際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi
Lokasi Tambang
XI.IPS.4
Nama Anggota :
- Khoirunnisa Noer Azizy S. (16)
- Margaretha Septiana (17)
- Mayricho Kukuh A.B. (18)
- Miftahul Jannah (19)
- Mochammad Septian R.N. (20)
Peta konsep
Proses terbentuknya barang tambang
Pemanfaatan efisiensi barang tambang
Reklamasi barang tambang
Tahap yang dilakukan paska
penambangan
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Proses pembentukan barang tambang
1) Minyak Bumi Dan Gas
Faktor pembentukan minyak bumi:
komponen untuk proses terbentuknya minyak bumi
Bebatuan asal Perpindahan hidrocarbon
menuju bebatuan reservoir
Adanya jebakan
geologis
Tumbuhan dan hewan purba
yang mati dan terkubur di laut
Tertimbun oleh pasir dan
lumpur didasar laut selama
jutaan tahun
Membentuk batuan
endapan Tidak mengandung oksigen
Molekulkaya akan
hidrogen dan
karbon
Temperatur tinggi akan
mendestilasi sisa bahan organik
kemudian membentuk minyak
dan gas bumi
2. Batu bara(mineral organik yang dapat terbakar)
Proses pembentukan:
Pembentukan batu bara dimulai sejak periode pembuatan
karbon(zaman batu bara pertama) kemudian endapan tumbuhan
berubah menjadi gambut,selanjutnya berubah menjadi batu bara
muda,maka batu bara muda akan mengalami perubahan dan
berubah menjadi batu bara sub-bituminus kemudian membentuk
atau antrasit kemudian berubah menjadi batu bara yang berkualitas
tinggi,keras dan kompak serta warnanya menjadi hitam mengkilap
Sisa tumbuhan purba
yang mengendap
Berubah bentuk akibat
proses fisika dan kimia
Batu bara
3. Emas
Proses pembuatan emas
Terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian
di permukaan.Beberapa endapan terbentuk oleh proses
metasomatisme kontak dan larutan hedrotermal, sedangkan
pengkonsentrasian secar mekanis menghasilkan
endapanletakan(placer)
Proses magmatisme
Endapan
letakan
4. Timah
Timah dapat digunakan untuk membuat kaleng, bahan
pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk patri.
Batuan Granit.
Batuan Hancur
karena pelapukan
dan erosi air
Bantuan hancur
diangkut oleh
air sungai
Diendapkan di
Palung sungai
atau dasar laut
Untuk mengambil
biji timah dari laut
digunakan kapal
truk besar
Konsentrat timah
Diolah menjadi
logam timah
5. Marmer atau Batu Pualam
Marmer berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk
karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar.
Proses terbentuknya batu pualam :
Batu Pualam digunakan untuk lantai dan lapisan tembok
bangunan serta Batu Pualam dapat diukir menjadi patung.
Sehingga
membentuk
tekstur baru dan
keteraturan butir.
Batu kapur
bermetamorfosis
Mendapat pengaruh
temperatur dan
tekanan yang
dihasilkan gaya
endogen
Rekristalisasi
6. Bauksit atau Biji Alumunium
Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan
adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatera Utara, bauksit
dapat diolah di dalam negeri dan diekspor daam bentuk
alumunium`
Pada proses
dehidrasi, akan
terjadi
pembentukan
bauksit
Kondisi daerah
tropika dan
subtropika yang
menunjang
pelapukan
Batuan Sedimen
mempunyai kadar al nisbi
tinggi, kadar Fe rendah,
dan bebas/sedikit sekali
mengandung kadar kuarsa
Batuan
mengalami proses
lateritisasi
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Pengelolaan Sumber Daya Alam / Tambang
secara Efisien
 Pertambangan merupakan kegiatan yang memerlukan
hard enginering (rekayasa keras) yang sangat beresiko
pada pencemaran lingkungan.
 Kegiatan penambangan harus dilakukan secara
bijaksana dengan mempertimbangkan kemampuan
lingkungan dan tidak berlebihan sehingga tidak merusak
lingkungan. Hal ini dilakukan karena setiap lingkungan
mempunyai keterbatasan kemampuan.
Hasil pertambangan termasuk sumber daya alam yang
sulit untuk diperbarui, sehingga dalam mengelolanya
harus dengan sehemat dan sefektif mungkin.
Pertambangan secara efisien artinya pengelolaan
sumber daya alam yang tidak merusak atau
mengganggu keseimbangan ekosistem dilakukan secara
efisien serta mempertimbangkan kelestarian sumber
daya alam tersebut.
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengelola bahan
tambang secara efisien yaitu :
a. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu
mengingat generasi penerus.
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah,
tetapi sudah dalam kondisi siap pakai.
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk
menemukan lokasi pertambangan yang baru.
d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti yang
sifatnya dapat diperbaharui.
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang
1. Menghemat Sumber Daya Alam yang digunakan
2. Menggunakan Sumber daya alam yang dihasilkan
dalam proses energi/industri
3. Melakukan proses penambangan sumber daya
alam tidak menimbulkan kerusakan lingkungan
4. Menambang sumber daya alam yang dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama
a. Minyak Bumi
1. Bahan bakar kendaraan
2. Untuk bahan dasar aspal
3. Untuk bahan dasar minyak
c. Batu Kapur
1. separator (pemisah) logam mulia
2. bahan baku semen
3. bahan baku gelas pewarna
4. pemutih kertas
d. Pasir Besi
1. untuk industri logam besi
2. bahan dasar untuk tinta kering (toner)
pada mesin fotokopi dan tinta laser
3. bahan utama untuk pewarna campuran
untuk at
b. Batu Bara
1. Bahan bakar pembangkit listrik
2. Bahan bakar produksi besi dan
baja
3. Industri baha kimia
4. Bahan bakar pembuatan semen
5. Bahan memasak
Manfaat Barang Tambang :
f. Nikel
1. Untuk pelindunga baja tembaga
2. Untuk indfustri baterau, elektronik
dan turbinpembngkit listrik
3. Untuk katalisator lemak, dan bahan
pembuatan pupuk organik
e. Bauksit
1. Bahan dasar pembuatan aluminium
seperti panci,wajan,dll
2. Bahan industri keramik , logam,
metalurgi, dan abrasive
g. Tembaga
1. bahan dasar kawat kabell
2. bahan dasar pembuatan alat
elektronik
3. bahan dasar ppembuatan uang
logam
4. dapat digunakan sebagai racun di
bidang perttannian
REKLAMASI LOKASI PERTAMBANGAN
Secara fisik, penambangan dapat mengubah kondisi morfologi
dan topografi lahan, perubahan ikim mikro, gangguan terhadap
flora dan fauna serta menurunkan kualitas dan produktivitas
tanah.
Dengan adanya dampak tersebut, maka reklamasi harus
dilakukan untuk mencegah erosi, longsor, air limpasa, dan untuk
mengembalikan fungsi lahan agar lebih produktiv.
Pengertian Reklamasi
 Menurut Permen ESDM No.18 tahun 2008 tentang reklamasi
dan penutupan tambang Pasal 1 :
Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan
memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang
terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna
sesuai peruntukannya.
FAKTOR DIADAKANNYA KEGIATAN REKLAMASI
TERHADAP LOKASI BARANG TAMBANG
Adanya kerusakan lingkungan merupakan salah satu dampak dari
kegiatan pertambangan.
1. Penurunan produktvitas tanah
2. Pemadatan tanah
3. Terjadinya erosi dan sedimentasi
4. Terjadinya gerakan tanah atau longsoran
5. Terganggunya flora dan fauna
6. Terganggunya keamanan dan kesehatan penduduk
7. Perubahan iklim makro
Persiapan lahan Pengendalian erosi &
sedimentasi
Pengelolahan tanah
pucuk
Revegetasi
TAHAP  TAHAP YANG DILAKUKAN PASCA PENAMBANGAN
1. Rehabilitasi (penataan lingkungan yang berkelanjutan)
tujuannya untuk:
- Membentuk bentang alam yang stabil terhadap erosi.
- Mengembangkan lahan tambang ke kondisi sebagai
lahan produktif dengan terbentuknya regarding dan
penanaman kembali.
Menurut Suprapto (2008) reklamasi lahan bekas
tambang dilakukan dengan cara :
1. Rekonstruksi Tanah :
Tanah yang belum rata (cekungan) ditimbun kembali,
dengan tetap memperhatikan jenis dan asal urugan,
ketebalan, dan drainase yang ada kemungkinan terganggu.
Pada tahap urugan ini,
diusahakan mendekati kondisi aslinya.
2. Revegetasi :
Dalam revegtasi diperlukan vegetasi yang
mudah beradaptasi baik untuk kondisi tanah
maupun iklimnya, misalnya pohon sengon
3. . Penanganan Potensi Air Asam Tambang. :
Pembentukan air asam sangat intensif, karena
terpaparnya bahan yang mengandung sulfida pada
tanah, air, dan udara.
Pencegahan paparan air asam tambang dapat
dilakukan dengan penutupan bahan yang impermeable
4. Pengaturan Drainase
Pengaturan ini dilakukan agar air asam tambang tidak
terlarut dalam air permukaan maupun air tanah.
5. Tata Guna Lahan Pasca Tambang
Lahan bekas tambang tidak selalu diperuntukan kembali
sebagaimana asalnya. Kondisi ini bergantung pada
penetapan tata guna lahan di wilayah tersebut
Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang

More Related Content

Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang

  • 1. Pemanfaatan Efisiensi dan Reklamasi Lokasi Tambang XI.IPS.4
  • 2. Nama Anggota : - Khoirunnisa Noer Azizy S. (16) - Margaretha Septiana (17) - Mayricho Kukuh A.B. (18) - Miftahul Jannah (19) - Mochammad Septian R.N. (20)
  • 3. Peta konsep Proses terbentuknya barang tambang Pemanfaatan efisiensi barang tambang Reklamasi barang tambang Tahap yang dilakukan paska penambangan
  • 5. Proses pembentukan barang tambang 1) Minyak Bumi Dan Gas Faktor pembentukan minyak bumi: komponen untuk proses terbentuknya minyak bumi Bebatuan asal Perpindahan hidrocarbon menuju bebatuan reservoir Adanya jebakan geologis Tumbuhan dan hewan purba yang mati dan terkubur di laut Tertimbun oleh pasir dan lumpur didasar laut selama jutaan tahun Membentuk batuan endapan Tidak mengandung oksigen Molekulkaya akan hidrogen dan karbon Temperatur tinggi akan mendestilasi sisa bahan organik kemudian membentuk minyak dan gas bumi
  • 6. 2. Batu bara(mineral organik yang dapat terbakar) Proses pembentukan: Pembentukan batu bara dimulai sejak periode pembuatan karbon(zaman batu bara pertama) kemudian endapan tumbuhan berubah menjadi gambut,selanjutnya berubah menjadi batu bara muda,maka batu bara muda akan mengalami perubahan dan berubah menjadi batu bara sub-bituminus kemudian membentuk atau antrasit kemudian berubah menjadi batu bara yang berkualitas tinggi,keras dan kompak serta warnanya menjadi hitam mengkilap Sisa tumbuhan purba yang mengendap Berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia Batu bara
  • 7. 3. Emas Proses pembuatan emas Terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan.Beberapa endapan terbentuk oleh proses metasomatisme kontak dan larutan hedrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secar mekanis menghasilkan endapanletakan(placer) Proses magmatisme Endapan letakan
  • 8. 4. Timah Timah dapat digunakan untuk membuat kaleng, bahan pelapis besi agar tidak berkarat, dan untuk patri. Batuan Granit. Batuan Hancur karena pelapukan dan erosi air Bantuan hancur diangkut oleh air sungai Diendapkan di Palung sungai atau dasar laut Untuk mengambil biji timah dari laut digunakan kapal truk besar Konsentrat timah Diolah menjadi logam timah
  • 9. 5. Marmer atau Batu Pualam Marmer berasal dari batu kapur yang telah berubah bentuk karena mendapat panas tinggi dan tekanan besar. Proses terbentuknya batu pualam : Batu Pualam digunakan untuk lantai dan lapisan tembok bangunan serta Batu Pualam dapat diukir menjadi patung. Sehingga membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Batu kapur bermetamorfosis Mendapat pengaruh temperatur dan tekanan yang dihasilkan gaya endogen Rekristalisasi
  • 10. 6. Bauksit atau Biji Alumunium Ekspor bauksit terutama ditujukan ke Jepang. Dengan adanya pabrik peleburan bauksit di Sumatera Utara, bauksit dapat diolah di dalam negeri dan diekspor daam bentuk alumunium` Pada proses dehidrasi, akan terjadi pembentukan bauksit Kondisi daerah tropika dan subtropika yang menunjang pelapukan Batuan Sedimen mempunyai kadar al nisbi tinggi, kadar Fe rendah, dan bebas/sedikit sekali mengandung kadar kuarsa Batuan mengalami proses lateritisasi
  • 12. Pengelolaan Sumber Daya Alam / Tambang secara Efisien Pertambangan merupakan kegiatan yang memerlukan hard enginering (rekayasa keras) yang sangat beresiko pada pencemaran lingkungan. Kegiatan penambangan harus dilakukan secara bijaksana dengan mempertimbangkan kemampuan lingkungan dan tidak berlebihan sehingga tidak merusak lingkungan. Hal ini dilakukan karena setiap lingkungan mempunyai keterbatasan kemampuan. Hasil pertambangan termasuk sumber daya alam yang sulit untuk diperbarui, sehingga dalam mengelolanya harus dengan sehemat dan sefektif mungkin. Pertambangan secara efisien artinya pengelolaan sumber daya alam yang tidak merusak atau mengganggu keseimbangan ekosistem dilakukan secara efisien serta mempertimbangkan kelestarian sumber daya alam tersebut.
  • 14. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengelola bahan tambang secara efisien yaitu : a. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu mengingat generasi penerus. b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah dalam kondisi siap pakai. c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi pertambangan yang baru. d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti yang sifatnya dapat diperbaharui.
  • 16. 1. Menghemat Sumber Daya Alam yang digunakan 2. Menggunakan Sumber daya alam yang dihasilkan dalam proses energi/industri 3. Melakukan proses penambangan sumber daya alam tidak menimbulkan kerusakan lingkungan 4. Menambang sumber daya alam yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama
  • 17. a. Minyak Bumi 1. Bahan bakar kendaraan 2. Untuk bahan dasar aspal 3. Untuk bahan dasar minyak c. Batu Kapur 1. separator (pemisah) logam mulia 2. bahan baku semen 3. bahan baku gelas pewarna 4. pemutih kertas d. Pasir Besi 1. untuk industri logam besi 2. bahan dasar untuk tinta kering (toner) pada mesin fotokopi dan tinta laser 3. bahan utama untuk pewarna campuran untuk at b. Batu Bara 1. Bahan bakar pembangkit listrik 2. Bahan bakar produksi besi dan baja 3. Industri baha kimia 4. Bahan bakar pembuatan semen 5. Bahan memasak Manfaat Barang Tambang :
  • 18. f. Nikel 1. Untuk pelindunga baja tembaga 2. Untuk indfustri baterau, elektronik dan turbinpembngkit listrik 3. Untuk katalisator lemak, dan bahan pembuatan pupuk organik e. Bauksit 1. Bahan dasar pembuatan aluminium seperti panci,wajan,dll 2. Bahan industri keramik , logam, metalurgi, dan abrasive g. Tembaga 1. bahan dasar kawat kabell 2. bahan dasar pembuatan alat elektronik 3. bahan dasar ppembuatan uang logam 4. dapat digunakan sebagai racun di bidang perttannian
  • 19. REKLAMASI LOKASI PERTAMBANGAN Secara fisik, penambangan dapat mengubah kondisi morfologi dan topografi lahan, perubahan ikim mikro, gangguan terhadap flora dan fauna serta menurunkan kualitas dan produktivitas tanah. Dengan adanya dampak tersebut, maka reklamasi harus dilakukan untuk mencegah erosi, longsor, air limpasa, dan untuk mengembalikan fungsi lahan agar lebih produktiv.
  • 20. Pengertian Reklamasi Menurut Permen ESDM No.18 tahun 2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang Pasal 1 : Reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya.
  • 21. FAKTOR DIADAKANNYA KEGIATAN REKLAMASI TERHADAP LOKASI BARANG TAMBANG Adanya kerusakan lingkungan merupakan salah satu dampak dari kegiatan pertambangan. 1. Penurunan produktvitas tanah 2. Pemadatan tanah 3. Terjadinya erosi dan sedimentasi 4. Terjadinya gerakan tanah atau longsoran 5. Terganggunya flora dan fauna 6. Terganggunya keamanan dan kesehatan penduduk 7. Perubahan iklim makro
  • 22. Persiapan lahan Pengendalian erosi & sedimentasi Pengelolahan tanah pucuk Revegetasi
  • 23. TAHAP TAHAP YANG DILAKUKAN PASCA PENAMBANGAN 1. Rehabilitasi (penataan lingkungan yang berkelanjutan) tujuannya untuk: - Membentuk bentang alam yang stabil terhadap erosi. - Mengembangkan lahan tambang ke kondisi sebagai lahan produktif dengan terbentuknya regarding dan penanaman kembali.
  • 24. Menurut Suprapto (2008) reklamasi lahan bekas tambang dilakukan dengan cara : 1. Rekonstruksi Tanah : Tanah yang belum rata (cekungan) ditimbun kembali, dengan tetap memperhatikan jenis dan asal urugan, ketebalan, dan drainase yang ada kemungkinan terganggu. Pada tahap urugan ini, diusahakan mendekati kondisi aslinya. 2. Revegetasi : Dalam revegtasi diperlukan vegetasi yang mudah beradaptasi baik untuk kondisi tanah maupun iklimnya, misalnya pohon sengon
  • 25. 3. . Penanganan Potensi Air Asam Tambang. : Pembentukan air asam sangat intensif, karena terpaparnya bahan yang mengandung sulfida pada tanah, air, dan udara. Pencegahan paparan air asam tambang dapat dilakukan dengan penutupan bahan yang impermeable
  • 26. 4. Pengaturan Drainase Pengaturan ini dilakukan agar air asam tambang tidak terlarut dalam air permukaan maupun air tanah. 5. Tata Guna Lahan Pasca Tambang Lahan bekas tambang tidak selalu diperuntukan kembali sebagaimana asalnya. Kondisi ini bergantung pada penetapan tata guna lahan di wilayah tersebut