ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PEMERIKSAAN
LIQUOR
CEREBROSPINALIS
(LCS)
PENDAHULUAN
• LCS terutama dibuat oleh pleksus koroideus (
terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan
ventrikel laretalis)
• fungsi :
alat pelindung otak dari trauma, bahan lubrikasi
sistem nervus centralis, transpor nutrisi, pelepasan
hasil metabolism.
• Normal :
Volume : 120 – 150 ml
Kejernihan : jernih dan tidak berwarna
Mengandung sedikit sel lekosit, glukosa dan protein
• Kelainan intrakranial : perubahan pada cairan otak
TUJUAN
• Tujuan tes cairan otak :
mengetahui kelainan pada cairan otak
melalui tes makroskopis, mikroskopis,
kimia dan mikrobiologi
• Untuk mendapatkan LCS – pungsi
lumbal
• Indikasi diagnostik :
1. Mendiagnosis meningitis
2. Mengetahui adanya perdarahan
subarachnoid (penimbunan darah
di dalam lapisan pelindung otak)
3. Mengetahui adanya tumor atau
keganasan
Uji Makroskopis (Pra Analitik)
• Persiapan pasien : pasien sebaiknya dalam keadaan
rileks dan diberi penjelasan tentang tahap
pengambilan sampel, tujuan, keuntungan dan resiko
yang mungkin terjadi
• Persiapan sampel : hindari sampel berwarna merah
akibat pungsi
• Prinsip tes : membandingkan warna LCS dengan
larutan jernih, memeriksa kekeruhan secara
langsung
• Alat : tabung reaksi
Analitik Uji Makroskopis
• Pemeriksaan Warna
• Tabung + LCS ≈ tabung + aquadest
↓
kertas putih
Nilai rujukan : cairan otak normal jernih
2. Kekeruhan : tidak ada kekeruhan
3. Bekuan : tidak ada bekuan
Interpretasi Hasil Uji Makroskopis
(Pasca Analitik)
• Warna :
1. coklat : perdarahan kronik
2. kuning : ikterus atau kadar protein yang tinggi
3. abu – abu : lekosit dalam jumlah besar
• Kekeruhan : agak keruh, keruh dan sangat keruh
1. Agak keruh : > 200 sel / ul
2. Meningitis TB : keruh
3. Meningitis bakterial akut : sangat keruh
• Bekuan : Bekuan seluruhnya – sindroma Froin dan
perdarahan besar
UJI KIMIA (PROTEIN DAN GLUKOSA)
1. Uji Kimia metode Nonne Apelt dan Metode Pandy :
Uji protein kualitatif
2. Protein
a. Metode dan prinsip :
Pandy : albumin dan globulin dipresipitasi
oleh larutan fenol jenuh dan memberikan reaksi
dalam bentuk kekeruhan
Nonne Apelt : globulin dipresipitasi oleh
ammonium sulfat jenuh dalam bentuk kekeruhan
yang berupa cincin. Ketebalan cincin
berhubungan dengan kadar globulin, makin
tinggi kadarnya maka cincin yang terbentuk
makin tebal
Metode Pandy
• Tabung serologi garis tengah 7 mm dan Reagen Pandy
• Prosedur
tabung serologis + 1 ml reagen Pandy + 1 tetas LCS :
amati kekeruhan
• Nilai rujukan : normal tidak ada kekeruhan
Pasca analitik
. Pada LCS yang normal tidak timbul kekeruhan
. Kekeruhan cukup jelas - kadar protein yang tinggi
Metode Nonne Apelt
• Tabung serologi
• Reagen Nonne
Prosedur :
1. Tabung + 1 ml reagen Nonne + 1 ml LCS
2. Diamkan selama 3 menit
3. Lihat pada perbatasan 2 lapisan – presipitasi berbentuk cincin
Pasca analitik
Normal : tidak terbentuk presipitat (endapan padat yang terbentuk
dalam larutan setelah reaksi kimia terjadi)
Presipitat : peningkatan jumlah globulin
Pemeriksaan Glukosa, Asam
Urat, dan Kolesterol

More Related Content

What's hot (20)

Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
Ìý
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
Ìý
Metabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubinMetabolisme bilirubin
Metabolisme bilirubin
Sahrial Mantovanie
Ìý
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
Ìý
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
Sarah Maulina
Ìý
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
Auliabcd
Ìý
Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1Kimia klinik tutor 1
Kimia klinik tutor 1
pdspatologikliniksby
Ìý
Pemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleuraPemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleura
Ami Febriza
Ìý
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
dryuby
Ìý
Pewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteriPewarnaan bakteri
Pewarnaan bakteri
AhmadPurnawarmanFais
Ìý
Referatbaru
ReferatbaruReferatbaru
Referatbaru
andreei
Ìý
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Betari Wanda Saskia
Ìý
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
ferinurgianto
Ìý
Th2
Th2Th2
Th2
andreei
Ìý
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Suryanata Kesuma
Ìý
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
Ìý
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
Ìý
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Widdya Anggraini
Ìý
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Ìý
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
Ìý
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Irawati Nurani
Ìý
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
Ìý
Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA Pewarnaan BTA/BTTA
Pewarnaan BTA/BTTA
Sarah Maulina
Ìý
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
Auliabcd
Ìý
Pemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleuraPemeriksaan cairan pleura
Pemeriksaan cairan pleura
Ami Febriza
Ìý
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.pptpemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
pemeriksaan kimia klinik cairan tubuh cairan asites.ppt
dryuby
Ìý
Referatbaru
ReferatbaruReferatbaru
Referatbaru
andreei
Ìý
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Fosfatase dan ggt (gamma glutamil transpeptidase)
Betari Wanda Saskia
Ìý
Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control Pelatihan Quality Control
Pelatihan Quality Control
ferinurgianto
Ìý
Th2
Th2Th2
Th2
andreei
Ìý
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Verifikasi dan Validasi Metode Pemeriksaan Laboratorium Klinik Bagian 1
Suryanata Kesuma
Ìý
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
CARIK CELUP URINE (REFLACTAN)
PRAMITHA GALUH
Ìý
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
Ìý
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotikPpt mekanisme kerja antibiotik
Ppt mekanisme kerja antibiotik
Widdya Anggraini
Ìý
Good laboratory practice
Good laboratory practiceGood laboratory practice
Good laboratory practice
Galih Pratama
Ìý

PEMERIKSAAN LCS, Glukosa, Asam Urat.pptx

  • 2. PENDAHULUAN • LCS terutama dibuat oleh pleksus koroideus ( terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan ventrikel laretalis)
  • 3. • fungsi : alat pelindung otak dari trauma, bahan lubrikasi sistem nervus centralis, transpor nutrisi, pelepasan hasil metabolism. • Normal : Volume : 120 – 150 ml Kejernihan : jernih dan tidak berwarna Mengandung sedikit sel lekosit, glukosa dan protein • Kelainan intrakranial : perubahan pada cairan otak
  • 4. TUJUAN • Tujuan tes cairan otak : mengetahui kelainan pada cairan otak melalui tes makroskopis, mikroskopis, kimia dan mikrobiologi • Untuk mendapatkan LCS – pungsi lumbal • Indikasi diagnostik : 1. Mendiagnosis meningitis 2. Mengetahui adanya perdarahan subarachnoid (penimbunan darah di dalam lapisan pelindung otak) 3. Mengetahui adanya tumor atau keganasan
  • 5. Uji Makroskopis (Pra Analitik) • Persiapan pasien : pasien sebaiknya dalam keadaan rileks dan diberi penjelasan tentang tahap pengambilan sampel, tujuan, keuntungan dan resiko yang mungkin terjadi • Persiapan sampel : hindari sampel berwarna merah akibat pungsi • Prinsip tes : membandingkan warna LCS dengan larutan jernih, memeriksa kekeruhan secara langsung • Alat : tabung reaksi
  • 6. Analitik Uji Makroskopis • Pemeriksaan Warna • Tabung + LCS ≈ tabung + aquadest ↓ kertas putih Nilai rujukan : cairan otak normal jernih 2. Kekeruhan : tidak ada kekeruhan 3. Bekuan : tidak ada bekuan
  • 7. Interpretasi Hasil Uji Makroskopis (Pasca Analitik) • Warna : 1. coklat : perdarahan kronik 2. kuning : ikterus atau kadar protein yang tinggi 3. abu – abu : lekosit dalam jumlah besar • Kekeruhan : agak keruh, keruh dan sangat keruh 1. Agak keruh : > 200 sel / ul 2. Meningitis TB : keruh 3. Meningitis bakterial akut : sangat keruh • Bekuan : Bekuan seluruhnya – sindroma Froin dan perdarahan besar
  • 8. UJI KIMIA (PROTEIN DAN GLUKOSA) 1. Uji Kimia metode Nonne Apelt dan Metode Pandy : Uji protein kualitatif 2. Protein a. Metode dan prinsip : Pandy : albumin dan globulin dipresipitasi oleh larutan fenol jenuh dan memberikan reaksi dalam bentuk kekeruhan Nonne Apelt : globulin dipresipitasi oleh ammonium sulfat jenuh dalam bentuk kekeruhan yang berupa cincin. Ketebalan cincin berhubungan dengan kadar globulin, makin tinggi kadarnya maka cincin yang terbentuk makin tebal
  • 9. Metode Pandy • Tabung serologi garis tengah 7 mm dan Reagen Pandy • Prosedur tabung serologis + 1 ml reagen Pandy + 1 tetas LCS : amati kekeruhan • Nilai rujukan : normal tidak ada kekeruhan Pasca analitik . Pada LCS yang normal tidak timbul kekeruhan . Kekeruhan cukup jelas - kadar protein yang tinggi
  • 10. Metode Nonne Apelt • Tabung serologi • Reagen Nonne Prosedur : 1. Tabung + 1 ml reagen Nonne + 1 ml LCS 2. Diamkan selama 3 menit 3. Lihat pada perbatasan 2 lapisan – presipitasi berbentuk cincin Pasca analitik Normal : tidak terbentuk presipitat (endapan padat yang terbentuk dalam larutan setelah reaksi kimia terjadi) Presipitat : peningkatan jumlah globulin