Dokumen tersebut membahas penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penurunan tekanan uap, penurunan titik beku, tekanan osmosis, dan kenaikan titik didih. Contoh-contoh yang diberikan adalah laut mati, antibeku salju dan radiator mobil, mesin cuci darah, panci presto, dan distilasi minyak bumi.
1 of 12
Downloaded 118 times
More Related Content
PENERAPAN SIFAT KOLIGATIF LARUTAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI - KIMIA 12 SMA
3. PENERAPAN PENURUNAN TEKANAN
UAP
Laut mati adalah contoh dari terjadinya
penurunan tekanan uap pelarut oleh zat
terlarut yang tidak mudah menguap. Air
berkadar garam sangat tinggi ini terletak di
daerah gurun yang sangat panas dan
kering, serta tidak berhubungan dengan
laut bebas, sehingga konsentrasi zat
terlarutnya semakin tinggi.
Pada saat berenang di laut mati, kita tidak
akan tenggelam karena konsentrasi zat
terlarutnya yang sangat tinggi. Hal ini tentu
saja, dapat dimanfaatkan sebagai sarana
hiburan atau rekreasi bagi manusia.
Penerapan prinsip yang sama dengan laut
mati dapat kita temui di beberapa tempat
wisata di Indonesia yang berupa kolam
apung.
5. PENERAPAN PENURUNAN TITIK
BEKU
Antibeku untuk Mencairkan Salju
Di daerah yang mempunyai musim
salju, setiap hujan salju terjadi, jalanan
dipenuhi es salju. Hal ini tentu saja
membuat kendaraan sulit untuk
melaju. Untuk mengatasinya, jalanan
bersalju tersebut ditaburi campuran
garam NaCL dan CaCl2. Penaburan
garam tersebut dapat mencairkan
salju. Semakin banyak garam yang
ditaburkan, akan semakin banyak pula
salju yang mencair.
6. PENERAPAN PENURUNAN TITIK BEKU
Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah beriklim dingin, ke dalam air
radiator biasanya ditambahkan etilen
glikol. Di daerah beriklim dingin, air
radiator mudah membeku. Jika
keadaan ini dibiarkan, maka radiator
kendaraan akan cepat rusak. Dengan
penambahan etilen glikol ke dalam air
radiator diharapkan titik beku air
dalam radiator menurun, dengan kata
lain air tidak mudah membeku.
8. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS
Mesin Cuci Darah
Pasien penderita gagal ginjal harus
menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu
proses perpindahan molekul kecil-
kecil seperti urea melalui membran
semipermeabel dan masuk ke
cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh
molekul besar seperti protein
sehingga akan tetap berada di
dalam darah.
9. PENERAPAN TEKANAN OSMOSIS
Penyerapan Air oleh Akar
Tanaman
Tanaman membutuhkan air dari
dalam tanah. Air tersebut diserap
oleh tanaman melalui akar.
Tanaman mengandung zat-zat
terlarut sehingga konsentrasinya
lebih tinggi daripada air di sekitar
tanaman sehingga air dalam tanah
dapat diserap oleh tanaman.
11. PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH
Panci Presto (Panci yang
Tertutup)
Menggunakan panci yang tertutup /
panci presto, dapat
menaikkan tekanan air dalam panci,
serta temperature rebusan menjadi
lebih dari 100 , sehingga makanan
yang dimasukkan ke dalam panci
yang tertutup / panci presto akan
lebih cepat empuk dan tulang-
tulangnya menjadi lebih lunak.
12. PENERAPAN KENAIKAN TITIK DIDIH
Distilasi (Penyulingan Minyak
Bumi)
Dalam proses distilasi kita harus
mengetahui titik didih tiap senyawa
yang dicampur agar waktu yang
diperlukan, kecepatan menguap
pada campuran tersebut dapat
diketahui. Kenaikan titik didih juga
digunakan untuk mengklasifikasikan
bahan bakar yang digunakan sehari-
hari.