Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
1 of 65
Downloaded 144 times
More Related Content
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
1. KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KURIKULUM 2013 BAGI SMK
Permendikbud No 65/2013 tentang Standar Proses & Lampirannya
Permendikbud No 66/2013 tentang Standar Penilaian & Lampirannya
Permendikbud No 81A/2013 tentang Implementasi Kur 2013 & Lampiran 4
1
Dr. Djono, M.Pd.
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
3. Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik.
(Permendikbud Nomor 54/2013)
Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta
didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan
keterampilan secara berimbang?
Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?
4. Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik
mencari tahu
2. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah
3. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar
menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar
4. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal
menuju pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi
5. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar
sepanjang hayat
6. Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan):
6. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan(ing ngarsa sung tuladha),
membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani)
7. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat
8. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja
adalah kelas
9. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
7. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah
pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati
(untuk mengidentifikasi masalah yang ingin
diketahui), merumuskan pertanyaan (dan
merumuskan hipotesis), mengumpulkan
data/informasi dengan berbagai teknik,
mengolah/menganalisis data/informasi dan
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil
yang terdiri dari kesimpulan dan mungkin juga
temuan lain yang di luar rumusan masalah untuk
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan
dengan kegiatan mencipta.
8. 1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat) untuk mengidentifikasi masalah yang ingin
diketahui
2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen,
membaca sumber lain dan buku teks, mengamati
objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber.
9. 4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: mengolah informasi yang
sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
5. Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta,
mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan
pengetahuan yang dipelajari.
10. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator.
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan
belajar.
3. Memberi umpan balik.
4. Memberikan penjelasan.
5. ...
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK
MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN
SENDIRI.
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG
DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
11. 1. Tahap Observasi: Membantu peserta didik
menemukan/mendaftar/ menginventarisasi apa saja yang
ingin/perlu diketahui sehingga dapat
melakukan/menciptakan sesuatu.
2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan
pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin
diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu.
3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu
peserta didik merencanakan dan memperoleh
data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan.
4. Tahap Mengasosiasikan/mengolah data (informasi):
Mengolah/Membantu peserta didik
mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik
kesimpulan.
12. 4. Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik,
pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas.
5. Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan,
memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang
terlibat langsung.
13. KI 1&2 Pembelajaran tidak langsung: Setiap tahap
pembelajaran langsung (mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan
mengomunikasikan didesain untuk menanamkan
sikap spiritual dan sosial sebagai dampak
pengiring (nurturant effect) pembelajaran
KI 3&4 pembelajaran langsung: interaksi
pembelajaran langsung mengikuti langkah:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan untuk
mencapai pengetahuan dan keterampilan KI 1 & 2
sesuai mapel secara langsung (instructional effect).
14. Mengamati Menanya
14
Mengumpulk
an informasi/
eksperimen
Mengasosia
si/
Mengolah
informasi
Mengomuni-kasikan
Setiap langkah pendekatan Saintifik
harus menjiwai langkah-langkah pembelajaran
untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan
Setiap langkah saintifik digunakan untuk
menanamkan
sikap spiritual dan sosial
15. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Belajar
Implementasi
Sikap
Mengamati
Ilmu/pengetahuan
terdapat pada objek
belajar didapatkan
dengan cara:
Membaca
Mendengarkan
Melihat
Menonton
Mengamati
Menyaksikan ...
Merasakan
Menikmati ...
Meraba
Mengalami
Mengikuti
Meneropong
Dsb.
(tanpa atau dengan alat)
Iman,
Taqwa,
Sungguh-sungguh
Sabar
Teliti
Analitis
Kritis
Cermat
Konsentrasi
Ingin tahu
Penasaran
Komprehensif
Intensif
Dan sikap lain yang
memungkinkan
diimplementasikan sesuai
kegiatan belajarnya
15
16. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan
Belajar
Implementasi
Sikap
Menanya
Ilmu/pengetahuan terdapat
pada objek belajar dan
jumlahnya sesuai dengan
kemampuan pembelajar utk
menggalinya.
Mengajukan pertanyaan
untuk menggali informasi/
data dari objek yang diamati
baik yang bersifat: - faktual
hipotetik,
- konkret abstrak,
- tersurat tersirat,
- tampak tersembunyi
Pertanyaan pemandu:
Apa , Siapa
Kapan , Di mana
Dari mana , Berapa
Bagaimana , Mengapa
dsb.
Aha ini yg kuinginkan!
Iman,
Taqwa,
Kreatif
Ingin tahu
Kritis
Cerdas
Cermat
Teliti
Berani
Tanggung jawab
Santun
Sopan
Empati
Menghargai orang lain
Komunikatif
Dan sikap lain yang
memungkinkan
diimplementasikan sesuai
kegiatan belajarnya
16
Pengembangan langkah menanya
(Dikembangkan dari Permendikbud No 81A/2013)
17. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengumpulkan
informasi/data
Eksperimen
Ilmu/pengetahuan dirumus-kan
dari fakta/data/ informa-si
yg terkumpul. Semakin
banyak dan sistematis
informasi akan semakin
banyak dan mantap ilmunya
Cara mengumpulkan data
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain
- mengamati objek
- menyaksikan kejadian
- aktivitas
- wawancara
Bentuk kegiatan belajar:
mendata, mencatat,
mengklasifikasi,
mengidentifikasi, menandai,
Dll.
Iman,
Taqwa,
teliti,
Tekun.
Cermat,
Kritis,
jujur,
sopan,
Santun
Disiplin,
Menghargai orang lain,
komunikatif,
Kerja sama,
Sabar
Dan sikap lain yang
memungkinkan
diimplementasikan sesuai
kegiatan belajarnya
17
18. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengasosiasikan/
mengolah
informasi
Berapa pun banyaknya
data/informasi tidak
akan menjadi Ilmu bila
tidak diolah.
Kegiatan belajar yang
dapat dikembangkan :
- Mengasosiasikan
- Mengolah
- Membandingkan
- Menganalisis
- Menafsirkan
- Mengartikan
- Memaknai
- Memadukan
- Mengombinasikan
- Mensinkronkan
- Menyimpulkan
- Menalar
Iman,
Taqwa,
Jujur,
Teliti,
Tekun.
Cermat,
Kritis,
Logis
Sopan,
Santun
Disiplin,
Menghargai orang lain,
Komunikatif,
Kerja sama,
Sabar
Taat aturan,
Kerja keras
dll
18
19. Langkah
Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengomunika-sikan
Ilmu/pengetahuan yang
didapatkan akan semakin
mantap dan bermanfaat bila
disebarluaskan kepada orang
lain.
Kegiatan belajar yang
dikembangkan:
-Mempresentasikan
-Menuliskan
-Menyampaikan
-Memamerkan
-Mengirimkan
-Memberikan
-Mengajarkan
-Melatihkan
-Membimbing
-Menuntun
-Mengajak
-Mengunggah/meng-upload
Iman,
Taqwa,
Jujur,
Teliti,
Tekun.
Cermat,
Kritis,
Logis
Sopan,
Santun
Disiplin,
Menghargai orang lain,
Komunikatif,
Kerja sama,
Sabar
Taat aturan,
Kerja keras
Toleran
dll
19
20. Perhatikan model skenario pembelajaran
yang ditayangkan!
Jawablah beberapa pertanyaan yang diajukan
instruktur!
Berdasarkan jawaban-jawaban Anda,
simpulkanlah bagaimana cara pengembangan
skenario pembelajaran saintifik!
22. a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang
materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan
materi yang akan dipelajari;
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai;
dan
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan
atau tugas.
23. proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
menggunakan metode yang disesuaikan
dengan karakteristik peserta didik dan
matapelajaran dalam melaksanakan proses
mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
setiap proses kegiatan (5M) harus
memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama,
toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai
pendapat orang lain, santun, dll.
28. Satuan Pendidikan: ... (isi dengan nama sekolah)
Mata Pelajaran : ... (isi dengan nama mapel)
Kelas/semester : ... (isi dengan tingkat dan
dengan kata satu atau dua yang relevan
dengan huruf)
Materi Pokok : ... (isi dengan tema/aspek/jenis
teks sesuai istilah yang dipakai pada mata
pelajaran yang bersangkutan)
Alokasi Waktu : ... pertemuan (... JP) (isi
jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran
dengan memperhatikan jumlah jam per minggu
dan penjadwalan; jumlah JP termasuk untuk
alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran)
29. 1. KI 1: ...
2. KI 2: ...
3. KI 3: ...
4. KI 4: ...
Salin keempat KI sesuai kurikulum.
30. No
Kompetensi Dasar
Indikator
1 1.1 Menghargai
keberagaman produk
pengolahan di daerah
setempat sebagai anugerah
Tuhan.
1.1.1 Bersemangat mempelajari keberagaman produk
olahan minuman segar d i daerah setempat.
1.1.2 Serius mempelajari keberagaman produk olahan
minuman segar d i daerah setempat.
2 2.1 Menunjukkan rasa ingin
tahu dan sikap santun
dalam menggali informasi
tentang keberagaman
produk pengolahan daerah
setempat sebagai wujud
cinta tanah air dan bangga
pada produk Indonesia.
2.1.1 Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran
pembuatan minuman segar di daerah setempat.
2.1.2 Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru dalam
pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah
setempat.
2.1.3 ...
31. No
Kompetensi Dasar
Indikator
3
3.1 Memahami rancangan
pembuatan, penyajian dan
pengemasan aneka olahan
pangan buah dan sayuran
menjadi minuman segar
berdasarkan konsep dan
prosedur berkarya sesuai
wilayah setempat.
3.1.1 Menjelaskan pengertian minuman segar.
3.1.2 Mengidentifikasi jenis olahan pangan buah dan
sayuran menjadi minuman segar yang terdapat di wilayah
setempat.
3.1.3 ...
4 4.1. Mencoba membuat
olahan pangan buah dan
sayuran menjadi minuman
segar sesuai rancangan dan
bahan yang ada di wilayah
setempat
4.1.1 Merancang pembuatan minuman segar khas di daerah
setempat dari buah dan sayuran.
4.1.2 ...
32. Kompetensi Dasar: Tulis masing-masing
satu KD (atau lebih sesuai karakteristik
mapel) dari masing-masing KI yang
merupakan rangkaian (kesatuan) sikap
spiritual dan sosial dan pengetahuan dan
keterampilan.
Indikator Pencapaian Kompetensi: Rumuskan
dua atau lebih indikator yang sesuai dengan
Kompetensi Dasar.
33. Rumuskan tujuan pembelajaran yang relevan
dengan indikator pencapaian kompetensi.
Tujuan-tujuan tersebut DAPAT dikelompokkan
menjadi tujuan pertemuan 1, 2, 3, dst. Tujuan
pembelajaran dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
34. Setelah mengikuti proses pembelajaran:
1.1.1 bersemangat mempelajari keberagaman produk
olahan minuman segar di daerah setempat;
1.1.2 serius mempelajari keberagaman produk olahan
minuman segar di daerah setempat;
3.1.1. menjelaskan pengertian minuman segar;
3.1.2 mengidentifikasi jenis olahan pangan minuman
segar dari buah dan sayuran yangmterdapat di wilayah
setempat;
4.1.2.1 membuat minuman segar dari buah buah kelapa;
4.1.2.2 membuat minuman segar segar dari buah dan
sayuran khas di daerah setempat;
35. Pertemuan 1
...
Pertemuan 2
...
Pertemuan 3
...
Dst.
Tulis sub-tema/topik sebagaimana disarankan
pada silabus untuk masing-masing pertemuan.
Materi pembelajaran DAPAT ditambah apabila
materi yang terdapat pada silabus kurang
memadai.
36. Metode yang direkomendasikan untuk diterapkan
adalah Pendekatan Saintifik yang diperkaya
dengan Pendekatan Berbasis Masalah dan
Pendekatan Berbasis Projek.
Metode yang dirancang dalam RPP pada dasarnya
adalah metode yang dinyatakan secara eksplisit
atau disimpulkan dari kegiatan pembelajaran
yang dirancang dalam silabus.
37. Pemilihan tambahan metode/pendekatan dapat
dilakukan dengan menganalisis buku siswa, buku
guru dan/atau berdasarkan kebutuhan belajar
peserta didik.
Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam
penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang
sedemikian rupa hingga selama mengerjakan
kegiatan pembelajaran peserta didik
melaksanakan nilai-nilai.
38. Untuk SMP, Pendekatan Saintifik dengan atau
tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih di
antara pendekatan-pendekatan pembelajaran
berikut:
Pembelajaran Berbasis Projek
Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Kooperatif
Pendekatan Komunikatif
39. Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku
siswa, buku referensi, majalah, koran, situs
internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.).
CONTOH cara menuliskan:
Buku siswa: Nama pengarang. Tahun
penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan:
Penerbit (halaman)
Buku referensi: Nama pengarang. Tahun
penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan:
Penerbit (halaman)
Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul
artikel. Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun,
(halaman)
40. CONTOH cara menuliskan:
Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi
(tanggal terbit), Halaman, Kolom
Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel.
(Tersedia di Situs internet lengkap dengan
tanggal pengunduhan)
Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi
lingkungan sekitar yang dimaksud
Narasumber: Nama narasumber yang
dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau
profesinya
Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku)
41. Tulis spesifikasi semua media pembelajaran
(video/film, rekaman audio, model, chart,
gambar, realia, dsb.). CONTOH cara menuliskan:
Video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia
di Situs internet lengkap dengan tanggal
pengunduhan)
Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser.
(Tersedia di Situs internet lengkap dengan
tanggal pengunduhan)
Model: Nama model yang dimaksud
Gambar: Judul gambar yang dimaksud
Realia: Nama benda yang dimaksud
42. Pertemuan 1
Pendahuluan (10% dari total waktu pertemuan
yang dinyatakan dalam menit)
Kegiatan inti (75% dari total waktu pertemuan
yang dinyatakan dalam menit)
Penutup (15% dari total waktu pertemuan yang
dinyatakan dalam menit)
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Dst.
43. Disarankan pembelajaran mencakup tahap-tahap
5M dalam satu pertemuan. Namun
demikian, apabila tahap-tahap 5M tersebut
TIDAK dapat diselesaikan dalam satu
pertemuan karena kurangnya waktu, tahap-tahap
yang belum dilaksanakan DAPAT
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya
sampai kelima tahap tersebut selesai.
Pembelajaran dengan tahap-tahap 5M DAPAT
dilanjutkan dengan MENCIPTA.
44. Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada
dasarnya disalin dari silabus mata pelajaran.
Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut
dapat disempurnakan dengan cara menambah,
mengurangi dan/atau mengubahnya.
Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam
penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang
sedemikian rupa hingga selama mengerjakan
kegiatan pembelajaran peserta didik
melaksanakan nilai-nilai.
45. Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada
dasarnya dinyatakan dalam rumusan peserta
didik melakukan apa BUKAN guru melakukan
apa. Namun demikian, kegiatan pembelajaran
pada tahap PENDAHULUAN dan PENUTUP
dapat dinyatakan dalam rumusan apa yang
dilakukan oleh guru.
46. Pada tahap PENUTUP peserta didik ANTARA
LAIN menerima tugas penguatan, pengayaan
atau remedi.
Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di
ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan di
luar ruang kelas dan lingkungan sekolah.
Selain itu pemanfaatan TI serta kebiasaan
membaca agar digalakkan.
47. 1. Inquiry
2. Problem Based Learning
3. Konstruktivisme
4. Discovery Learning
48. Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi
anak untuk melakukan eksperimen sendiri;
dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi,
ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan
simbol-simbol dan mencari jawaban atas
pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan
yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukan dengan
yang ditemukan orang lain (Piaget dalam Sund
dan Trowbridge, 1973)
50. 1. Berorientasi pada pengembangan
intelektual
2. Prinsip interaksi
3. Prinsip bertanya
4. Prinsip belajar untuk berpikir
5. Prinsip keterbukaan
51. 1. Merumuskan topik inquiri dengan jelas dan
bermanfaat bagi siswa
2. Membentuk kelompok yang seimbang, baik
akademik maupun sosial
3. Menjelaskan tugas dan menyediakan balikan kepada
kelompok-kelompok dengan cara yang responsif
dan tepat waktunya.
4. Sekali-kal perlu intervensi oleh guru agar terjadi
interaksi antarpribadi yang sehat dan demi
kemajuan tugas.
5. Melaksanakan penilaian terhadap kelompok, baik
terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap
hasil-hasil yang dicapai (Hamalik, 2004 : 65).
52. konsep pembelajaran yang membantu guru
menciptakan lingkungan pembelajaran yang
dimulai dengan masalah yang penting dan
relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik,
dan memungkinkan peserta
didik memperoleh pengalaman belajar yang
lebih realistik (nyata).
53. 1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis
masalah merupakan rangkaian aktivitas
pembelajaran.
2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah.
3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan
dengan menggunakan pendekatan
berpikir secara ilmiah.
54. Merumu
skan
masalah
Mengan
alisis
masalah
Merumu
skan
hipotesi
s
Mengum
pulkan
data.
Pengujia
n
hipotesis
Merumu
skan
rekomen
dasi
pemeca
han
masalah
55. siswa mampu mencari sendiri masalah,
menyusun sendiri pengetahuannya melalui
kemampuan berpikir dan tantangan yang
dihadapinya , menyelesaikan dan membuat
konsep mengenai keseluruhan pengalaman
realistik dan teori dalam satu pengetahuan
utuh.
56. 1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru
ke murid
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus,
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana
dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
57. (1) siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif
melainkan memiliki tujuan,
(2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin
proses keterlibatan siswa,
(3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar
melainkan dikonstruksi secara personal,
(4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan,
(5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan
seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.
58. menurut Jerome Bruner penemuan adalah
suatu proses, suatu jalan/cara dalam
mendekati permasalahan bukannya suatu
produk atau item pengetahuan tertentu.
Dengan demikian di dalam pandangan
Bruner, belajar dengan penemuan adalah
belajar untuk menemukan, dimana seorang
siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau
situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa
dapat mencari jalan pemecahan (Markaban,
2006:9).
59. 1. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara
aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi
siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan.
2. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan
pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak
meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan
3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi
yang bermanfaat dalam menemukan.
4. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta
mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan,
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari
melalui penemuan lebih bermakna.
6. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam
beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan
diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
60. Penemuan Murni
Pada pembelajaran dengan penemuan murni
pembelajaran terpusat pada siswa dan tidak
terpusat pada guru.
Penemuan Terbimbing
Pada pengajaran dengan penemuan terbimbing
guru mengarahkan tentang materi pelajaran.
Penemuan Laboratory
Penemuan laboratory adalah penemuan yang
menggunakan objek langsung (media konkrit)
dengan cara mengkaji, menganalisis, dan
menemukan secara induktif, merumuskan dan
membuat kesimpulan.
61. 1. Stimulation (stimulasi/pemberian
rangsangan).
2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi
masalah).
3. Data collection (pengumpulan data).
4. Data processing (pengolahan data).
5. Verification (pentahkikan/pembuktian).
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
62. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
model penemuan terbimbing adalah model
pembelajaran yang dimana siswa berpikir sendiri
sehingga dapat menemukan prinsip umum
yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk
dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan.
ciri utama belajar menemukan yaitu: (1)
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan
menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat
pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah
ada.
63. 1. Sikap spiritual
a. Teknik: ...
b. Bentuk instrumen: ...
c. Kisi-kisi: dalam tabel
d. Instrumen
e. Rubrik penilaian
2. Sikap sosial
a. Teknik: ...
b. Bentuk instrumen: ...
c. Kisi-kisi: dalam tabel
d. Instrumen
e. Rubrik penilaian
3. Pengetahuan
...
4. Keterampilan
...
64. membuat rangkuman/simpulan pelajaran,
melakukan penilaian dan/atau refleksi
memberikan umpan balik terhadap proses
dan hasil pembelajaran, merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
remedi, pengayaan, layanan konseling
memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok
menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.