際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
         DALAM ISLAM MENURUT MANSUR




                           Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat Guna
      Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i)
  pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam



                       Disusun Oleh
                        Budianto
                     NIM G000060122




              FAKULTAS AGAMA ISLAM
  UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
                            2009
1

                                      BAB I

                              PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

          Islam adalah agama yang haq dan diridhai Allah, diturunkan melalui Nabi

  Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam yang dipilih sebagai rasul-Nya yang

  terakhir. Ajaran atau petunjuk Allah yang disebut agama Islam itu terhimpun

  secara lengkap dan sempurna di dalam Al Qur`an sebagaimana difirmankan

  melalui surat Ali Imron ayat 138 sebagai berikut:


                                錚削蔀)G湛=j9 杮旦慮tu Y庵隆u 即$即率=j9 硫$ut/ #x高y隆
                                     邸               s
  (Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
  pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Ali Imron: 138) (Hadari
  Nawawi, 1993: 13).

          Firman Allah ini menjelaskan bahwa Islam merupakan agama universal,

  bukan sekedar untuk suatu kaum atau bangsa tertentu dan bukan sekedar untuk

  manusia yang mendiami bagian bumi tertentu pula. Islam adalah untuk umat

  manusia sepanjang zaman dan seluruh alam.

          Islam sebagai agama samawi, sumbernya adalah Allah bermaksud untuk

  menerangi kehidupan manusia agar tidak tersesat. Islam juga merupakan petunjuk

  jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridha Allah dan bukan

  jalan yang dimurkaiNya. Dengan demikian berarti Islam memberikan pelajaran

  kepada manusia mengenai cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan

  yang baik dan benar untuk mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat.



                                         1
2

        Uraian-uraian singkat di atas menjelaskan bahwa Islam merupakan ajaran

yang menyentuh seluruh spek kehidupan manusia dalam hubungannya dengan

sesama manusia, alam sekitar dan dengan Allah sebagai penciptanya. Dalam

hubungan antar sesama manusia itulah tersirat kewajiban yang dibebankan

kepundak manusia untuk mendidik setiap generasi baru yang dengan kehendak

Allah hadir ke muka bumi secara sambung menyambung, agar memperoleh

penerangan, petunjuk dan pelajaran agar menjadi orang-orang yang bertaqwa.

Untuk dapat menjalankan kewajiban itu, Al Qur`an dengan dilengkapi hadits

Ralulullah telah memberikan tuntunan agar usaha mendidik itu dikategorikan juga

sebagai bagian dari perbuatan amal kebaikan yang diridhaiNya (Hadari Nawawi,

1993: 14).

        Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia di

muka bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Pelaksanaan syariat ini menuntut

adanya pendidikan manusia, sehingga manusia pantas memikul amanat dan

menjalankan peran sebagai khalifah-Nya. Pendidikan yang dimaksud di sini adalah

pendidikan Islam. Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan dengan mendidik diri,

generasi, dan masyarakat supaya beriman dan tunduk kepada Allah semata serta

selalu mengingat-Nya. Oleh sebab itu, Pendidikan Islam menjadi kewajiban orang

tua dan guru disamping juga menjadi amanat yang harus dipikul oleh suatu

generasi untuk disampaikan kepada generasi berikutnya, dan dijalankan oleh para

pendidik dalam mendidik anaknya. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman:
3


$p虜旦貼n=t脱 辰凌$yft淡:#u 但即$即9$# $y隆慮竪%u #Y$t痢 旦/3甲=歎隆r&u 旦/辰3|臓 痢r& (#綻慮竪% (#慮達t#u t錚誌4%息!$# $p虜邸r't
            u    $                               辰

                t硫但歎達 $t t硫慮竪=y竪淡 t 旦竪隆ttr& !$t 息!$# t硫慮歎竪t 転 #y安 但展両枘 樽s3n=t
                        s                    u                                    
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan. (Q.S At Tahrim: 6) (Asnelly Ilyas, 1995: 11).


           Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai

makhluk pedagosis manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik

dan menddidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendidikan usia dini

merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat menentukan langkah awal

hidupnya. Anak yang lahir ke dunia akan tebentuk dari pendidikan pertama yang

didapatkan. Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda :

    (                  ).
Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fithroh (Islam) maka kedua
orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi.
(H.R Bukhori) (Labib M.Z: 33).

           Pendidikan individu, keluarga masyarakat dan pendidikan umat

merupakan aspek-aspek kepada pendirian masyarakat utama dan upaya

menciptakan umat teladan. Pendidikan anak merupakan cabang dari pendidikan

individu, yang dalam hal ini Islam berusaha mempersiapkan dan membinanya agar

menjadi anggota masayarakat yang berguna dan insan yang sholih di dalam hidup.
4

        Pendidikan usia dini adalah pendidikan terpenting karena usia dini

merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak. Karena usia ini merupakan

masa pertumbuhan yang paling peka dan sekaligus paling sibuk. Pentingnya

pendidikan anak usia dini menuntut pendekatan yang akan digunakan dalam

kegiatan pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak. Sebab anak

merupakan dambaaan bagi setiap orang tua dan generasi penerus bangsa, namun

salah satu permasalahan yang muncul adalah tidak setiap orang tua atau pendidik

memahami cara yang tepat dalam mendidik anak usia dini. Dengan demikian,

tidak sedikit orang tua mengalami kekecewaan, karena anak sebagai tumpuan

harapan ternyata tidak sesuai yang diharapkan.

        Berpijak dari permasalahan tersebut Mansur terpanggil untuk ikut serta

menyumbangkan pemikirannya dengan menghadirkan buku ini. Buku yang

berjudul: Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam ini menjelaskan konsep-konsep

dan metode-metode secara jelas bagaimana mendidik anak usia dini, yang

mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, pentingnya pendidikan

anak usia ydini, serta strategi mendidik anak usia dini. Adapun penulis buku

tersebut, yaitu Mansur di samping merupakan salah satu dosen tetap di STAIN

Salatiga, dia juga seorang penulis produktif yang telah melahirkan berbagai

macam karya ilmiah. Di antara karya ilmiahnya yang sudah berhasil diterbitkan

secara nasional adalah: diskursus pendidikan Islam, mendidik anak sejak dalam

kandungan, pendidikan prenatal menurut prespektif Islam, pendidikan dan

globalisasi, sejarah pendidikan Islam di Indonesia, Islam dan anak usia dini, serta
5

  akhlak dan pendidikan wahana pengembangan ilmu pengetahuan. Ini semua

  menunjukkan kompetensi yang beliau miliki dalam dunia pendidikan Islam.

           Inilah di antara latar belakang penulis memilih judul penulisan skripsi

  yang akan meneliti salah satu buku yang beliau tulis dengan judul skripsi

  KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ISLAM MENURUT

  MANSUR.



B. Penegasan Istilah

           Untuk memudahkan dalam memahami maksud dari judul skripsi ini,

  terlebih dahulu perlu penulis tegaskan arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam

  judul sebagai berikut:

   1. Konsep

       Konsep berasal dari kata concept yang berarti a general notion or idea

       atau pengertian, pendapat, rancangan (cita-cita) yang telah ada dalam pikiran

       (John M. Echolas dan Hasan Shadily, 1998: 87). Jadi yang dimaksud konsep

       di sini adalah rancangan terhadap pendidikan, khususnya pendidikan anak

       pada usia dini.

   2. Pendidikan Anak Usia Dini

       Pengertian pendidikan adalah suatu bimbingan atau peran secara sadar oleh si

       pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju

       terbentuknya kepribadian yang utama (Marimba: 19). Anak usia dini adalah

       kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun (Depdiknas, 2002: 3-4). Adapun
6

   berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang

   berusia 6-8 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam

   proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti

   memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan

   kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan

   spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan

   komunikasi   yang    khusus   sesuai   dengan   tingkat   pertumbuhan   dan

   perkembangan anak (Mansur, 2007: 88). Dari pernyataan di atas dapat

   disimpulkan bahwa anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-8

   tahun.

3. Mansur

   Nama beliau adalah Mansur, lahir di Semarang dari pasangan Ismail

   Mustakim dengan Naimah Nahrowi Haji. Alamat beliau di wilayah Sidorejo,

   Salatiga, Jawa Tengah. Pendidikan formalnya diawali di SD Negri Pulutan 1

   Salatiga, lulus tahun 1985, PGA Negri Salatiga lulus tahun 1988, fakultas

   tarbiyah IAIN Walisongo lulus tahun 1993, Magister IAIN Sunan Kalijaga

   Yogyakarta lulus tahun 1998, dan Doktor Universitas Islam Negri Yogyakarta

   lulus tahun 2005. Sekarang menjadi salah satu dosen tetap di STAIN Salatiga.

   Berpijak pada penjelasan masing-masing istilah di atas, dapat dikemukakan

   bahwa maksud dari judul penelitian ini adalah rancangan terhadap pendidikan

   pada anak usia dini menurut Islam yang ditulis oleh Mansur.
7

C. Rumusan Masalah

          Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai

   berikut:

   1. Bagaimanakah konsep pendidikan anak usia dini menurut Islam?

   2. Bagaimanakah konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut

       Mansur ?



D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

   1. Tujuan

      a. Untuk mengetahui konsep pendidikan anak usia dini menurut Islam.

      b. Untuk mengetahui konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut

          Mansur.

   2. Manfaat

      a. Teoritis

          Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pendidikan Islam pada

          umumnya dan pendidikan anak pada khususnya, terutama mengenai

          pendidikan anak usia dini.

      b. Praktis

          1) Memberikan masukan kepada para orang tua atau guru bagaimana

               mendidik anak usia dini menurut Islam.

          2) Memberikan masukan kepada para orang tua atau guru agar dapat

               mencontoh Islam dalam mendidik anak.
8

E. Kajian Pustaka

         Ada beberapa penelitian terdahulu yang mengungkap tentang        pendidikan

  anak, antara lain:

  1. M. Saifuddin Harits (STAIN, 2003), dengan judul skripsi Metode pendidikan

     bagi anak menurut Islam (aplikasinya dalam kehidupan), menyimpulkan

     bahwa metode-metode yang digunakan oleh Islam dalam pendidikan anak

     adalah metode keteladanan, kebiasaan, nasehat, cerita, kedisiplinan, partisipasi,

     pemeliharaan, ganjaran dan hukuman.

  2. Indah Sri Riyanti (STAIN, 2003), dengan judul skripsi Konsep pendidikan

     anak pada masa pra sekolah menurut Islam menyimpulkan bahwa metode-

     metode pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak adalah: metode

     keteladanan, perintah dan caranya, pembiasaan. Adapun metode pendidikan

     yang sesuai dengan Al Qur`an dan As Sunnah antara lain: metode ibroh dan

     mau`idzoh, suri tauladan, targhib dan tarhib, historis, perumpamaan dan tanya

     jawab.

  3. E.Z Ambarwati (STAIN, 2004), dengan judul skripsi Konsep Pendidikan

     Anak dalam Tradisi Islam (Telaah atas Tradisi Pendidikan Islam),

     menyimpulkan bahwa pendidikan anak dalam Islam, yang dalam hal ini beliau

     mengacu pada zaman Rasululah terdapat hubungan yang relevan dengan

     pendidikan masyarakat jawa.
9

         Berpijak pada hasil-hasil penelitian di atas, tampak bahwa permasalahan

  yang diangkat dalam skripsi ini belum ada yang mengungkap. Oleh karena itu,

  permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini memiliki kriteria kebaruan.



F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian

     Jenis penelitian ini tergolong penelitian pustaka (library research), karena

     semua yang digali adalah bersumber dari pustaka (Sutrisno Hadi, 1983: 3).

   2. Sumber Data

     Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

     a. Sumber Data Primer

        Sumber data primer adalah hasil karya penelitian yang otentik dan orisinil,

        yang sumber data ini merupakan deskriptif langsung tentang kenyataan

        yang dibuat individu yang mengemukakan teori pertama kali (Ibnu Hajar,

        1996: 83). Adapun sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini

        adalah buku yang berjudul: Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, yang

        ditulis oleh Mansur.

      b. Sumber Data Sekunder

        Sumber data sekunder adalah tulisan-tulisan atau buku-buku dari berbagai

        disiplin ilmu yang membahas pokok permasalahan dalam pembahasan ini

        secara tidak langsung (Ibnu Hajar, 1996: 84). Adapun sumber data

        sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya buku: Tarbiyatul
10

     Aulad fil Islam, karya Abdullah Nashih Ulwan, Metode Pendidikan bagi

     Anak Menurut Islam, karya M. Saifuddin, Pendidikan dalam Islam, karya

     Dadang Hawari, Pintar Mendidik Anak, karya Husain Mazhahiri, dan lain-

     lain.

3. Teknik Pengumpulan Data

   Teknik yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data

   mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar,

   majalah dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998: 236). Metode ini

   digunakan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan pada penelitian ini yang

   bersumber pada dokumen.

   Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan adalah dalam

   bentuk pengumpulan data tentang pendidikan Islam, terutama pendidikan

   anak.

4. Analisis Data

  Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk membahas

  sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah metode analisis

  konteks, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun data,

  kemudian diusahakan pula dengan analisa dan interpretasi atau penafsiran

  terhadap data-data tersebut (Winarno Surakhmad, 1985: 139).

     Adapun untuk menganalisa data yang telah terkumpul digunakan beberapa

  metode, yaitu:
11

      a. Metode Deskriptif

        Yaitu peneliti menguraikan secara teratur seluruh konsepsi buku (Anton

        Beker, 1990: 70).

      b. Metode Induktif

        Dengan berdasarkan pada analisa isi kitab tersebut, maka penulis

        mengambil kesimpulan dengan metode induksi, yaitu menganalisa semua

        bagian dan semua konsep pokok satu persatu dan dalam hubungannya satu

        sama lain agar darinya dapat dibangun suatu pemahaman sintesis (Anton

        Bekker, 1990: 69).



G. Sistematika Penulisan Skripsi

         Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas,

   penulis menyajikan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut :

         Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini memuat latar belakang masalah,

   penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,

   kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

         Bab II Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Bab ini akan

   membahas pendidikan anak usia dini dalam Islam, yang mencakup makna

   pendidikan dan pendidikan anak usia dini. Kemudian akan membahas tujuan

   pendidikan Islam, materi pendidikan Islam dan metode pendidikan Islam.

         Bab III Biografi dan Pemikiran Mansur tentang Konsep Pendidikan Anak

   Usia Dini dalam Islam. Bab ini akan memuat biografi Mansur, yang mencakup
12

biografi, latar sosio kultural, dan pendidikannya. Kemudian akan membahas

konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut Mansur, yang mencakup

strategi mendidik anak usia dini. Kemudian akan membahas trilogi mendidik

anak usia dini, yang mencakup sebersih-bersih tauhid, setinggi-tinggi ilmu

pengetahuan dan sepandai-pandai siyasah (cara) dalam mendidik anak. Kemudian

akan membahas peranan keluarga dalam pendidikan anak usia sini, yang

mencakup pendidikan akidah pendidikan ibadah, pokok-pokok ajaran Islam dan

membaca Al Qur`an, serta pendidikan akhlakul karimah. Dan terakhir akan

membahas faktor pendorong orang tua terhadap pendidikan anak usia dini.

      Bab IV Analisis Data Tentang Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam

Islam Menurut Mansur.

     Bab V Penutup. Berisi tentang kesimpulan, saran, dan kata penutup

More Related Content

Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam

  • 1. KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ISLAM MENURUT MANSUR Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i) pada Fakultas Agama Islam Jurusan Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh Budianto NIM G000060122 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009
  • 2. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang haq dan diridhai Allah, diturunkan melalui Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam yang dipilih sebagai rasul-Nya yang terakhir. Ajaran atau petunjuk Allah yang disebut agama Islam itu terhimpun secara lengkap dan sempurna di dalam Al Qur`an sebagaimana difirmankan melalui surat Ali Imron ayat 138 sebagai berikut: 錚削蔀)G湛=j9 杮旦慮tu Y庵隆u 即$即率=j9 硫$ut/ #x高y隆 邸 s (Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Ali Imron: 138) (Hadari Nawawi, 1993: 13). Firman Allah ini menjelaskan bahwa Islam merupakan agama universal, bukan sekedar untuk suatu kaum atau bangsa tertentu dan bukan sekedar untuk manusia yang mendiami bagian bumi tertentu pula. Islam adalah untuk umat manusia sepanjang zaman dan seluruh alam. Islam sebagai agama samawi, sumbernya adalah Allah bermaksud untuk menerangi kehidupan manusia agar tidak tersesat. Islam juga merupakan petunjuk jalan yang benar dan lurus bagi manusia, untuk mencapai ridha Allah dan bukan jalan yang dimurkaiNya. Dengan demikian berarti Islam memberikan pelajaran kepada manusia mengenai cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar untuk mencapai keberuntungan di dunia dan akhirat. 1
  • 3. 2 Uraian-uraian singkat di atas menjelaskan bahwa Islam merupakan ajaran yang menyentuh seluruh spek kehidupan manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia, alam sekitar dan dengan Allah sebagai penciptanya. Dalam hubungan antar sesama manusia itulah tersirat kewajiban yang dibebankan kepundak manusia untuk mendidik setiap generasi baru yang dengan kehendak Allah hadir ke muka bumi secara sambung menyambung, agar memperoleh penerangan, petunjuk dan pelajaran agar menjadi orang-orang yang bertaqwa. Untuk dapat menjalankan kewajiban itu, Al Qur`an dengan dilengkapi hadits Ralulullah telah memberikan tuntunan agar usaha mendidik itu dikategorikan juga sebagai bagian dari perbuatan amal kebaikan yang diridhaiNya (Hadari Nawawi, 1993: 14). Islam merupakan syariat Allah yang diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah kepada-Nya. Pelaksanaan syariat ini menuntut adanya pendidikan manusia, sehingga manusia pantas memikul amanat dan menjalankan peran sebagai khalifah-Nya. Pendidikan yang dimaksud di sini adalah pendidikan Islam. Syariat Islam hanya dapat dilaksanakan dengan mendidik diri, generasi, dan masyarakat supaya beriman dan tunduk kepada Allah semata serta selalu mengingat-Nya. Oleh sebab itu, Pendidikan Islam menjadi kewajiban orang tua dan guru disamping juga menjadi amanat yang harus dipikul oleh suatu generasi untuk disampaikan kepada generasi berikutnya, dan dijalankan oleh para pendidik dalam mendidik anaknya. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman:
  • 4. 3 $p虜旦貼n=t脱 辰凌$yft淡:#u 但即$即9$# $y隆慮竪%u #Y$t痢 旦/3甲=歎隆r&u 旦/辰3|臓 痢r& (#綻慮竪% (#慮達t#u t錚誌4%息!$# $p虜邸r't u $ 辰 t硫但歎達 $t t硫慮竪=y竪淡 t 旦竪隆ttr& !$t 息!$# t硫慮歎竪t 転 #y安 但展両枘 樽s3n=t s u Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S At Tahrim: 6) (Asnelly Ilyas, 1995: 11). Pendidikan Islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk pedagosis manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat dididik dan menddidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendidikan usia dini merupakan pijakan pertama bagi manusia untuk dapat menentukan langkah awal hidupnya. Anak yang lahir ke dunia akan tebentuk dari pendidikan pertama yang didapatkan. Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda : ( ). Setiap bayi yang terlahir dilahirkan dalam keadaan fithroh (Islam) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya seorang Yahudi, Nashrani, atau Majusi. (H.R Bukhori) (Labib M.Z: 33). Pendidikan individu, keluarga masyarakat dan pendidikan umat merupakan aspek-aspek kepada pendirian masyarakat utama dan upaya menciptakan umat teladan. Pendidikan anak merupakan cabang dari pendidikan individu, yang dalam hal ini Islam berusaha mempersiapkan dan membinanya agar menjadi anggota masayarakat yang berguna dan insan yang sholih di dalam hidup.
  • 5. 4 Pendidikan usia dini adalah pendidikan terpenting karena usia dini merupakan masa unik dalam kehidupan anak-anak. Karena usia ini merupakan masa pertumbuhan yang paling peka dan sekaligus paling sibuk. Pentingnya pendidikan anak usia dini menuntut pendekatan yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang memusatkan perhatian pada anak. Sebab anak merupakan dambaaan bagi setiap orang tua dan generasi penerus bangsa, namun salah satu permasalahan yang muncul adalah tidak setiap orang tua atau pendidik memahami cara yang tepat dalam mendidik anak usia dini. Dengan demikian, tidak sedikit orang tua mengalami kekecewaan, karena anak sebagai tumpuan harapan ternyata tidak sesuai yang diharapkan. Berpijak dari permasalahan tersebut Mansur terpanggil untuk ikut serta menyumbangkan pemikirannya dengan menghadirkan buku ini. Buku yang berjudul: Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam ini menjelaskan konsep-konsep dan metode-metode secara jelas bagaimana mendidik anak usia dini, yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini, pentingnya pendidikan anak usia ydini, serta strategi mendidik anak usia dini. Adapun penulis buku tersebut, yaitu Mansur di samping merupakan salah satu dosen tetap di STAIN Salatiga, dia juga seorang penulis produktif yang telah melahirkan berbagai macam karya ilmiah. Di antara karya ilmiahnya yang sudah berhasil diterbitkan secara nasional adalah: diskursus pendidikan Islam, mendidik anak sejak dalam kandungan, pendidikan prenatal menurut prespektif Islam, pendidikan dan globalisasi, sejarah pendidikan Islam di Indonesia, Islam dan anak usia dini, serta
  • 6. 5 akhlak dan pendidikan wahana pengembangan ilmu pengetahuan. Ini semua menunjukkan kompetensi yang beliau miliki dalam dunia pendidikan Islam. Inilah di antara latar belakang penulis memilih judul penulisan skripsi yang akan meneliti salah satu buku yang beliau tulis dengan judul skripsi KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DALAM ISLAM MENURUT MANSUR. B. Penegasan Istilah Untuk memudahkan dalam memahami maksud dari judul skripsi ini, terlebih dahulu perlu penulis tegaskan arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut: 1. Konsep Konsep berasal dari kata concept yang berarti a general notion or idea atau pengertian, pendapat, rancangan (cita-cita) yang telah ada dalam pikiran (John M. Echolas dan Hasan Shadily, 1998: 87). Jadi yang dimaksud konsep di sini adalah rancangan terhadap pendidikan, khususnya pendidikan anak pada usia dini. 2. Pendidikan Anak Usia Dini Pengertian pendidikan adalah suatu bimbingan atau peran secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Marimba: 19). Anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-6 tahun (Depdiknas, 2002: 3-4). Adapun
  • 7. 6 berdasarkan para pakar pendidikan anak, yaitu kelompok manusia yang berusia 6-8 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), intelegensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak (Mansur, 2007: 88). Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah kelompok manusia yang berusia 0-8 tahun. 3. Mansur Nama beliau adalah Mansur, lahir di Semarang dari pasangan Ismail Mustakim dengan Naimah Nahrowi Haji. Alamat beliau di wilayah Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah. Pendidikan formalnya diawali di SD Negri Pulutan 1 Salatiga, lulus tahun 1985, PGA Negri Salatiga lulus tahun 1988, fakultas tarbiyah IAIN Walisongo lulus tahun 1993, Magister IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta lulus tahun 1998, dan Doktor Universitas Islam Negri Yogyakarta lulus tahun 2005. Sekarang menjadi salah satu dosen tetap di STAIN Salatiga. Berpijak pada penjelasan masing-masing istilah di atas, dapat dikemukakan bahwa maksud dari judul penelitian ini adalah rancangan terhadap pendidikan pada anak usia dini menurut Islam yang ditulis oleh Mansur.
  • 8. 7 C. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah konsep pendidikan anak usia dini menurut Islam? 2. Bagaimanakah konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut Mansur ? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan a. Untuk mengetahui konsep pendidikan anak usia dini menurut Islam. b. Untuk mengetahui konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut Mansur. 2. Manfaat a. Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pendidikan Islam pada umumnya dan pendidikan anak pada khususnya, terutama mengenai pendidikan anak usia dini. b. Praktis 1) Memberikan masukan kepada para orang tua atau guru bagaimana mendidik anak usia dini menurut Islam. 2) Memberikan masukan kepada para orang tua atau guru agar dapat mencontoh Islam dalam mendidik anak.
  • 9. 8 E. Kajian Pustaka Ada beberapa penelitian terdahulu yang mengungkap tentang pendidikan anak, antara lain: 1. M. Saifuddin Harits (STAIN, 2003), dengan judul skripsi Metode pendidikan bagi anak menurut Islam (aplikasinya dalam kehidupan), menyimpulkan bahwa metode-metode yang digunakan oleh Islam dalam pendidikan anak adalah metode keteladanan, kebiasaan, nasehat, cerita, kedisiplinan, partisipasi, pemeliharaan, ganjaran dan hukuman. 2. Indah Sri Riyanti (STAIN, 2003), dengan judul skripsi Konsep pendidikan anak pada masa pra sekolah menurut Islam menyimpulkan bahwa metode- metode pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anak adalah: metode keteladanan, perintah dan caranya, pembiasaan. Adapun metode pendidikan yang sesuai dengan Al Qur`an dan As Sunnah antara lain: metode ibroh dan mau`idzoh, suri tauladan, targhib dan tarhib, historis, perumpamaan dan tanya jawab. 3. E.Z Ambarwati (STAIN, 2004), dengan judul skripsi Konsep Pendidikan Anak dalam Tradisi Islam (Telaah atas Tradisi Pendidikan Islam), menyimpulkan bahwa pendidikan anak dalam Islam, yang dalam hal ini beliau mengacu pada zaman Rasululah terdapat hubungan yang relevan dengan pendidikan masyarakat jawa.
  • 10. 9 Berpijak pada hasil-hasil penelitian di atas, tampak bahwa permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini belum ada yang mengungkap. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini memiliki kriteria kebaruan. F. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini tergolong penelitian pustaka (library research), karena semua yang digali adalah bersumber dari pustaka (Sutrisno Hadi, 1983: 3). 2. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini ada dua, yaitu: a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah hasil karya penelitian yang otentik dan orisinil, yang sumber data ini merupakan deskriptif langsung tentang kenyataan yang dibuat individu yang mengemukakan teori pertama kali (Ibnu Hajar, 1996: 83). Adapun sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah buku yang berjudul: Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam, yang ditulis oleh Mansur. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah tulisan-tulisan atau buku-buku dari berbagai disiplin ilmu yang membahas pokok permasalahan dalam pembahasan ini secara tidak langsung (Ibnu Hajar, 1996: 84). Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya buku: Tarbiyatul
  • 11. 10 Aulad fil Islam, karya Abdullah Nashih Ulwan, Metode Pendidikan bagi Anak Menurut Islam, karya M. Saifuddin, Pendidikan dalam Islam, karya Dadang Hawari, Pintar Mendidik Anak, karya Husain Mazhahiri, dan lain- lain. 3. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1998: 236). Metode ini digunakan untuk mengetahui hal-hal yang diperlukan pada penelitian ini yang bersumber pada dokumen. Dalam penelitian ini metode dokumentasi yang digunakan adalah dalam bentuk pengumpulan data tentang pendidikan Islam, terutama pendidikan anak. 4. Analisis Data Dalam analisis data kualitatif, metode yang digunakan untuk membahas sekaligus sebagai kerangka berpikir pada penelitian ini adalah metode analisis konteks, yaitu suatu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun data, kemudian diusahakan pula dengan analisa dan interpretasi atau penafsiran terhadap data-data tersebut (Winarno Surakhmad, 1985: 139). Adapun untuk menganalisa data yang telah terkumpul digunakan beberapa metode, yaitu:
  • 12. 11 a. Metode Deskriptif Yaitu peneliti menguraikan secara teratur seluruh konsepsi buku (Anton Beker, 1990: 70). b. Metode Induktif Dengan berdasarkan pada analisa isi kitab tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan dengan metode induksi, yaitu menganalisa semua bagian dan semua konsep pokok satu persatu dan dalam hubungannya satu sama lain agar darinya dapat dibangun suatu pemahaman sintesis (Anton Bekker, 1990: 69). G. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas, penulis menyajikan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Bab ini akan membahas pendidikan anak usia dini dalam Islam, yang mencakup makna pendidikan dan pendidikan anak usia dini. Kemudian akan membahas tujuan pendidikan Islam, materi pendidikan Islam dan metode pendidikan Islam. Bab III Biografi dan Pemikiran Mansur tentang Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Bab ini akan memuat biografi Mansur, yang mencakup
  • 13. 12 biografi, latar sosio kultural, dan pendidikannya. Kemudian akan membahas konsep pendidikan anak usia dini dalam Islam menurut Mansur, yang mencakup strategi mendidik anak usia dini. Kemudian akan membahas trilogi mendidik anak usia dini, yang mencakup sebersih-bersih tauhid, setinggi-tinggi ilmu pengetahuan dan sepandai-pandai siyasah (cara) dalam mendidik anak. Kemudian akan membahas peranan keluarga dalam pendidikan anak usia sini, yang mencakup pendidikan akidah pendidikan ibadah, pokok-pokok ajaran Islam dan membaca Al Qur`an, serta pendidikan akhlakul karimah. Dan terakhir akan membahas faktor pendorong orang tua terhadap pendidikan anak usia dini. Bab IV Analisis Data Tentang Konsep Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam Menurut Mansur. Bab V Penutup. Berisi tentang kesimpulan, saran, dan kata penutup