CVP digunakan untuk memantau tekanan vena sentral dan fungsi ventrikel kanan. Nilai normal CVP adalah 3-8 mmHg. Komplikasi yang dapat terjadi meliputi emboli udara, pneumotoraks, dan infeksi, namun dapat dicegah dengan teknik steril dan memantau tanda infeksi.
4. CVP
APLIKASI KLINIK
Monitoring Blood volume
Pasca surgery with active bleeding
Assessing dehydration / over load volume
Adequacy of central venous return
Pengambilan sampel darah
Penentuan sat. oksigen pada vena
RV function
5. CVP
GELOMBANG CVP
Terdiri dari 2 gelombang mayor dan 1 gel.positif minor a,c
dan v yang diikuti oleh gel. Negatif x dan y
a = kontraksi atrium kanan
c = gelombang yang dihasilkan dari peningkatan tekan di
atrium kanan yang di sebabkan oleh penutupan katup
trikuspid.
x = relaksasi atrium
v = gelombang yang dihasilkan dari peningkatan atrium kanan
karena pengisian atrium bersamaan dengan ventrikel
kontraksi / sistole
y = pembukaan katup trikuspid dan pengosongan cepat dari
atrium kanan ke dalam ventrikel kanan
nilai normal CVP adalah 3 8 cmH2o / 2- 6 mmHg..
Pengukuran yang tepat sebaiknya pada saat akhir ekspirasi.
6. RESPIRATORY CORRELATION
Pada inspirasi normal gelombang a dan v
menurun diikuti penurunan gelombang x
dan y dan menghasilkan tekanan yang lebih
rendah
Pada ekspirasi berlaku sebaliknya
7. ECG CORRELATION
Gelombang a mewakili secara mekanik dari atrial
sistole yang segera diganti oleh depolarisasi atrial
secara electrik dan akan terlihat 80-100msec
setelah gelombang p atau kadang terlihat antara
interval PR dari ECG
Gel. C mengambarkan penutupan katuptricuspid
dan akan terlihat pada pertemua RST
Gel.v terjadi selama ventrikel sistol yg secara
elektrik dapat dilihat di akhir gel. T atau interval
TP.
9. CVP
Elevated a wave terjadi bila ada
peningkatan dari resistance pengisian
ventrikel kanan biasanya pada kasus :
Trikuspid stenosis
Pulmonary hypertension
Pulmonic stenosis
Rv failure
11. CVP
Elevated v waves biasanya terjadi pada
trikuspid regurgitation karena refluk darah
ke dalam atrium kanan selama ventrikel
kanan systole
13. CVP
Elevateda dan v waves hal ini terjadi
karena adanya peningkatan tekanan
pengisian pada semua bilik jantung
contohnya pada kasus tamponade jantung
17. PERSIAPAN PEMASANGAN
PASIEN
Memberikan penjelasan pada klien dan
keluarga mengenai tujuan pemasangan,
daerah pemasangan, komplikasi yang
mungkin terjadi serta prosedur pemasangan.
Mengatur posisi pasien sesuai dengan
daerah pemasangan kateter.
18. PERSIAPAN ALAT
UNTUK PENUSUKAN
Kateter CVP
CVP set
Sarung tangan steril
Anti septik
Obat anestesi lokal
Spuit 2,5 cc, 5 cc, dan 10 cc
Bengkok
Plester
19. PERSIAPAN ALAT
UNTUK PEMANTAUAN
Monitor
Tranduser
Alat flus
Kantong tekanan
Cairan Na Cl 0,9 %
Heparin
Manometer line
Spuit1 cc dan threeway stopcock
Infus set dan pipa U
20. PERANAN NERS
SAAT PEMASANGAN :
Memelihara alat- alat yang digunakan selalu
dalam keadaan steril
Memantau tanda dan gejala komplikasi yang dapat
terjadi pada saat pemasangan seperti gangguan
aritmia jantung, pneumothorak dan perdarahan
Membuat klien merasa aman dan nyaman selama
prosedur tindakan
21. PERANAN NERS
SETELAH PEMASANGAN :
Mendapatkan nilai yang akurat dengan cara zero balance dan
kalibrasi
Mengkolerasikan nilai yang terlihat dengan klinis pasien
Mencatat nilai tekanan dan kecenderungan perubahan
hemodinamik
Memantau perubahan hemodinamik setelah pemberian therapi
Mencegah komplikasi dan mengobservasi tanda- tanda komplikasi
Memastikan letak alat-alat yantg terpasang pada posisi yang tepat
dengan cara memantau gelombang tekanan dan melakukan
pemeriksaan foto thorak
23. EMBOLI UDARA
PENCEGAHANNYA :
Membuat pososisi trendelenberg pada saat pemasangan
kateter
Lubang kateter harus dalam keadaan tertutup pada saat
pemasangan
Sebelum kateter dipasang di bilas dulu dengan cairan
NaCL 0,9%
Sebaiknya menggunakan luerlok
Sistem alat pantau tekanan harus bebas dari udara
Anjurkan klien untuk menarik nafas dalam pada saat
kateter dicabut atau kateter dilepaskan dari sambungan
24. INFEKSI
PENCEGAHANNYA :
Menganti cairan flush setiap 24 jam
Menganti sistem pemantauan setiap 48-72 jam
Menggunakan tehnik steril dalam mengganti
balutan
Mengganti kateter setiap 78-96 jam
Membersihkan daerah stopcock dan manometer
line setiap pengambilan sampel darah
Memantau tanda dan gejala infeksi