Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode penelitian yang dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran di kelas dengan mengidentifikasi masalah, merencanakan tindakan perbaikan, melaksanakan tindakan, dan mengevaluasi hasilnya. Tujuannya adalah mewujudkan suasana belajar yang optimal bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi diri secara utuh. PTK melibatkan tiga konsep yaitu
1 of 2
Downloaded 44 times
More Related Content
Penelitian tindakan kelas konsep dan kriteria
1. Penelitian Tindakan Kelas : Konsep dan Pengertain
Mat Sahudi
http://matsahudiptk.blogspot.com
Tidak ada definisi tunggal tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK: Classroom Action
Research). Hopkins mendefiniskan PTK sebagai sebuah proses penelitian yang didisain untuk
memberdayakan seluruh partisipan dalam suatu proses pembelajaran (siswa, guru, dan pihak-
pihak lain), untuk memperbaiki praktik pembelajaran. Sementara Gwyn mendefinisikan PTK
sebagai metode penelitian yang dilakukan pendidik untuk menemukan apa yang terbaik bagi
pembelajaran dalam sebuah kelas agar pembelajaran di kelas itu memberikan hasil terbaik. Di
pihak lain, Creswell mendefinisikan PTK sebagai sebuah prosedur sistematis yang digunakan
guru (atau individu lain dalam konteks pendidikan) untuk menjaring data kuantitatif dan
kualitatif dalam rangka memperbaiki komponen-komponen pendidikan, seperti teknik
pengajaran guru atau proses pembelajaran siswa.
Di samping itu, beberapa ahli lain mungkin mempunyai definisi yang berbeda tentang PTK.
Sehubungan dengan hal itu, di sini PTK tidak akan didefinisikan khusus mengacu pada ahli
tertentu. Tulisan-tulisan dalam blog ini, akan mengacu pada konsep bahasa dari PTK itu sendiri.
PTK terdiri dari gabungan 3 konsep, yaitu PENELITIAN, TINDAKAN, dan KELAS. Konsep
PENELITIAN mengacu kepada konsep kriteria metode ilmiah, sementara konsep TINDAKAN
mengacu kepada tujuan penelitian, yaitu Aksi, sedangkan konsep KELAS mengacu kepada
konsep locus penelitian. yang berupa titik terjadinya proses mengajar-belajar.
1. Kelas : Lokus Penelitian
Dengan pengertian seperti di atas, KELAS sebagai lokus penelitian tindakan tidak harus berupa
suatu bangunan fisik ruang kelas, namun dapat berupa bangunan maya tempat terjadinya proses
mengajar-belajar melalui internet , ataupun bangunan tanpa dinding dan tanpa atap yang biasa
dipakai oleh lembaga pendidikan yang tidak mempunyai ruang khusus karena bangunan
sekolahnya rusak terkena gempa, banjir atau dalam kondisi darurat lainnya. Kelas juga dapat
berupa laboratorium, perpustakaan, lapangan olah raga, masjid atau tempat-tempat lain tempat
terjadinya proses mengajar-belajar yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam pengertian ini, KELAS merupakan
model konseptual (bukan bangunan fisik) tentang titik terjadinya interaksi proses mengajar-
belajar.
2. Tindakan : Tujuan Penelitian
Selama ini Penelitian Tindakan Kelas lebih sering ditujukan untuk mendisain tindakan perbaikan
teknik pengajaran guru yang kinerja diukur dari hasil belajar siswa. Dalam tulisan ini, tujuan
2. penelitian tindakan tidak hanya dan tidak harus dibatasi dan difokuskan pada aspek perbaikan
pengajaran guru yang kinerjanya diukur dari hasil belajar siswa, namun tujuannya adalah untuk
mencapai tujuan tindakan pendidikan, yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (lihat
UU Sisdiknas).
3. Penelitian: Kriteria Ilmiah
Penelitian Tindakan Kelas, sebagai sebuah penelitian diharapkan mempunyai kriteria ilmiah,
yaitu : (1) bersifat kritis dan analitis, (2) logis, (3) objektif, (4) bersifat konseptual dan teoritis,
(5) empiris dan (6) sistematis. Dalam pola pikirnya Penelitian Tindakan Kelas dapat
menggunakan pola pikir deduktif ataupun induktif.