Diglosia (diglossia) adalah situasi bahasa dengan pembagian fungsional atas varian-varian bahasa yang ada. Satu varian diberi status tinggi dan dipakai untuk penggunaan resmi atau pengggunaan publik dan mempunyai ciri-ciri yang lebih kompleks dan konservatif, varian lain mempunyai status rendah dan dipergunakan untuk komunikasi tak resmi dan strukturnya disesuaikan dengan saluran komunikasi lisan.
Dokumen tersebut membahas tentang sosiolinguistik dan variasi bahasa. Variasi bahasa dapat terjadi karena keragaman penutur dan fungsi bahasa, serta dipengaruhi oleh faktor penutur seperti latar belakang sosial, jenis kelamin, dan situasi penggunaan bahasa. Variasi bahasa dapat dibedakan berdasarkan penutur, penggunaan, tingkat keformalannya, dan sarana yang digunakan.
Wacana tersebut membahas pekerjaan pemeliharaan rutin jalan tol Jakarta-Cikampek yang dilakukan PT Jasa Marga untuk mempersiapkan mudik dan balik Lebaran, yakni rekonstruksi rigid pavement di beberapa kilometer dengan waktu pelaksanaan 24 jam selama beberapa hari.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik, terutama mikrolinguistik. Secara garis besar membahas tentang pembagian bidang fonologi menjadi fonetik dan fonemik, serta klasifikasi bunyi bahasa meliputi vokal, konsonan, dan bunyi lain seperti semi vokal, diftong, kluster, serta bunyi suprasegmen.
Makalah ini membahas tentang struktur percakapan dan preferensi. Terdapat beberapa poin penting yang dijelaskan, yaitu: (1) pengertian percakapan sebagai interaksi oral antara dua pihak atau lebih, (2) hal-hal yang harus diperhatikan dalam percakapan seperti cara memulai, mengakhiri, dan memilih topik pembicaraan, (3) struktur percakapan meliputi giliran bicara, jeda, dan t
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian keterampilan berbahasa khususnya keterampilan mendengarkan dan berbicara. Terdapat empat keterampilan dasar bahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan mendengarkan memiliki dua jenis situasi yaitu interaktif dan noninteraktif. Sedangkan keterampilan berbicara memiliki tiga jenis situasi yaitu interaktif, semiaktif,
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesantunan dalam berbahasa. Secara garis besar membahas tentang pengertian kesantunan, jenis-jenis kesantunan menurut beberapa ahli yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan dan kesimpatian serta model kesantunan menurut Brown dan Levinson yang meliputi keinginan wajah, negative dan positive face, serta negative dan positive
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis alih kode dan campur kode. Alih kode adalah peralihan dari satu kode ke kode lain, seperti dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah. Campur kode terjadi ketika penutur menggunakan dua bahasa sekaligus. Faktor-faktor yang memengaruhi alih kode antara lain pembicara, mitra tutur, perubahan situasi, dan topik pembicaraan."
Dokumen tersebut membahas konsep kedwibahasaan dan bilingualisme serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, proses pemerolehan bahasa kedua, pengukuran kedwibahasaan, dan pengaruh kedwibahasaan terhadap individu dan masyarakat."
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan tentang bunyi bahasa, vokal, konsonan, diftong, gugus konsonan, fonem, grafem, suku kata, dan tata bahasa bunyi bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik mikrolinguistik dan makrolinguistik. Fonologi dibagi menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari pembentukan bunyi bahasa, sedangkan fonemik mempelajari bunyi sebagai pembeda arti. Fonetik sendiri dibagi lagi menjadi fonetik artikulatoris, akustis, dan auditoris.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk berdasarkan pemakaian, media, pokok pembicaraan, dan situasi pemakaian. Terdapat beberapa jenis ragam bahasa antara lain ragam bahasa undang-undang, ilmiah, sastra, lisan seperti cakapan dan pidato, serta tulis seperti teknis dan surat.
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasasopyan1
油
Sosiolinguistik dapat memberikan manfaat bagi pengajaran bahasa dengan mempertimbangkan penggunaan bahasa yang sesuai dengan lingkungan siswa dan memfasilitasi pembelajaran bahasa yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Guru dapat memahami kesulitan siswa dalam berbahasa dan memilih bahasa mengajar yang tepat, sementara siswa dapat mempelajari bahasa yang diterapkan secara kontekstual.
1. Morfem adalah satuan gramatik terkecil yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil.
2. Terdapat morf yang hanya memiliki satu struktur fonologi dan alomorf yang memiliki beberapa struktur fonologi.
3. Satuan gramatik dapat dibedakan menjadi bentuk bebas, terikat, dan klitik.
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAEman Syukur
油
Teks tersebut membahas tentang kohesi dan koherensi dalam wacana. Kohesi adalah hubungan antarelemen dalam kalimat sehingga wacana menjadi utuh, sedangkan koherensi adalah keterpaduan makna antarbagian wacana sehingga wacana tidak hanya utuh namun juga padu.
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
Dokumen tersebut membahas tentang alih kode dan campur kode dalam konteks kedwibahasaan. Alih kode adalah beralih dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu percakapan, sedangkan campur kode adalah penggunaan unsur-unsur bahasa satu ke bahasa lain. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode seperti pembicara, mitra bicara, temp
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis variasi bahasa berdasarkan aspek penutur, pemakaian, tingkat keformalan, dan sarana. Ada empat jenis variasi berdasarkan penutur yaitu idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Variasi berdasarkan pemakaian meliputi ragam fungsiolek, ragam bahasa berdasarkan bidang, dan gaya. Ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan tingkat keformalannya men
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian keterampilan berbahasa khususnya keterampilan mendengarkan dan berbicara. Terdapat empat keterampilan dasar bahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan mendengarkan memiliki dua jenis situasi yaitu interaktif dan noninteraktif. Sedangkan keterampilan berbicara memiliki tiga jenis situasi yaitu interaktif, semiaktif,
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip kesantunan dalam berbahasa. Secara garis besar membahas tentang pengertian kesantunan, jenis-jenis kesantunan menurut beberapa ahli yang meliputi maksim kebijaksanaan, kedermawanan, penghargaan, kesederhanaan, pemufakatan dan kesimpatian serta model kesantunan menurut Brown dan Levinson yang meliputi keinginan wajah, negative dan positive face, serta negative dan positive
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis alih kode dan campur kode. Alih kode adalah peralihan dari satu kode ke kode lain, seperti dari bahasa Indonesia ke bahasa daerah. Campur kode terjadi ketika penutur menggunakan dua bahasa sekaligus. Faktor-faktor yang memengaruhi alih kode antara lain pembicara, mitra tutur, perubahan situasi, dan topik pembicaraan."
Dokumen tersebut membahas konsep kedwibahasaan dan bilingualisme serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, proses pemerolehan bahasa kedua, pengukuran kedwibahasaan, dan pengaruh kedwibahasaan terhadap individu dan masyarakat."
Bahasa indonesia - pengucapan dan artikulasi hurufSMAN 01 GIRI
油
Dokumen tersebut membahas tentang pengucapan dan artikulasi huruf dalam bahasa Indonesia. Terdapat penjelasan tentang bunyi bahasa, vokal, konsonan, diftong, gugus konsonan, fonem, grafem, suku kata, dan tata bahasa bunyi bahasa Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kedudukan fonologi dalam linguistik mikrolinguistik dan makrolinguistik. Fonologi dibagi menjadi fonetik dan fonemik. Fonetik mempelajari pembentukan bunyi bahasa, sedangkan fonemik mempelajari bunyi sebagai pembeda arti. Fonetik sendiri dibagi lagi menjadi fonetik artikulatoris, akustis, dan auditoris.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk berdasarkan pemakaian, media, pokok pembicaraan, dan situasi pemakaian. Terdapat beberapa jenis ragam bahasa antara lain ragam bahasa undang-undang, ilmiah, sastra, lisan seperti cakapan dan pidato, serta tulis seperti teknis dan surat.
Sumbangan sosiolinguistik terhadap pengajaran bahasasopyan1
油
Sosiolinguistik dapat memberikan manfaat bagi pengajaran bahasa dengan mempertimbangkan penggunaan bahasa yang sesuai dengan lingkungan siswa dan memfasilitasi pembelajaran bahasa yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Guru dapat memahami kesulitan siswa dalam berbahasa dan memilih bahasa mengajar yang tepat, sementara siswa dapat mempelajari bahasa yang diterapkan secara kontekstual.
1. Morfem adalah satuan gramatik terkecil yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil.
2. Terdapat morf yang hanya memiliki satu struktur fonologi dan alomorf yang memiliki beberapa struktur fonologi.
3. Satuan gramatik dapat dibedakan menjadi bentuk bebas, terikat, dan klitik.
KOHESI, KOHERENSI, DAN JENIS WACANA BAHASA INDONESIAEman Syukur
油
Teks tersebut membahas tentang kohesi dan koherensi dalam wacana. Kohesi adalah hubungan antarelemen dalam kalimat sehingga wacana menjadi utuh, sedangkan koherensi adalah keterpaduan makna antarbagian wacana sehingga wacana tidak hanya utuh namun juga padu.
1. Makalah ini membahas teori-teori kesantunan berbahasa dari berbagai perspektif, mulai dari konsep wajah menurut K'ung Fu-tzu hingga prinsip-prinsip kesantunan berbahasa.
2. Beberapa teori yang dijelaskan meliputi konsep wajah Brown & Levinson, prinsip kerjasama Grice, prinsip kesantunan Leech, dan prinsip saling tenggang rasa Aziz.
3. Makalah ini juga me
Dokumen tersebut membahas tentang alih kode dan campur kode dalam konteks kedwibahasaan. Alih kode adalah beralih dari satu bahasa ke bahasa lain dalam satu percakapan, sedangkan campur kode adalah penggunaan unsur-unsur bahasa satu ke bahasa lain. Dokumen tersebut juga membahas faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode dan campur kode seperti pembicara, mitra bicara, temp
sosiolingusitik-pelbagai variasi dan jenis bahasaAjengIlla
油
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis variasi bahasa berdasarkan aspek penutur, pemakaian, tingkat keformalan, dan sarana. Ada empat jenis variasi berdasarkan penutur yaitu idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Variasi berdasarkan pemakaian meliputi ragam fungsiolek, ragam bahasa berdasarkan bidang, dan gaya. Ragam bahasa juga dibedakan berdasarkan tingkat keformalannya men
Tugasan hbml3403 linguistik dan sosiolinguistikAhmad NazRi
油
Dokumen ini membahas tentang sosiolinguistik dan dialek sosial dalam bahasa Melayu. Ia menjelaskan definisi sosiolinguistik, faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya dialek sosial seperti taraf pendidikan, latar belakang sosial, dan fungsi bahasa. Dokumen ini juga membahas cabaran-cabaran bahasa Melayu saat ini seperti pengaruh media, kerancuan bahasa remaja, sikap masyarakat,
Sosiolinguistik mempelajari bahasa sebagai sistem sosial dan komunikasi yang berinteraksi dengan masyarakat dan budaya. Studi ini meliputi variasi bahasa, fungsi, dan pengguna bahasa dalam konteks sosial."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas konsep linguistik dan sosiolinguistik serta bidang-bidang kajian utama linguistik
2) Linguistik didefinisikan sebagai kajian ilmiah terhadap bahasa yang mencakupi berbagai bidang seperti fonetik, morfologi, dan sintaksis
3) Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat, meliputi
Dokumen tersebut membahas pengertian sosiolinguistik, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial dalam masyarakat. Sosiolinguistik mempelajari variasi bahasa dan fungsinya serta pemakai bahasa dalam interaksinya. Dokumen juga menjelaskan komponen-komponen peristiwa tutur menurut Dell Hymes.
Esensi Bahasa Ditinjau dari Segi Filsafat by Ayun.pptxNial7
油
Dokumen ini membahas peran bahasa dalam perspektif filsafat. Ada dua peran utama bahasa yaitu sebagai alat berpikir dan alat berbagi informasi. Filsuf bahasa meneliti makna, berusaha menjelaskan arti 'bermakna', dan memahami hubungan antara bahasa, komunikasi, dan pikiran. Topik yang menarik perhatian mereka termasuk sifat sinonim, asal usul makna, dan bagaimana makna dapat diketah
Tiga kalimat:
(1) Artikel ini membahas perbedaan makna antara kata-kata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab dengan makna aslinya di bahasa Arab; (2) Dari 400 kata serapan yang dianalisis, 80 kata memiliki perbedaan makna, yang terbagi atas perubahan makna menyempit, meluas, dan total; (3) Jenis perubahan makna antara lain disebabkan oleh proses pembentukan konsep baru, pola hiponim
Dokumen tersebut membahas tentang linguistik umum yang mencakup tiga tahap perkembangan ilmu bahasa yaitu tahap spekulasi, observasi, dan perumusan teori. Selanjutnya membahas subdisiplin ilmu bahasa berdasarkan objek kajian seperti linguistik umum, khusus, sinkronik, diakronik, mikro, serta sosiolinguistik, psikolinguistik, dan antropolinguistik. Terakhir membahas hakikat b
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda-beda menurut topik, hubungan penutur, dan media komunikasi. Terdapat beberapa jenis ragam bahasa seperti ragam daerah, pendidikan, sikap penutur, dan jenis pemakaian.
1. Linguistik mempelajari bahasa secara umum, tidak hanya satu bahasa tertentu. Sosiolinguistik mempelajari hubungan antara bahasa dan masyarakat, termasuk variasi bahasa yang dipengaruhi faktor sosial.
2. Kedua ilmu tersebut memiliki kaitan, namun linguistik lebih fokus pada struktur bahasa sementara sosiolinguistik melihat bahasa dalam konteks sosial dan budaya.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
油
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Memperkuat Kedaulatan Angkasa dalam rangka Indonesia EmasDadang Solihin
油
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji dan merumuskan kebijakan strategis dalam rangka memperkuat kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia demi kesejahteraan bangsa. Sebagai aset strategis, wilayah angkasa memiliki peran krusial dalam pertahanan, keamanan, ekonomi, serta pembangunan nasional. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya aktivitas luar angkasa, Indonesia memerlukan kebijakan komprehensif untuk mengatur, melindungi, dan mengoptimalkan pemanfaatannya. Saat ini, belum ada regulasi spesifik terkait pengelolaan wilayah angkasa, padahal potensinya besar, mulai dari komunikasi satelit, observasi bumi, hingga eksplorasi antariksa.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
2. Pemilihan Bahasa
Pilihan bahasa (language choice) ini bergantung pada
factor-faktor yang sudah kita kenal yaitu, partisipan,
suasana, topic dan sebagainya.
3. Akibat dari pemilihan bahasa dan perubahan bahasa
pergeseran bahasa (language shift)
kepunahan bahasa (language death)
pemertahanan bahasa (Language maintenance).
4. Jenis Pilihan Bahasa
1. Alih kode
Alih kode adalah peristiwa peralihan dari kode yang satu ke
kode yang lain.
peristiwa alih kode mungkin berwujud alih varian, alih ragam,
alih gaya, atau alih register
Beberapa factor yang biasanya merupakan penyebab
terjadinya alih kode antara lain ialah:
Penutur;
Lawan tutur;
Hadirnya penutur ketiga;
Pokok pembicaraan;
5. 2. Campur Kode
Campur kode terjadi apabila seorang penutur bahasa,
misalnya bahasa Indonesia memasukkan unsur-unsur
bahasa daerahnya ke dalam pembicaraan bahasa Indonesia
Ciri yang menonjol dalam campur kode ialah kesantaian atau
situasi informal.
Alasan terjadinya campur kode antara lain:
identifikasi peranan
identifikasi ragam
keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan.
6. 3. Varian dalam Bahasa yang Sama (Variation Within the
same language)
Dalam hal ini, seorang penutur harus memilih ragam
mana yang harus dipakai dalam situasi tertentu.
Misalnya, pilihan bentuk sor-singgih dalam bahasa
bali atau ngoko-krama dalam bahasa jawa, karena
variasi undha-usuk dalam bahasa itu ada dalam bahasa
yang sama.
Variasi bahasa yang sama itu sebagai masalah pilhan
bahasa, pilihan bahasa itu mencakup ekabahasawan
dan dwibahasawan, bisa alih kode dan campur kode.
7. Beberapa Penelitian tentang Pemilihan
Bahasa
Pada penelitian-penelitian ini terbagi menjadi tiga ancangan
yaitu:
1. Sosiologi
2. Psikologi sosial
2. Antropologi
8. Penelitian Greenfield
Greenfield melakukan penelitian bahasa dengan
ancangan (approach) sosiologi, yaitu dengan
menggunakan analisis ranah (domain analysis)
sebagaimana pernah diperkenalkan oleh Fishman
(1965;1964).
Ranah di sini merupakan konstelasi antara partisipan
(paling tidak dua orang), lokal, dan topik.
Dari penelitian itu diketahui bahwa terdapat lima ranah,
yaitu keluarga (rumah tangga), kekariban (friendship),
agama, pendidikan, dan lapangan kerja.
9. Penelitian Parasher
Parasher menggunakan ancangan sosiologi.
Parasher (1980) meniliti 350 orang terdidik di dua kota
India yang diminta untuk menentukan bahasa apa yang
dipakai dalam 7 ranah, yaitu ranah keluarga, kekariban,
ketetanggaan, transaksi, pendidikan, pemerintahan, dan
lapangan kerja.
Parasher menggambarkan ranah sebagai seperangkat
situasi.
Dari penelitian ini, parasher menemukan dari tujuh ranah
yang diteliti, ranah keluarga, kekariban, dan ketetanggaan
merupakan ranah L; ranah pemerintahan, lapangan kerja,
dan pendidikan merupakan ranah H.
10. Penelitian Simon Herman
Herman melihat seorang dwibahasawan tentu menghadapi tiga
situasi psikologi ketika berbicara dengan orang lain yaitu:
1. Kebutuhan pribadi
2. Situasi saat pembicaraan berlangsung (immediate situation)
3. Situasi yang melatarbelakangi pembicaraan (background
situation).
Gagasan pokok Herman dalam pilihan bahasa seseorang yaitu:
1. memilih bahasa (ragam bahasa) yang paling enak bagi
penutur untuk menjadi dirinya sendiri.
2. memilih bahasa yang mengidentifikasikan atau
mengaitkannya dengan suatu kelompok sosiokultural
tertentu dalam masyarakat.
11. Teori Akomodasi oleh Giles
Giles mengambil teori akomodasi yang dibiasa dipakai
dalam psikologi ke dalam prilaku linguistik.
Biasanya akomodasi itu mengambil dua bentuk yaitu:
1. konvergensi (menyatu atau menuju ke satu arah)
2. divergensi (mengaburkan atau menyimpang dari arah).
12. Penelitian Susan Gal
Pada penelitian Gal memakai ancangan antropologi.
Pakar antropologi tertarik untuk menemukan nilai-
nilai (value) dari suatu kelompok sosiokultural dan
kaidah-kaidah cultural tentang prilaku yeng
menggambarkan nilai-nilai itu.
Gal misalnya ingin membuat prediksi dalam skala
besar untuk guyub di Oberwart berdasarkan analisis
skala dan implikasional terhadap penutur-penutur
secara individual.
13. PERUBAHAN BAHASA
Perubahan bahasa adalah adanya perubahan kaidah baik
revisi, menghilangkan, atau memunculkan (bertambah)
kaidah baru berdasarkan tujuan tertentu.
Perubahan = evolusi, proses berkelanjutan, dari yang
rendah, sederhana, kurang baik menjadi kondisi yang
lebih kompleks atau lebih baik. Seleksi dan klasifikasi
Membutuhkan waktu lama
Perubahan bisa terjadi sengaja dan tidak sengaja
Jakobson (1963)
14. Pandangan tradisional
Perubahan internal, perubahan pada tataran linguistik fonologi,
morphologi, semantik, leksikon, dan sintaktis
Fonologi : perubahan fonem (bunyi): Pebuari -> Februari
Morphologi, contoh bor + prefik me -> mengebor
Sintak, Contoh: Dia mulai menulis sejak duduk di bangku SMP
(kalimat transitif tanpa objek)
Kosakata, bertambah, hilang, berubah makna kata, contoh: Contoh:
pen -> honda (merek dagang), TNI (akronim), mahasiswa, meja hijau
(kata majemuk/ penggabungan kata), Sumbar (gabungan kata).
Semantik, perubahan pada makna butir-butir leksikal yang mungkin
berubah total, meluas, atau juga menyempit. Contoh: saudara ->
bukan lagi bermakna orang yang lahir dari ibu yang sama
15. Perubahan eksternal, Perubahann yang disebabkan oleh
faktor faktor lain diluar tataran linguistik yang terjadi
pada proses interaksi sosial, kontak bahasa, budaya,
dialek, peminjaman bahasa dan lain lain.
Contoh: Android, gadget, kangguru
16. Beberapa perubahan bahasa
Faktor yang mempengaruhi: usia, jenis klamin, pekerjaan,
konteks (appropriateness)
1. EksperimenLabov di Vineyard
Alasan perubahan bahasa karena:
Pekembangan bahasa dipengaruh pengunjung pulau
Solidaritas
Keuntungan
Loyalitas lingkungan
Usia muda mengalami perubahan lebih cepat
17. 2. Peran wanita
Wanita menpengaruhi perubahan bahasa dibanding laki - laki
wanita cenderung menggunakan bahasa standar
berbicara lebih banyak (cerewet)
Posisi lebih rendah
Merasa kurang aman
Perempuan dinilai dari gayanya berbicara
Menunjukan status sosial
Menggunakan bahasa isyarat
Tidak suka memakai bahasa maskulin karena dianggap kasar
Lebih suka menggunakan bahasa yang lembut (fiminim)
Cenderung membesarkan bunyi (overreport)
Alasan prestise, dan solidartas.
60 persen dibawah 36 tahun
18. Proses Perubahan bahasa
Bukti perubahan bahasa dapat di indikasi dari
fonologi karena
1. Bunyi (fonologi) merupakan unsur terkecil suatau bahasa
yang mudah dipahami
2. Lebih mudah menemukan fakta yang relevan diabnding
tatatran yang lain
3. Kajian bunyi yang mapan karena sudah banyak diteliti
4. Perubahan bunyi yang teratur sehingga menjadi indikasi
dengan bunyi lain
(Hock, 1988:573 dan Gordon, 2002:59)
19. Berikut 13 tahap perubahan phonologi
(Labov 1972)
1. Perubahan bahasa bisa terjadi pada sub kelompok tertentu yang
terpisah dengan kelompok lain maka terjadi pergeseran linguistik
2. Terjadi generalisasi bentuk linguistik pada kelompok tersebut
berupa variasai gaya pada tindak tutur dan mempengaruhi semua
kelas kata
3. Terjadi interaksi sosial pada kondisi yang sama pada kelompok yang
berbeda dengan generasi sebelumya (Hipercorrection)
4. Nilai - nilai linguistik diadopsi oleh kelompok lain dan menyebar
5. Penyebaran suara mulai menjadi ciri batas- batas penyebaran
masyarkat
6. Variabel linguistik menjadi salah satu norma yeng mencermikan
penuturnya, indentitas, dan munculnya ragam gaya bahasasa
20. 7. Penyesuaian penggunaan fonologi karena perubahan variabel
linguistik
8. Penyesuaian perubahan suara
9. Jika terjadi perubahan pada kelompok penutur status sosial
tertinggi akan menjadi pemisah dengan kelompok sosial bawah
10. Perubahan dimulai dari atas karena penggunaan bahasa yang
dianggap prestis
11. Jika penggunaan bahasa prestis pada kelompok atas tidak sesuai
maka terjadi hypercorrection yang kedua.
12. Jika perubahan penggunaan prestise tidak dipakai maka akan
hilang
13. Jika model prestise diadopsi oleh masyarakat tutur maka terjadi
tindak tutur kasual sebagai upaya masyarkat bawah mendekati
masyarkata atas