2. Nama Anggota :
- Khoirunnisa Noer Azizy S. (16)
- Margaretha Septiana (17)
- Mayricho Kukuh A.B. (18)
- Miftahul Jannah (19)
- Mochammad Septian R.N. (20)
3. Peta konsep
Proses terbentuknya barang tambang
Pemanfaatan efisiensi barang tambang
Reklamasi barang tambang
Tahap yang dilakukan paska
penambangan
5. Proses pembentukan barang tambang
1) Minyak Bumi Dan Gas
Faktor pembentukan minyak bumi:
komponen untuk proses terbentuknya minyak bumi
Bebatuan asal Perpindahan hidrocarbon
menuju bebatuan reservoir
Adanya jebakan
geologis
Tumbuhan dan hewan purba
yang mati dan terkubur di laut
Tertimbun oleh pasir dan
lumpur didasar laut selama
jutaan tahun
Membentuk batuan
endapan Tidak mengandung oksigen
Molekulkaya akan
hidrogen dan
karbon
Temperatur tinggi akan
mendestilasi sisa bahan organik
kemudian membentuk minyak
dan gas bumi
6. 2. Batu bara(mineral organik yang dapat terbakar)
Proses pembentukan:
Pembentukan batu bara dimulai sejak periode pembuatan
karbon(zaman batu bara pertama) kemudian endapan tumbuhan
berubah menjadi gambut,selanjutnya berubah menjadi batu bara
muda,maka batu bara muda akan mengalami perubahan dan
berubah menjadi batu bara sub-bituminus kemudian membentuk
atau antrasit kemudian berubah menjadi batu bara yang berkualitas
tinggi,keras dan kompak serta warnanya menjadi hitam mengkilap
Sisa tumbuhan purba
yang mengendap
Berubah bentuk akibat
proses fisika dan kimia
Batu bara
7. 3. Emas
Proses pembuatan emas
Terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian
di permukaan.Beberapa endapan terbentuk oleh proses
metasomatisme kontak dan larutan hedrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secar mekanis menghasilkan
endapanletakan(placer)
Proses magmatisme
Endapan
letakan
8. 4. Timah
Timah dapat digunakan untuk membuat kaleng, bahan
pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk patri.
Batuan Granit.
Batuan Hancur
karena pelapukan
dan erosi air
Bantuan hancur
diangkut oleh
air sungai
Diendapkan di
Palung sungai
atau dasar laut
Untuk mengambil
biji timah dari laut
digunakan kapal
truk besar
Konsentrat timah
Diolah menjadi
logam timah
9. 5. Marmer atau Batu Pualam
Marmer berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk
karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar.
Proses terbentuknya batu pualam :
Batu Pualam digunakan untuk lantai dan lapisan tembok
bangunan serta Batu Pualam dapat diukir menjadi patung.
Sehingga
membentuk
tekstur baru dan
keteraturan butir.
Batu kapur
bermetamorfosis
Mendapat pengaruh
temperatur dan
tekanan yang
dihasilkan gaya
endogen
Rekristalisasi
10. 6. Bauksit atau Biji Alumunium
Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan
adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatera Utara, bauksit
dapat diolah di dalam negeri dan diekspor daam bentuk
alumunium`
Pada proses
dehidrasi, akan
terjadi
pembentukan
bauksit
Kondisi daerah
tropika dan
subtropika yang
menunjang
pelapukan
Batuan Sedimen
mempunyai kadar al nisbi
tinggi, kadar Fe rendah,
dan bebas/sedikit sekali
mengandung kadar kuarsa
Batuan
mengalami proses
lateritisasi
12. Pengelolaan Sumber Daya Alam / Tambang
secara Efisien
Pertambangan merupakan kegiatan yang memerlukan
hard enginering (rekayasa keras) yang sangat beresiko
pada pencemaran lingkungan.
Kegiatan penambangan harus dilakukan secara
bijaksana dengan mempertimbangkan kemampuan
lingkungan dan tidak berlebihan sehingga tidak merusak
lingkungan. Hal ini dilakukan karena setiap lingkungan
mempunyai keterbatasan kemampuan.
Hasil pertambangan termasuk sumber daya alam yang
sulit untuk diperbarui, sehingga dalam mengelolanya
harus dengan sehemat dan sefektif mungkin.
Pertambangan secara efisien artinya pengelolaan
sumber daya alam yang tidak merusak atau
mengganggu keseimbangan ekosistem dilakukan secara
efisien serta mempertimbangkan kelestarian sumber
daya alam tersebut.
14. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengelola bahan
tambang secara efisien yaitu :
a. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu
mengingat generasi penerus.
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah,
tetapi sudah dalam kondisi siap pakai.
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk
menemukan lokasi pertambangan yang baru.
d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti yang
sifatnya dapat diperbaharui.
16. 1. Menghemat Sumber Daya Alam yang digunakan
2. Menggunakan Sumber daya alam yang dihasilkan
dalam proses energi/industri
3. Melakukan proses penambangan sumber daya
alam tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
4. Menambang sumber daya alam yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama
17. a. Minyak Bumi
1. Bahan bakar kendaraan
2. Untuk bahan dasar aspal
3. Untuk bahan dasar minyak
c. Batu Kapur
1. separator (pemisah) logam mulia
2. bahan baku semen
3. bahan baku gelas pewarna
4. pemutih kertas
d. Pasir Besi
1. untuk industri logam besi
2. bahan dasar untuk tinta kering (toner)
pada mesin fotokopi dan tinta laser
3. bahan utama untuk pewarna campuran
untuk at
b. Batu Bara
1. Bahan bakar pembangkit listrik
2. Bahan bakar produksi besi dan
baja
3. Industri baha kimia
4. Bahan bakar pembuatan semen
5. Bahan memasak
Manfaat Barang Tambang :
18. f. Nikel
1. Untuk pelindunga baja tembaga
2. Untuk indfustri baterau, elektronik
dan turbinpembngkit listrik
3. Untuk katalisator lemak, dan bahan
pembuatan pupuk organik
e. Bauksit
1. Bahan dasar pembuatan aluminium
seperti panci,wajan,dll
2. Bahan industri keramik , logam,
metalurgi, dan abrasive
g. Tembaga
1. bahan dasar kawat kabell
2. bahan dasar pembuatan alat
elektronik
3. bahan dasar ppembuatan uang
logam
4. dapat digunakan sebagai racun di
bidang perttannian
19. REKLAMASI LOKASI PERTAMBANGAN
Secara fisik, penambangan dapat mengubah kondisi morfologi
dan topografi lahan, perubahan ikim mikro, gangguan terhadap
flora dan fauna serta menurunkan kualitas dan produktivitas
tanah.
Dengan adanya dampak tersebut, maka reklamasi harus
dilakukan untuk mencegah erosi, longsor, air limpasa, dan untuk
mengembalikan fungsi lahan agar lebih produktiv.
20. Pengertian Reklamasi
Menurut Permen ESDM No.18 tahun 2008 tentang reklamasi
dan penutupan tambang Pasal 1 :
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna
sesuai peruntukannya.
21. FAKTOR DIADAKANNYA KEGIATAN REKLAMASI
TERHADAP LOKASI BARANG TAMBANG
Adanya kerusakan lingkungan merupakan salah satu dampak dari
kegiatan pertambangan.
1. Penurunan produktvitas tanah
2. Pemadatan tanah
3. Terjadinya erosi dan sedimentasi
4. Terjadinya gerakan tanah atau longsoran
5. Terganggunya flora dan fauna
6. Terganggunya keamanan dan kesehatan penduduk
7. Perubahan iklim makro
23. TAHAP TAHAP YANG DILAKUKAN PASCA PENAMBANGAN
1. Rehabilitasi (penataan lingkungan yang berkelanjutan)
tujuannya untuk:
- Membentuk bentang alam yang stabil terhadap erosi.
- Mengembangkan lahan tambang ke kondisi sebagai
lahan produktif dengan terbentuknya regarding dan
penanaman kembali.
24. Menurut Suprapto (2008) reklamasi lahan bekas
tambang dilakukan dengan cara :
1. Rekonstruksi Tanah :
Tanah yang belum rata (cekungan) ditimbun kembali,
dengan tetap memperhatikan jenis dan asal urugan,
ketebalan, dan drainase yang ada kemungkinan terganggu.
Pada tahap urugan ini,
diusahakan mendekati kondisi aslinya.
2. Revegetasi :
Dalam revegtasi diperlukan vegetasi yang
mudah beradaptasi baik untuk kondisi tanah
maupun iklimnya, misalnya pohon sengon
25. 3. . Penanganan Potensi Air Asam Tambang. :
Pembentukan air asam sangat intensif, karena
terpaparnya bahan yang mengandung sulfida pada
tanah, air, dan udara.
Pencegahan paparan air asam tambang dapat
dilakukan dengan penutupan bahan yang impermeable
26. 4. Pengaturan Drainase
Pengaturan ini dilakukan agar air asam tambang tidak
terlarut dalam air permukaan maupun air tanah.
5. Tata Guna Lahan Pasca Tambang
Lahan bekas tambang tidak selalu diperuntukan kembali
sebagaimana asalnya. Kondisi ini bergantung pada
penetapan tata guna lahan di wilayah tersebut