Bakteri GRAM negatif dan bakteri gram positiflissura chatami
Ìý
Dokter Hans Christian Gram mengembangkan teknik perwarnaan untuk membedakan jenis bakteri berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan dalam dinding selnya, di mana bakteri berwarna ungu dikelompokkan sebagai Gram positif dan merah sebagai Gram negatif.
Pedoman ini memberikan panduan pengelolaan spesimen untuk mikrobiologi klinik, mulai dari cara pengambilan, transportasi, dan penyimpanan spesimen seperti darah, urin, feses, sputum, dan lainnya agar mutu hasil pemeriksaan terjaga."
Laporan praktikum biokimia ini membahas tentang percobaan protein yang meliputi uji susunan elementer protein, kelarutan protein, pengendapan protein dengan garam, logam dan asam organik, biuret, ninhidrin, xantroprotein, dan penentuan titik isoelektrik protein. Tujuan percobaan adalah untuk mengidentifikasi unsur penyusun protein, mengetahui kelarutan dan pengendapan protein oleh berbagai zat, serta membuktikan adanya asam amino
Urine merupakan cairan sisa yang diekskresikan ginjal dan dikeluarkan melalui proses urinasi. Urine berfungsi untuk membuang zat sisa dan sebagai penunjuk dehidrasi. Pengambilan sampel urine harus dilakukan dengan benar agar tidak terkontaminasi, yaitu dengan mengumpulkan urine tengah. Sampel urine perlu dijaga kemurniannya dan dikirim ke laboratorium dalam waktu 2 jam atau ditambah pengawet. Berbag
Praktikum mikrobiologi blok 17 – sistem muskoskeletalSyscha Lumempouw
Ìý
Dokumen tersebut merangkum beberapa materi praktikum mikrobiologi tentang sistem muskuloskeletal, meliputi identifikasi dan uji beberapa jenis bakteri patogen seperti Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureus, Clostridium perfringens, Mycobacterium tuberculosis, dan Pseudomonas aeroginosa.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Ìý
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Sediaan dahak difiksasi dan diwarnai untuk melihat morfologi dan sifat kuman. Pewarnaan Gram dan asam alkohol digunakan untuk membedakan jenis kuman, sementara pewarnaan asam tahan digunakan untuk mendeteksi Mycobacterium leprae. Kualitas sediaan dan hasil pewarnaan dievaluasi untuk diagnosis.
The document discusses various aspects of typhoid fever pathogenesis, clinical symptoms, and laboratory testing. It covers the following key points:
1. Salmonella enterica serovar Typhi causes typhoid fever. It discusses the bacterium's structure and mechanisms of pathogenesis, including invasion of the gastrointestinal epithelium and toxin production.
2. Clinical symptoms of typhoid fever typically involve stages including fever, abdominal pain, constipation or diarrhea, and possible complications like intestinal bleeding or perforation.
3. Diagnosis involves culture-based identification of S. Typhi from blood, stool, or bone marrow samples, as well as serological tests detecting antibodies to S. Typhi such as the Widal test.
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Ìý
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman lain tanpa efek berbahaya bagi manusia. Antibiotik dapat bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, fungsi membran sitoplasma, sintesis protein, atau sintesis asam nukleat. Terdapat berbagai jenis antibiotik yang diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tujuan dan kegiatan praktikum pemeriksaan tinja untuk parasit cacing, meliputi pengelolaan spesimen tinja, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis tinja, serta beberapa metode pemeriksaan seperti pengecatan langsung, konsentrasi, dan pengenceran.
Metode pewarnaan kapsul menurut Anthony digunakan untuk mengecat kapsul bakteri dengan larutan kristal violet dan terusi untuk membedakan bakteri yang memiliki kapsul dari yang tidak. Teknik ini melibatkan beberapa tahap seperti persiapan sampel, pewarnaan, dan pengamatan hasil di bawah mikroskop."
Dokumen tersebut menjelaskan mekanisme pembentukan dan transportasi bilirubin di hati dan usus, serta mekanisme patofisiologi yang menyebabkan ikterus. Bilirubin dibentuk dari degradasi heme di hati, lalu dikonjugasi dan ditransportasi ke empedu. Di usus, bilirubin dihidrolisis menjadi senyawa lain dan sebagian kecil diserap kembali ke hati (siklus enterohepatik). Ikterus disebabkan oleh pemb
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode pewarnaan Kinyoun-Gabbet untuk membedakan bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.
2. Metode ini memanfaatkan zat warna fuchsin basa dan methylen biru untuk membedakan kedua jenis bakteri tersebut.
3. Mycobacterium tuberculose adalah contoh bakteri tahan asam yang dapat menyebabkan penyakit tuberkulosis
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptdryuby
Ìý
Tes dan interpretasi cairan asites meliputi tes makroskopis, kimia, dan mikroskopis. Tes makroskopis menilai volume, warna, kejernihan, berat jenis, dan bekuan cairan. Tes kimia meliputi tes protein, glukosa, LDH, dan tes-tes tambahan untuk mendiagnosis penyebab asites. Tes mikroskopis menghitung jumlah sel untuk membedakan transudat dan eksudat. Hasil tes digunakan untuk mendiagn
Sediaan dahak difiksasi dan diwarnai untuk melihat morfologi dan sifat kuman. Pewarnaan Gram dan asam alkohol digunakan untuk membedakan jenis kuman, sementara pewarnaan asam tahan digunakan untuk mendeteksi Mycobacterium leprae. Kualitas sediaan dan hasil pewarnaan dievaluasi untuk diagnosis.
The document discusses various aspects of typhoid fever pathogenesis, clinical symptoms, and laboratory testing. It covers the following key points:
1. Salmonella enterica serovar Typhi causes typhoid fever. It discusses the bacterium's structure and mechanisms of pathogenesis, including invasion of the gastrointestinal epithelium and toxin production.
2. Clinical symptoms of typhoid fever typically involve stages including fever, abdominal pain, constipation or diarrhea, and possible complications like intestinal bleeding or perforation.
3. Diagnosis involves culture-based identification of S. Typhi from blood, stool, or bone marrow samples, as well as serological tests detecting antibodies to S. Typhi such as the Widal test.
Fosfatase dan GGT (Gamma Glutamil Transpeptidase) merupakan enzim-enzim penting yang digunakan untuk mendeteksi penyakit hati. Fosfatase alkali meningkat pada penyakit hati dan tulang, sementara GGT lebih sensitif mendeteksi kerusakan hati akibat alkohol atau penyakit hepatoseluler dan hepatobiliar. Uji enzim-enzim ini sangat berguna untuk pemeriksaan fungsi hati.
Dokumen tersebut membahas pentingnya mutu dalam layanan laboratorium klinik. Mutu hasil pemeriksaan dan layanan yang memenuhi standar dapat meningkatkan kepercayaan pasien dan dokter, serta mendukung kelancaran bisnis laboratorium. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai ukuran mutu seperti akurasi, presisi, sensitivitas, dan spesifisitas; serta penggunaan kontrol kualitas dan aturan Westgard untuk memantau kualitas
Pemeriksaan serum iron (SI) dan total iron binding capacity (TIBC) digunakan untuk menilai status besi dalam tubuh. SI mengukur kadar besi bebas sedangkan TIBC mengukur kapasitas protein pengikat besi. Hasil kedua pemeriksaan ini dapat menunjukkan kondisi seperti defisiensi besi, kelebihan besi, atau gangguan absorpsi dan distribusi besi.
Dokumen tersebut membahas tentang alat pemeriksaan carik celup urine. Ia menjelaskan pengertian, cara kerja, dan interpretasi hasil dari tes carik celup urine untuk parameter seperti protein, darah, nitrit, dan lainnya. Dokumen ini juga menyinggung potensi kesalahan dalam pemeriksaan carik celup urine.
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariahersu12345
Ìý
Buku pedoman ini memberikan panduan lengkap tentang pemeriksaan parasit malaria secara mikroskopis dan menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT). Termasuk siklus hidup parasit, gejala klinis, alat dan prosedur pemeriksaan, interpretasi hasil, serta pengelolaan laboratorium malaria. Pedoman ini bertujuan meningkatkan mutu diagnosis malaria di seluruh fasilitas kesehatan.
Antibiotik adalah zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan kuman lain tanpa efek berbahaya bagi manusia. Antibiotik dapat bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, fungsi membran sitoplasma, sintesis protein, atau sintesis asam nukleat. Terdapat berbagai jenis antibiotik yang diklasifikasikan berdasarkan mekanisme kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Laboratory Practice (GLP) yang merupakan cara pengorganisasian laboratorium untuk menjamin bahwa pengujian dilakukan sesuai standar. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan penerapan GLP, faktor-faktor penentu kebenaran hasil pengujian, jenis pelatihan, organisasi laboratorium, dan persyaratan akomodasi dan lingkungan kerja laboratorium.
2. PENDAHULUAN
• LCS terutama dibuat oleh pleksus koroideus (
terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan
ventrikel laretalis)
3. • fungsi :
alat pelindung otak dari trauma, bahan lubrikasi
sistem nervus centralis, transpor nutrisi, pelepasan
hasil metabolism.
• Normal :
Volume : 120 – 150 ml
Kejernihan : jernih dan tidak berwarna
Mengandung sedikit sel lekosit, glukosa dan protein
• Kelainan intrakranial : perubahan pada cairan otak
4. TUJUAN
• Tujuan tes cairan otak :
mengetahui kelainan pada cairan otak
melalui tes makroskopis, mikroskopis,
kimia dan mikrobiologi
• Untuk mendapatkan LCS – pungsi
lumbal
• Indikasi diagnostik :
1. Mendiagnosis meningitis
2. Mengetahui adanya perdarahan
subarachnoid (penimbunan darah
di dalam lapisan pelindung otak)
3. Mengetahui adanya tumor atau
keganasan
5. Uji Makroskopis (Pra Analitik)
• Persiapan pasien : pasien sebaiknya dalam keadaan
rileks dan diberi penjelasan tentang tahap
pengambilan sampel, tujuan, keuntungan dan resiko
yang mungkin terjadi
• Persiapan sampel : hindari sampel berwarna merah
akibat pungsi
• Prinsip tes : membandingkan warna LCS dengan
larutan jernih, memeriksa kekeruhan secara
langsung
• Alat : tabung reaksi
6. Analitik Uji Makroskopis
• Pemeriksaan Warna
• Tabung + LCS ≈ tabung + aquadest
↓
kertas putih
Nilai rujukan : cairan otak normal jernih
2. Kekeruhan : tidak ada kekeruhan
3. Bekuan : tidak ada bekuan
7. Interpretasi Hasil Uji Makroskopis
(Pasca Analitik)
• Warna :
1. coklat : perdarahan kronik
2. kuning : ikterus atau kadar protein yang tinggi
3. abu – abu : lekosit dalam jumlah besar
• Kekeruhan : agak keruh, keruh dan sangat keruh
1. Agak keruh : > 200 sel / ul
2. Meningitis TB : keruh
3. Meningitis bakterial akut : sangat keruh
• Bekuan : Bekuan seluruhnya – sindroma Froin dan
perdarahan besar
8. UJI KIMIA (PROTEIN DAN GLUKOSA)
1. Uji Kimia metode Nonne Apelt dan Metode Pandy :
Uji protein kualitatif
2. Protein
a. Metode dan prinsip :
Pandy : albumin dan globulin dipresipitasi
oleh larutan fenol jenuh dan memberikan reaksi
dalam bentuk kekeruhan
Nonne Apelt : globulin dipresipitasi oleh
ammonium sulfat jenuh dalam bentuk kekeruhan
yang berupa cincin. Ketebalan cincin
berhubungan dengan kadar globulin, makin
tinggi kadarnya maka cincin yang terbentuk
makin tebal
9. Metode Pandy
• Tabung serologi garis tengah 7 mm dan Reagen Pandy
• Prosedur
tabung serologis + 1 ml reagen Pandy + 1 tetas LCS :
amati kekeruhan
• Nilai rujukan : normal tidak ada kekeruhan
Pasca analitik
. Pada LCS yang normal tidak timbul kekeruhan
. Kekeruhan cukup jelas - kadar protein yang tinggi
10. Metode Nonne Apelt
• Tabung serologi
• Reagen Nonne
Prosedur :
1. Tabung + 1 ml reagen Nonne + 1 ml LCS
2. Diamkan selama 3 menit
3. Lihat pada perbatasan 2 lapisan – presipitasi berbentuk cincin
Pasca analitik
Normal : tidak terbentuk presipitat (endapan padat yang terbentuk
dalam larutan setelah reaksi kimia terjadi)
Presipitat : peningkatan jumlah globulin