際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pelajaran sekolah sabat. pelajaran ke 10 berjudul di balik topeng.
Pada bagian Amsal ini menolong kita
untuk menemukan apa yang
sebenarnya ada di balik topeng. Itulah
kenyataan di balik penampilan luar, apa
yang tidak dapat terlihat oleh mata.
ALLAH Yang Melampaui Imajinasi.
(25:2-3)
Orang Bebal yang mengira dirinya bijak.
(26:11-12)
Si Pemalas yang mengira dirinya bijak.
(26:13-16)
Musuh yang seperti Teman.
(26:18-25)
Teman yang seperti Musuh.
(27:5-6, 17)
Amsal 25:2,3 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi
kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Seperti tingginya langit
dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga.
Roma 11:33 O, alangkah dalamnya
kekayaan, hikmat dan pengetahuan
Allah! Sungguh tak terselidiki
keputusan-keputusan-Nya dan sungguh
tak terselami jalan-jalan-Nya!
Adalah suatu kemuliaan bagi TUHAN untuk
menjadi tak terbatas dan adalah untuk tujuan
menyembunyikan banyak hal dari pikiran
manusia yang terbatas dan digelapkan oleh
dosa. (SDA Bible Commentary, on Proverbs 25:2).
Ulangan 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah
kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-
anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala
perkataan hukum Taurat ini."
Ada suatu misteri yang mendalam dalam Firman ALLAH,
yang tak akan pernah terungkapkan oleh pikiran yang tidak
dituntun oleh Roh Kudus ALLAH. Juga ada misteri yang tak
akan pernah dimengerti dalam rencana Keselamatan bagi
umat manusia.
Orang-orang muda yang masih belia dalam kerohanian
sebaiknya mengisi pikirannya dan melatih kesanggupannya
untuk memperoleh sebuah pemahaman hal-hal yang
diungkapkan dalam Firman TUHAN ... Ketika mereka telah
disinari oleh cahaya yang telah mereka peroleh, dan
mempraktekkannya, mereka akan mampu untuk melangkah
maju, tidak ada yang terlalu muda ataupun terlalu tua
untuk belajar di sekolah ini jika memberikan perhatian
yang sungguh terhadap pelajaran yang diajarkan oleh Sang
Guru Ilahi itu. E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 4, cp. 39, p. 444)
Amsal 26:11,12 Seperti anjing kembali ke muntahnya,
demikianlah orang bebal yang mengulangi
kebodohannya.Jika engkau melihat orang yang
menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal
lebih banyak dari pada bagi orang itu.
Mengapa kita terus melakukan
kesalahan demi kesalahan yang sama?
Kadang kita terus mengulangi kesalahan yang sama adalah karena
kelemahan kita. Namun, ayat ini memberi penekanan kepada mereka
yang jelas-jelas mengetahui suatu kesalahan namun dengan sengaja
tetap saja melakukannya. Mereka adalah buta secara rohani.
Satu-satunya cara untuk mencegah diri kita untuk
Kembali ke muntahan kita sendiri adalah dengan
Mempelajari Firman TUHAN. Lalu ROH KUDUS
ALLAH akan menunjukkan kepada kita apakah hal
yang kita lakukan itu adalah benar atau salah.
Kita harus menanggalkan keangkuhan kita, tidak menganggap diri kita bijak.
Orang bebalpun tidak akan menjadi bebal lagi jika ia mau belajar.
Amsal 26:13-16 Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!"
Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat
tidurnya. Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu
lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. Si pemalas menganggap dirinya lebih
bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana.
CIRI-CIRI SI PEMALAS
Dia tidak
melakukan apa-
apa karena
selalu berpikir
ada bahaya
yang akan
membuatnya
gagal.
PENGECUT
Dia seperti pintu
yang bergerak,
namun tetap di
tempatnya, dia
bergerak di
tempat tidurnya,
namun tidak
bangkit dan tidak
bekerja.
LAMBAN
Dia tidak mau
berusaha,
bahkan untuk
memenuhi
kebutuhan
dirinya
sendiri.
MALAS
Dia puas dengan
pendapatnya
saja (tanpa mau
mendengar
pendapat orang
lain), dia terlalu
malas untuk
belajar menjadi
lebih baik.
ANGKUH
Amsal 26:18,19 Seperti orang gila
menembakkan panah api, panah dan
maut, demikianlah orang yang
memperdaya sesamanya dan berkata:
"Aku hanya bersenda gurau."
Kadang, seorang TEMAN
mungkin akan
membohongimu namun
kamu mengetahuinya dan
mempertanyakannya, lalu ia
hanya berkata Aku hanya
bercanda.
Amsal 26:20,21 Bila kayu habis,
padamlah api; bila pemfitnah tak ada,
redalah pertengkaran. Seperti arang
untuk bara menyala dan kayu untuk api,
demikianlah orang yang suka bertengkar
untuk panasnya perbantahan.
Jika TEMAN mu
membicarakan keburukan
temannya, ia mungkin
membicarakan
keburukanmu juga kepada
temannya yang lain.
Amsal 26:23,24,25 Seperti pecahan periuk
bersalutkan perak, demikianlah bibir
manis dengan hati jahat. Si pembenci
berpura-pura dengan bibirnya, tetapi
dalam hati dikandungnya tipu daya. Kalau
ia ramah, janganlah percaya padanya,
karena tujuh kekejian ada dalam hatinya.
Ada TEMAN yang
membicarakan hal-hal
yang baik tentangmu di
depanmu namun
sebenarnya dalam hatinya
ia membohongimu.
Mereka adalah musuh
dalam selimut.
Amsal 27:5,6 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang
tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang
lawan mencium secara berlimpah-limpah.
Amsal 27:17 Besi menajamkan besi, orang
menajamkan sesamanya.
Apakah makna Seorang Kawan Memukul dengan maksud baik?
Seorang teman mungkin dengan lembut
menegurmu dengan menunjukkan kesalahanmu.
Sepertinya ia adalah seorang musuh yang
sedang menusukmu dan engkau mungkin merasa
terlukai.
Tetapi luka itu adalah bermanfaat untuk
menyelamatkan jiwa. Persahabatan akan
menjadi lebih kuat ketika luka itu sembuh.
Besi dari palu dapat menajamkan Pisau yang
terbuat dari besi. Persahabatan menjadi
lebih kuat dengan saling menolong ataupun
lepas dari pertikaian.
Oleh memaklumi/berkompromi dengan
si pelanggar, kita telah menghapuskan
perbedaan antara yang benar dengan
yang salah. Jalan seperti itu tidak
pernah datang dari persahabatan yang
sejati. E.G.W. (Lift Him Up, October 26)

More Related Content

Pelajaran sekolah sabat. pelajaran ke 10 berjudul di balik topeng.

  • 2. Pada bagian Amsal ini menolong kita untuk menemukan apa yang sebenarnya ada di balik topeng. Itulah kenyataan di balik penampilan luar, apa yang tidak dapat terlihat oleh mata. ALLAH Yang Melampaui Imajinasi. (25:2-3) Orang Bebal yang mengira dirinya bijak. (26:11-12) Si Pemalas yang mengira dirinya bijak. (26:13-16) Musuh yang seperti Teman. (26:18-25) Teman yang seperti Musuh. (27:5-6, 17)
  • 3. Amsal 25:2,3 Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu, tetapi kemuliaan raja-raja ialah menyelidiki sesuatu. Seperti tingginya langit dan dalamnya bumi, demikianlah hati raja-raja tidak terduga. Roma 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Adalah suatu kemuliaan bagi TUHAN untuk menjadi tak terbatas dan adalah untuk tujuan menyembunyikan banyak hal dari pikiran manusia yang terbatas dan digelapkan oleh dosa. (SDA Bible Commentary, on Proverbs 25:2). Ulangan 29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak- anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
  • 4. Ada suatu misteri yang mendalam dalam Firman ALLAH, yang tak akan pernah terungkapkan oleh pikiran yang tidak dituntun oleh Roh Kudus ALLAH. Juga ada misteri yang tak akan pernah dimengerti dalam rencana Keselamatan bagi umat manusia. Orang-orang muda yang masih belia dalam kerohanian sebaiknya mengisi pikirannya dan melatih kesanggupannya untuk memperoleh sebuah pemahaman hal-hal yang diungkapkan dalam Firman TUHAN ... Ketika mereka telah disinari oleh cahaya yang telah mereka peroleh, dan mempraktekkannya, mereka akan mampu untuk melangkah maju, tidak ada yang terlalu muda ataupun terlalu tua untuk belajar di sekolah ini jika memberikan perhatian yang sungguh terhadap pelajaran yang diajarkan oleh Sang Guru Ilahi itu. E.G.W. (Testimonies for the Church, vol. 4, cp. 39, p. 444)
  • 5. Amsal 26:11,12 Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya.Jika engkau melihat orang yang menganggap dirinya bijak, harapan bagi orang bebal lebih banyak dari pada bagi orang itu. Mengapa kita terus melakukan kesalahan demi kesalahan yang sama? Kadang kita terus mengulangi kesalahan yang sama adalah karena kelemahan kita. Namun, ayat ini memberi penekanan kepada mereka yang jelas-jelas mengetahui suatu kesalahan namun dengan sengaja tetap saja melakukannya. Mereka adalah buta secara rohani. Satu-satunya cara untuk mencegah diri kita untuk Kembali ke muntahan kita sendiri adalah dengan Mempelajari Firman TUHAN. Lalu ROH KUDUS ALLAH akan menunjukkan kepada kita apakah hal yang kita lakukan itu adalah benar atau salah. Kita harus menanggalkan keangkuhan kita, tidak menganggap diri kita bijak. Orang bebalpun tidak akan menjadi bebal lagi jika ia mau belajar.
  • 6. Amsal 26:13-16 Berkatalah si pemalas: "Ada singa di jalan! Ada singa di lorong!" Seperti pintu berputar pada engselnya, demikianlah si pemalas di tempat tidurnya. Si pemalas mencelupkan tangannya ke dalam pinggan, tetapi ia terlalu lelah untuk mengembalikannya ke mulutnya. Si pemalas menganggap dirinya lebih bijak dari pada tujuh orang yang menjawab dengan bijaksana. CIRI-CIRI SI PEMALAS Dia tidak melakukan apa- apa karena selalu berpikir ada bahaya yang akan membuatnya gagal. PENGECUT Dia seperti pintu yang bergerak, namun tetap di tempatnya, dia bergerak di tempat tidurnya, namun tidak bangkit dan tidak bekerja. LAMBAN Dia tidak mau berusaha, bahkan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri. MALAS Dia puas dengan pendapatnya saja (tanpa mau mendengar pendapat orang lain), dia terlalu malas untuk belajar menjadi lebih baik. ANGKUH
  • 7. Amsal 26:18,19 Seperti orang gila menembakkan panah api, panah dan maut, demikianlah orang yang memperdaya sesamanya dan berkata: "Aku hanya bersenda gurau." Kadang, seorang TEMAN mungkin akan membohongimu namun kamu mengetahuinya dan mempertanyakannya, lalu ia hanya berkata Aku hanya bercanda. Amsal 26:20,21 Bila kayu habis, padamlah api; bila pemfitnah tak ada, redalah pertengkaran. Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang suka bertengkar untuk panasnya perbantahan. Jika TEMAN mu membicarakan keburukan temannya, ia mungkin membicarakan keburukanmu juga kepada temannya yang lain. Amsal 26:23,24,25 Seperti pecahan periuk bersalutkan perak, demikianlah bibir manis dengan hati jahat. Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya. Kalau ia ramah, janganlah percaya padanya, karena tujuh kekejian ada dalam hatinya. Ada TEMAN yang membicarakan hal-hal yang baik tentangmu di depanmu namun sebenarnya dalam hatinya ia membohongimu. Mereka adalah musuh dalam selimut.
  • 8. Amsal 27:5,6 Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi. Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Amsal 27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Apakah makna Seorang Kawan Memukul dengan maksud baik? Seorang teman mungkin dengan lembut menegurmu dengan menunjukkan kesalahanmu. Sepertinya ia adalah seorang musuh yang sedang menusukmu dan engkau mungkin merasa terlukai. Tetapi luka itu adalah bermanfaat untuk menyelamatkan jiwa. Persahabatan akan menjadi lebih kuat ketika luka itu sembuh. Besi dari palu dapat menajamkan Pisau yang terbuat dari besi. Persahabatan menjadi lebih kuat dengan saling menolong ataupun lepas dari pertikaian.
  • 9. Oleh memaklumi/berkompromi dengan si pelanggar, kita telah menghapuskan perbedaan antara yang benar dengan yang salah. Jalan seperti itu tidak pernah datang dari persahabatan yang sejati. E.G.W. (Lift Him Up, October 26)