PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
1. PENERAPAN APLIKASI STOP MEROKOK
UNTUK MENGURANGI JUMLAH PEROKOK DI INDONESIA
Avila Marlini
Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Unlam
Jl. Jenderal A. Yani Km. 35,8 Banjarbaru Kalimantan Selatan
avilamarlinii29@gmail.com
Abstrak.
Smoking is an activity that is so hard to
be released by the smokers, despite
knowing the dangers of smoking to
health. Cigarettes stored in a variety of
substances that are drugs, which when it
is consumed in a long time then the
body's metabolic rate is also dependent
on the drug. When the cigarette suddenly
stopped without caring for the needs
adequate nutrition and a healthy
lifestyle, there can be changes in body
metabolism that may result in adverse
effects that one undesirable weight gain.
Kata Kunci: Smoking, activity.
PENDAHULUAN
Rokok adalah lintingan atau gulungan
tembakau yang digulung / dibungkus
dengan kertas, daun, atau kulit jagung,
sebesar kelingking dengan panjang 8-10
cm, biasanya dihisap seseorang setelah
dibakar ujungnya. Rokok juga termasuk
zat adiktif karena dapat menyebabkan
adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok
termasuk golongan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).
RINGKASAN
A. Penelitian Kuantitatif
Merupakan suatu pengamatan yang
melibatkan suatu ciri tertentu, berupa
perhitungan, angka atau kuantitas.
Penelitian
ini
didasarkan
pada
perhitungan persentase, rata-rata, chi
kuadrat dan juga perhitungan statistik
lainnya. Metode penelitian ini dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan. Dalam melakukan
penelitian ini seringkali mengalami
kesulitan tentang metode statistika.
Analisa statistik digunakan untuk
membantu peneliti untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Analisa statistik
merupakan
analisa
yang
bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
B. Perumusan
Masalah
Dalam
Penelitian Kuatitatif
Dalam perumusan masalah biasanya
menyertakan ruang lingkup untuk
membatasi masalah yang akan dicari
pemecahannya. Masalah yang akan
dicari pemecahan dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya (research question)
yang tegas dan jelas. Perumusan masalah
ini berguna untuk memberikan petunjuk
agar
dapat
mencari
jawaban
permasalahan tersebut secara empiris.
Bentuk masalah dapat dikelompokkan
atas tiga kelompok yaitu:
1. Rumusan masalah deskriptif
adalah suatu rumusan masalah
yang
berkenaan
dengan
pertanyaan terhadap keberadaan
variabel mandiri, baik hanya pada
satu variabel atau lebih.
2. 2. Rumusan masalah komperatif
adalah
rumusan
masalah
penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau
lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu
yang berbeda.
3. Rumusan
masalah
asosiatif
merupakan rumusan masalah
penelitian
yang
bersifat
menanyakan hubungan antara
dua variabel atau lebih yang
mempunyai tiga hubungan yaitu
hubungan simetris, kausal dan
interaktif atau timbal balik.
C. Variabel
Identifikasi ini merupakan salah satu
tahapan yang penting karena dengan
mengenal variabel yang sedang diteliti
seorang peneliti akan dapat memahami
hubungan makna variable yang sedang
diteliti.
Variabel adalah sesuatu yang
akan menjadi objek atau sering
juga sebagai faktor yang berperan
dalam peristiwa atau gejala yang
akan diteliti. Variabel itu, ada
bermacam-macam. Variable dapat
dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Variabel bebas (Independent
Variable)
disebut
dengan
variabel
prediksi
atau
variabel yang sebenarnaya.
Also called predictor variables, or
right-hand side variables (RHS),
yang
merupakan
hasil
manipulasi
Those that the
researcher
manipulates
dan
merupakan
Atribut
atau
potensial kasus diberikan
pada investigasi penelitian.
Attributes or potential causes
under investigation in a given
study
2. Variable terikat (Dependent
Variable) disebut jua dengan
variable luara atau variable
yang bukan sebenarnya. Also
called outcome variable, or lefthand side variables (LHS)
Ditinjau dari sifatnya variabel
dapat dibedakan menjadi variabel
kualitatif yang merupakan sifat kualitas
dari obyek yang menghasilkan data
kualitatif melalui pengamatan sedangkan
kuantitatif merupakan sifat kuantitas,
akan menghasilkan data kuantitatif
melalui
cara
pencacahan,
atau
pengukuran,
atau
pemeriksaan
laboratorium dan lain-lain, yang bisa
berupa data diskrit atau kontinyu dengan
skala ukur interval dan rasio.
Macam-macam Data Variabel:
a. Berdasarkan katagori
(Categorical)
- Binary/dichotomous yaitu
variabel yang mempunyai
dua nilai kategori yang
saling berlawanan.
- Nominal/non-ordered
polytomous.
b. Ordinal adalah data yang
didasarkan pada hasil dari
kuantifikasi
data
kualitatif,biasanya
data
ini diambil dari suatu
penentuan skala pada suatu
individu.
c. Ukuran-Ukuran
(Metric
Variables)
- Interval merupakan angka
kuantitatif namun tidak
memiliki
nilai
nol
mutlak.
- Rasio hanya berupa angka
kuantitatif
yang
memiliki
nilai
nol
mutlak.
D. Validasi dan Reliabilitas
Validitas menunjukkan ukuran yang
benar-benar mengukur apa yang akan
diukur. peneliti menggunakan kuesioner
di dalam pengumpulan data penelitian,
maka item-item yang disusun pada
kuesioner tersebut merupakan alat test
3. yang harus mengukur apa yang menjadi
tujuan penelitian. Pengertian validitas
atau kesahihan dan reliabilitas atau
keterandalan (yang berarti mengukur
sesuatu secara konsisten, apapun yang
diukur dan jika pengukuran dilakukan
dalam kondisi apapun akan memberikan
hasil yang sama) dari data yang
dikumpulkan. Jadi suatu alat ukur yang
tidak reliable pasti tidak valid begitu
pula dengan alat ukur yang reliable
belum tentu valid.
E. Pengumpulan Data
Dari data ini diharapkan akan
diperoleh informasi sebesar-besarnya
tentang populasi. Dengan demikian,
diperlukan pengetahuan dan penguasaan
metode analisis sebagai upaya untuk
mengeluarkan
informasi
yang
terkandung dalam data yang dimiliki.
a. Jenis Data Menurut Cara
Memperolehnya
1. Data Primer adalah data
yang
diambil
langsung
dari
obyek
penelitian
atau merupakan data yang
berasal dari sumber asli
atau pertama.
2. Data sekunder adalah data
yang
tidak
didapatkan
secara
langsung
dari
objek
penelitian,
melainkan
data
yang
berasal dari sumber yang
telah dikumpulkan oleh
pihak lain.
b. Jenis Data Berdasarkan Sumber
Data
1. Data internal adalah
data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara
internal.
2. Data eksternal adalah data
yang menggambarkan situasi
serta kondisi yang adadi luar
organisasi.
c. Klasifikasi Data Berdasarkan Jenis
Datanya
1. Data kuantitatif adalah data
yang dipaparkan dalam bentuk
angka-angka.
2. Data kualitatif adalah data
yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung
makna.
d. Pembagian Jenis Data Berdasarkan
Sifat Data
1. Data diskrit adalah data
yang
nilainya
adalah
bilangan asli.
2. Data kontinyu adalah data
yang nilainya ada pada
suatu interval tertentu
atau berada pada nilai
yang satu ke nilai yang
lainnya.
e. Jenis Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
1. Data cross-section adalah
data yang menunjukkan
titik waktu tertentu.
2. Data berkala adalah data
yang
datanya
menggambarkan
sesuatu
dari waktu ke waktu atau
periode secara historis.
F. Metode Observasi
Merupakan salah satu cara
yang
bisa
digunakan
untuk
mengumpulkan data. Ada beberapa
keunggulan
observasi
jika
dilakukan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian, antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Perilaku
nonverbal:
Observasi dianggap unggul
dalam penelitian survey,
eksperimen,
atau
studi
dokumen, terutama dalam hal
pengumpulan
data
khusus
mengenai
perilaku
nonverbal.
4. 2. Dalam
metode
survey
hubungan
sosial
antar
anggota masyarakat di suatu
tempat bisa diamati dengan
observasi.
3. Lingkungan
alami:
Salah
satu keunggulan lain dari
observasi
adalah
bahwa
perilaku yang terjadi di
masyarakat itu benar-benar
bersifat
alami,
tidak
artifisial
dan
hasil
rekayasa tertentu.
Kelemahan
dari
observasi
antara lain:
1. Kurang terkendali (lack of
control)
2. Sulit dikuantifikasikan
3. Peneliti
memberi
skor
terhadap
pendapat
yang
diberikan.
4. Ukuran sampel kecil
G. Tabulasi Data
Data
yang
dikumpulkan
selanjutnya diklasifikasikan dan
diorganisasikan secara sistematis
serta diolah secara logis menurut
rancangan penelitian yang telah
ditetapkan. Dari data yang sudah
terolah kadangkala dapat dibentuk
hipotesis
baru.
Apabila
ini
terjadi maka siklus penelitian
dapat
dimulai
lagi
untuk
membuktikan hipotesis baru.
Penyajian data selain dapat
disajikan dalam bentuk tabel,
juga dapat disajikan dalam bentuk
gambar atau grafik. Penyajian
data dalam bentuk tabel bisa
disajikan dalam beberapa arah
antara lain, tabel satu arah (one
way table) yaitu tabel yang hanya
memuat satu keterangan saja,
tabel dua arah (two way table)
ialah tabel yang menunjukkan
hubungan diantara dua hal yang
berbeda dan tabel tiga arah (three
way table) ialah tabel yang yang
menunjukkan pada tiga hal yang
berbeda.
Penyajian data dalam bentuk
gambar dapat memudahkan dalam
pengambilan
kesimpulan
dengan
cepat. Ada beberapa macam grafik
antara lain grafik garis (line
Chart), grafik batang (bar chart),
grafik lingkaran (pie chart),
grafik gambar (pictogram) dan
lain sebagainya.
H. Analisa Data Kuantitatif
Distribusi Frekuensi
biasanya
digunakan
untuk
memberikan
informasi
yang
menggambarkan
keseluruhan sampel atau populasi
yang diteliti. Berdasarkan dari
sifat
datanya,
distribusi
frekuensi
diklasifikasikan
menjadi dua yaitu katagorikal dan
numerik.
Jika
pengelompokkan
klasifikasi
frekuensinya
didasarkan pada keterangan yang
bersifat kualitatif seperti jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan
lain sebagainya, maka disebut
dengan
distribusi
frekuensi
katagorikal.
Cross-tabulation adalah sebuah
teknik visual yang memungkinkan
5. peneliti menguji relasi antar
variabel. Cross tabulation ini juga
berfungsi
untuk
memeberikan
gambaran
tentang
data
yang
dikumpulkan selama penelitian.
Untuk menerangkan secara umum
mengenai populasi yang diteliti
biasanya digunakan statistik inferensial
(inferential statistics).
Korelasi merupakan suatu metode
yang menggambarkan hubungan diantara
satu variabel dengan variabel lainnya.
Korelasi bertujuan untuk mengukur
kekuatan hubungan (asosiasi) linier
diantara dua variable. Korelasi biasanya
diukur dengan suatu koefisien (r) yang
mengindikasikan seberapa banyak relasi
antar dua variabel. Daerah nilai yang
mungkin adalah +1 sampai -1.
Analisis regresi digunakan apabila
kita ingin memprediksi hasil penelitian
kita dengan menggunakan dua varibel
atau lebih. Analisis Regresi merupakan
proses membuat fungsi atau model
matematis yang dapat digunakan untuk
memprediksi atau menentukan satu
variabel dari variabel lainnya.
Analisa
t-test
digunakan
apabila kita ingin mengevaluasi
perbedaan antara efek. Analisa ttest (uji t) biasanya digunakan
untuk membandingkan dua kelompok
dengan menggunakan mean kelompok
sebagai dasar perbandingan.
Uji f berguna untuk menguji
apakah populasi tempat sampel
diambil memiliki korelasi nol atau
adanya relasi yang signifikan antara
variabel independent dengan variabel
dependent.
Uji z merupakan salah satu bentuk
dari uji kenormalan dengan besar sampel
lebih dari 30. Kita bisa mengetahui atau
menghitung estimasi standar deviasi dari
populasi dengan melihat rata-rata
sampelnya.
Analisis validitas dapat digunakan
metode pearson product moment dengan
syarat sampel yang diambil bersifat
normal (> 30) sedangkan bila sampel
yang diambil kecil (< 30) maka dapat
digunakan metode spearman rank
correlation.
Untuk
melakukan
analisis
reliabilitas dapat digunakan metode
Cronbach's Alpha. Jika koefisien yang
didapat < 0.60, maka instrumen
penelitian tersebut reliabel.
PENELITIAN
Jenis penelitian ini pengumpulan
data diperoleh dari data Primer yang
merupakan data yang diambil langsung
dari obyek penelitian atau merupakan
data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Dengan metode observasi yang
terdapat keunggulan dalam pencarian
data secara metode survey yang dalam
kemampuannya
dapat
mengamati
pendapat orang dalam suatu masalah.
Hubungan
sosial
antar
anggota
masyarakat di suatu tempat bisa diamati
dengan observasi sehingga memudahkan
dalam proses penelitian. Jadi pada
observasi, bisa dilakukan secara lebih
lama dan mendalam dan pada observasi
bisa lebih lama, lebih leluasa, bahkan
dalam hal-hal tertentu peneliti bisa terjun
langsung ke tengah-tengah masyarakat.
KESIMPULAN
Penelitian Kuantitatif merupakan
suatu pengamatan yang melibatkan suatu
ciri tertentu, berupa perhitungan, angka
atau kuantitas. Penelitian ini didasarkan
pada perhitungan persentase, rata-rata,
chi kuadrat dan juga perhitungan
statistik lainnya. Metode penelitian ini
dapat
diartikan
sebagai
metode
penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, teknik pengambilan sampel
pada umumnya dilakukan secara
random,
pengumpulan
data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik
6. dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Dengan metode observasi yang
terdapat keunggulan dalam pencarian
data secara metode survey yang dalam
kemampuannya
dapat
mengamati
pendapat orang dalam suatu masalah.
Kelemahan
dari
observasi
antara lain kurang terkendali,
sulit dikuantifikasikan, peneliti
memberi skor terhadap pendapat
yang diberikan, dan ukuran sampel
kecil.
REFERENSI
[1] Smeltzer, Suzanne
C.2001.Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth
Volume I.Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
[2]
Anonim1.www.diskes.balivpro
v.go.id/berita/2011/5/pentingadanya-peraturan-daerahtentang-kawasan-bebas-rokok