際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENDEKATAN TEORI RATIONAL
EMOTIF
Disusun Oleh :
1. Fathatul Fikriyah ( 1114500015
BIOGRAFI TOKOH
lahir di Pittsburgh , 27
September 1913
seorang psikolog Amerika, yang menulis
buku berjudul How to Live with a Neurotic.
pendiri Institute for Rational Living.
Ellis telah menerbitkan 54 buku dan lebih
dari 600 artikel tentang REBT (Rational
Emotive Behavioral Therapy), seks,
dan perkawinan.
Terakhir, ia menjabat
sebagai presiden dari [The Institute for
Rational Emotive Therapy]] di New York.
meninggal 24 Juli 2007 pada umur 93 tahun
KONSEP DASAR
 Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya
adalah unik yang memiliki kecenderungan
untuk berpikir rasional dan irasional.
 3 pilar :
1. Antecedent event (A)
2. Belief (B)
3. Emotional consequence (C)
HAKIKAT MANUSIA
1. Individu memiliki potensi yang unik untuk berfikir rasional dan
irrasional.
2. Pikiran irasional berasal dari proses belajar, yang irasional
didapat dari orangtua dan budayanya.
3. Manusia adalah makhluk verbal dan berfikir melalui simbol dan
bahasa.
4. Gangguan(self verbalising) yang terus menerus emosional yang
disebabkan oleh verbalisasi dan persepsi serta sikap terhadap
kejadian merupakan akar permasalahan, bukan karena kejadian
itu sendiri.
5. Individu memiliki potensi untuk mengubah arah hidup personal
dan sosialnya.
6. Pikiran dan perasaan yang negatif dan merusak diri dapat
diserang dengan mengorganisasikan kembali persepsi dan
pemikiran, sehingga menjadi logis dan rasional.
HAKIKAT KONSELING
Konseling rasional emotif dilakukan dengan
menggunakan prosedur yang bervariasi dan
sistematis yang secara khusus
dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku
dalam batas-batas tujuan yang disusun
secara bersama-sama oleh konselor dan
klien.
TUJUAN KONSELING
1. setiap individu bisa mendapatkan cara yang
lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan
menjadi bagian dari suatu kelompok,
kekuasaan, kebebasan, dan kesenangan.
2. menolong individu agar mampu mengurus diri
sendiri, supaya dapat menentukan dan
melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.
3. Mendorong konseling agar berani bertanggung
jawab.
4. Menghilangkan gangguan-gangguan
emosional yang merusak diri sendiri
KARAKTERISTIK PROSES KONSELING
 Aktif-direktif
 Kognitif-eksperiensial
 Emotif-ekspreriensial
 Behavioristik
PERAN DAN FUNGSI KONSELOR
 Peran
1. konselor berusaha menunjukkan kepada klien bahwa
masalah yang dihadapinya berkaitan dengan
keyakinannya yang tidak rasional.
2. Peranan konselor adalah meyadarkan klien bahwa
pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan
tanggung jawab sendiri.
3. konselor berperan mengajak klien untuk menghilangkan
cara berfikir dan gagasan yang tidak rasional.
4. mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis
dan menghindarkan diri dari keyakinan yang tidak
rasional.
 Fungsi
1. mengajak dan membuka ketidaklogisan
pola berfikir klien dan membantu klien
mengubah pikirannya yang irasional dengan
mendiskusikannya secara terbuka dan terus
terang.
HUBUNGAN KONSELOR DAN KONSELI
 Terapis menunjukkan sikap penerimaan mereka
secara penuh.
 Terapis bisa menerima konselinya sebagai
orang yang tidak sempurna.
 Terapis memberikan penekanan pada
pentingnya membangun hubungan saling
mengerti.
 Terapis rasional emotif seringkali terbuka dan
langsung dalam mengungkapkan keyakinan dan
nilai mereka sendiri.
TAHAP DAN TEKNIK KONSELING
 Tahap 1
Proses dimana konseli diperlihatkan dan disadarkan
bahwa mereka tidak logis dan irrasional.
 Tahap 2
konseli dibantu untuk yakin bahwa pemikiran dan
perasaan negatif tersebut dapat ditantang dan
diubah.
 Tahap 3
konseli dibantu untuk secara terus menerus
mengembangkan pikiran rsional serta
mengembangkan fillosofi hidup yang rasional
sehingga konseli tidak terjebak pada masalah yang
disebabkan oleh pemikirian irasional.
Teknik
 Teknik  teknik emotif ( afektif )
a. Assertive adaptive
b. Bermain peran
c. Imitasi
 Teknik-teknik Behavioristik
a. Reinforcement
b. Social modeling
 Teknik-teknik Kognitif
a. Home work assignments
b. Latihan assertive
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan
1. Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan menantang klien untuk meneliti rasionalitas
dari keputusan yang telah diambil serta nilai yang klien anut.
2. Rasional Emotif memberikan penekanan untuk mengaktifkan pemahaman yang di dapat oleh
klien.
3. Rasional emotif menekankan pada praktek terapeutik yang komprehensif dan eklektik.
4. Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa melakukanterapi sendiri tanpa
intervensi langsung dari terapis.
Kekurangan
1. Rasional emotif tidak menekankan kepada masa lalu.
2. Rasional emotif kurang melakukan pembangunan hubungan antara klien dan terapis sehingga
klien mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis.
3. Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan dan wewenang terapis dengan
menerima pandangan terapis tanpa benar-benar menantangnya atau menginternalisasi ide-
ide baru.
4. Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan pertahanan ego.
ASUMSI BERMASALAH
 Tidak dapat dibuktikan
 Menimbulkan perasaan tidak enak
(kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang
sebenarnya tidak perlu
 Menghalangi individu untuk berkembang
dalam kehidupan sehari-hari yang efektif.
CONTOH KASUS
Ada siswa mau ujian. Ia takut,cemas akan ujian nya
nanti,ia takut tidak lulus.Padahal ujian masih 4 bulan
lagi. Siswa tersebut berpikir irasional. Konselor
membantu klien agar klien sadar dan bisa berpikir
rasional karena jika klien tetap berpikir irasional itu
akan membuat klien tidak siap menghadapi ujian dan
bisa berakibat pada konsentrasi saat mengerjakan
soal ujian dan bisa berakibat buruk. Konselor
membantu klien mengubah pikiran irasional menjadi
rasional sehingga klien menyadari akan pikirannya
itu,klien bisa berpikir rasional dengan belajar selama
4 bulan itu dan menjadi siap menghadapi ujian.
Danke

More Related Content

What's hot (20)

Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
Langgeng Prayogo
Teknik dasar konseling
Teknik dasar konselingTeknik dasar konseling
Teknik dasar konseling
misbakhulfirdaus
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
heraagnita
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
Fikri Muqaffa
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk4. fungsi fungsi bk
4. fungsi fungsi bk
komisariatimmbpp
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
varizalamir
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
coryditapratiwi
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Ikhsan Muhammad
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
zakariaye
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
Winda Lukitasari
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis
Bahiyah MaHiz
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
IFTITAH INDRIANI
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
Langgeng Prayogo
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
Trait and Factor
Trait and FactorTrait and Factor
Trait and Factor
heraagnita
Pendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisisPendekatan konseling psikoanalisis
Pendekatan konseling psikoanalisis
safutri nurhidayah
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Ratih Aini
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOWTEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK MENURUT ABRAHAM MASLOW
Nur Arifaizal Basri
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
Tiya Widiyanti
Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
varizalamir
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
coryditapratiwi
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan TeorinyaTokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Tokoh-Tokoh Psikologi dan Teorinya
Ikhsan Muhammad
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
zakariaye
Pendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factorPendekatan konseling trait and factor
Pendekatan konseling trait and factor
Winda Lukitasari
Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis Konseling Transaksional Analisis
Konseling Transaksional Analisis
Bahiyah MaHiz
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
IFTITAH INDRIANI

Viewers also liked (20)

rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
Deddy Irawan
Rebt kel.4
Rebt kel.4Rebt kel.4
Rebt kel.4
Aisyah Siti
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
varizalamir
VERBATIM
VERBATIMVERBATIM
VERBATIM
Nur Arifaizal Basri
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konseling
varizalamir
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
Mukhamad Fathoni
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatik
esperokajaya
Bimbingan konseling
Bimbingan konselingBimbingan konseling
Bimbingan konseling
Pendidikan Matematika
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
varizalamir
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
Pujiati Puu
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
varizalamir
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Ayu W. Shepty
5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk5.prinsip dan fungsi bk
5.prinsip dan fungsi bk
Siti Mentia Karimah
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
RiZqii AmaLyaa
Penilaian sikap
Penilaian sikapPenilaian sikap
Penilaian sikap
Desa Sukahaji Kidul Kec. Patrol - Indramayu - Jawa Barat - Indonesia
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
varizalamir
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Mas Munir
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
irayuliani16
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
Deddy Irawan
Pendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisisPendekatan konseling psykoanalisis
Pendekatan konseling psykoanalisis
varizalamir
Rangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan KonselingRangkuman Pendekatan Konseling
Rangkuman Pendekatan Konseling
varizalamir
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Verbatim terapi client centered CC (REFRENSI)
Nur Arifaizal Basri
Keterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatikKeterampilan dalam konseling traumatik
Keterampilan dalam konseling traumatik
esperokajaya
Pendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbtPendekatan konseling sfbt
Pendekatan konseling sfbt
varizalamir
peran pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konselingperan pendidik dalam bimbingan konseling
peran pendidik dalam bimbingan konseling
Pujiati Puu
Pendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realitaPendekatak konseling realita
Pendekatak konseling realita
varizalamir
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Verbatim Konseling (topik netral - implementasi)
Ayu W. Shepty
Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2Pendekatan konseling realitas 2
Pendekatan konseling realitas 2
RiZqii AmaLyaa
Pendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestalPendekatan konseling gestal
Pendekatan konseling gestal
varizalamir
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Mas Munir
Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2Pertanyaan wajib semester 2
Pertanyaan wajib semester 2
irayuliani16

Similar to Pendekatan teori rational emotif (20)

Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
baeniikhwati
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
ikko nurullita
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
roseixora
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
sofahmarwah
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
roseixora
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
ReffiKurnia
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
ReffiKurnia
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
7. ret hans
7. ret hans7. ret hans
7. ret hans
alkhaeri12
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insan
zakwan azhar
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
zakwan azhar
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BK
bkupstegal
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
Patuh Ardianto
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
ardianperwira
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
varizalamir
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
bkupstegal
Ppt pak.okta
Ppt pak.oktaPpt pak.okta
Ppt pak.okta
Oetari Oetari
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.pptSELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
laura658200
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotive
mayangfeby
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
baeniikhwati
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
ikko nurullita
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
roseixora
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
sofahmarwah
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapiTeori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
roseixora
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
ReffiKurnia
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
ReffiKurnia
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
Pendekatan dalam konseling
Pendekatan  dalam konselingPendekatan  dalam konseling
Pendekatan dalam konseling
JenyHarianto08
7. ret hans
7. ret hans7. ret hans
7. ret hans
alkhaeri12
teori tumpuan insan
teori tumpuan insanteori tumpuan insan
teori tumpuan insan
zakwan azhar
TEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIKTEORI HUMANISTIK
TEORI HUMANISTIK
zakwan azhar
jawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BKjawaban UAS TI dalam BK
jawaban UAS TI dalam BK
bkupstegal
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
Patuh Ardianto
Rational emotif terapy
Rational emotif terapyRational emotif terapy
Rational emotif terapy
ardianperwira
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
varizalamir
Ppt bu hastin
Ppt bu hastinPpt bu hastin
Ppt bu hastin
bkupstegal
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.pptSELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
SELF AWARENESS PADA TENAGA KESEHATAN.ppt
laura658200
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotive
mayangfeby

Recently uploaded (12)

Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam SolidaritiUcapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Noraini Yunus
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdfMateri eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
MaulanFazry1
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. PresentasiPembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
KiGedeSulaeman
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptxPPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
andiniaz135
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptxBimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
aninagusforever
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdfketerampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
adipatiferoz
Materi Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
Materi Penilaian Usaha Perkebunan KementanMateri Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
Materi Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
FadiahChaeraniTaufik1
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
achmadfachri1683
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARANTUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
ssusera3a6221
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPGTUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
ssusera3a6221
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia DiniPertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
zeinsholikun
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptxPPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
andiniaz135
Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam SolidaritiUcapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Ucapan 2-Perpaduan dalam Kepelbagaian, Kekuatan dalam Solidariti
Noraini Yunus
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdfMateri eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
Materi eKinerja dalam pemapatan kinerja.pdf
MaulanFazry1
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. PresentasiPembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
Pembangunan Masjid_Akhir_20.pptx. Presentasi
KiGedeSulaeman
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptxPPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
PPT-Modul-5-olah musik-pendidikan seni di SD.pptx
andiniaz135
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptxBimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
Bimbingan Konseling Pendamping Pernikahan.pptx
aninagusforever
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdfketerampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
keterampilan dasar menjelaskan baruu.pdf
adipatiferoz
Materi Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
Materi Penilaian Usaha Perkebunan KementanMateri Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
Materi Penilaian Usaha Perkebunan Kementan
FadiahChaeraniTaufik1
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
627234447-Jurnal-Pai-Kelas-3-Semester-2.docx
achmadfachri1683
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARANTUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
TUGAS REFLEKSI MODUL PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
ssusera3a6221
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPGTUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
TUGAS REFLEKSI MODUL PEDAGOGIK FIKIH PPG
ssusera3a6221
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia DiniPertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Pertemuan ke 12. Manajemen Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
zeinsholikun
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptxPPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
PPT kelompok 5 PENDIDIKAN ANAK di SD.pptx
andiniaz135

Pendekatan teori rational emotif

  • 1. PENDEKATAN TEORI RATIONAL EMOTIF Disusun Oleh : 1. Fathatul Fikriyah ( 1114500015
  • 2. BIOGRAFI TOKOH lahir di Pittsburgh , 27 September 1913 seorang psikolog Amerika, yang menulis buku berjudul How to Live with a Neurotic. pendiri Institute for Rational Living. Ellis telah menerbitkan 54 buku dan lebih dari 600 artikel tentang REBT (Rational Emotive Behavioral Therapy), seks, dan perkawinan. Terakhir, ia menjabat sebagai presiden dari [The Institute for Rational Emotive Therapy]] di New York. meninggal 24 Juli 2007 pada umur 93 tahun
  • 3. KONSEP DASAR Menurut Albert Ellis, manusia pada dasarnya adalah unik yang memiliki kecenderungan untuk berpikir rasional dan irasional. 3 pilar : 1. Antecedent event (A) 2. Belief (B) 3. Emotional consequence (C)
  • 4. HAKIKAT MANUSIA 1. Individu memiliki potensi yang unik untuk berfikir rasional dan irrasional. 2. Pikiran irasional berasal dari proses belajar, yang irasional didapat dari orangtua dan budayanya. 3. Manusia adalah makhluk verbal dan berfikir melalui simbol dan bahasa. 4. Gangguan(self verbalising) yang terus menerus emosional yang disebabkan oleh verbalisasi dan persepsi serta sikap terhadap kejadian merupakan akar permasalahan, bukan karena kejadian itu sendiri. 5. Individu memiliki potensi untuk mengubah arah hidup personal dan sosialnya. 6. Pikiran dan perasaan yang negatif dan merusak diri dapat diserang dengan mengorganisasikan kembali persepsi dan pemikiran, sehingga menjadi logis dan rasional.
  • 5. HAKIKAT KONSELING Konseling rasional emotif dilakukan dengan menggunakan prosedur yang bervariasi dan sistematis yang secara khusus dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku dalam batas-batas tujuan yang disusun secara bersama-sama oleh konselor dan klien.
  • 6. TUJUAN KONSELING 1. setiap individu bisa mendapatkan cara yang lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan menjadi bagian dari suatu kelompok, kekuasaan, kebebasan, dan kesenangan. 2. menolong individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata. 3. Mendorong konseling agar berani bertanggung jawab. 4. Menghilangkan gangguan-gangguan emosional yang merusak diri sendiri
  • 7. KARAKTERISTIK PROSES KONSELING Aktif-direktif Kognitif-eksperiensial Emotif-ekspreriensial Behavioristik
  • 8. PERAN DAN FUNGSI KONSELOR Peran 1. konselor berusaha menunjukkan kepada klien bahwa masalah yang dihadapinya berkaitan dengan keyakinannya yang tidak rasional. 2. Peranan konselor adalah meyadarkan klien bahwa pemecahan masalah yang dihadapinya merupakan tanggung jawab sendiri. 3. konselor berperan mengajak klien untuk menghilangkan cara berfikir dan gagasan yang tidak rasional. 4. mengembangkan pandangan-pandangan yang realistis dan menghindarkan diri dari keyakinan yang tidak rasional.
  • 9. Fungsi 1. mengajak dan membuka ketidaklogisan pola berfikir klien dan membantu klien mengubah pikirannya yang irasional dengan mendiskusikannya secara terbuka dan terus terang.
  • 10. HUBUNGAN KONSELOR DAN KONSELI Terapis menunjukkan sikap penerimaan mereka secara penuh. Terapis bisa menerima konselinya sebagai orang yang tidak sempurna. Terapis memberikan penekanan pada pentingnya membangun hubungan saling mengerti. Terapis rasional emotif seringkali terbuka dan langsung dalam mengungkapkan keyakinan dan nilai mereka sendiri.
  • 11. TAHAP DAN TEKNIK KONSELING Tahap 1 Proses dimana konseli diperlihatkan dan disadarkan bahwa mereka tidak logis dan irrasional. Tahap 2 konseli dibantu untuk yakin bahwa pemikiran dan perasaan negatif tersebut dapat ditantang dan diubah. Tahap 3 konseli dibantu untuk secara terus menerus mengembangkan pikiran rsional serta mengembangkan fillosofi hidup yang rasional sehingga konseli tidak terjebak pada masalah yang disebabkan oleh pemikirian irasional.
  • 12. Teknik Teknik teknik emotif ( afektif ) a. Assertive adaptive b. Bermain peran c. Imitasi Teknik-teknik Behavioristik a. Reinforcement b. Social modeling Teknik-teknik Kognitif a. Home work assignments b. Latihan assertive
  • 13. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN Kelebihan 1. Rasional Emotif menawarkan dimensi kognitif dan menantang klien untuk meneliti rasionalitas dari keputusan yang telah diambil serta nilai yang klien anut. 2. Rasional Emotif memberikan penekanan untuk mengaktifkan pemahaman yang di dapat oleh klien. 3. Rasional emotif menekankan pada praktek terapeutik yang komprehensif dan eklektik. 4. Rasional emotif mengajarkan klien cara-cara mereka bisa melakukanterapi sendiri tanpa intervensi langsung dari terapis. Kekurangan 1. Rasional emotif tidak menekankan kepada masa lalu. 2. Rasional emotif kurang melakukan pembangunan hubungan antara klien dan terapis sehingga klien mudah diintimidasi oleh konfrontasi cepat terapis. 3. Klien dengan mudahnya terbius dengan oleh kekuatan dan wewenang terapis dengan menerima pandangan terapis tanpa benar-benar menantangnya atau menginternalisasi ide- ide baru. 4. Kurang memperhatikan faktor ketidaksadaran dan pertahanan ego.
  • 14. ASUMSI BERMASALAH Tidak dapat dibuktikan Menimbulkan perasaan tidak enak (kecemasan, kekhawatiran, prasangka) yang sebenarnya tidak perlu Menghalangi individu untuk berkembang dalam kehidupan sehari-hari yang efektif.
  • 15. CONTOH KASUS Ada siswa mau ujian. Ia takut,cemas akan ujian nya nanti,ia takut tidak lulus.Padahal ujian masih 4 bulan lagi. Siswa tersebut berpikir irasional. Konselor membantu klien agar klien sadar dan bisa berpikir rasional karena jika klien tetap berpikir irasional itu akan membuat klien tidak siap menghadapi ujian dan bisa berakibat pada konsentrasi saat mengerjakan soal ujian dan bisa berakibat buruk. Konselor membantu klien mengubah pikiran irasional menjadi rasional sehingga klien menyadari akan pikirannya itu,klien bisa berpikir rasional dengan belajar selama 4 bulan itu dan menjadi siap menghadapi ujian.
  • 16. Danke