13. G 30 S PKI, G-30S/PKI
Bulan September merupakan bulan dimana pernah terukir sejarah
kelam pada Negara Kita. Sebuah tragedi pernah terjadi pada akhir
September awal Oktober 1965. Tragedi itu popular dengan nama
Pengkhianatan G30S/PKI (Istilah yang dilekatkan Orde Baru) atau
Gestok (gerakan 1 Oktober) (Versi Bung Karno). Tragedi 30
September 1 Oktober 1965 ini merupakan sebuah Tragedi yang
memilukan dimana 6 Petinggi TNI AD Diculik, dibunuh kemudian
dikuburkan dalam sumur buta di lubang Buaya oleh oknum Tentara
yang tergabung dalam kesatuan kawal Presiden (Tjakrabirawa)
yang dipimpin oleh letnan Kolonel Untung.
Tragedi ini kemudian memicu aksi penghancuran Partai Komunis
Indonesia PKI di Republik ini, Karena (versi Orde baru/Resmi) yang
mendalangi Tragedi 30 September ini adalah PKI beserta
ormasnya, atas dasar ir Soeharto selaku Pangkostrad langsung
melakukan tindakan menghancurkan PKI dengan cara menangkapi
Orang-orang PKI dari tingkat elit sampai kepada simpatisan Partai
Komunis Indonesia di seluruh Indonesia, terutama di Jawa tengah,
14. Penculikan aktivis 1997/1998 adalah peristiwa penghilangan orang secara paksa atau
penculikan terhadap para aktivis pro-demokrasi yang terjadi menjelang pelaksanaan
PemilihanUmum(Pemilu) tahun 1997 dan Sidang UmumMajelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) tahun 1998.
Peristiwa penculikan ini dipastikan berlangsung dalamtiga tahap: Menjelang pemilu
Mei 1997, dalamwaktu dua bulan menjelang sidangMPR bulanMaret, sembilan di
antara mereka yang diculik selama periode kedua dilepas dari kurungan danmuncul
kembali. Beberapa di antara mereka berbicara secara terbuka mengenai pengalaman
mereka. Tapi tak satu pun dari mereka yang diculik pada periode pertama dan
ketiga muncul.
15. Peristiwa 27 Juli
Peristiwa 27 Juli 1996, disebut sebagai PeristiwaKudatuli (akronim dari
KERUSUHAN DUA PULUH TUJUH JULI) atau PeristiwaSabtu
Kelabu (karena memang kejadian tersebut terjadi pada hariSabtu) adalah
peristiwa pengambilalihan secara paksa kantorDPP PartaiDemokrasi Indonesia
(PDI) di JlDiponegoro 58 Jakarta Pusat yang saat itu dikuasai pendukung
Megawati Soekarnoputri. Penyerbuan dilakukan oleh massa pendukung
Soerjadi (KetuaUmum versiKongresPDI di Medan) serta dibantu oleh aparat
dari kepolisian danTNI.
Peristiwa ini meluas menjadi kerusuhan di beberapa wilayah di Jakarta, khususnya
di kawasan Jalan Diponegoro, Salemba, Kramat. Beberapa kendaraan dan
gedung terbakar.
Pemerintah saat itu menuduh aktivis PRD sebagai penggerak kerusuhan.
PemerintahOrdeBaru kemudian memburu dan menjebloskan para aktivis PRD
ke penjara. BudimanSudjatmiko mendapat hukuman terberat, yakni 13 tahun
penjara.