditampikkan lagi bahwa
masyarakat Indonesia itu jamak, plural, dan daerah yang beragam, terdiri dari berbagai macam
suku, bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama, kepercayaan kekayaan yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke.
III. Rumusan Masalah

 1. Tunjukan Bukti penerapan Nilai Pancasila Pada Kerajaan Kutai (Hal apa yang dilakukan
   penguasa/ raja pada saat itu), Jelaskan?

 2. Peristiwa dan kisah apa yang dapat dipetik dari Sejarah Kerajaan Majapahit, dan
   merupakan pencerminan nilai Persatuan dan Kesatuan yang ada pada saat itu (bisa
   diambil dari kisah para raja/tokoh yang terkenal di kerajaan tersebut)?

 3. Ceritakan sistem pemerintahan yang diberlakukan pada kerajaan Sriwijaya dan beberapa
   kerajaan yang terkemuka?

 4. Tunjukkan contoh perwujudan pencerminan Nilai Ketuhanan, yang bisa kita lihat pada
   masa  masa kerajaan di Tanah Jawa dan daerah lainnya, Jelaskan?

 5. Peristiwa/ hal apa yang menyebabkan jatuhnya perjuangan Sultan Agung pada masa
   Kerajaan Mataram Islam, Jelaskan?

 6. Jelaskan hakekat nilai pancasila yang terkandung dari semboyan yang tertulis pada Kitab
   Negara Kertagama, yang menjadi semboyan bangsa sampai saat ini, Jelaskan?

 7. Apa arti penting Sejarah Kerajaan bagi bangsa Indonesia utamanya dalam proses
   Pembentukan dan perumusan Ideologi Bangsa?

 8. Setelah Mendalami Sejarah Kerajaan Nusantara ini, Hal penting apa yangdapat saudara
   petik, utamanya sebagai generasi penerus bangsa ini, jelaskan?
IV.      Pembahasan
1. Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kundungga. Raja Kundungga memiliki seorang anak
  yang bernama Aswawarman. Aswawarman memiliki tiga anak, salah satunya
  Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman, kerajaan Kutai mengalami masa
  Keemasan. Ketika raja Mulawarman mengadakan Kenduri, dan memberi sedekah kepada
  Brahmana, kemudian para Brahmana membangun 7 Yupa sebagai tanda terimakasih. Hal
  tersebut menunjukkan bahwa nilai sosial politik, dan ketuhanan (dalam bentuk kerajaan
  Kenduri dan sedekah pada para Brahmana) telah ada dijaman kerajaan Kutai, dimana
  bentuk kerajaan dengan agama dijadikan sebagai tali pengikat kewibawaan raja.

2. Peristiwa yang menunjukan nilai sila ke-3 yaitu nilai persatuan dan kesatuan pada jaman
  kerajaan majapahit adalah Peristiwa Sumpah Palapa. Sumpah Palapa adalah suatu
  pernyataan atau sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara
  pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M). Ia
  menyatakan tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Atas
  sumpah palapa ini majapahit pun berhasil menaklukkan/mempersatukan nusantara.

3. Sistem pemerintahan yang diberlakukan pada kerajaan sriwijaya dan beberapa kerajaan
  yang terkemuka :

A. Kerajaan Sriwijaya

      Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang ri
  Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin 20.000 tentara (terutama tentara
  darat dan beberapa ratus kapal) dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan
  Bengkulu. Kerajaan ini adalah pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara
  ini tidak memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara.

B. Kerajaan Mataram Kuno

        Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan mataram kuno. Sanjaya sebagai raja
  pertama memakai gelar Ratu. Pada zaman itu istilah Ratu belum identik dengan kaum
  perempuan. Gelar ini setara dengan Datu yang berarti "pemimpin". Keduanya merupakan
gelar asli Indonesia. Penduduknya sebagian besar h叩dala bertani. Sebagian besar penduduk
  beragama Hindu

C. Kerajaan Singasari

      Menurut Pararaton, Tumapel (Singasari) semula hanya sebuah daerah bawahan
  Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah
  Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh secara licik oleh pengawalnya sendiri yang bernama
  Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Tidak hanya itu, Ken Arok bahkan berniat
  melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.

      Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum
  brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat
  dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang
  melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.

D. Kerajaan Majapahit

      Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa
  Jayawardhana. Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang
  teratur. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan

4. Di kerajaan  kerajaan yang berada di Tanah Jawa sangat menghargai agama biarpun di
  satu kerajaan. Tanah Jawa ada agama hindu, budha, dan islam disana tidak pernah
  membeda  bedakan agama. Di kerajaan Majapahit ada seorang bernama Empu prapanca
  yang menulis Buku Negarakertagama yang berisi walau berbeda tetap satu jua adanya
  sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Selain itu di Tanah Jawa
  banyak ditemukan candi candi yang membuktikan nilai nilai ketuhanan di masa itu

5. Pada tahun 1628-1629, Sultan Agung ingin menguasai Batavia, ia pun mengirim pasukan
  yang dipimpin oleh Baureksa dan dibantu oleh Adipati Ukur serta Suro Agul-Agul, tapi
  usaha itu gagal. Kekalahan di Batavia menyebabkan daerah-daerah bawahan Mataram
  berani memberontak untuk merdeka, Mataram pun terpecah menjadi 2.              Sehingga
  pelayaran dan perdagangan menjadi mundur yang menyebabkan rakyat banyak yang mati
  kelaparan dan banyak yang terjangkit penyakit.
6. Hakekat nilai Pancasila pada semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah pada maknanya
   Bhineka Tunggal Ika memiliki pengertian walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua,
   hal tersebut sudah mencakup dan menjawab dari kelima sila yang ada pada Pancasila
   karena pada hakikatnya Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa. Bangsa Indonesia
   menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang berjiwa persatuan dan kesatuan
   wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-Bhinneka Tunggal Ika-an
   (persatuan dalam perbedaan) untuk setiap aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan
   nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak dapat ditampikkan lagi bahwa masyarakat
   Indonesia itu jamak, plural, dan daerah yang beragam, terdiri dari berbagai macam suku,
   bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama, kepercayaan kekayaan yang terbentang dari
   Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus
   diwujudkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
   bernegara. Implementasinya dalam kehidupan nasional adalah, memahami kemajemukan
   sosial dan budaya atau multikulturalisme sebagai dasar nilai-nilai Ke-Bhinneka Tunggal
   Ika-an dalam kehidupan untuk membangun kehidupan bermasyarakat, bernegara dan
   berbangsa. Pemahaman terhadap nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dimaksud adalah
   menerapkan atau melaksanakan sehari-hari, baik secara individu, kelompok masyarakat,
   dan bahkan secara nasional, mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya,
   serta pertahanan nasional di seluruh lapisan masyarakat yang jumlahnya besar dan
   beragam, sehingga tercipta stabilitas nasional yang kondusif untuk pembangunan
   masyarakat sejahtera, adil-makmur dan merata.

7. Jadi arti penting sejarah kerajaan bagi bangsa Indonesia adalah dari jaman2 kerajaan
   tersebut kita dapat mengambil kebiasaan atau nilai2 kehidupan yang ada saat itu sehingga
   kita dapat menggali nilai tersebut dan pada akhirnya menjadi ideologi pancasila sampai
   saat ini.

8. Hal yang dapat di petik ialah dalam membangun sebuah bangsa kaum muda harus memiliki
   rasa persatuan dan kesatuan Persatuan harus selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
   berbagai permasalahan sosial yang dapat memicu runtuhnya suatu bangsa.
V. Kesimpulan

     Hal penting yang dapat kita petik sebagai penerus bangsa adalah bahwa betapa sulitnya
para pendahulu kita untuk mempersatukan nusantara, jadi kita sebagai penerus bangsa sudah
merupakan kewajiban kita untuk menghormati segala bentuk pengorbanan yang telah dilakukan
oleh pendahulu kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan
mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena dari nilai-nilai
Pancasila itulah kita dapat mempertahankan kesatuan nusantara.
V.      Daftar Pustaka


Taqwa,Stit. Pancasila dalam konteks sejarah.
http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/pancasila-da-lam-konteks-sejarah.html (diakses pada
tanggal 9 oktober)

Komarudin, Asep. Pancasila dalam konteks sejarah Indonesia.
http://asheep-show.blogspot.com/2009/11/pancasila-dalam-konteks-sejarah.html (diakses pada
tanggal 9 oktober)

http://ilmci.com/asset/content/kp_pahlawan_nasional.pdf

More Related Content

Pancasila makalah I

  • 1. PENGGALIAN NILAI NILAI PANCASILA DI MASA KERAJAAN Oleh kelompok 3 : I NYOMAN NATA SURYAWAN 1208605002 ADITYA WIKARDIYAN 1208605008 I KADEK AGUS DWIJA PUTRA 1208605012 MUHAMMAD RIDWAN SATRIO 1208605028 PETRUS PANDAPOTAN 1208605052 I WAYAN GEDE PURWA DARMAJA 1208605066 DEWA GEDE ANGGA WIJAYA 1208605090 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2012
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................................... 2 I.Abstrak......................................................................................................................................................3 II. Pendahuluan............................................................................................................................................5 III.Rumusan Masalah...................................................................................................................................6 IV.Pembahasan ...........................................................................................................................................7 V. Kesimpulan............................................................................................................................................10
  • 3. I. Abstrak Keberadaan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dapat ditelusuri secara historis sejak adanya sejarah awal masyarakat Indonesia. Keberadaan masyarakat ini dapat di lacak melalui berbagai peninggalan sejarah yang berupa peradapan, agama, hidup ketatanegaraan, kegotongroyongan, struktur sosial dari masyarakat Indonesia. Terbentuknya masyarakat Indonesia melalui proses sejarah sejak masa kerajaan Kutai, Sriwijaya, Majapahit, masa penjajahan dan kemudian mencapai kemerdekaan merupakan proses panjang. Pada masa kerajaan Kutai berkuasa telah ada adat kenduri dan memberikan sedekah dan kepada para brahmana. Kemudian para Brahmana menbangun Yupa (tiang batu) sebagai tanda terima kasih kepada raja Mulawarman. Fenomena ini menggambarkan adanya nilai sosial politik dan ketuhanan pada masa itu. Sriwijaya merupakan kerajaan besar di wilayah Sumatra yang memiliki kekuasaan mulai dari Sunda, Semenanjung Malaya dan kepulauan di sekitarnya sampai Sri langka. Sriwijaya di kenal sebagai kerajaan maritim yang kuat pada masa itu. Di sekitar keluarga raja di bentuk administrasi pusat yang terdiri dari hakim raja yang menjalankan kekuasaan raja untuk mengadili yang di sebut Dandanayaka. Pada masa ini telah di mulai adanya pembagian kekuasaan berupa Parddatun yang di perintah oleh seorang datu yang bukan seorang anggota keluarga raja. Hal ini telah mencerminkan adanya otonomi daerah. Kerajaan Sriwijaya merupakan Negara Indonesia pertama yang berdasarkan kesatuan yang di dalamnya ditemui nilai nilai material Pancasila meliputi nilai Ketuhanan, nilai kemasyarakatan, persatuan, keadilan yang terjalin satu sama lain dengan nilai internasionalisme yang terjalin dalam bentuk hubungan dagang dengan negeri negeri di seberang lautan. Pada masa majapahit telah terdapat sistem sosial yang menjadi tanda adanya peradapan yang lebih maju, seperti adanya peraturan perundang-undangan yang di sebarluaskan kepada masyarakat melalui pejabat pusat dan daerah. Majapahit dibawah raja Prabhu Hayam Wuruk dan Apatih Mangkubumi Gajah Mada telah berhasil mengintegrasikan nusantara. Faktor faktor yang di manfaatkan untuk menciptakan wawasan nusantara itu ialah: kekuatan religio-magis yang
  • 4. berpusat pada sang prabu, ikatan sosial kekeluargaan terutama antara kerajaan yang ada di daerah dengan pusat kerajaan (Suwarno, 1993 : 17-24). Nilai nilai yang ada dalam adat istiadat masyarakat sejak zaman Kutai sampai Majapahit semakin mengkristal pada era sejarah perjuanagn bangsa yang di tandai dengan perumusan Pancasila sebagai dasar Negara oleh para pendiri Negara (the founding fathers). Pancasila sebagai filsafat hidup bangsa merupakan jati diri bangsa yang menunjukkan adanya ciri khas,sifat,karakter bangsa yang berbeda dengan bangsa lain.
  • 5. II. Pendahuluan Secara arti kata, Pancasila mengandung arti: panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar. Pengertian Pancasila kami petik dari sejarah yang diambil pada bahasa sansekerta. Pancasila adalah dasar filsafat negara republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam pembukaan UUD 1945, diundangkan dalam Berita Republik Indonesia tahun II no. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Ternyata, wujud nilai pancasila sudah ada pada saat jaman kerajaan terbukti dengan adanya, persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Pancasila adalah dasar pembentukan suatu bangsa dan juga berfungsi untuk menunjukkan karakteristik suatu bangsa. Kita dituntut untuk bisa menerapkan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari dan mengetahui sejarah pancasila di masa kerajaan, dan wujud nilai pancasila yang terdapat pada masa kerajaan. Kita menjadi tahu hak dan kewajiban kita sebagai warga negara yang akhirnya membuat kita jadi mengerti peran dan penempatan diri kita sebagai bagian dari suatu negara. Ketika kita semua sudah tahu dan mengerti kewajiban yang harus dilakukan dan hak yang didapatkan, maka kita bisa menjalankannya dengan sesuai peraturan ataupun menuntut hak hak yang mungkin belum terpenuhi sebagai warga negara. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain. Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang berjiwa persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-Bhinneka Tunggal Ika-an (persatuan dalam perbedaan) untuk setiap aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak dapat ditampikkan lagi bahwa masyarakat Indonesia itu jamak, plural, dan daerah yang beragam, terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama, kepercayaan kekayaan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
  • 6. III. Rumusan Masalah 1. Tunjukan Bukti penerapan Nilai Pancasila Pada Kerajaan Kutai (Hal apa yang dilakukan penguasa/ raja pada saat itu), Jelaskan? 2. Peristiwa dan kisah apa yang dapat dipetik dari Sejarah Kerajaan Majapahit, dan merupakan pencerminan nilai Persatuan dan Kesatuan yang ada pada saat itu (bisa diambil dari kisah para raja/tokoh yang terkenal di kerajaan tersebut)? 3. Ceritakan sistem pemerintahan yang diberlakukan pada kerajaan Sriwijaya dan beberapa kerajaan yang terkemuka? 4. Tunjukkan contoh perwujudan pencerminan Nilai Ketuhanan, yang bisa kita lihat pada masa masa kerajaan di Tanah Jawa dan daerah lainnya, Jelaskan? 5. Peristiwa/ hal apa yang menyebabkan jatuhnya perjuangan Sultan Agung pada masa Kerajaan Mataram Islam, Jelaskan? 6. Jelaskan hakekat nilai pancasila yang terkandung dari semboyan yang tertulis pada Kitab Negara Kertagama, yang menjadi semboyan bangsa sampai saat ini, Jelaskan? 7. Apa arti penting Sejarah Kerajaan bagi bangsa Indonesia utamanya dalam proses Pembentukan dan perumusan Ideologi Bangsa? 8. Setelah Mendalami Sejarah Kerajaan Nusantara ini, Hal penting apa yangdapat saudara petik, utamanya sebagai generasi penerus bangsa ini, jelaskan?
  • 7. IV. Pembahasan 1. Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kundungga. Raja Kundungga memiliki seorang anak yang bernama Aswawarman. Aswawarman memiliki tiga anak, salah satunya Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman, kerajaan Kutai mengalami masa Keemasan. Ketika raja Mulawarman mengadakan Kenduri, dan memberi sedekah kepada Brahmana, kemudian para Brahmana membangun 7 Yupa sebagai tanda terimakasih. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai sosial politik, dan ketuhanan (dalam bentuk kerajaan Kenduri dan sedekah pada para Brahmana) telah ada dijaman kerajaan Kutai, dimana bentuk kerajaan dengan agama dijadikan sebagai tali pengikat kewibawaan raja. 2. Peristiwa yang menunjukan nilai sila ke-3 yaitu nilai persatuan dan kesatuan pada jaman kerajaan majapahit adalah Peristiwa Sumpah Palapa. Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan atau sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336 M). Ia menyatakan tidak akan memakan palapa sebelum berhasil menyatukan Nusantara. Atas sumpah palapa ini majapahit pun berhasil menaklukkan/mempersatukan nusantara. 3. Sistem pemerintahan yang diberlakukan pada kerajaan sriwijaya dan beberapa kerajaan yang terkemuka : A. Kerajaan Sriwijaya Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang ri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin 20.000 tentara (terutama tentara darat dan beberapa ratus kapal) dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Kerajaan ini adalah pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara ini tidak memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara. B. Kerajaan Mataram Kuno Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan mataram kuno. Sanjaya sebagai raja pertama memakai gelar Ratu. Pada zaman itu istilah Ratu belum identik dengan kaum perempuan. Gelar ini setara dengan Datu yang berarti "pemimpin". Keduanya merupakan
  • 8. gelar asli Indonesia. Penduduknya sebagian besar h叩dala bertani. Sebagian besar penduduk beragama Hindu C. Kerajaan Singasari Menurut Pararaton, Tumapel (Singasari) semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh secara licik oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Tidak hanya itu, Ken Arok bahkan berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri. Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel. D. Kerajaan Majapahit Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan 4. Di kerajaan kerajaan yang berada di Tanah Jawa sangat menghargai agama biarpun di satu kerajaan. Tanah Jawa ada agama hindu, budha, dan islam disana tidak pernah membeda bedakan agama. Di kerajaan Majapahit ada seorang bernama Empu prapanca yang menulis Buku Negarakertagama yang berisi walau berbeda tetap satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Selain itu di Tanah Jawa banyak ditemukan candi candi yang membuktikan nilai nilai ketuhanan di masa itu 5. Pada tahun 1628-1629, Sultan Agung ingin menguasai Batavia, ia pun mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baureksa dan dibantu oleh Adipati Ukur serta Suro Agul-Agul, tapi usaha itu gagal. Kekalahan di Batavia menyebabkan daerah-daerah bawahan Mataram berani memberontak untuk merdeka, Mataram pun terpecah menjadi 2. Sehingga pelayaran dan perdagangan menjadi mundur yang menyebabkan rakyat banyak yang mati kelaparan dan banyak yang terjangkit penyakit.
  • 9. 6. Hakekat nilai Pancasila pada semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah pada maknanya Bhineka Tunggal Ika memiliki pengertian walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua, hal tersebut sudah mencakup dan menjawab dari kelima sila yang ada pada Pancasila karena pada hakikatnya Pancasila berfungsi sebagai pemersatu bangsa. Bangsa Indonesia menjadikan Pancasila sebagai landasan ideologi yang berjiwa persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai serta menghormati ke-Bhinneka Tunggal Ika-an (persatuan dalam perbedaan) untuk setiap aspek kehidupan nasional guna mencapai tujuan nasional. Artinya, sudah menjadi hal yang tidak dapat ditampikkan lagi bahwa masyarakat Indonesia itu jamak, plural, dan daerah yang beragam, terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat-istiadat dan kebiasaan, agama, kepercayaan kekayaan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an harus diwujudkan dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasinya dalam kehidupan nasional adalah, memahami kemajemukan sosial dan budaya atau multikulturalisme sebagai dasar nilai-nilai Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dalam kehidupan untuk membangun kehidupan bermasyarakat, bernegara dan berbangsa. Pemahaman terhadap nilai-nilai ke-Bhinneka Tunggal Ika-an dimaksud adalah menerapkan atau melaksanakan sehari-hari, baik secara individu, kelompok masyarakat, dan bahkan secara nasional, mencakup kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, serta pertahanan nasional di seluruh lapisan masyarakat yang jumlahnya besar dan beragam, sehingga tercipta stabilitas nasional yang kondusif untuk pembangunan masyarakat sejahtera, adil-makmur dan merata. 7. Jadi arti penting sejarah kerajaan bagi bangsa Indonesia adalah dari jaman2 kerajaan tersebut kita dapat mengambil kebiasaan atau nilai2 kehidupan yang ada saat itu sehingga kita dapat menggali nilai tersebut dan pada akhirnya menjadi ideologi pancasila sampai saat ini. 8. Hal yang dapat di petik ialah dalam membangun sebuah bangsa kaum muda harus memiliki rasa persatuan dan kesatuan Persatuan harus selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai permasalahan sosial yang dapat memicu runtuhnya suatu bangsa.
  • 10. V. Kesimpulan Hal penting yang dapat kita petik sebagai penerus bangsa adalah bahwa betapa sulitnya para pendahulu kita untuk mempersatukan nusantara, jadi kita sebagai penerus bangsa sudah merupakan kewajiban kita untuk menghormati segala bentuk pengorbanan yang telah dilakukan oleh pendahulu kita. Hal ini dapat kita lakukan dengan mempertahankan nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, karena dari nilai-nilai Pancasila itulah kita dapat mempertahankan kesatuan nusantara.
  • 11. V. Daftar Pustaka Taqwa,Stit. Pancasila dalam konteks sejarah. http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/06/pancasila-da-lam-konteks-sejarah.html (diakses pada tanggal 9 oktober) Komarudin, Asep. Pancasila dalam konteks sejarah Indonesia. http://asheep-show.blogspot.com/2009/11/pancasila-dalam-konteks-sejarah.html (diakses pada tanggal 9 oktober) http://ilmci.com/asset/content/kp_pahlawan_nasional.pdf