3. FILSAFAT
Pengertian Filsafat terbagi menjadi tiga:
1. Filsafat dalam arti Proses dan Filsafat dalam arti Produk
2. Filsafat sebagai Ilmu/Metode dan Filsafat sebagai Pandangan
Hidup
3. Filsafat dalam arti Teoritis dan Filsafat dalam arti Praktis
Memiliki fungsi dan
peranan sebagai
pedoman dan pegangan
dalam sikap/tingkah
PANCASILA
laku/perbuatan dalam
berbagai aspek
kehidupan
4. FILSAFAT PANCASILA
Member
Sebagai
i
Mengandung pandangan, nilai dan
pemikiran yang dapat menjadi
Pengetahuan & pengertian ilmiah
Dikatakan
substansi dan hakikat Pancasilaideologi
tentang isi pembentukan
Secara ringkas, Refleksi kritis &
Pancasila
(Notonegoro)
rasional tentang Pancasila sebagai
Dasar Negara dan kenyataan budaya
bangsa, dengan tujuan untuk
Karena Pancasila merupakan hasil
mendapatkan pokok-pokok pengertian
yg mendasar Jiwa menyeluruh
perenungan dan yang mendalam yang
dilakukan oleh The Founding Father
kita yg dituangkan dlm suatu sistem
(Ruslan Abdul Gani)
5. RUMUSAN PANCASILA BERSIFAT
HIERARKIS DAN BERBENTUK PIRAMIDAL
1. Sila pertama : meliputi dan menjamin sila
2,3,4,5.
2. Sila kedua : diliputi dan dijiwai oleh sila
1, meliputi dan menjiwai sila 3, 4, 5.3.
3. Sila ketiga : diliputi dan dijiwai sila 1,2.
Meliputi dan menjiwai sila 4,5.
4. Sila keempat: diliputi dan dijiwai oleh sila
1,2,3, meliputi dan menjiwai sila 5
5. Sila kelima : diliputi dan dijiwai sila
1,2,3,4.
6. PANCASILA SEBAGAIkesatuan bagian-bagian
Deduktif
Suatu SISTEM FILSAFAT
Induktif
yg saling berhubungan, saling
Pembahasan sama untuk tujuan
bekerja
tertentu dan secara
secara
keseluruhan merupakan
Hakikat Gejala
kesatuan yang utuh
Pancasila Sosial
Budaya
Deduktif Induktif
Sila sila Pancasila merupakan
Dianalisis & disusun kesatuan Organis & menarik arti
Merefleksikan
secara sistematis dan makna yang hakiki
KeutuhanAntar sila saling berkaitan,
pandangan yang
berhubungan, bahkan
komprehensif mengkualifikasi
7. CIRI-CIRI SISTEM FILSAFAT PANCASILA
Sila sila Pancasila merupakan satu
kesatuan sistem yang bulat dan utuh.
Inti sila sila Pancasila
1. Tuhan => Causa Prima
2. Manusia => Makhluk individu dan makhluk
sosial
3. Satu => Kesatuan memiliki kepribadian
pribadi
4. Rakyat => Unsur mutlak negara, harus
bekerja sama, dan gotong royong
5. Memberi keadilan kepada diri sendiri dan
orang lain yang menjadi haknya.
8. WAWASAN FILSAFAT
Wawasan filsafat meliputi bidang atau
aspek penyelidikan ontologi, epistimologi,
dan aksiologi
9. ONTOLOGI PANCASILA
Ilmu yang mempelajari hakikat
sesuatu / hakikat dasar sila sila
Mencari tentang
keberadaan/eksistensi
Pancasila
(metafisika)
Asas yang berdiri 5 sila
sendiri sendiri
Satu kesatuan
Dasar dasar
Antropologi ontologis
s Manusia
Monopluralis Yg memiliki hakikat mutlak
/
monodualis
10. EPISTEMOLOGIS PANCASILA
1. Nilai nilai
(Causa
Mencari hakikat Pancasila Materialistis
Ilmu yang menyelidiki asal,
sbg suatu sistem Pancasila)
syarat, susunan, metoda, dan
pengetahuan pada bangsa
validitas ilmu pengetahuan
Indonesia
Masalah Utama:
2. Susunan
1. Sumber Pengetahuan??
kesatuan sila
2. Susunan Pengetahuan Pancasila??
sila
Menurut Titus (1984:20) 3 masalah
Pancasila
dasar Epistemologis: bersifat
1. Sumber pengetahuan manusia hierarkis dan
2. Teori kebenaran pengetahuan berbentuk
manusia piramida
3. Watak pengetahuan manusia
11. AKSIOLOGIS PANCASILA
Axios => nilai, Manfaat
Logos => Ilmu, Teori, Pikiran
1. Teori nilai, yaitu sesuatu yg
diinginkan, disukai, atau yg
baik
Nilai dalam filsafat:
2. Yang diselidiki:
1. Keberhargaan (Worth)
Hakikat nilai, kriteria nilai, dan
2. Kebaikan (Goodness)
kedudukan metafisika suatu
nilai
Value (Inggris) diambil dari Valene (Latin):
Kuat, Baik, dan Berharga
Suatu kemampuan yg dipercayai yg ada pd
Suatu benda untuk memuaskan manusia
14. Menurut Pancasila, hakikat manusia adalah
monopluralis, yaitu hakikat manusia yang memiliki unsur
pokok susunan kodrat yang terdiri atas raga dan jiwa.
Hakikat raga manusia memiliki unsur fisis anorganis,
vegetatif, dan animal. Hakikat jiwa memiliki unsur akal,
rasa, kehendak yang merupakan potensi sebagai
sumber daya cipta manusia yang melahirkan
pengetahuan yang benar, berdasarkan pemikiran
memoris, reseptif, kritis dan kreatif. Selain itu, potensi
atau daya tersebut mampu meresapkan pengetahuan
dan menstranformasikan pengetahuan dalam
demontrasi, imajinasi, asosiasi, analogi, refleksi, intuisi,
inspirasi dan ilham.
Dasar-dasar rasional logis Pancasila menyangkut kualitas
maupun kuantitasnya, juga menyangkut isi arti Pancasila
tersebut.