2. Ny.H 49 tahun, ibu 6 orang anak dari
suami seorang supir antar kota sudah beberapa
bulan ini mengeluh sering keluar darah dari
kemaluannya. Padahal beliau telah berhenti
haid sejak 2 tahun yang lalu. Selain itu, dari
kemaluannya juga keluar cairan keputihan
yang keruh dan sangat bau. Sebelumnya, sejak
10 tahun terakhir ia memang kerap mengalami
keputihan yang berlebihan, sekidit berbau dan
agak gatal. Ny.H sudah pernah memeriksakan
keadaan itu ke Bidan didekat rumahnya, tetapi
beliau dianjurkan untuk berobat ke bagian
kandungan rumah sakit. Oleh karena
kurangnya pemahaman akan resiko penyakit
yang dideritanya, Ny.H membiarkan saja
keadaanya demikian. Namun saat ini , beliau
sudah tidak mampu lagi menahan penyakitnya. 2
4. Identifikasi & Analisa masalah
• Apa yang menyebabkan keluarnya
darah dari kemaluannya?
 pada bagian serviks telah terjadi
dysplasia dan nekrosisi jaringan ïƒ
kerusak pembulu darah
4SGD I
5. • Apa yang menyebabkan keluarnya
keputihan yang berlebihan, sangat
bau dan agak gatal?
 akibat daerah yang dysplasia dan
nekrosisïƒ perdarahan, darah media
yang baik perkembangan
mikroorganisme ïƒ keputihan
5SGD I
6. • Apa ada hubunganya keputihan
sejak 10 tahun yang lalu dengan
bercak darah sejak beberapa bulan
terakhir?
 ca cerviks memerlukan waktu
yang cukup lama untuk menjadi
ganas ( 3-20 tahun), keputihan
terjadi akibat infeksi HPV selama
10 terakhir .
6SGD I
7. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan
untuk pasien ini?
• Anamnese
- usia penikahan (16 tahun)
- usia menarche (12 tahun)
-P6A3
- riwayat keputihan
- riwayat keluarga
- riwayat terdahulu
- riwayat ekonomi dan gizi
- riwayat pemakaian obat-obatan
• Pemeriksaan fisik
-pemeriksaan inspekulo
- pemeriksaan bimanual
• Pemeriksaan penunjang
- pap’s smear
- sarah rutin ïƒ dijumpai
anemia
- urine rutin ïƒ
hematuria
- biopsi jaringan
8. • Apa saja faktor faktor resiko yang
mempengaruhi pasiennya?
 usia 35-50, higien yang buruk,
ganti ganti pasangan, melahirkan
anak yang banyak, keputihan yang
berlebih dan berlangsung lama.
8SGD I
9. Apa diagnosa banding dari pasien ini?
DD Gambar Gejala
Ca Serviks munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan
intim, keputihan yang berlebihan, perdarahan di luar siklus
menstruasi, penurunan BB drastis, nyeri punggung, juga
hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.
Ca Vulva Benjolan, penebalan ataupun luka terbuka pada atau di
sekitar lubang vagina, terbentuk bercak bersisik atau
perubahan warna, gatal-gatal, perdarahan dan keluar cairan
encer, nyeri ketika berkemih dan ketika melakukan hubungan
seksual.
Trichomoniasis vagina gatal, vagina berbau dan berbusa, sakit ketika buang
air kecil, keputihan
Condiloma
Acuminata
Gambaran makroskopik seperti jengger ayam, keputihan,
bengkak tanpa rasa sakit atau gatal,mengenai lebih dari satu
tempat saja atau tampak luka.
Vulvovaginitis Iritasi, gatal-gatal, bau menyengat, keputihan
11. T
o
p
i
c
t
r
e
e Ny. H 49 tahun
Anamnese :
• 6 orang anak
• Keluar darah dari
kemaluan
• Keputihan 10 tahun
terakhir
DD
Pemeriksaan fisik &
Penunjang
Carcinoma serviks
11SGD I
12. L.O
• Mahasiswa/I mengetahui, tentang :
- Etiologi Karsinoma serviks
- patofisiologi
- gejala klinis
- pemeriksaan penunjang
- DD
- penatalaksanaan
- prognosa dan pencegahan
12SGD I
15. • DEFENISI :
Kanker yang terjadi pada daerah leher rahim.
Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim.
Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang
senggama wanita (vagina).
SGD I 15
16. Symptom
• Symptoms of cervical cancer:
– Abnormal vaginal bleeding
– Unusual vaginal discharge
– Pelvic pain
– Bleeding or paint during sexual
intercourse
SGD I 16
18. P
a
t
o
f
i
s
i
o
l
o
g
i
HPV 16, 18
Aktivasi / inhibisi gen
penekantumor (TP53 & RB1)
Gen HPV terintegrasi ke genom pejamu
Aktivasi gen terkai siklus sel
(siklin E)
Proliferasi sel tak
terkendali
18SGD I
19. Pajanan HPV (Juta/tahun)
Kondiloma (
ratusan ribu per
tahun
CIN ( juta/ tahu)
CIN derajat berat(
300 rb/ tahu)
Kanker invasifn(15
rb/tahun)
Metastasis
(5000/tahun)
Aktivitas seksual
HPV
Status imun
Kerentanan genetik
Faktor lain
HPV 6, 11
HPV 16, 18
Infeksi presisten
19SGD I
20. Exam and Test
• Cervical dysplasia
that is seen on a Pap
smear is called
squamous
intraepithelial lesion
(SIL). These changes
may be graded as:
– Low-grade (LSIL)
– High-grade (HSIL)
– Possibly cancerous
(malignant)
• Dysplasia that is seen
on a biopsy of the
cervix is called
cervical
intraepithelial
neoplasia (CIN). It is
grouped into three
categories:
– CIN I : mild
dysplasia
– CIN II : moderate to
marked dysplasia
– CIN III : severe
dysplasia to
carcinoma in situ
20SGD I
22. Exam and Test
Some strains of human
papillomavirus (HPV) are known to
cause cervical cancer. An HPV
DNA test can identify the high-risk
types of HPV linked to such cancer.
This may be done:
– As a screening test for women over
age 30
– For women of any age who have a
slightly abnormal Pap test result
22SGD I
23. Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA)
Cara pemeriksaan untuk Tes IVA :
• Pasien dalam posisi litotomi.
• Spekulum dipasang.
• Serviks ditampakkan dan
dibersihkan dari lendir.
• Serviks dibasahi permukaannya
dengan asam asetat 5%,
selanjutnya diamati dengan
penerangan lampu 100 watt.
SGD I 23
25. 25
Classification of VIA Test
Results
VIA
CLASSIFICATION
CLINICAL FINDINGS
Test-positive Raised and thickened white
plaques or acetowhite
epithelium, usually near the SCJ
Test-negative Smooth, pink, uniform
Cancer Cauliflower-like growth or ulcer
28. Risk factor
The following may increase your risk
of cervical dysplasia:
– HPV infection
– Becoming sexually active before age 18
– Giving birth before age 16
– Having multiple sexual partners
– Having other illnesses or using
medications that suppress your immune
system
– Smoking
28SGD I
29. Prevention
You can reduce your risk of
developing cervical dysplasia by
taking the following steps:
– Do not smoke. Smoking increases your
risk of developing more severe dysplasia
and cancer
– Get vaccinated for HPV between ages 9
and 26
– Do not have sex until you are 18 or older
– Practice safe sex, and use a condom
– Practice monogamy, which means you
only have one sexual partner at a time
29SGD I
30. • KLASIFIKASI menurut FIGO 1978
Tingkat Kriteria
0 Karsinoma in situ atau karsinoma intraepitel
I Proses terbatas pada serviks
Ia Karsinoma sekviks preklinis, hanya dapat didiagnosis secara mikroskopik, lesi tidak lebih dari 3mm, atau secara
mikroskopik kedalamannya > 3-5mm dari epitel basal dan memanjang tidak lebih dari 7mm.
Ib Lesi invasif >5 mm, dibagi atas lesi ≤ 4 cm dan > 4 cm
II Proses keganasan telah keluar dari serviks dan menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium tetapi
tidak sampai dinding panggul.
Iia Penyebaran hanya ke vagina, parametrium sampai dinding panggul
IIb Penyebaran ke parametrium, uni atau bilateral, tetapui belum sampai dinding panggul
III Penyebaran sampai 1/3 distal vagina tau ke parametrium sampai diding panggul
IIIa Penyebaran sampai 1/3 distal vagina, namun tidak sampai ke dinding panggul
IIIb Penyebaran sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor dengan dinding panggul
atau proses pada tingkat I atau II, tetapi sudah ada gangguan faal ginjal/hidronefrosis
IV Proses keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan atau vesika urinaria (dibuktikan
secara histologi) atau telah bermetastasis keluar panggul atau ke tempat yang jauh
IVa Telah bermetastasis ke organ sekitar
IVb Tempat bermetastasis jauh
32. Penatalaksanaan
Tingkatan Penatalaksanaan
0 Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Ia Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Ib, IIa Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan evaluasi
kelenjar limfe paraaorta (bila terdapat metastasis dilakukan
radioterapi pasca pembedahan)
IIb, III dan IV Histerektomi transvaginal
Iva dan IV b Radioterapi
Radiasi paliatif
Kemoterapi
33. Prognosis
• Prognosis of cervical cancer
depends on disease stage. In
general, the 5-year survival rates are
as follows:
– Stage I - Greater than 90%
– Stage II - 60-80%
– Stage III - Approximately 50%
– Stage IV - Less than 30%
33SGD I
34. Daftar pustaka
• http://emedicine.medscape.com/article/25
3513-overview
• Prawirohardjo, sarwono., Ilmu
Kebidanan.(2011). Jakarta. P.T. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
• Vinay kumar, Ramzi S. cotran & Stanly
L. robbins. Robbins Basic Pathologi 7 ed
.2004. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
• http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/enc
y/article/001491.htm
34