�ݺ�ߣ

PEMBERLAKUAN STANDAR ESL
(English as a Second Language):
Maria Helena Malagon

 Standar ini digunakan di program bilingual Montgomery
County Public Schools, Maryland
 Dilatar belakangi oleh kemampuan berbahasa inggris siswa
yang berbeda-beda.
 Perbedaan kemampuan berbahasa inggris ini dikarenakan
adanya perbedaan suku bangsa, budaya, status sosial dan
ekonomi .
 Standarisasi ESL diperlukan dengan alasan selama ini
kurikulun ESL belum terhubung dengan kurikulum regular
 Pengelola ESL seringkali meluluskan siswanya karena
kasihan, dengan cara menurunkan standar bukan dengan
cara bagaimana membantu siswa untuk mencapai standar
 Pertanyaan sentralnya adalah: Bagaimana kita
membantu anak-anak mencapai standar-standar?

Program ESL ini difokuskan pada kurikulum:
1. Elementary School
Pada level ini kurikulum dalam proses trial-and-error
Di level siswa dianggap lebih mudah untuk diperbaiki
kemampuan berbahsa inggrisnya
2. The middle School
Pada level ini kurikulum dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan berbahasa inggris siswa yang dianggap
unik dan sering terabaikan oleh guru
3. The High School
Pada level ini kurikulum juga dalam proses modifikasi

Standar dan Revisi Kurikulum
 Pada awalnya, kurikulum SD dibuat tanpa melihat standar
dan keluaran. Ketika menyusun kurikulum untuk sekolah
menengah baru disadari perlunya dibuat standar baku
untuk ESL
 Standar ESL mengembangkan 5 sasaran yang disebut
dengan ‘outcomes’
 5 sasaran tersebut mencakup kemampuan menunjukkan
sikap positif berbahasa Inggris dalam lingkungan sosial dan
akademis untuk menunjukkan kemampuan membaca,
menulis, mendengarkan, dan berbicara dalam bahasa
Inggris dalam berbagai bentuk dan situasi untuk berbagai
tujuan dan audiens
 Standar ESL dikembangkan dengan mengintegrasikannya
dengan kurikulum reguler

Standar Berbasis Pengembangan
Profesional
 Agar standarisasi ini dapat diterima dan dilaksanakan,
maka sosialisasi dilakukan oleh TESOL kepada guru-guru
ESL pada pertemuan bulanan yang rutin dilakukan dengan
tujuan untuk penyelarasan kurikulum
 Guru ESL dituntun dan diberi pelatihan untuk menguasai
kurikulum reguler (ex: Matematika), dengan asumsi bahwa
kemampuan berbahasa inggris anak akan mempengaruhi
seberapa sukses meraka pada pelajaran lain
 Focus group dikembangkan untuk saling berbagi hasil kerja
mereka, apa yang berhasil dan apa yang gagal dalam
pelaksanaan ESL dan dapat memberi masukan untuk
penyempurnaan kurikulum ESL

Mengembangkan Kurikulum Terpadu
 Kurikulum ESL disusun terpadu dengan kurikulum
reguler
 Tujuannya, siswa ESL tidak terisolasi dengan
kurikulum reguler
 Keuntungan lain dari program ESL adalah guru ESL
akan mengajarkan hal yang sama dengan apa yang
diajarkan oleh guru bahasa/seni namun disesuaikan
dengan tingkat keterampilan siswa ESL
 Guru ESL dengan guru reguler bekerja sama dalam
menyusun perencanaan
 Keuntungan lainnya adalah guru memiliki kerangka
kerja yang mendorong kreativitas

Standar dan Praktek Sebelumnya
 Kurikulum ESL mudah diterima karena dibuat dengan
sangat jelas dan mudah digunakan oleh para guru
 Semua disusun menurut tema dan saling terhubung
 Kurikulum ESL disusun bukan berdasarkan tingkat kelas
tetapi didasarkan pada kemahiran berbahasa inggris

REFLEKSI UNTUK PERUBAHAN
 Guru telah memiliki tujuan yang jelas kemana mereka akan
mengarahkan siswanya
 Guru juga memiliki cara sistematis untuk melakukan hal
tersebut.
 Guru menghabiskan waktu yang lebih banyak untuk
membuat perencanaan, dan dengan cara yang lebih kreatif
 Guru mereka memiliki road map dan memiliki kebebasan,
sesuai dengan struktur, untuk mengarahkan siswanya

�ݺ�ߣ

Pemberlakuan Standar English As Second Language (ESL)

Recommended

More Related Content

Viewers also liked (12)

Similar to Pemberlakuan Standar English As Second Language (ESL) (20)

Recently uploaded (20)

Pemberlakuan Standar English As Second Language (ESL)