Dokumen tersebut membahas mengenai dampak timbunan sampah kertas dan cara-cara menanggulanginya. Sampah kertas dihasilkan dari berbagai sumber namun dapat ditanggulangi dengan penerapan 5R (recycle, reduce, reuse, replace, recovery). Penerapan 5R secara konsisten dapat mengurangi jumlah sampah kertas secara signifikan meskipun hanya memerlukan upaya kecil.
1 of 16
Downloaded 52 times
More Related Content
Pencegahan dan pengendalian sampah kertas
4. Dampak Timbunan Sampah Kertas
Sejatinya, perkembangan era digital mengurangi
jumlah penggunaan kertas karena jumlah buku yang
diterbitkan semakin minim. Namun faktanya tidak
demikian. Justru, banyak bermunculan surat kabar
baru dan penerbit-penerbit baru yang berorientasi ke
daerah-daerah, bukan lagi ke kota-kota besar. Hal ini
tentu saja berita gembira bagi pebisnis industri kertas
sekaligus ancaman serius bagi global warming
karena suburnya penebangan hutan.
5. Dampak sosial berdirinya pabrik kertas :
Berkurangnya lahan milik masyarakat diganti oleh
indutri kertas
Ekonomi sosial ditingkat daerah berubah dari
pengelolaan hutan menjadi eksploitasi hutan alam
Ancaman kesehatan kimiawi berbahaya dalam proses
industri pabrik kertas seperti saat pembuatan
pemutih kertas (bleaching) dan proses bubur kertas
(pulp)
Kendatipun pengusaha industri sudah mengantongi
izin penebangan hutan, sudah selayaknya pengusaha
berbuat yang terbaik untuk membangaun ekoogi dan
ekosistem yang lebih baik
6. Fakta-Fakta Penggunaan Kertas ;
Satu rim HVS menhabiskan sebatang pohon berusia
minimal 5 tahun
Untuk mendapatkan lembaran kertas berkualitas baik
diperlukan campuran sebatang pohon berkayu keras
dan sebatang pohon berkayu lunak
Suatu lahan pepohonan berkayu keras setinggi 4 kaki,
panjang 4 kaki dan lebar 8 kaki dapat menghasilkan
1000-2000 pon kertas atau 1/2-1 ton kertas atau 942.100
halaman buku atau 4.384.000 perangko atau 2700
eksemplar koran
8. Jumlah Timbulan Sampah Kertas
Jumlah timbulan sampah kertas relatif banyak. Sebagai
contoh, kota Jakarta pada tahun 1997/1998 diperkirakan
menghasilkan sampah kertas sejumlah 2.989 m3/hari, atau
10,11% dari jumlah sampah keseluruhan (29.568 m3/hari)
(BPS, 1998). Sementara itu dari keseluruhan sampah kertas,
sebanyak 71,2% (2.126 m3/hari) diambil oleh
pemulung(BPPT,1996).
Dalam lingkup nasional, (dengan asumsi jumlah
penduduk 180 juta jiwa, laju produksi sampah 2
liter/orang/hari, dan komposisi 6,17%) jumlah timbulan
sampah kertas di Indonesia dapat mencapai 1.599.000
ton/tahun. Sementara itu, sejalan dengan meningkatnya
jumlah dan aktivitas penduduk, jumlah timbulan sampah kertas
akan terus meningkat bersamaan dengan meningkatnya jumlah
sampah jenis lainnya.
9. Pencegahan Dan Pengendalian Limbah Kertas
Kita seringkali melihat kertas-kertas yang dibuang secara
sia-sia oleh manusia-mnausia yang tidak memiliki kesadaran
yang tinggi atas fungsi dari kertas-kertas tersebut yang jika
diolah dengan sekreatif mungkin akan dapat menimbulkan
sesuatu baru yang dapat menguntungkan bagi kita semua.
Jika kertas-kertas ini kita biarkan menumpuk sangat
banyak, dampak yang ditimbulkannya pun banyak negatifnya,
seperti pembakaran kertas yang dapat menimbulkan efek
rumah kaca, menipisnya lapisan ozon, menimbulkan bau
yang tidak sedap dll. Apabila kita sudah sering kali
mendengar issue-issue global warming yang diakibatkan oleh
bertambah banyaknya polusi udara di seluruh dunia. Apakah
kita mau dunia ini akan musnah gara-gara secarik kertas
yang dibuang sia-sia ???
10. Ada beberapa cara untuk menanggulangi dan mencegah
menumpuknya limbah kertas :
Recycle ( daur ulang)
Reduce ( mengurangi )
Reuse ( gunakan kembali )
Replace ( mengganti )
Recovery ( memungut)
5R yaitu Recycle, Reduce, Reuse, Replace dan Recovery
sebenarnya sederhana dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana
saja, dan kapan saja serta tidak membutuhkan biaya yang
besar. Namun dari 5R yang sederhana ini bisa memberikan
dampak yang signifikan bagi penanganan sampah yang sering
menjadi permasalahan di sekitar kita
11. Bikin Kertas Daur Ulang ???
GAMPANG .
Alat :
1. Kertas Bekas
2. Blender
3. Container atau baskom
4. Papan untuk alas mencetak
5. Rakel untuk meratakan cetakan
6. Plastik lembaran (untuk alas cetakan)
7. Lem sagu (lem yang dibuat sendiri dari tepung sagu)
12. 8. Bahan pewarna. Bahan pewarna yang digunakan
sebaiknya adalah bahan pewarna alami. Hindarilah
bahan pewarna kimia karena bahan kimia biasanya
mengandung logam berat, jadi bisa merusak tanah
bila sisa air proses daur ulang ini dibuang ke tanah.
Berikut ini adalah pewarna alami yang bisa
digunakan:
Kunyit, menghasilkan warna kuning
Daun jati, menghasilkan warna merah
Daun pandan atau daun suji, menghasilkan warna
hijau
Gambir, menghasilkan warna hitam
Pacar Cina, menghasilkan warna merah muda
Nila, menghasilkan warna biru
14. Sampah kertas masuk dalam golongan sampah Non-
biodegradable dengan sifat Recyclable,yaitu sampah yang
tidak bisa diuraikan oleh proses biologi namun dapat diolah
dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi.
Sumber sampah kertas dapat berasal dari Rumah tangga,
Daerah Pusat Kegiatan dan Perdagangan, Fasilitas fasilitas
pemerintah serta Daerah industri.
Jumlah penggunaan kertas tiap tahun semakin meningkat
karena aktivitas manusia yang semakin banyak pula sehingga
sampah kertas yang dihasilkan semakin menumpuk.
Untuk menanggulangi menumpuknya sampah kertas dapat
dilakukan dengan 5R yaitu rycicle, reduce, reuse, replace dan
recovery.
Pencegahan 5R tersebut sangat efektif untuk mengurangi
sampah kertas karena mudah dilakukan dan tidak
membutuhkan biaya mahal.
15. Ketika pohon terakhir ditebang
Ketika sungai satu-satunya mengering
Ketika semua gunung-gunung berapi meletus
Manusia baru akan sadar jika uang tidak akan berguna
Damailah bumi beserta isinya
Save the Earth by Our Hands.
By: Environmental Engineering UNLAM13