際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK 
KURIKULUM 2013 BAGI SMK 
Permendikbud No 65/2013 tentang Standar Proses & Lampirannya 
Permendikbud No 66/2013 tentang Standar Penilaian & Lampirannya 
Permendikbud No 81A/2013 tentang Implementasi Kur 2013 & Lampiran 4 
1 
Dr. Djono, M.Pd. 
Universitas Sebelas Maret 
Surakarta
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, 
sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta 
didik. 
(Permendikbud Nomor 54/2013) 
Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta 
didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan 
keterampilan secara berimbang? 
Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?
Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain: 
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik 
mencari tahu 
2. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai 
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah 
3. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar 
menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar 
4. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal 
menuju pembelajaran dengan jawaban yang 
kebenarannya multi dimensi 
5. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan 
pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar 
sepanjang hayat
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan): 
6. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan 
memberi keteladanan(ing ngarsa sung tuladha), 
membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan 
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses 
pembelajaran (tut wuri handayani) 
7. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan 
di masyarakat 
8. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja 
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja 
adalah kelas 
9. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk 
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah 
pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati 
(untuk mengidentifikasi masalah yang ingin 
diketahui), merumuskan pertanyaan (dan 
merumuskan hipotesis), mengumpulkan 
data/informasi dengan berbagai teknik, 
mengolah/menganalisis data/informasi dan 
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil 
yang terdiri dari kesimpulan dan mungkin juga 
temuan lain yang di luar rumusan masalah untuk 
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. 
Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan 
dengan kegiatan mencipta.
1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau 
dengan alat) untuk mengidentifikasi masalah yang ingin 
diketahui 
2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak 
dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan 
informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan 
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) 
3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, 
membaca sumber lain dan buku teks, mengamati 
objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber.
4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: mengolah informasi yang 
sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan 
mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan 
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 
5. Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan, 
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau 
media lainnya 
6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, 
mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan 
pengetahuan yang dipelajari.
1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator. 
2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan 
belajar. 
3. Memberi umpan balik. 
4. Memberikan penjelasan. 
5. ... 
GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK 
MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN 
SENDIRI. 
GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG 
DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
1. Tahap Observasi: Membantu peserta didik 
menemukan/mendaftar/ menginventarisasi apa saja yang 
ingin/perlu diketahui sehingga dapat 
melakukan/menciptakan sesuatu. 
2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan 
pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin 
diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. 
3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu 
peserta didik merencanakan dan memperoleh 
data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah 
dirumuskan. 
4. Tahap Mengasosiasikan/mengolah data (informasi): 
Mengolah/Membantu peserta didik 
mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik 
kesimpulan.
4. Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, 
pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. 
5. Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, 
memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang 
terlibat langsung.
KI 1&2 Pembelajaran tidak langsung: Setiap tahap 
pembelajaran langsung (mengamati, menanya, 
mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan 
mengomunikasikan didesain untuk menanamkan 
sikap spiritual dan sosial sebagai dampak 
pengiring (nurturant effect) pembelajaran 
KI 3&4 pembelajaran langsung: interaksi 
pembelajaran langsung mengikuti langkah: 
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, 
mengasosiasi, dan mengomunikasikan untuk 
mencapai pengetahuan dan keterampilan KI 1 & 2 
sesuai mapel secara langsung (instructional effect).
Mengamati Menanya 
14 
Mengumpulk 
an informasi/ 
eksperimen 
Mengasosia 
si/ 
Mengolah 
informasi 
Mengomuni-kasikan 
Setiap langkah pendekatan Saintifik 
harus menjiwai langkah-langkah pembelajaran 
untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan 
Setiap langkah saintifik digunakan untuk 
menanamkan 
sikap spiritual dan sosial
Langkah 
Pembelajaran 
Kegiatan 
Belajar 
Implementasi 
Sikap 
Mengamati 
Ilmu/pengetahuan 
terdapat pada objek 
belajar didapatkan 
dengan cara: 
Membaca  
Mendengarkan  
Melihat  
Menonton  
Mengamati  
Menyaksikan ... 
Merasakan  
Menikmati ... 
Meraba  
Mengalami  
Mengikuti  
Meneropong  
Dsb. 
(tanpa atau dengan alat) 
Iman, 
Taqwa, 
Sungguh-sungguh 
Sabar 
Teliti 
Analitis 
Kritis 
Cermat 
Konsentrasi 
Ingin tahu 
Penasaran 
Komprehensif 
Intensif 
Dan sikap lain yang 
memungkinkan 
diimplementasikan sesuai 
kegiatan belajarnya 
15
Langkah 
Pembelajaran 
Kegiatan 
Belajar 
Implementasi 
Sikap 
Menanya 
Ilmu/pengetahuan terdapat 
pada objek belajar dan 
jumlahnya sesuai dengan 
kemampuan pembelajar utk 
menggalinya. 
Mengajukan pertanyaan 
untuk menggali informasi/ 
data dari objek yang diamati 
baik yang bersifat: - faktual 
 hipotetik, 
- konkret abstrak, 
- tersurat  tersirat, 
- tampak  tersembunyi 
Pertanyaan pemandu: 
Apa , Siapa  
Kapan , Di mana 
Dari mana , Berapa  
Bagaimana , Mengapa  
dsb. 
Aha ini yg kuinginkan! 
Iman, 
Taqwa, 
Kreatif 
Ingin tahu 
Kritis 
Cerdas 
Cermat 
Teliti 
Berani 
Tanggung jawab 
Santun 
Sopan 
Empati 
Menghargai orang lain 
Komunikatif 
Dan sikap lain yang 
memungkinkan 
diimplementasikan sesuai 
kegiatan belajarnya 
16 
Pengembangan langkah menanya 
(Dikembangkan dari Permendikbud No 81A/2013)
Langkah 
Pembelajaran 
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang 
Dikembangkan 
Mengumpulkan 
informasi/data 
Eksperimen 
Ilmu/pengetahuan dirumus-kan 
dari fakta/data/ informa-si 
yg terkumpul. Semakin 
banyak dan sistematis 
informasi akan semakin 
banyak dan mantap ilmunya 
Cara mengumpulkan data 
- melakukan eksperimen 
- membaca sumber lain 
- mengamati objek 
- menyaksikan kejadian 
- aktivitas 
- wawancara 
Bentuk kegiatan belajar: 
mendata, mencatat, 
mengklasifikasi, 
mengidentifikasi, menandai, 
Dll. 
Iman, 
Taqwa, 
teliti, 
Tekun. 
Cermat, 
Kritis, 
jujur, 
sopan, 
Santun 
Disiplin, 
Menghargai orang lain, 
komunikatif, 
Kerja sama, 
Sabar 
Dan sikap lain yang 
memungkinkan 
diimplementasikan sesuai 
kegiatan belajarnya 
17
Langkah 
Pembelajaran 
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang 
Dikembangkan 
Mengasosiasikan/ 
mengolah 
informasi 
Berapa pun banyaknya 
data/informasi tidak 
akan menjadi Ilmu bila 
tidak diolah. 
Kegiatan belajar yang 
dapat dikembangkan : 
- Mengasosiasikan 
- Mengolah 
- Membandingkan 
- Menganalisis 
- Menafsirkan 
- Mengartikan 
- Memaknai 
- Memadukan 
- Mengombinasikan 
- Mensinkronkan 
- Menyimpulkan 
- Menalar 
Iman, 
Taqwa, 
Jujur, 
Teliti, 
Tekun. 
Cermat, 
Kritis, 
Logis 
Sopan, 
Santun 
Disiplin, 
Menghargai orang lain, 
Komunikatif, 
Kerja sama, 
Sabar 
Taat aturan, 
Kerja keras 
dll 
18
Langkah 
Pembelajaran 
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang 
Dikembangkan 
Mengomunika-sikan 
Ilmu/pengetahuan yang 
didapatkan akan semakin 
mantap dan bermanfaat bila 
disebarluaskan kepada orang 
lain. 
Kegiatan belajar yang 
dikembangkan: 
-Mempresentasikan 
-Menuliskan 
-Menyampaikan 
-Memamerkan 
-Mengirimkan 
-Memberikan 
-Mengajarkan 
-Melatihkan 
-Membimbing 
-Menuntun 
-Mengajak 
-Mengunggah/meng-upload 
Iman, 
Taqwa, 
Jujur, 
Teliti, 
Tekun. 
Cermat, 
Kritis, 
Logis 
Sopan, 
Santun 
Disiplin, 
Menghargai orang lain, 
Komunikatif, 
Kerja sama, 
Sabar 
Taat aturan, 
Kerja keras 
Toleran 
dll 
19
Perhatikan model skenario pembelajaran 
yang ditayangkan! 
Jawablah beberapa pertanyaan yang diajukan 
instruktur! 
Berdasarkan jawaban-jawaban Anda, 
simpulkanlah bagaimana cara pengembangan 
skenario pembelajaran saintifik!
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik 
untuk mengikuti proses pembelajaran; 
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang 
materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan 
materi yang akan dipelajari; 
c. mengantarkan peserta didik kepada suatu 
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan 
untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan 
tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; 
dan 
d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan 
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan 
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan 
atau tugas.
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan 
menggunakan metode yang disesuaikan 
dengan karakteristik peserta didik dan 
matapelajaran dalam melaksanakan proses 
mengamati, menanya, mengumpulkan 
informasi, mengasosiasi, dan 
mengkomunikasikan. 
setiap proses kegiatan (5M) harus 
memperhatikan kompetensi yang terkait 
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, 
toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai 
pendapat orang lain, santun, dll.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 
(RPP)
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013
Satuan Pendidikan: ... (isi dengan nama sekolah) 
Mata Pelajaran : ... (isi dengan nama mapel) 
Kelas/semester : ... (isi dengan tingkat dan 
dengan kata satu atau dua yang relevan  
dengan huruf) 
Materi Pokok : ... (isi dengan tema/aspek/jenis 
teks sesuai istilah yang dipakai pada mata 
pelajaran yang bersangkutan) 
Alokasi Waktu : ... pertemuan (... JP) (isi 
jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran 
dengan memperhatikan jumlah jam per minggu 
dan penjadwalan; jumlah JP termasuk untuk 
alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses 
pembelajaran)
1. KI 1: ... 
2. KI 2: ... 
3. KI 3: ... 
4. KI 4: ... 
Salin keempat KI sesuai kurikulum.
No 
Kompetensi Dasar 
Indikator 
1 1.1 Menghargai 
keberagaman produk 
pengolahan di daerah 
setempat sebagai anugerah 
Tuhan. 
1.1.1 Bersemangat mempelajari keberagaman produk 
olahan minuman segar d i daerah setempat. 
1.1.2 Serius mempelajari keberagaman produk olahan 
minuman segar d i daerah setempat. 
2 2.1 Menunjukkan rasa ingin 
tahu dan sikap santun 
dalam menggali informasi 
tentang keberagaman 
produk pengolahan daerah 
setempat sebagai wujud 
cinta tanah air dan bangga 
pada produk Indonesia. 
2.1.1 Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran 
pembuatan minuman segar di daerah setempat. 
2.1.2 Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru dalam 
pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah 
setempat. 
2.1.3 ...
No 
Kompetensi Dasar 
Indikator 
3 
3.1 Memahami rancangan 
pembuatan, penyajian dan 
pengemasan aneka olahan 
pangan buah dan sayuran 
menjadi minuman segar 
berdasarkan konsep dan 
prosedur berkarya sesuai 
wilayah setempat. 
3.1.1 Menjelaskan pengertian minuman segar. 
3.1.2 Mengidentifikasi jenis olahan pangan buah dan 
sayuran menjadi minuman segar yang terdapat di wilayah 
setempat. 
3.1.3 ... 
4 4.1. Mencoba membuat 
olahan pangan buah dan 
sayuran menjadi minuman 
segar sesuai rancangan dan 
bahan yang ada di wilayah 
setempat 
4.1.1 Merancang pembuatan minuman segar khas di daerah 
setempat dari buah dan sayuran. 
4.1.2 ...
Kompetensi Dasar: Tulis masing-masing 
satu KD (atau lebih  sesuai karakteristik 
mapel) dari masing-masing KI yang 
merupakan rangkaian (kesatuan) sikap 
spiritual dan sosial dan pengetahuan dan 
keterampilan. 
Indikator Pencapaian Kompetensi: Rumuskan 
dua atau lebih indikator yang sesuai dengan 
Kompetensi Dasar.
Rumuskan tujuan pembelajaran yang relevan 
dengan indikator pencapaian kompetensi. 
Tujuan-tujuan tersebut DAPAT dikelompokkan 
menjadi tujuan pertemuan 1, 2, 3, dst. Tujuan 
pembelajaran dirumuskan dengan 
menggunakan kata kerja operasional yang 
dapat diamati dan diukur, yang mencakup 
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Setelah mengikuti proses pembelajaran: 
1.1.1 bersemangat mempelajari keberagaman produk 
olahan minuman segar di daerah setempat; 
1.1.2 serius mempelajari keberagaman produk olahan 
minuman segar di daerah setempat; 
3.1.1. menjelaskan pengertian minuman segar; 
3.1.2 mengidentifikasi jenis olahan pangan minuman 
segar dari buah dan sayuran yangmterdapat di wilayah 
setempat; 
4.1.2.1 membuat minuman segar dari buah buah kelapa; 
4.1.2.2 membuat minuman segar segar dari buah dan 
sayuran khas di daerah setempat;
Pertemuan 1 
... 
Pertemuan 2 
... 
Pertemuan 3 
... 
Dst. 
Tulis sub-tema/topik sebagaimana disarankan 
pada silabus untuk masing-masing pertemuan. 
Materi pembelajaran DAPAT ditambah apabila 
materi yang terdapat pada silabus kurang 
memadai.
Metode yang direkomendasikan untuk diterapkan 
adalah Pendekatan Saintifik yang diperkaya 
dengan Pendekatan Berbasis Masalah dan 
Pendekatan Berbasis Projek. 
Metode yang dirancang dalam RPP pada dasarnya 
adalah metode yang dinyatakan secara eksplisit 
atau disimpulkan dari kegiatan pembelajaran 
yang dirancang dalam silabus.
Pemilihan tambahan metode/pendekatan dapat 
dilakukan dengan menganalisis buku siswa, buku 
guru dan/atau berdasarkan kebutuhan belajar 
peserta didik. 
Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam 
penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang 
sedemikian rupa hingga selama mengerjakan 
kegiatan pembelajaran peserta didik 
melaksanakan nilai-nilai.
Untuk SMP, Pendekatan Saintifik dengan atau 
tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih di 
antara pendekatan-pendekatan pembelajaran 
berikut: 
Pembelajaran Berbasis Projek 
Pembelajaran Berbasis Masalah 
Pembelajaran Kooperatif 
Pendekatan Komunikatif
Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku 
siswa, buku referensi, majalah, koran, situs 
internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.). 
CONTOH cara menuliskan: 
Buku siswa: Nama pengarang. Tahun 
penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: 
Penerbit (halaman) 
Buku referensi: Nama pengarang. Tahun 
penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: 
Penerbit (halaman) 
Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul 
artikel. Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun, 
(halaman)
CONTOH cara menuliskan: 
Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi 
(tanggal terbit), Halaman, Kolom 
Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel. 
(Tersedia di Situs internet lengkap dengan 
tanggal pengunduhan) 
Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi 
lingkungan sekitar yang dimaksud 
Narasumber: Nama narasumber yang 
dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau 
profesinya 
Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku)
Tulis spesifikasi semua media pembelajaran 
(video/film, rekaman audio, model, chart, 
gambar, realia, dsb.). CONTOH cara menuliskan: 
Video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia 
di Situs internet lengkap dengan tanggal 
pengunduhan) 
Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. 
(Tersedia di Situs internet lengkap dengan 
tanggal pengunduhan) 
Model: Nama model yang dimaksud 
Gambar: Judul gambar yang dimaksud 
Realia: Nama benda yang dimaksud
Pertemuan 1 
Pendahuluan (10% dari total waktu pertemuan 
yang dinyatakan dalam menit) 
Kegiatan inti (75% dari total waktu pertemuan 
yang dinyatakan dalam menit) 
Penutup (15% dari total waktu pertemuan yang 
dinyatakan dalam menit) 
Pertemuan 2 
Pertemuan 3 
Dst.
Disarankan pembelajaran mencakup tahap-tahap 
5M dalam satu pertemuan. Namun 
demikian, apabila tahap-tahap 5M tersebut 
TIDAK dapat diselesaikan dalam satu 
pertemuan karena kurangnya waktu, tahap-tahap 
yang belum dilaksanakan DAPAT 
dilanjutkan pada pertemuan berikutnya 
sampai kelima tahap tersebut selesai. 
Pembelajaran dengan tahap-tahap 5M DAPAT 
dilanjutkan dengan MENCIPTA.
Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada 
dasarnya disalin dari silabus mata pelajaran. 
Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut 
dapat disempurnakan dengan cara menambah, 
mengurangi dan/atau mengubahnya. 
Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam 
penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang 
sedemikian rupa hingga selama mengerjakan 
kegiatan pembelajaran peserta didik 
melaksanakan nilai-nilai.
Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada 
dasarnya dinyatakan dalam rumusan peserta 
didik melakukan apa BUKAN guru melakukan 
apa. Namun demikian, kegiatan pembelajaran 
pada tahap PENDAHULUAN dan PENUTUP 
dapat dinyatakan dalam rumusan apa yang 
dilakukan oleh guru.
Pada tahap PENUTUP peserta didik ANTARA 
LAIN menerima tugas penguatan, pengayaan 
atau remedi. 
Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di 
ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan di 
luar ruang kelas dan lingkungan sekolah. 
Selain itu pemanfaatan TI serta kebiasaan 
membaca agar digalakkan.
1. Inquiry 
2. Problem Based Learning 
3. Konstruktivisme 
4. Discovery Learning
Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi 
anak untuk melakukan eksperimen sendiri; 
dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, 
ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan 
simbol-simbol dan mencari jawaban atas 
pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan 
yang satu dengan penemuan yang lain, 
membandingkan apa yang ditemukan dengan 
yang ditemukan orang lain (Piaget dalam Sund 
dan Trowbridge, 1973)
Inkuiri Terbimbing 
Inkuiri Bebas 
Inkuiri Bebas Modifikasi
1. Berorientasi pada pengembangan 
intelektual 
2. Prinsip interaksi 
3. Prinsip bertanya 
4. Prinsip belajar untuk berpikir 
5. Prinsip keterbukaan
1. Merumuskan topik inquiri dengan jelas dan 
bermanfaat bagi siswa 
2. Membentuk kelompok yang seimbang, baik 
akademik maupun sosial 
3. Menjelaskan tugas dan menyediakan balikan kepada 
kelompok-kelompok dengan cara yang responsif 
dan tepat waktunya. 
4. Sekali-kal perlu intervensi oleh guru agar terjadi 
interaksi antarpribadi yang sehat dan demi 
kemajuan tugas. 
5. Melaksanakan penilaian terhadap kelompok, baik 
terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap 
hasil-hasil yang dicapai (Hamalik, 2004 : 65).
konsep pembelajaran yang membantu guru 
menciptakan lingkungan pembelajaran yang 
dimulai dengan masalah yang penting dan 
relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, 
dan memungkinkan peserta 
didik memperoleh pengalaman belajar yang 
lebih realistik (nyata).
1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis 
masalah merupakan rangkaian aktivitas 
pembelajaran. 
2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan 
untuk menyelesaikan masalah. 
3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan 
dengan menggunakan pendekatan 
berpikir secara ilmiah.
Merumu 
skan 
masalah 
Mengan 
alisis 
masalah 
Merumu 
skan 
hipotesi 
s 
Mengum 
pulkan 
data. 
Pengujia 
n 
hipotesis 
Merumu 
skan 
rekomen 
dasi 
pemeca 
han 
masalah
siswa mampu mencari sendiri masalah, 
menyusun sendiri pengetahuannya melalui 
kemampuan berpikir dan tantangan yang 
dihadapinya , menyelesaikan dan membuat 
konsep mengenai keseluruhan pengalaman 
realistik dan teori dalam satu pengetahuan 
utuh.
1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri 
2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru 
ke murid 
3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, 
sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah 
4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana 
dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
(1) siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif 
melainkan memiliki tujuan, 
(2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin 
proses keterlibatan siswa, 
(3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar 
melainkan dikonstruksi secara personal, 
(4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, 
(5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan 
seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.
menurut Jerome Bruner penemuan adalah 
suatu proses, suatu jalan/cara dalam 
mendekati permasalahan bukannya suatu 
produk atau item pengetahuan tertentu. 
Dengan demikian di dalam pandangan 
Bruner, belajar dengan penemuan adalah 
belajar untuk menemukan, dimana seorang 
siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau 
situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa 
dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 
2006:9).
1. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara 
aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi 
siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan. 
2. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan 
pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak 
meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan 
3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak 
rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi 
yang bermanfaat dalam menemukan. 
4. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara 
kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta 
mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain. 
5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan, 
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari 
melalui penemuan lebih bermakna. 
6. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam 
beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan 
diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
Penemuan Murni 
Pada pembelajaran dengan penemuan murni 
pembelajaran terpusat pada siswa dan tidak 
terpusat pada guru. 
Penemuan Terbimbing 
Pada pengajaran dengan penemuan terbimbing 
guru mengarahkan tentang materi pelajaran. 
Penemuan Laboratory 
Penemuan laboratory adalah penemuan yang 
menggunakan objek langsung (media konkrit) 
dengan cara mengkaji, menganalisis, dan 
menemukan secara induktif, merumuskan dan 
membuat kesimpulan.
1. Stimulation (stimulasi/pemberian 
rangsangan). 
2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi 
masalah). 
3. Data collection (pengumpulan data). 
4. Data processing (pengolahan data). 
5. Verification (pentahkikan/pembuktian). 
6. Generalization (menarik 
kesimpulan/generalisasi)
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa 
model penemuan terbimbing adalah model 
pembelajaran yang dimana siswa berpikir sendiri 
sehingga dapat menemukan prinsip umum 
yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk 
dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang 
mengarahkan. 
ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) 
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk 
menciptakan, menggabungkan dan 
menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat 
pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan 
pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah 
ada.
1. Sikap spiritual 
a. Teknik: ... 
b. Bentuk instrumen: ... 
c. Kisi-kisi: dalam tabel 
d. Instrumen 
e. Rubrik penilaian 
2. Sikap sosial 
a. Teknik: ... 
b. Bentuk instrumen: ... 
c. Kisi-kisi: dalam tabel 
d. Instrumen 
e. Rubrik penilaian 
3. Pengetahuan 
... 
4. Keterampilan 
...
membuat rangkuman/simpulan pelajaran, 
melakukan penilaian dan/atau refleksi 
memberikan umpan balik terhadap proses 
dan hasil pembelajaran, merencanakan 
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk 
remedi, pengayaan, layanan konseling 
memberikan tugas baik tugas individual 
maupun kelompok 
menyampaikan rencana pembelajaran pada 
pertemuan berikutnya.
Pembelajaran saintifik kurikulum 2013

More Related Content

Pembelajaran saintifik kurikulum 2013

  • 1. KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 BAGI SMK Permendikbud No 65/2013 tentang Standar Proses & Lampirannya Permendikbud No 66/2013 tentang Standar Penilaian & Lampirannya Permendikbud No 81A/2013 tentang Implementasi Kur 2013 & Lampiran 4 1 Dr. Djono, M.Pd. Universitas Sebelas Maret Surakarta
  • 3. Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. (Permendikbud Nomor 54/2013) Bagaimana Kurikulum 2013 memfasilitasi peserta didik memperoleh nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang? Bagaimana proses pembelajaran dilaksanakan?
  • 4. Prinsip pembelajaran yang diterapkan antara lain: 1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu 2. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah 3. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar 4. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi 5. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pebelajar sepanjang hayat
  • 6. Prinsip pembelajaran yang digunakan antara lain (lanjutan): 6. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarsa sung tuladha), membangun kemauan (ing madya mangun karsa), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani) 7. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat 8. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas 9. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
  • 7. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan mengamati (untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui), merumuskan pertanyaan (dan merumuskan hipotesis), mengumpulkan data/informasi dengan berbagai teknik, mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang terdiri dari kesimpulan dan mungkin juga temuan lain yang di luar rumusan masalah untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Langkah-langkah tersebut dapat dilanjutkan dengan kegiatan mencipta.
  • 8. 1. Mengamati: membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) untuk mengidentifikasi masalah yang ingin diketahui 2. Menanya: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) 3. Mencoba/mengumpulkan data (informasi): melakukan eksperimen, membaca sumber lain dan buku teks, mengamati objek/kejadian/aktivitas, wawancara dengan nara sumber.
  • 9. 4. Mengasosiasikan/mengolah informasi: mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. 5. Mengkomunikasikan: Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya 6. (Dapat dilanjutkan dengan) Mencipta: menginovasi, mencipta, mendisain model, rancangan, produk (karya) berdasarkan pengetahuan yang dipelajari.
  • 10. 1. Bertindak sebagai narasumber/fasilitator. 2. Mengatur/mengarahkan kegiatan-kegiatan belajar. 3. Memberi umpan balik. 4. Memberikan penjelasan. 5. ... GURU TIDAK SEKEDAR MEMBIARKAN PESERTA DIDIK MEMPEROLEH/MENGKONSTRUK PENGETAHUAN SENDIRI. GURU MEMBERI SETIAP BANTUAN YANG DIPERLUKAN OLEH PESERTA DIDIK.
  • 11. 1. Tahap Observasi: Membantu peserta didik menemukan/mendaftar/ menginventarisasi apa saja yang ingin/perlu diketahui sehingga dapat melakukan/menciptakan sesuatu. 2. Tahap Menanya: Membantu peseserta didik merumuskan pertanyaan berdasarkan daftar hal-hal yang perlu/ingin diketahui agar dapat melakukan/menciptakan sesuatu. 3. Tahap Mencoba/mengumpulkan data (informasi): Membantu peserta didik merencanakan dan memperoleh data/informasi untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. 4. Tahap Mengasosiasikan/mengolah data (informasi): Mengolah/Membantu peserta didik mengolah/menganalisis data/informasi dan menarik kesimpulan.
  • 12. 4. Tahap Mengkomunikasikan: Manager, pemberi umpan balik, pemberi penguatan, pemberi penjelasan/ informasi lebih luas. 5. Tahap Mencipta: memberi contoh/gagasan, menyediakan pilihan, memberi dorongan, memberi penghargaan, sebagai anggota yang terlibat langsung.
  • 13. KI 1&2 Pembelajaran tidak langsung: Setiap tahap pembelajaran langsung (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan didesain untuk menanamkan sikap spiritual dan sosial sebagai dampak pengiring (nurturant effect) pembelajaran KI 3&4 pembelajaran langsung: interaksi pembelajaran langsung mengikuti langkah: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan KI 1 & 2 sesuai mapel secara langsung (instructional effect).
  • 14. Mengamati Menanya 14 Mengumpulk an informasi/ eksperimen Mengasosia si/ Mengolah informasi Mengomuni-kasikan Setiap langkah pendekatan Saintifik harus menjiwai langkah-langkah pembelajaran untuk mencapai pengetahuan dan keterampilan Setiap langkah saintifik digunakan untuk menanamkan sikap spiritual dan sosial
  • 15. Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Implementasi Sikap Mengamati Ilmu/pengetahuan terdapat pada objek belajar didapatkan dengan cara: Membaca Mendengarkan Melihat Menonton Mengamati Menyaksikan ... Merasakan Menikmati ... Meraba Mengalami Mengikuti Meneropong Dsb. (tanpa atau dengan alat) Iman, Taqwa, Sungguh-sungguh Sabar Teliti Analitis Kritis Cermat Konsentrasi Ingin tahu Penasaran Komprehensif Intensif Dan sikap lain yang memungkinkan diimplementasikan sesuai kegiatan belajarnya 15
  • 16. Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Implementasi Sikap Menanya Ilmu/pengetahuan terdapat pada objek belajar dan jumlahnya sesuai dengan kemampuan pembelajar utk menggalinya. Mengajukan pertanyaan untuk menggali informasi/ data dari objek yang diamati baik yang bersifat: - faktual hipotetik, - konkret abstrak, - tersurat tersirat, - tampak tersembunyi Pertanyaan pemandu: Apa , Siapa Kapan , Di mana Dari mana , Berapa Bagaimana , Mengapa dsb. Aha ini yg kuinginkan! Iman, Taqwa, Kreatif Ingin tahu Kritis Cerdas Cermat Teliti Berani Tanggung jawab Santun Sopan Empati Menghargai orang lain Komunikatif Dan sikap lain yang memungkinkan diimplementasikan sesuai kegiatan belajarnya 16 Pengembangan langkah menanya (Dikembangkan dari Permendikbud No 81A/2013)
  • 17. Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan Mengumpulkan informasi/data Eksperimen Ilmu/pengetahuan dirumus-kan dari fakta/data/ informa-si yg terkumpul. Semakin banyak dan sistematis informasi akan semakin banyak dan mantap ilmunya Cara mengumpulkan data - melakukan eksperimen - membaca sumber lain - mengamati objek - menyaksikan kejadian - aktivitas - wawancara Bentuk kegiatan belajar: mendata, mencatat, mengklasifikasi, mengidentifikasi, menandai, Dll. Iman, Taqwa, teliti, Tekun. Cermat, Kritis, jujur, sopan, Santun Disiplin, Menghargai orang lain, komunikatif, Kerja sama, Sabar Dan sikap lain yang memungkinkan diimplementasikan sesuai kegiatan belajarnya 17
  • 18. Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan Mengasosiasikan/ mengolah informasi Berapa pun banyaknya data/informasi tidak akan menjadi Ilmu bila tidak diolah. Kegiatan belajar yang dapat dikembangkan : - Mengasosiasikan - Mengolah - Membandingkan - Menganalisis - Menafsirkan - Mengartikan - Memaknai - Memadukan - Mengombinasikan - Mensinkronkan - Menyimpulkan - Menalar Iman, Taqwa, Jujur, Teliti, Tekun. Cermat, Kritis, Logis Sopan, Santun Disiplin, Menghargai orang lain, Komunikatif, Kerja sama, Sabar Taat aturan, Kerja keras dll 18
  • 19. Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan Mengomunika-sikan Ilmu/pengetahuan yang didapatkan akan semakin mantap dan bermanfaat bila disebarluaskan kepada orang lain. Kegiatan belajar yang dikembangkan: -Mempresentasikan -Menuliskan -Menyampaikan -Memamerkan -Mengirimkan -Memberikan -Mengajarkan -Melatihkan -Membimbing -Menuntun -Mengajak -Mengunggah/meng-upload Iman, Taqwa, Jujur, Teliti, Tekun. Cermat, Kritis, Logis Sopan, Santun Disiplin, Menghargai orang lain, Komunikatif, Kerja sama, Sabar Taat aturan, Kerja keras Toleran dll 19
  • 20. Perhatikan model skenario pembelajaran yang ditayangkan! Jawablah beberapa pertanyaan yang diajukan instruktur! Berdasarkan jawaban-jawaban Anda, simpulkanlah bagaimana cara pengembangan skenario pembelajaran saintifik!
  • 22. a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari; c. mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan d. menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas.
  • 23. proses pembelajaran untuk mencapai tujuan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan matapelajaran dalam melaksanakan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. setiap proses kegiatan (5M) harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain, santun, dll.
  • 28. Satuan Pendidikan: ... (isi dengan nama sekolah) Mata Pelajaran : ... (isi dengan nama mapel) Kelas/semester : ... (isi dengan tingkat dan dengan kata satu atau dua yang relevan dengan huruf) Materi Pokok : ... (isi dengan tema/aspek/jenis teks sesuai istilah yang dipakai pada mata pelajaran yang bersangkutan) Alokasi Waktu : ... pertemuan (... JP) (isi jumlah pertemuan dan jumlah jam pelajaran dengan memperhatikan jumlah jam per minggu dan penjadwalan; jumlah JP termasuk untuk alokasi ulangan yang terintegrasi dalam proses pembelajaran)
  • 29. 1. KI 1: ... 2. KI 2: ... 3. KI 3: ... 4. KI 4: ... Salin keempat KI sesuai kurikulum.
  • 30. No Kompetensi Dasar Indikator 1 1.1 Menghargai keberagaman produk pengolahan di daerah setempat sebagai anugerah Tuhan. 1.1.1 Bersemangat mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar d i daerah setempat. 1.1.2 Serius mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar d i daerah setempat. 2 2.1 Menunjukkan rasa ingin tahu dan sikap santun dalam menggali informasi tentang keberagaman produk pengolahan daerah setempat sebagai wujud cinta tanah air dan bangga pada produk Indonesia. 2.1.1 Suka bertanya kepada guru dalam pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah setempat. 2.1.2 Tidak puas pada jawaban yang diberikan guru dalam pembelajaran pembuatan minuman segar di daerah setempat. 2.1.3 ...
  • 31. No Kompetensi Dasar Indikator 3 3.1 Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan pengemasan aneka olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar berdasarkan konsep dan prosedur berkarya sesuai wilayah setempat. 3.1.1 Menjelaskan pengertian minuman segar. 3.1.2 Mengidentifikasi jenis olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar yang terdapat di wilayah setempat. 3.1.3 ... 4 4.1. Mencoba membuat olahan pangan buah dan sayuran menjadi minuman segar sesuai rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat 4.1.1 Merancang pembuatan minuman segar khas di daerah setempat dari buah dan sayuran. 4.1.2 ...
  • 32. Kompetensi Dasar: Tulis masing-masing satu KD (atau lebih sesuai karakteristik mapel) dari masing-masing KI yang merupakan rangkaian (kesatuan) sikap spiritual dan sosial dan pengetahuan dan keterampilan. Indikator Pencapaian Kompetensi: Rumuskan dua atau lebih indikator yang sesuai dengan Kompetensi Dasar.
  • 33. Rumuskan tujuan pembelajaran yang relevan dengan indikator pencapaian kompetensi. Tujuan-tujuan tersebut DAPAT dikelompokkan menjadi tujuan pertemuan 1, 2, 3, dst. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  • 34. Setelah mengikuti proses pembelajaran: 1.1.1 bersemangat mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah setempat; 1.1.2 serius mempelajari keberagaman produk olahan minuman segar di daerah setempat; 3.1.1. menjelaskan pengertian minuman segar; 3.1.2 mengidentifikasi jenis olahan pangan minuman segar dari buah dan sayuran yangmterdapat di wilayah setempat; 4.1.2.1 membuat minuman segar dari buah buah kelapa; 4.1.2.2 membuat minuman segar segar dari buah dan sayuran khas di daerah setempat;
  • 35. Pertemuan 1 ... Pertemuan 2 ... Pertemuan 3 ... Dst. Tulis sub-tema/topik sebagaimana disarankan pada silabus untuk masing-masing pertemuan. Materi pembelajaran DAPAT ditambah apabila materi yang terdapat pada silabus kurang memadai.
  • 36. Metode yang direkomendasikan untuk diterapkan adalah Pendekatan Saintifik yang diperkaya dengan Pendekatan Berbasis Masalah dan Pendekatan Berbasis Projek. Metode yang dirancang dalam RPP pada dasarnya adalah metode yang dinyatakan secara eksplisit atau disimpulkan dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam silabus.
  • 37. Pemilihan tambahan metode/pendekatan dapat dilakukan dengan menganalisis buku siswa, buku guru dan/atau berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik. Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa hingga selama mengerjakan kegiatan pembelajaran peserta didik melaksanakan nilai-nilai.
  • 38. Untuk SMP, Pendekatan Saintifik dengan atau tanpa diperkaya dengan salah satu atau lebih di antara pendekatan-pendekatan pembelajaran berikut: Pembelajaran Berbasis Projek Pembelajaran Berbasis Masalah Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Komunikatif
  • 39. Tulis spesifikasi semua sumber belajar (buku siswa, buku referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.). CONTOH cara menuliskan: Buku siswa: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman) Buku referensi: Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku. Kota penerbitan: Penerbit (halaman) Majalah: Penulis artikel. Tahun terbit. Judul artikel. Nama majalah, Volume, Nomor, Tahun, (halaman)
  • 40. CONTOH cara menuliskan: Koran: Judul artikel, Nama koran, Edisi (tanggal terbit), Halaman, Kolom Situs internet: Penulis. Tahun. Judul artikel. (Tersedia di Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan) Lingkungan sekitar: Nama dan lokasi lingkungan sekitar yang dimaksud Narasumber: Nama narasumber yang dimaksud beserta bidang keahlian dan/atau profesinya Lainnya (sesuai dengan aturan yang berlaku)
  • 41. Tulis spesifikasi semua media pembelajaran (video/film, rekaman audio, model, chart, gambar, realia, dsb.). CONTOH cara menuliskan: Video/film: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan) Rekaman audio: Judul. Tahun. Produser. (Tersedia di Situs internet lengkap dengan tanggal pengunduhan) Model: Nama model yang dimaksud Gambar: Judul gambar yang dimaksud Realia: Nama benda yang dimaksud
  • 42. Pertemuan 1 Pendahuluan (10% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam menit) Kegiatan inti (75% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam menit) Penutup (15% dari total waktu pertemuan yang dinyatakan dalam menit) Pertemuan 2 Pertemuan 3 Dst.
  • 43. Disarankan pembelajaran mencakup tahap-tahap 5M dalam satu pertemuan. Namun demikian, apabila tahap-tahap 5M tersebut TIDAK dapat diselesaikan dalam satu pertemuan karena kurangnya waktu, tahap-tahap yang belum dilaksanakan DAPAT dilanjutkan pada pertemuan berikutnya sampai kelima tahap tersebut selesai. Pembelajaran dengan tahap-tahap 5M DAPAT dilanjutkan dengan MENCIPTA.
  • 44. Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada dasarnya disalin dari silabus mata pelajaran. Kegiatan-kegiatan pembelajaran tersebut dapat disempurnakan dengan cara menambah, mengurangi dan/atau mengubahnya. Pengaturan, peran guru dan peran siswa dalam penyelesaian kegiatan pembelajaran dirancang sedemikian rupa hingga selama mengerjakan kegiatan pembelajaran peserta didik melaksanakan nilai-nilai.
  • 45. Kegiatan-kegiatan pembelajaran pada dasarnya dinyatakan dalam rumusan peserta didik melakukan apa BUKAN guru melakukan apa. Namun demikian, kegiatan pembelajaran pada tahap PENDAHULUAN dan PENUTUP dapat dinyatakan dalam rumusan apa yang dilakukan oleh guru.
  • 46. Pada tahap PENUTUP peserta didik ANTARA LAIN menerima tugas penguatan, pengayaan atau remedi. Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga dapat dilakukan di luar ruang kelas dan lingkungan sekolah. Selain itu pemanfaatan TI serta kebiasaan membaca agar digalakkan.
  • 47. 1. Inquiry 2. Problem Based Learning 3. Konstruktivisme 4. Discovery Learning
  • 48. Pembelajaran yang mempersiapkan situasi bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbol-simbol dan mencari jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain (Piaget dalam Sund dan Trowbridge, 1973)
  • 49. Inkuiri Terbimbing Inkuiri Bebas Inkuiri Bebas Modifikasi
  • 50. 1. Berorientasi pada pengembangan intelektual 2. Prinsip interaksi 3. Prinsip bertanya 4. Prinsip belajar untuk berpikir 5. Prinsip keterbukaan
  • 51. 1. Merumuskan topik inquiri dengan jelas dan bermanfaat bagi siswa 2. Membentuk kelompok yang seimbang, baik akademik maupun sosial 3. Menjelaskan tugas dan menyediakan balikan kepada kelompok-kelompok dengan cara yang responsif dan tepat waktunya. 4. Sekali-kal perlu intervensi oleh guru agar terjadi interaksi antarpribadi yang sehat dan demi kemajuan tugas. 5. Melaksanakan penilaian terhadap kelompok, baik terhadap kemajuan kelompok maupun terhadap hasil-hasil yang dicapai (Hamalik, 2004 : 65).
  • 52. konsep pembelajaran yang membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang dimulai dengan masalah yang penting dan relevan (bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata).
  • 53. 1. Pertama, strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. 2. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. 3. Ketiga, pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
  • 54. Merumu skan masalah Mengan alisis masalah Merumu skan hipotesi s Mengum pulkan data. Pengujia n hipotesis Merumu skan rekomen dasi pemeca han masalah
  • 55. siswa mampu mencari sendiri masalah, menyusun sendiri pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan tantangan yang dihadapinya , menyelesaikan dan membuat konsep mengenai keseluruhan pengalaman realistik dan teori dalam satu pengetahuan utuh.
  • 56. 1. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri 2. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid 3. Murid aktif megkontruksi secara terus menerus, sehingga selalu terjadi perubahan konsep ilmiah 4. Guru sekedar membantu menyediakan sarana dan situasi agar proses kontruksi berjalan lancar.
  • 57. (1) siswa tidak dipandang sebagai sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa, (3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal, (4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, (5) kurikulum bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber.
  • 58. menurut Jerome Bruner penemuan adalah suatu proses, suatu jalan/cara dalam mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu. Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan (Markaban, 2006:9).
  • 59. 1. Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi siswa dalam pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan. 2. Melalui pembelajaran dengan penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan 3. Siswa juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan. 4. Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain. 5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan, konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna. 6. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar yang baru.
  • 60. Penemuan Murni Pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran terpusat pada siswa dan tidak terpusat pada guru. Penemuan Terbimbing Pada pengajaran dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang materi pelajaran. Penemuan Laboratory Penemuan laboratory adalah penemuan yang menggunakan objek langsung (media konkrit) dengan cara mengkaji, menganalisis, dan menemukan secara induktif, merumuskan dan membuat kesimpulan.
  • 61. 1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan). 2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah). 3. Data collection (pengumpulan data). 4. Data processing (pengolahan data). 5. Verification (pentahkikan/pembuktian). 6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
  • 62. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model penemuan terbimbing adalah model pembelajaran yang dimana siswa berpikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum yang diinginkan dengan bimbingan dan petunjuk dari guru berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan. ciri utama belajar menemukan yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
  • 63. 1. Sikap spiritual a. Teknik: ... b. Bentuk instrumen: ... c. Kisi-kisi: dalam tabel d. Instrumen e. Rubrik penilaian 2. Sikap sosial a. Teknik: ... b. Bentuk instrumen: ... c. Kisi-kisi: dalam tabel d. Instrumen e. Rubrik penilaian 3. Pengetahuan ... 4. Keterampilan ...
  • 64. membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau refleksi memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk remedi, pengayaan, layanan konseling memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.