Konsep Dasar Imunologi membahas tiga hal utama:
1. Sejarah perkembangan imunologi dari tahap empirik hingga tahap ilmiah modern.
2. Komponen sistem imun seperti organ, sel, dan molekul yang terlibat.
3. Mekanisme kerja sistem imun innate dan adaptif beserta peran sel T, sel B, antibodi, sitokin, dan komplemen.
Sistem imun manusia melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, parasit, dan sel tumor. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang melibatkan sel-sel dan molekul seperti makrofag, neutrofil, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, serta sistem kekebalan spesifik yang melibatkan limfosit B untuk produksi antibodi dan limfosit T untuk respons seluler. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, men
Sistem imun manusia melindungi tubuh dari berbagai patogen seperti bakteri, virus, parasit, dan sel tumor. Terdiri atas sistem kekebalan non-spesifik yang melibatkan sel-sel dan molekul seperti makrofag, neutrofil, interferon, sel NK, dan sistem komplemen, serta sistem kekebalan spesifik yang melibatkan limfosit B untuk produksi antibodi dan limfosit T untuk respons seluler. Kedua sistem bekerja sama untuk mendeteksi, men
Power Point BIOLOGI bab "Sistem Imun"
Disusun oleh :
Eva Rahma Indriyani
Aini Ulin NA'mah
Asyharudin Hanif
Ilham Fajar SIdqi
MArtha Eka Dzulliyanti
SMA 2 KUDUS
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh manusia yang terdiri dari imunitas alami dan adaptif untuk melawan patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun melibatkan berbagai sel dan molekul yang bekerja sama untuk mengenali dan menghancurkan zat asing yang masuk ke tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi darah yang mencakup definisi, komponen darah dan fungsinya, jenis-jenis sel darah, penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, dan hubungannya dengan sistem limfatik.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang terdiri atas komponen seluler dan nonseluler yang berperan melindungi tubuh dari berbagai zat asing dan patogen. Sistem ini terdiri atas sistem imun alami yang bersifat nonspesifik dan sistem imun didapat yang bersifat spesifik. Pemeriksaan Widal test digunakan untuk mendiagnosis infeksi Salmonella Typhi dengan memanfaatkan reaksi antara antigen bakteri dan antibodi yang di
Dokumen ini membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, termasuk sistem limfatik, sistem kekebalan, dan penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan. Sistem limfatik berperan mengangkut cairan kembali ke darah dan membantu pertahanan tubuh, sedangkan sistem kekebalan terdiri atas kekebalan bawaan dan adaptif yang melibatkan sel-sel seperti fagosit dan limfosit untuk melawan patogen.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem imun, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi dari patogen dan sel tumor dengan mengidentifikasi dan membunuh mereka. Sistem imun terdiri atas pertahanan non-spesifik yang selalu siap bertindak, dan pertahanan spesifik yang lebih terarah ke ancaman tertentu. Komponen utama sistem imun adalah sel darah putih, thymus, sumsum tulang, limpa, dan antib
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
油
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
bahan mengajar tentang sistem imunitas alami. Sistem pertahanan tubuh spesifik adalah pertahanan tubuh yang bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam cairan ataupun sel tubuh. Sistem pertahanan tubuh spesifik terbagi menjadi pertahanan spesifik seluler dan pertahanan spesifik humoral. Sistem Imun Bawaan (Langkah Awal Pertahanan):
Patogen (bakteri) memasuki tubuh dan menyerang sel-sel epitel.
Sel epitel menghasilkan peptida antimikroba, kemokin, dan sitokin untuk melawan bakteri secara langsung dan memanggil sel imun lainnya ke area infeksi.
Fagosit (seperti makrofag dan neutrofil) mendeteksi patogen, menelan (fagositosis), dan membunuhnya.
Sel dendritik juga memakan patogen, lalu mengolah fragmen patogen menjadi antigen untuk dipresentasikan ke sistem imun adaptif.
Sitokin dan kemokin: Zat kimia ini merekrut lebih banyak sel imun ke area infeksi dan meningkatkan aktivitas pertahanan.
Sistem imun terdiri atas sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan bereaksi secara cepat melalui sel fagosit seperti neutrofil dan makrofag, sedangkan sistem imun adaptif melalui limfosit B dan T bereaksi secara spesifik terhadap antigen yang dihadapi sebelumnya melalui produksi antibodi dan aktivitas sel T. Kedua sistem bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap tubuh.
Tubuh dilengkapi sistem pertahanan yang rumit untuk melindungi diri dari unsur penginvasi seperti alergen dan mikroorganisme. Salah satu mekanisme pertahanan yang efektif adalah kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat menetralkan berbagai jenis antigen. Reaksi alergi atau hipersensitivitas tipe I (cepat) terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap antigen, mengak
Teks tersebut membahas tentang reaksi hipersensitivitas tipe I atau anafilaksis yang merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap antigen tertentu. Reaksi ini disebabkan oleh pelepasan mediator kimia seperti histamin dari sel mast setelah antibodi IgE berikatan dengan antigen, menyebabkan gejala sistemik seperti syok dan penyempitan saluran napas."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun tubuh manusia yang terdiri dari imunitas alami dan adaptif untuk melawan patogen seperti bakteri dan virus. Sistem imun melibatkan berbagai sel dan molekul yang bekerja sama untuk mengenali dan menghancurkan zat asing yang masuk ke tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang imunologi darah yang mencakup definisi, komponen darah dan fungsinya, jenis-jenis sel darah, penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh, dan hubungannya dengan sistem limfatik.
Sistem imun merupakan sistem pertahanan tubuh yang kompleks yang terdiri atas komponen seluler dan nonseluler yang berperan melindungi tubuh dari berbagai zat asing dan patogen. Sistem ini terdiri atas sistem imun alami yang bersifat nonspesifik dan sistem imun didapat yang bersifat spesifik. Pemeriksaan Widal test digunakan untuk mendiagnosis infeksi Salmonella Typhi dengan memanfaatkan reaksi antara antigen bakteri dan antibodi yang di
Dokumen ini membahas tentang sistem pertahanan tubuh manusia, termasuk sistem limfatik, sistem kekebalan, dan penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan. Sistem limfatik berperan mengangkut cairan kembali ke darah dan membantu pertahanan tubuh, sedangkan sistem kekebalan terdiri atas kekebalan bawaan dan adaptif yang melibatkan sel-sel seperti fagosit dan limfosit untuk melawan patogen.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sistem imun, yang merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk melindungi dari patogen dan sel tumor dengan mengidentifikasi dan membunuh mereka. Sistem imun terdiri atas pertahanan non-spesifik yang selalu siap bertindak, dan pertahanan spesifik yang lebih terarah ke ancaman tertentu. Komponen utama sistem imun adalah sel darah putih, thymus, sumsum tulang, limpa, dan antib
Makalah biologi tentang sistem imun dan rekayasa genetikaMJM Networks
油
Bab ini membahas tentang sistem imun dan rekayasa genetika. Sistem imun berfungsi melindungi tubuh dari patogen melalui sistem imun spesifik dan nonspesifik. Rekayasa genetika adalah teknik pemindahan gen antar organisme menggunakan plasmid dan enzim untuk mendapatkan produk baru.
bahan mengajar tentang sistem imunitas alami. Sistem pertahanan tubuh spesifik adalah pertahanan tubuh yang bekerja jika antigen berhasil masuk ke dalam cairan ataupun sel tubuh. Sistem pertahanan tubuh spesifik terbagi menjadi pertahanan spesifik seluler dan pertahanan spesifik humoral. Sistem Imun Bawaan (Langkah Awal Pertahanan):
Patogen (bakteri) memasuki tubuh dan menyerang sel-sel epitel.
Sel epitel menghasilkan peptida antimikroba, kemokin, dan sitokin untuk melawan bakteri secara langsung dan memanggil sel imun lainnya ke area infeksi.
Fagosit (seperti makrofag dan neutrofil) mendeteksi patogen, menelan (fagositosis), dan membunuhnya.
Sel dendritik juga memakan patogen, lalu mengolah fragmen patogen menjadi antigen untuk dipresentasikan ke sistem imun adaptif.
Sitokin dan kemokin: Zat kimia ini merekrut lebih banyak sel imun ke area infeksi dan meningkatkan aktivitas pertahanan.
Sistem imun terdiri atas sistem imun bawaan dan sistem imun adaptif. Sistem imun bawaan bereaksi secara cepat melalui sel fagosit seperti neutrofil dan makrofag, sedangkan sistem imun adaptif melalui limfosit B dan T bereaksi secara spesifik terhadap antigen yang dihadapi sebelumnya melalui produksi antibodi dan aktivitas sel T. Kedua sistem bekerja sama untuk memberikan perlindungan terhadap tubuh.
Tubuh dilengkapi sistem pertahanan yang rumit untuk melindungi diri dari unsur penginvasi seperti alergen dan mikroorganisme. Salah satu mekanisme pertahanan yang efektif adalah kemampuan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat menetralkan berbagai jenis antigen. Reaksi alergi atau hipersensitivitas tipe I (cepat) terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap antigen, mengak
Teks tersebut membahas tentang reaksi hipersensitivitas tipe I atau anafilaksis yang merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap antigen tertentu. Reaksi ini disebabkan oleh pelepasan mediator kimia seperti histamin dari sel mast setelah antibodi IgE berikatan dengan antigen, menyebabkan gejala sistemik seperti syok dan penyempitan saluran napas."
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
油
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
油
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Wahid Husein
油
Part 2- Konsep dasar pertahanan tubuh.pptx
1. Konsep dasar pertahanan tubuh
Definisi Imunologi
Ruang lingkup imunologi
Pembagian sistem imunitas
2. Definisi
Immunology (Latin): Immunis + Logos
Imunologi (Immunology): Studi tentang
mekanisme biologis dari Seluler, Molekular serta
fungsional Sistim Imun.
Sistim Imun (Immune System): Sistim yang
terdiri dari Molekuler, Seluler, Jaringan dan Organ
yang berperan dalam proteksi/ kekebalan tubuh
Imunitas (Immunity): Proteksi dari Penyakit
Infeksi
3. Dalam menetralisasi agen asing dalam tubuh
diperlukan komunikasi semua komponen
molekul imun yang dikenal dengan sistem imun
Jika salah satu atau lebih komponen sistem imun
mengalami kegagalan maka mengakibatkan
imunodefisiensi
Karakteristik utama imunodefisiensi, ditandai
oleh lebih meningkatnya kerentanan terhadap
infeksi, kanker, autoimunitas, dan gangguan
maturasi/aktivasi limfosit.
4. Agen Asing
Agen infeksius (bakteri, virus, parasit dan
jamur)
Agen noninfeksius (protein, hormon, peptida,
protein DNA, mRNA, polisakarida dll)
Bahan asing tersebut disebut antigen
5. Sejarah Perkembangan Imunologi
Disiplin ilmu imunologi muncul karena adanya
observasi secara individual akibat adanya penyakit
infeksi, dan selanjutnya individu yang telah sembuh
dari sakit ternyata terlindungi dari penyakit yang
sama jenisnya.
Bhs Latin immunis artinya bebas penyakit
Bhs Inggris immunity artinya terlindungi dari
penyakit infeksi.
6. Tahap perkembangan imunologi:
1. Tahap empiric
Mithridates Eupatoris VI Raja di Pontis
(Yunani) 132-63 SM (bpk imunologi) :
minum racun sedikit demi sedikit, agar kebal
mithridatisme : upaya untuk mengebalkan
diri terhadap racun
7. Variolasi
Pertama kali induksi imunitas dilakukan di China
dan Turki dengan cara memberikan kusta kering
dari pustula smallpox melalui inhalasi ke nostril,
atau memasukan potongan kecil kedalam kulit.
Teknik ini dikenal dengan variolasi
Th 1798 Lady Mary Wortley Montagu melakukan
observasi, dan ternyata teknik variolasi sangat
positif dan selanjutnya diterapkan sendiri pada
anaknya.
Dr. Edward Jenner (1749-1823) : vaksinasi
8. Tahap empirik : Edward Jenner
Th 1798 penyakit yang tidak ganas dikenal
cowpox, cairan pustula dari sapi diberikan
kepada seorang anak laki-laki berumur 8 th.
Lalu secara intensif anak tersebut diinfeksi
dengan smallpox, dan ternyata smallpox
tersebut tidak dapat berkembang.
Edward Jenner : pendiri imunologi
9. Tahap empirik
3 cara untuk mendapatkan kekebalan
1. Mithridatisasi : kebal dengan minum racun sedikit demi
sedikit
2. Variolasi : merangsang kekebalan terhadap cacar
dengan menggaruk kulit dengan purulensi dari
pustula smallpox.
3. Vaksinasi : kebal thd bibit penyakit yang telah
dilemahkan
Variolasi vs Vaksinasi
10. 2. Tahap Ilmiah : Advance Immunology
Perpaduan antara observasi secara
individu yang digabung dengan
pengalaman Jenner, maka munculah
major advance immunology yang telah
mengembangkan induksi imunitas
dengan menggunakan kuman cholera
(Pasteurella aviseptica) oleh Luis Pasteur.
Louis Pasteur : melakukan vaksinasi
Louis Pasteur : bapak imunologi
11. Louis Pasteur
Berhasil mengkultur bakteri cholera
Menginjeksikan pada ayam. Setelah ayam
diinjeksi dengan bakteri Cholera yang lama
(tidak terawat dan menjadi lemah), kemudian
ayam tersebut menjadi sakit. Selanjutnya
penelitian tersebut diulangi dengan
menggunakan bakteri cholera yang fresh dari
kultur ternyata ayam tidak sakit, maka
muncul istilah attenuated strain vaccine.
13. Vaksin
Bahasa latin vacca artinya sapi yang
diadopsi dari Jenner yang menginokulasi
cowpox pada anak,
Pasteur th 1881 mengembangkan vaksin
antrax dengan cara memanaskan
kemudian diinjeksikan pada kambing, lalu
diuji tantang pada kambing yg tidak
divaksin, dan menjadi mati. Sedang
kambing yg divaksin, tetap hidup.
Th 1885 Pasteur memberikan vaksin
pada joseph meister dengan rabid dog.
14. Vaksin telah dikembangkan oleh Pasteur tapi tidak
dapat menjelaskan kejadian tersebut
Emil Von Behring dan Shibasaburo Kitasato th 1890
pertama kali menemukan mekanisme imunitas dalam
bentuk serum (cairan nonseluler yang didapat
setelah darah membeku). Hal ini didapat dari hewan
yang diinfeksi dengan diptheria, serumnya kemudian
diberikan pada hewan yg tidak diimunisasi.
Serum dpt menetralisasi toxin, presipitasi toxin dan
mengalutinasi kuman.
3. Tahap modern : Imunitas Humoral dan Seluler
15. Imunoglobulin
Elvin Kabat th 1930 fraksinasi serum :
yg dikenal dengan gamma globulin
sekarang lebih dikenal imunoglobulin yg
bertanggung jawab terhadap imunitas.
Selanjutnya fraksi dari imunoglobulin
dikenal antibodi. Molekul ini
terkandung dalam cairan tubuh (humors)
maka lebih dikenal humoral immunity
(kekebalan humoral).
16. Imunitas seluler
Th 1883 Elie Metchnikoff demonstrasi
kontribusi sel imun yaitu sel darah putih
yang berfungsi unt memfagosit
(phagocytes). Sel ini aktif ditemukan
pada hewan yg telah diimunisasi, sedang
pd hewan yg tidak diimunisasi tidak
aktif. Lalu ditemukan konsep cell
mediated immunity
Th 1940 Merrill Chase berhasil
mengkulture sel darah dari babi
selanjutnya ditulari mycobacterium.
17. Tahap modern : Imunitas
Humoral dan Seluler
Th 1950 mBruce Glick Missisipi University,
USA. Telah mengidentifikasi bahwa
lymphocyte yang bertanggung jawab
terhadap respons imun humoral dan seluler
Lymphocyte T derivat dari thymus yang
memediasi sel imun dan lymphocyte B derivat
dari bursa fabricius yang bertanggung jawab
terhadap imunitas humoral. Kedua imunitas
ini ternyata saling menguntungkan
19. Immune System:
(1) organs
Tonsils and adenoids
Thymus pelindung terhadap infeksi
Lymph nodes filter : bakteri dan virus
Limfa
Payers patches Sensor imunitas pada intestine
Appendix sekresi Ig
Lymphatic vessels transport
Bone marrow
22. ORGAN LIMFOID
Organ limfoid terdiri dari :
- kelenjar limfe
- tonsil,
- spleen,
- kelenjar thymus, dan
- sumsum tulang.
Kelenjar limfe berukuran 1-25 mm, ditemukan
sepanjang pembuluh limfatik dan dinamakan sesuai
dengan tempatnya. Kapsul mengelilingi 2 region yang
disebut kortex dan medulla yang terdiri dari limfosit.
23. Tonsil: jaringan limfatik yang tidak berkapsul
berlokasi di sekitar faring. Dikenal tonsil
faringeal atau adenoid, berfungsi seperti
kelenjar limfe. Tonsil menghadapi patogen
pertama karena dekat hidung dan mulut.
Spleen: berada di region kiri atas rongga
abdomen.
Darah dibersihkan spleen, limfosit T
matur/matang di thymus, dan leukosit dibuat
di bone marrow
27. Tahap:
Deteksi & mengenali benda
asing
Merespon antigenik terkait
dengan mikroba patogen
dan parasit yang dapat
penyakit atau reaksi
alergi Komunikasi dgn sel
lain untuk
berespons
Rekruitmen bantuan &
koordinasi
respons
Destruksi atau supresi
penginvasi
Tahap:
1. Deteksi & mengenali
benda asing
2. Merespon antigenik
terkait dengan
mikroba patogen dan
parasit yang dapat
menyebabkan penyakit
atau reaksi alergi
3. Komunikasi dgn sel lain
untuk berespons
4. Rekruitmen bantuan &
koordinasi respons
5. Destruksi atau supresi
penginvasi
Respons Imun
30. RESPON IMUN ALAMIAH DAN ADAPTIF
Bellanti: respon imun adaptif: spesifik, heterogen, memiliki
memory.
Sistem imun alamiah (non spesifik):
Tanggapan pertama yang bersifat non spesifik dengan
mekanisme yang stereotipik. Tubuh menyediakan berbagai
enzim termasuk sistem komplemen dan interferon yang mrp
perangkat dalam mekanisme humoral. Mekanisme seluler
akan melibatkan sel-sel dengan kemampuan fagosit: netrofil
dan makrofag.
Sistem imun spesifik: Humoral: menggunakan antibody
yang bersifat sangat spesifik. Seluler: melibatkan limfosit T
31. SISTEM IMUN NON SPESIFIK
Pertahanan awal: kulit, membran mukosa
saluran pencernaan dan pernafasan, kelenjar
minyak, sel yang bersilia.
Reaksi inflamasi
Sel Natural Killer: membunuh virus dan tumor
dengan cara kontak sel ke sel.
Protein protektif: sistem komplemen dan
interferon.
32. SISTEM IMUN SPESIFIK
Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal.
Imunitas terbentuk setelah terkena antigen
Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur di
bone marrow, sel T matur di kelenjar thymus
Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi, protein
yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke
darah, limfa, dan cairan tubuh lain.
Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen. Sel
T yang lain mengatur respons imun.
Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor
pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock
and key.
Jutaan antigen yang berbeda --- terjadi diversifikasi limfosit
selama proses maturasi.
33. SEL B DAN IMUNITAS YANG DIPERANTARAI
ANTIBODI
Setiap sel B membawa antibodi yang spesifik
pada reseptornya.
Ketika sel B dalam kelenjar limfe atau spleen
menghadapi sel bakteri atau toksin, ia akan
menjadi aktif pada waktu yang lain.
Teori clonal selection (mekanisme yang digunakan
oleh system kekebalan tubuh untuk menyeleksi sel
yang akan diperbanyak)
Sel B termasuk sistem imun humoral karena
antibodi ada di darah dan limfe.
34. KARAKTERISTIK SEL B
Imunitas yang diperantarai antibodi
Dihasilkan dan matur di bone marrow
Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar di
darah dan limfe
Secara langsung mengenal antigen dan
kemudian mengadakan seleksi klonal
Ekspansi klonal menghasilkan antibodi hasil
sekresi sel plasma seperti sel B memori.
35. STRUKTUR Ig G
Bentuk umum antibodi (Ig G): Y, protein molekul yang
memiliki 2 lengan. Lengan heavy (panjang) rantai polipeptida
dan rantai polipeptida light (short). Rantai ini memiliki
constant region, dimana sekuens asam amino diset dan
variabel region, dimana tdp sekuens variasi asam amino yang
bervariasi antara antibodi. Pada variabel region tdp antigen
binding site yang spesifik pada antigen tertentu.
Reaksi antigen antibodi dapat terjadi dalam berbagai bentuk.
Seperti kompleks antigen antibodi dengan neutrofil atau
makrofag, komplemen membuat patogen mudah difagosit
(opsonisasi).
37. BENTUK-BENTUK ANTIBODI
Klas Tempat Fungsi
IgG Bentuk antibodi utama
di sirkulasi
Mengikat patogen, mengaktifkan
komplemen, meningkatkan
fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi
terbesar
Aktifkan komplemen,
menggumpalkan sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel
epitel traktus digestivus dan
respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan
jumlahnya paling
rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan
dengan reseptor basofil
dan sel mast dalam
jaringan
Bertanggung jawab dalam respon
alergi dan melindungi dari serangan
parasit cacing
38. FUNGSI RESPON IMUN
Pertahanan tubuh terhadap paparan patogen
Homeostasis : keseimbangan osmotik didalam sel
dan di luar sel
- mempertahankan keseragaman jenis sel
- membuang sel-sel yang rusak atau sudah tua
- Perondaan/pengawasan : bertugas untuk
waspada dan mengenal adanya perubahan-
perubahan dan secara cepat membuang sel-sel
yang abnormal tsb.
39. PENYIMPANGAN SISTEM IMUN
Gangguan morfologis, contoh: tidak
berkembangnya kelenjar timus
Gangguan fungsional: toleransi imunologik
karena lumpuhnya mekanisme respon imun,
reaksi alergik, anafilaksis atau hipersensitivitas
tipe lambat
Gangguan fungsi homeostatik: autoimun
Gangguan surveillance: pertumbuhan sel-sel
ganas