際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF
I. Latar Belakang Masalah
Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur
atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika
dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan
pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua
jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran
deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan
atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari
pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.
Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki
konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori
merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif
merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil
pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru
yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari
penalaran deduktif.
Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua
penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan
dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode
ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.
II. Pembahasan
PENALARAN
Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai
karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses
berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
Atau menurut wikipedia Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak
dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi  proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui
atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang
sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Ada pun ciri-ciri penalaran sebagai berikut :
 Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika
( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ).
 Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan
suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan
intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Berdasarkan metode dalam menalar, penalaran di bagi menjadi 2, yaitu :
1. Penalaran Induktif / Induksi
2. Penalaran Deduktif / Induksi
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran Induktif yaitu proses berpikir dalam menarik kesimpulan
berupa hal yang umum berdasarkan atas fakta-fakta ke kesimpulan yang bersifat
khusus.
Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil
pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab
akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola
sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.
Dalam Penalaran Induktif terdapat 3 bentuk Penalaran yaitu :
 Generalisasi: adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pertanyaan
yang bersifat khusus untuk mendapatkan sebuah simpulan yang bersifat umum.
Contoh :
Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa
kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional.
Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras
dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional.
Mustafa menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton
cukup untuk kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton
tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras
2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit 200.000 ton dari rencana
impor tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat
mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan sampai
akhir 2007
 Analogi: adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.
Contoh :
Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut
kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya,
pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih
yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa
yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut.
 Hubungan Sebab Akibat
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui.
Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita
sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita
sampai kepada akibat fakta itu.
Contoh :
Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh
sejumlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan mendapat tekanan yang penting,
oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia.
Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat
kekuasaan.
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang
berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan
khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut
secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan
proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.
Deduktif dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan
pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum. Jadi, deduksi adalah
pola penyimpulan pikiran dari hal yang umum ke hal yang khusus. Penalaran
deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk
menarik kesimpulan. Pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan
kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.
Jenis-jenis Penalaran Deduksi :
1) Silogisme Kategorial
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya
merupakan katagorik.
Contoh :
Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka;
Sebagian pejabat tidak disenangi.
2) Silogisme Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap
benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan.
Contoh: Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya
menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor
3) Silogisme Alternatif
Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada.
Contoh : Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau
menggunakan kendaraan pribadi.
III. KESIMPULAN
Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah penalaran deduktif
memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan
yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang
mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu
kesimpulan umum.
REFERENSI
http://ilmualfalah.blogspot.com/2013/04/makalah-penalaran-
induktif-dan-deduktif.html
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif-
dan-deduktif.html
http://rcardiansyah.blogspot.com/2012/03/penalaran-induksi-
dan-deduksi.html#.VQgazidQf_Q
Ad

Recommended

Menstruasi (haid)
Menstruasi (haid)
Nailiamani Aman
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
Ani Mulyaningsih
SIDK kelompok 3.pptx
SIDK kelompok 3.pptx
ssuserbb0b09
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Khusnul Kotimah
Teori kurt lewin
Teori kurt lewin
achmad syukkur
khilafiah dalam islam.pptx
khilafiah dalam islam.pptx
afif972719
Makalahku filsafat modern
Makalahku filsafat modern
Winda nawangasari
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Aborsi dalam perspektif agama dan kesehatan
Nenell 'kovalen' Miraldy
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
stikesby kebidanan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
eryeryey
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
Adhi Panjie Gumilang
Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judul
SyaifOer
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Elsashania26
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Arin Ariyanti
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islam
Teguh Prasetyo
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Suprijanto Rijadi
Membaca kritis
Membaca kritis
Nadya Syabilla Arviadea
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
Naily Mulyono
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
stikesby kebidanan
Biomekanika
Biomekanika
Sulistia Rini
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
YULI AYU NUR SINTA
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
Lydia Febri
Biodata penulis buku
Biodata penulis buku
Muhammad Irfan
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
Awang Ramadhani
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
windafebriyantianwar

More Related Content

What's hot (20)

Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
stikesby kebidanan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
eryeryey
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
Adhi Panjie Gumilang
Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judul
SyaifOer
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Elsashania26
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Arin Ariyanti
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islam
Teguh Prasetyo
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Suprijanto Rijadi
Membaca kritis
Membaca kritis
Nadya Syabilla Arviadea
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
Naily Mulyono
Kebutuhan dasar manusia
Kebutuhan dasar manusia
stikesby kebidanan
Biomekanika
Biomekanika
Sulistia Rini
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
YULI AYU NUR SINTA
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
Lydia Febri
Biodata penulis buku
Biodata penulis buku
Muhammad Irfan
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
Struktur payudara & fisiologi laktasi (wurita)
stikesby kebidanan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
Pengertian keimanan dan ketakwaan
eryeryey
Menentukan tema, topik dan judul
Menentukan tema, topik dan judul
SyaifOer
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Makalah pendidikan agama islam iman islam ihsan
Elsashania26
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Arin Ariyanti
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Operator Warnet Vast Raha
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
Alat alat kebidanan beserta fungsinya
fitri fitriani
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Uu No 20 2003 Sistem Pendidikan Nasional
Suprijanto Rijadi
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
Naily Mulyono
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
ASPEK SOSIAL BUDAYA KEHAMILAN
YULI AYU NUR SINTA
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
PSIKOSOSIAL PERSALINAN
Lydia Febri
Biodata penulis buku
Biodata penulis buku
Muhammad Irfan
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Isu etik, moral dan pengambilan keputusan dalam k.3.
Al-Ikhlas14

Similar to Penalaran induktif dan deduktif (20)

Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
Awang Ramadhani
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
windafebriyantianwar
Makalah humas 1
Makalah humas 1
sintaroyani
Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)
Arini Nurmala Sari
FILSAFAT 1.docx
FILSAFAT 1.docx
RizkiZikriyanus
Makalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran Karangan
Annisa Icha
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir
Lika Saras
Filsafat Iptek
Filsafat Iptek
Miftah Ridho
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
astrianto
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Rietz Wiguna
tata nalar dan seluk beluknya
tata nalar dan seluk beluknya
alija dikri
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Modul filsafat ilmu filsafat Ilmu
Universitas Negeri Yogyakarta
Dasar dasar penelitian
Dasar dasar penelitian
Bayu Rizky Aditya
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
NurAiniGamaLestari
Logika6
Logika6
fannyseptari
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesia
Mira Erviana
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
muhammadfaridfaizal
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
KristinaMala
PPT Psikologi Umum-Pertemuan mengenal psikologi
PPT Psikologi Umum-Pertemuan mengenal psikologi
odevote234
Hakikat penelitian
Hakikat penelitian
Susilo Ma'ruf
Rangkuman (Metode Penelitian)
Rangkuman (Metode Penelitian)
Awang Ramadhani
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
Psikognitif Pembentukan Konsep dan reasoning).pptx
windafebriyantianwar
Makalah humas 1
Makalah humas 1
sintaroyani
Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)
Arini Nurmala Sari
Makalah Penalaran Karangan
Makalah Penalaran Karangan
Annisa Icha
FilSAFAT ILMU tugas akhir
FilSAFAT ILMU tugas akhir
Lika Saras
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
Logika deduktif, induktif dan kebanaran
astrianto
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Tugas penalaran ( harits wiguna )
Rietz Wiguna
tata nalar dan seluk beluknya
tata nalar dan seluk beluknya
alija dikri
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
1 Ilmu Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah.pptx
NurAiniGamaLestari
Tugas soft skill bahasa indonesia
Tugas soft skill bahasa indonesia
Mira Erviana
Filsafat karya ilmiah
Filsafat karya ilmiah
KristinaMala
PPT Psikologi Umum-Pertemuan mengenal psikologi
PPT Psikologi Umum-Pertemuan mengenal psikologi
odevote234
Hakikat penelitian
Hakikat penelitian
Susilo Ma'ruf
Ad

Penalaran induktif dan deduktif

  • 1. PENALARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF I. Latar Belakang Masalah Pencarian pengetahuan yang benar harus berlangsung menurut prosedur atau kaedah hukum, yaitu berdasarkan logika. Sedangkan aplikasi dari logika dapat disebut dengan penalaran dan pengetahuan yang benar dapat disebut dengan pengetahuan ilmiah. Untuk memperoleh pengetahuan ilmiah dapat digunakan dua jenis penalaran, yaitu Penalaran Deduktif dan Penalaran Induktif. Penalaran deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut, konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala. Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Dengan demikian, untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika. II. Pembahasan PENALARAN Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran. Penalaran merupakan proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan.
  • 2. Atau menurut wikipedia Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Ada pun ciri-ciri penalaran sebagai berikut : Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika ( penalaran merupakan suatu proses berpikir logis ). Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik. Berdasarkan metode dalam menalar, penalaran di bagi menjadi 2, yaitu : 1. Penalaran Induktif / Induksi 2. Penalaran Deduktif / Induksi PENALARAN INDUKTIF Penalaran Induktif yaitu proses berpikir dalam menarik kesimpulan berupa hal yang umum berdasarkan atas fakta-fakta ke kesimpulan yang bersifat khusus. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat. Dalam Penalaran Induktif terdapat 3 bentuk Penalaran yaitu : Generalisasi: adalah proses penalaran yang mengandalkan beberapa pertanyaan yang bersifat khusus untuk mendapatkan sebuah simpulan yang bersifat umum. Contoh : Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar memperkirakan bahwa kekeringan di sejumlah daerah tidak akan mengganggu stok beras nasional. Bahkan, rencana impor 2007 akan diundur untuk 2008 karena produksi beras
  • 3. dalam negeri dalam beberapa bulan mendatang mencukupi kebutuhan nasional. Mustafa menjelaskan bahwa stok beras per Juli 2007 sebanyak 1,63 juta ton cukup untuk kebutuhan nasional selama 7 bulan. Rencana pengadaan 1,8 juta ton tahun ini sudah terpenuhi 1,53 juta ton dari pembelian beras petani. Impor beras 2008 diperkirakan hanya 1,3 juta ton, lebih sedikit 200.000 ton dari rencana impor tahun 2007. Dengan demikian, cadangan beras nasional masih dapat mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak perlu dikhawatirkan sampai akhir 2007 Analogi: adalah cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama. Contoh : Seorang anak yang baru lahir masih suci. Baik buruknya anak tersebut kelak antara lain bergantung pada bagaimana cara oran tua mendidiknya, pengaruh orang-orang terdekat dan lingkungannya. Demikian pula kertas putih yang belum bernoda, akan menjadi apa kertas tersebut tergantung pada apa yang akan kita goreskan pada kertas putih tersebut. Hubungan Sebab Akibat Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui. Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu. Contoh : Belajar menurut pandangan tradisional adalah usaha untuk memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Pengetahuan mendapat tekanan yang penting, oleh sebab pengetahuan memegang peranan utama dalam kehidupan manusia. Pengetahuan adalah kekuasaan. Siapa yang memiliki pengetahuan, ia mendapat kekuasaan. PENALARAN DEDUKTIF Penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi yang berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum atau universal. Perihal khusus tersebut secara implisit terkandung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.
  • 4. Deduktif dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum. Jadi, deduksi adalah pola penyimpulan pikiran dari hal yang umum ke hal yang khusus. Penalaran deduktif adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut. Jenis-jenis Penalaran Deduksi : 1) Silogisme Kategorial Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Contoh : Semua korusi tidak disenangi. Sebagian pejabat korusi. Maka; Sebagian pejabat tidak disenangi. 2) Silogisme Hipotetik Silogisme Hipotetik adalah silogisme pengutaraan sesuatu yang dianggap benar dan kebenarannya sudah dapat dibuktikan. Contoh: Saat ini hujan turun, untuk berangkat kekantor saya menggunakan angkutan saja, tidak membawa motor 3) Silogisme Alternatif Silogisme dimana proposisi mengutarakan alternatif-alternatif yang ada. Contoh : Jika ingin pergi ke Blok-M dapat menggunakan Bus Way atau menggunakan kendaraan pribadi. III. KESIMPULAN Perbedaan dari penalaran deduktif dan induktif adalah penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik, sementara penalaran induktif menguji informasi yang spesifik, yang mungkin berupa banyak potongan informasi yang spesifik, untuk menarik suatu kesimpulan umum.