2. “ Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) adalah sebuah proses belajar (atau pendekatan pengajaran) berdasarkan cita-cita dan prinsip-prinsip yang mendasari keberlanjutan untuk mendorong orang dalam mengembangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan sehingga dapat membuat keputusan dan untuk bertindak berdasarkan keputusan tersebut. Source: United Nations Decade of Education for Sustainable Development 2005-2014, Draft International Implementation Scheme, October 2004, UNESCO. Memperkenalkan Visi Baru Dunia Pendidikan
3. Karakteristik : Pendekatan Top Down, Fokus pada kuantitas , Hanya transfer ilmu , Hubungan sebab akibat , Menghasilkan solusi praktis ESD bukan sekedar transfer informasi ? Tenaga ahli dan peneliti Guru Pembelajar ! Lingkungan Belajar Informasi, Keahlian, Kepedulian, Sikap, Nilai
4. ESD adalah tranformasi pendidikan Informasi, keahlian, sikap, dan nilai baru maupun yang sudah ada sebelumnya Karakteristik : Pendekatan kolaboratif dan partisipatif F okus pada kualitas , Mengeksplorasi ilmu Berpikir sistemik secara holistik Fokus pada menciptakan masa depan yang berkelanjutan ! ? ! ? Pembelajar dan fasilitator Pembelajar Partisipasi untuk perubahan sosial Lingkungan Belajar
5. ESD revolves around the following learning, thinking and action attributes Envisioning (membayangkan) – mampu membayangkan masa depan yang lebih baik (jika kita tahu kemana kita mau pergi, kita akan lebih mampu bekerja dan tahu cara menuju ke sana) . Pemikiran kritis dan refleksi – belajar untuk mempertanyakan sistem kepercayaan kita sekarang dan untuk mengenali asumsi yang mendasari pengetahuan, perspektif dan pendapat kita Berpikir sistemik – mengakui kompleksitas dan mencari hubungan dan sinergi ketika mencoba untuk mencari solusi masalah Membangun kemitraan – mempromosikan dialog dan negosiasi, belajar untuk bekerja bersama Partisipasi dalam engambilan keputusan – memberdayakan orang Source: Adapted from Tilbury, D. and Wortman, D (2004), Engaging People in Sustainability
6. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (ESD) Source: Report on JBIC Workshop: Environmental Education for Sustainable Development
7. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan bukan Pembangunan Berkelanjutan Pembangunan Berkelanjutan adalah upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi masa depan Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan adalah kunci untuk mempersiapkan kita (dengan pengetahuan , keahlian, nilai, dan sikap) agar lebih berkelanjutan Sekarang Dulu Masa depan yang berbeda Mana yang akan dipilih ?
9. Paradigma keberlanjutan ... Tanpa adanya sistem alam/ lingkungan yang berfungsi dengan baik, maka semuanya akan kolaps Tanpa adanya sistem ekonomi yang berfungsi dengan baik, maka masyarakat sulit mencapai kesejahteraan Tanpa adanya sistem sosial yang berfungsi dengan baik, maka manusia tidak bisa berkembang … dan kunci dari masa depan yang berkelanjutan adalah manusia yang berkelanjutan – individu yang memiliki etika, keahlian, dan kemapuan untuk mengambil keputusan yang tepat
10. Inti Isu ESD di Asia Pasifik... Informasi dan Kesadaran (eco-media, melek media, ICT) Knowledge System (belajar pengtahuan adat dan lokal, memadukan teknologi tradisional dan modern) Perlindungan dan Manajemen Lingkungan (keanekaragaman hayati, perubahan iklim, sumber daya alam, konservasi) Perdamaian dan Kesetaraan (resolusi konflik perdamaian keadilan, pembangunan yang tepat, demokrasi) Konteks lokal (pengembangan masyarakat, pemberdayaan) Transformasi (transformasi pedesaan, urbanisasi, berkelanjutan habitat, air, sanitasi, infrastruktur publik) Budaya (keragaman antar budaya dan pemahaman) Cross Cutting isu dan tema ( HAM, kewarganegaraan, kesetaraan gender,, produksi dan konsumsi yag berkelanjutan, tata pemerintahan) Kesehatan (HIV/ aids, malaria) Pendidian Lingkungan (kesadaran lingkungan, daur ulang) Keterlibatan pimpinan (kursus pelatihan, jaringan)
Editor's Notes
#7: ESD is a tool for addressing such questions as gender equality, environmental protection (including water education), climate change, biodiversity, rural development, human rights, health care (including HIV and AIDS) and responsible and sustainable consumption as these interact with the sustainable development agenda.