salah satu hasil dari limbah pertanian yang begitu melimpah yaitu jerami padi. Jerami padi memiliki manfaat untuk memenuhi zat hara tanah, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk kompos.
2. 1.1 Latar Belakang
 Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi
mahluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan,
dan manusia.
 Manfaat pupuk organik untuk meningkatkan keragaman dan
populasi mikroorganisme menguntungkan dalam tanah ,
meningkatkan pertumbuhan dan kualitas tanaman . Pupuk
organik terdiri dari pupuk kandang, pupuk hijau dan
kompos.
Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang
dapat diperoleh dari limbah pertanian dan peternakan.
Manfaat kompos adalah memperbaiki sifat fisik, kimia
dan biologi tanah.
Next
3. Jerami padi banyak dihasilkan dalam pertanian
dan merupakan sumber bahan organik yang
murah dan mudah didapat. Jerami mengandung
unsur hara yang di perlukan tanaman padi.
Pada pembuatan kompos menggunkaan EM4.
dimana EM4 memanfaatkan mikroorganisme
efektif untuk mengancurkan bahan organik dalam
waktu singkat dan bersifat racun terhadap hama.
Next
4. 1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah antara lain
1. Bagaimana mekanisme pembuatan kompos jeramih padi
dengan menggunakan activator EM4.
2. Bagaimana pemberian kompos jerami terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman padi.
Next
5. 1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan pada makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mekanisme pembuatan kompos
jerami padi dengan menggunakan activator EM4.
2. Untuk mengetahui pemberian kompos jerami
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi.
Back
6. 2.1 Pengertian Kompos
Kompos adalah bahan organik yang dibusukkan pada suatu tempat yang
terlindung dari matahari dan hujan, diatur kelembabannya dengan menyiram
air bila terlalu kering. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N antara
12-15.
Unsur-unsur di dalam kompos terdiri dari dua kelompok unsur hara, yaitu
unsur hara makro dan unsur hara mikro.
1. Unsur hara makro
Unsur hara makro terbagi dua, yaitu unsur hara makro primer dan unsur
hara makro skunder. Unsur hara makro primer adalah unsur hara yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, yang terdiri dari Nitrogen (N),
Phospor (P) dan Kalium (K). Sedangkan unsur hara makro skunder adalah
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedang, terdiri dari Kasium (Ca),
Magnesium (Mg) dan belerang (S).
2. Unsur hara mikro
Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, terdiri dari zat Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn)
(Yuniwati, 2010).
Next
7. 2.2 Bahan – Bahan yang dapat Dijadikan Pupuk
Kompos
1. Jerami Padi
Jerami padi adalah bagian vegetatif dari tanaman padi yang meliputi
batang, daun, dan tangkai malai.. Kompos jerami berperan dalam
menambah kadar bahan organik tanah sawah yang berdampak pada
peningkatan produktivitas secara berkelanjutan.
Tabel 1 Kandungan Hara Jerami Sebelum dan Sesudah Proses
Pengomposan
Jerami Padi P
(%)
K
(%)
Ca
(%)
Mg
(%)
Mn
(%)
Na Cu
(%)
Sebelum
dikomposkan
0,14 2,06 0,035 0,041 0,031 0,55 10,46
Sesudah
dikomposkan
0,31 2,94 0,078 0,047 0,038 1,29 11,56
Next
8. 2. Batang Pisang
Bonggol pisang jika dikomposkan akan menghasilkan kompos yang
baik. Kandungan hara makro yang cukup tinggi pada bonggol pisang
berpotensi sebagai suplai hara K berupa bahan organik pada media
tanah untuk tanaman.
Table 2 Hasil analisa limbah pisang
Parameter Kompos
Nitrogen total (%) 1,63
P2O5 (%) 0,25
K2O5 (%) 1,55
Rasio C/N (%) 35,29
Next
9. 3. Abu Sekam Padi
Abu sekam adalah sekam yang dibakar dan berubah bentuk
menjadi abu yang berbeda kandungan unsur haranya dengan
yang dikandung sekam padi. . Dari hasil analisis menunjukan
bahwa abu sekam banyak mengandung unsur hara yang cukup
tinggi terutama K yang berperan dalam pertumbuhan tanaman.
Tabel 2 hasil analisa abu sekam padi
Parameter Nilai
Phosfor (%) 0,2107
Kalium (%) 0,3979
Kalsium (%) 20,4758
Magnesium (%) 0,0868
Daya Netralisasi (%) 3,2816
Next
10. 2.4 Karakteristik Kompos
Tabel 3. Hasil analisis fisik dan kimia kompos jerami padi
Karakteristik kompos
jerami Keterangan
1. Warna Coklat kehitaman
2. Kadar air 55 %
3. Kadar C 30,54 %
4. N Total 1,86 %
5. C/N Total 16,41 %
Next
11. 2.3 Bakteri yang Digunakan Dalam Fermentasi Kompos
Teknologi EM4 adalah teknologi budidaya pertanian untuk
meningkatkan kesehatan dan kesuburan tanah dan tanaman
dengan menggunakan mikroorganisme yang bermanfaat bagi
pertumbuhan tanaman. EM4 mengandung Lactobacillus, ragi,
bakteri fotosintetik, Actinomycetes, dan jamur pengurai untuk
mempermentasi bahan organik tanah menjadi senyawa organik
yang mudah diserap oleh akar tanaman.
Sebelum digunakan EM4 perlu diaktifkan dahulu karena
mikroorganisme didalam larutan EM4 berada dalam keadaan tidur
(dorman). Pengaktifan mikroorganisme didalam EM4 dapat
dilakukan dengan cara memberikan air dan makanan (molase)
Next
12. Berdasarkan data Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa
kompos jerami yang dihasilkan bagi masyarakat memiliki kualitas
yang cukup baik, dengan kadar N total sebesar 1,86% atau setara
dengan 41,3 kg urea. Jumlah hara ini kurang lebih dapat
memenuhi lebih dari setengah kebutuhan pupuk kimia petani, dan
dapat meningkatkan efisiensi pemupukan sebagai akibat dari
meningkatnya kadar C-organik dalam tanah sawah.
Next
13. Next
2.5 Manfaat Kompos Jerami
Manfaat kompos untuk tanaman padi sebagai berikut :
1. Kompos jerami sebagai pupuk organik selain sebagai
sumber hara tanah juga akan mengakibatkan perbaikan
struktur tanah karena jerami dapat berfungsi sebagai
bahan organik tanah
2. Untuk meminimalisir masalah kelangkaan pupuk kimia
dengan mempercepat proses produksi pupuk organik, dan
memperbaiki kualitas pupuk organik yang dihasilkan yang
pada gilirannya mampu meningkatkan produksi padi sawah
3. Pengomposan jerami tidak membutuhkan biaya yang mahal
dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja
14. Next
4. Penggunaan kompos jerami padi mengurangi pemadatan tanah
karena semakin banyak pori-pori, dan menyebabkan akar
tanaman semakin tumbuh lebih baik sehingga tingkat
pengambilan hara semakin tinggi sesuai kebutuhan tanaman
5. Pemanfaatan jerami sisa panen padi untuk kompos secara
bertahap dapat mengembalikan kesuburan tanah dan
meningkatkan produktivitas padi
6. Pengolahan limbah jerami menjadi pupuk kompos dapat
mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan
pendapatan masyarakat
15. Next
2.6 Pengaruh Kompos Terhadap Tanaman Padi
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi sawah
ditentukan oleh bertambahnya ukuran, berat dari tanaman itu
sendiri.
1. Tinggi Tanaman
Hasil pengamatan selama 3 minggu tinggi tanaman dengan
pemupukan menggunakan kompos lebih tinggi dibandingkan
dengan pemupukan kebiasaan petani. Perbedaan pertumbuhan
tinggi tanaman disebabkan karena pada pemupukan petani tidak
diberi pupuk dasar yang mengandung unsur Nitrogen (N), peranan
Nitrogen untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan
(batang, daun).
17. Next
2. Jumlah Anakan
Hasil pengamatan lapangan sampai pada minggu ke-3 jumlah
rata-rata anakan per rumpun pada pemupukan organik 13 anakan
per rumpun, sedangkan untuk pemupukan dengan kebiasaan
petani per rumpun sebanyak 10 anakan. Adanya perbedaan
tersebut akibat tidak diberikannya unsur fosfor yang dibutuhkan
tanaman pada fase pertumbuhan. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap produksi padi, dikarenakan anakan merupakan pangkal
munculnya malai padi dan bulir padi. Diasumsikan semakin
banyak anakan yang diproduksi, maka semakin banyak malai
yang akan diproduksi.
19. 3. Jumlah Daun
Jumlah daun hasil pemupukan anjuran sampai pada minggu
ketiga sebanyak 52 helai daun, sedangkan dengan pemupukan
kebiasaan petani mencapai 38 helai daun. Perbedaan ini
disebabkan pemupukan yang biasa dilakukan oleh para petani
tidak memberikan pupuk dasar yang berunsur N seperti halnya
pemupukan yang menggunakan kompos jerami sebagai pupuk
dasar.
Next
23. NextPembuatan Bak Kompos
Langkah - langkah yang dilakukan dalam membuat bak kompos
dari pagar anyaman bambu yaitu
1. membuat anyaman bambu dengan cara bambu dibelah
dengan ukuran panjang 1 m x 1,25 m, lebar 2-3 cm, dan
tebal 1 cm sedangan, untuk atas bak berukuran panjang 1 m
x 1 m. Pagar anyaman bambu yang dibutuhkan sebanyak 5
buah.
2. kemudian bambu dianyam dengan membentuk pagar
berukuran 1m x 1,25 m. untuk alas bak terbuat dari balok
dan anyaman bambu berukuran 1,10 m x 1,30 meter dan
tinggi kaki balok yaitu 10 cm
3. Setalah itu membuat patokan menggunakan bambu kecil
yang berdiameter 2-3 cm
4. kemudian bambu disusun membentuk kotak dengan satu
sisi terbuka dan pada setiap sudutnya diberi patokan agar
kokoh. Bagian yang terbuka akan ditutup setelah kompos
dimasukkan
24. Pembuatan Kompos
1. Pembuatan kompos dimulai dengan menyiapkan bahan – bahan yang
digunakan. Jerami padi di potong- potong dengan panjang 5 – 10 cm
sebanyak 80 kg.
2. Lalu, menyiapkan 10 kg kotoran ayam dan dedak sebanyak 10 kg.
3. Mengecerkan larutan EM4 sebanyak 20 tutup botol EM4 dan 1 sdm gula pasir
kedalam 1 liter air.
4. Memasukkan jerami, kotoran ayam dan dedak kedalam bak. lalu dicampur
menggunkan sekop.
5. Setelah itu menyiram campuran dengan larutan EM4 menggunkan penyemprot
tanaman sambil diaduk rata.
6. Setelah tercampur merata sisi bak yang terbuka dan bagian atas bak ditutup
dengan pagar anyaman dan di ikat menggunkan tali rapia.
7. bak ditutup menggunkan terpal berukuran 1m x 5 m dililitkan pada sisi bak dan
diikat.
8. Bagian atas bak ditutup dengan terpal berukuran 1 m x 1 m. untuk mengontrol
suhu pengomposan setiap 5 jam atau 1 kali sehari bahan tersebut diaduk dan
didiamkan sebentar agar suhunya turun, lalu ditutp kembali.
9. Pengomposan menggunkan EM4 di diamkan selam 1 sampai . Kompos yang
telah matang berwarna hitam kecoklatan dan tidak mengeluarkan bau.
10.Kompos yang telah jadi dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
25. Menyeiapkan
bahan – bahan
yang digunakan
Memasukkan
bahan kedalam
bak dan dicampur
merata
Membuat larutan
EM4 dan
menyiran
campuran sambil
diaduk
Menutup bagian
atas dan sisi bak
yang terbuka
kemudian
ditutup terpal
Setiap 5 jam atau
satu kali sehari
di cek dan
dikomposkan
selama 1 minggu
Sebelum
digunakan
kompos
dikeringkan
disinar matahari
Next
Diagram Alir Pembuatan Kompos
26. Jerami di cacah Tahan pembuatan larutan EM4
Menyiran campuran dengan
EM4
Menutup tempat fermentasi
28. 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah pembuatan kompos jerami padi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembuatan pupuk kompos dapat dilakukan oleh petani melalui
metode pembelajaran dan sosialisasi berdasarkan tingkat
pengetahuan dan keterampilan petani.
2. Kompos jerami padi berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman padi. Secara keseluruhan pertumbuhan tanaman yang
meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah daun, tanaman
padi sawah dengan menggunakan kompos jerami lebih baik
dibandingkan dengan pemupukan kebiasaan petani.
4.2 Saran
Sebaiknya masyarakat mulai beralih menggunakan pupuk kompos
untuk pemupukan tanaman agar mengurangi pencemaran lingkungan
akibat penggunaan pupuk kimia.