際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Penetapan kadar Fe dalam
Tawas Ferri Amonium Sulfat
Kelompok 9
Anggota:
Akmal Faris W (2)
Fina Dini R (9)
Shafwah Nazihah H (27)
TEORI
Peranan besi dalam kehidupan sehari-hari
sangat jelas. Besi banyak digunakan mulai
dari alat-alat berat seperti mesin-mesin
dari kendaraan, sebagai kerangka
bangunan sampai bahan alat-alat
sederhana seperti kawat, paku dan lain-
lain. Pemanfaatan besi ini berhubungan
dengan sifat-sifat fisiknya sebagai logam
yang liat dan mudah ditempa, serta
penghantar listrik dan panas yang baik.
Besi diperoleh dengan mengekstrasi
mineralnya. Salah satu cara memperoleh
Perolehan besi dan bijinya dan
pengubahan besi tuang menjadi baja
melalui teknologi yang menggunakan
prinsip reaksi redoks. Dalam senyawanya
besi dapat mempunyai bilangan oksidasi
+2 sebagai Fe2+ dan +3 sebagai Fe3+. Ion
Fe2+ berwarna hijau dan Fe3+ berwarna
kuning, dapat dibedakan melalui reaksi :
Fe2+
(aq) + 2OH (aq)  Fe(OH)2 (s) Hijau
Fe3+
(aq) + 3OH (aq)  Fe(OH)3 (s) Coklat
Dasar
Fe yang bermartabat (III)
dalam
Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O
diendapkan dengan NH4OH
menjadi Fe(OH)3 , endapan selai
berwarna merah kecoklatan
yang setelah dipijarkan menjadi
Fe2O3 yang berwarna hitam
Tujuan
Agar siswa dapat mengetahui kadar Fe
dalam Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O
Agar siswa mengetahui perubahan
warna atau reaksi yang terjadi pada
proses pelarutan
Reaksi
Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O
Fe2(SO4)3 + 6 HCl  2 FeCl3 + 3 H2SO4
2 FeCl3 + 6 NH4OH  2 Fe(OH)3 + 6 NH4Cl
Merah kecoklatan
Alat dan Bahan
Alat :
Bahan :
Sampel Tawas Ferri
Ammonium Sulfat
(TFA)
Air SulingHCL 4NNH4Cl 10%NH4OH 10%
Alat dan Bahan
Bagan Kerja
Pengamatan
Sampel Pengamatan Bentuk
Endapan
Fe2(SO4)3.(NH4)2
SO4.24H2O
Serbuk berwarna
putih
 Saat dilarutkan
dengan air suling,
terlarut dan larutan
berwarna putih jernih
sedikit kekuningan
 Saat ditambahkan
5ml HCl 4N larutan
semakin jernih dan
warna kuning semakin
memudar
Endapan selai
berwarna
merah
kecoklatan
Saat dipanaskan larutan
berwarna kuning jernih
dan semakin pekat
Saat ditambahkan 15ml
NH4Cl 10% tidak ada
perubahan
Saat ditambahkan
NH4OH 10% larutan
menjadi jernih dan
terbentuk endapan
Setelah endapan
mengenap, larutan tidak
berwarna
Perhitungan
%Kadar Fe Teori = x 100%
= x 100%
= x 100 %
= 11,62 %
% Kadar Fe Praktek = x 100%
Fk =
%Kadar Fe Praktek = x 100%
Pembahasan
Pada penetapan Fe(III) ini tidak digunakan HNO3
sebagai pengasam, tetapi menggunakan HCl karena
agar tidak perlu melalui proses oksidasi. Penambahan
HCl berfungsi untuk mengasamkan lingkungan,
mendapatkan larutan yang sempurna dan mencegah
hidrolisis. Larutan dipanaskan hingga suhu 70-80oC
bertujuan untuk menyempurnakan larutan, juga untuk
menghindari penguapan NH3 dari Amonia. Bila suhu
dibawah 70oC, endapan yang terbentuk tidak
sempurna, sedangkan bila diatas 80oC, akan terjadi
hidrolisis. Bila ketika proses pemanasan terjadi
hidrolisis, segera ditambahkan HCl, sehingga endapan
putih yang telah terbentuk larut kembali.
Pembahasan
Penambahan NH4Cl bertujuan agar larutan mempunyai
pH yang stabil (tetap) atau sebagai buffer, menghindari
terbentuknya endapan lain, dan menggumpalkan
endapan Fe(OH)3 atau sebagai
koagulan/penggumpalan.
Larutan diendapkan dengan NH4OH 2N berlebih
sampai terbentuk endapan selai berwarna merah
kecoklatan, larutan induknya jernih dan tercium bau
amoniak. Digunakan basa lemah sebagai pengendap
adalah agar pH tidak terlalu tinggi dan menghindari
mengendapnya garam-garam lain atau kopresipitasi.
Pembahasan
Penyaringan endapan digunakan kertas saring no.41
karena endapan Fe(OH)3 berupa selai. Pada proses
pencucian digunakan air suling panas karena air panas
dapat mempercepat kotoran terurai dari endapan atau
mempercepat larutnya kotoran (SO42- dan Cl-). Hal ini
disebakan karena endapan lain mempunyai kelarutan
yang besar dalam keadaan panas. Suhu yang lebih
tinggi akan memperkecil kekentalan sehingga turunnya
hasil saringan akan lebih cepat.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Mengapa endapan dicuci sampai bebas pengotor?
Jawab : karena agar tidak menambah bobot abu
2. Mengapa pengendap TFA bukan NaOH?
Jawab : karena TFA diendapkan dengan basa
lemah, sedangkan NaOH merupakan basa kuat
sehingga dipergunakan lah NH4OH
3. Kenapa buffer nya NH4Cl?
Jawab : Karena buffer itu harus ion senama,
TFA(Tawas Ferri Ammonium Sulfat) memiliki ion
senama dengan NH4Cl yaitu Ammonium
Pertanyaan dan Jawaban
4. Mengapa pengasamnya memakai HCl bukan
pengasam yang lain?
Jawab: karena agar tidak melalui proses
oksidasi
5. TFA bisa mengendap pada pH berapa?
Jawab : lebih tepatnya kurang tahu, karena
TFA harus diendapkan dalam suasana basa
jadi mungkin pH nya diatas 7
Kesimpulan
Garam Besi (III) diendapkan
dengan basa lemah NH4OH
membentuk Fe(OH)3 yang
berbentuk selai berwarna merah
kecoklatan. Kadar dicari melalui
Fe2O3 setelah melalui proses
pemijaran. Pada penetapan ini
suhu sangat berpengaruh agar
menghasilkan endapan yang baik.
Daftar Pustaka
 /mobile/Ridw
anAdalahIwan/penetapan-kadar-fe-
dalam-tawas-ferri-ammonium-sulfat
 http://fallchemical.blogspot.co.id/2015/0
6/penetapan-lab-gravimetri_29.html
Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor

More Related Content

Penetapan Kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat SMK-SMAK Bogor

  • 1. Penetapan kadar Fe dalam Tawas Ferri Amonium Sulfat Kelompok 9 Anggota: Akmal Faris W (2) Fina Dini R (9) Shafwah Nazihah H (27)
  • 2. TEORI Peranan besi dalam kehidupan sehari-hari sangat jelas. Besi banyak digunakan mulai dari alat-alat berat seperti mesin-mesin dari kendaraan, sebagai kerangka bangunan sampai bahan alat-alat sederhana seperti kawat, paku dan lain- lain. Pemanfaatan besi ini berhubungan dengan sifat-sifat fisiknya sebagai logam yang liat dan mudah ditempa, serta penghantar listrik dan panas yang baik. Besi diperoleh dengan mengekstrasi mineralnya. Salah satu cara memperoleh
  • 3. Perolehan besi dan bijinya dan pengubahan besi tuang menjadi baja melalui teknologi yang menggunakan prinsip reaksi redoks. Dalam senyawanya besi dapat mempunyai bilangan oksidasi +2 sebagai Fe2+ dan +3 sebagai Fe3+. Ion Fe2+ berwarna hijau dan Fe3+ berwarna kuning, dapat dibedakan melalui reaksi : Fe2+ (aq) + 2OH (aq) Fe(OH)2 (s) Hijau Fe3+ (aq) + 3OH (aq) Fe(OH)3 (s) Coklat
  • 4. Dasar Fe yang bermartabat (III) dalam Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O diendapkan dengan NH4OH menjadi Fe(OH)3 , endapan selai berwarna merah kecoklatan yang setelah dipijarkan menjadi Fe2O3 yang berwarna hitam
  • 5. Tujuan Agar siswa dapat mengetahui kadar Fe dalam Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O Agar siswa mengetahui perubahan warna atau reaksi yang terjadi pada proses pelarutan
  • 6. Reaksi Fe2(SO4)3.(NH4)2SO4.24H2O Fe2(SO4)3 + 6 HCl 2 FeCl3 + 3 H2SO4 2 FeCl3 + 6 NH4OH 2 Fe(OH)3 + 6 NH4Cl Merah kecoklatan
  • 8. Bahan : Sampel Tawas Ferri Ammonium Sulfat (TFA) Air SulingHCL 4NNH4Cl 10%NH4OH 10% Alat dan Bahan
  • 10. Pengamatan Sampel Pengamatan Bentuk Endapan Fe2(SO4)3.(NH4)2 SO4.24H2O Serbuk berwarna putih Saat dilarutkan dengan air suling, terlarut dan larutan berwarna putih jernih sedikit kekuningan Saat ditambahkan 5ml HCl 4N larutan semakin jernih dan warna kuning semakin memudar Endapan selai berwarna merah kecoklatan
  • 11. Saat dipanaskan larutan berwarna kuning jernih dan semakin pekat Saat ditambahkan 15ml NH4Cl 10% tidak ada perubahan Saat ditambahkan NH4OH 10% larutan menjadi jernih dan terbentuk endapan Setelah endapan mengenap, larutan tidak berwarna
  • 12. Perhitungan %Kadar Fe Teori = x 100% = x 100% = x 100 % = 11,62 %
  • 13. % Kadar Fe Praktek = x 100% Fk = %Kadar Fe Praktek = x 100%
  • 14. Pembahasan Pada penetapan Fe(III) ini tidak digunakan HNO3 sebagai pengasam, tetapi menggunakan HCl karena agar tidak perlu melalui proses oksidasi. Penambahan HCl berfungsi untuk mengasamkan lingkungan, mendapatkan larutan yang sempurna dan mencegah hidrolisis. Larutan dipanaskan hingga suhu 70-80oC bertujuan untuk menyempurnakan larutan, juga untuk menghindari penguapan NH3 dari Amonia. Bila suhu dibawah 70oC, endapan yang terbentuk tidak sempurna, sedangkan bila diatas 80oC, akan terjadi hidrolisis. Bila ketika proses pemanasan terjadi hidrolisis, segera ditambahkan HCl, sehingga endapan putih yang telah terbentuk larut kembali.
  • 15. Pembahasan Penambahan NH4Cl bertujuan agar larutan mempunyai pH yang stabil (tetap) atau sebagai buffer, menghindari terbentuknya endapan lain, dan menggumpalkan endapan Fe(OH)3 atau sebagai koagulan/penggumpalan. Larutan diendapkan dengan NH4OH 2N berlebih sampai terbentuk endapan selai berwarna merah kecoklatan, larutan induknya jernih dan tercium bau amoniak. Digunakan basa lemah sebagai pengendap adalah agar pH tidak terlalu tinggi dan menghindari mengendapnya garam-garam lain atau kopresipitasi.
  • 16. Pembahasan Penyaringan endapan digunakan kertas saring no.41 karena endapan Fe(OH)3 berupa selai. Pada proses pencucian digunakan air suling panas karena air panas dapat mempercepat kotoran terurai dari endapan atau mempercepat larutnya kotoran (SO42- dan Cl-). Hal ini disebakan karena endapan lain mempunyai kelarutan yang besar dalam keadaan panas. Suhu yang lebih tinggi akan memperkecil kekentalan sehingga turunnya hasil saringan akan lebih cepat.
  • 17. Pertanyaan dan Jawaban 1. Mengapa endapan dicuci sampai bebas pengotor? Jawab : karena agar tidak menambah bobot abu 2. Mengapa pengendap TFA bukan NaOH? Jawab : karena TFA diendapkan dengan basa lemah, sedangkan NaOH merupakan basa kuat sehingga dipergunakan lah NH4OH 3. Kenapa buffer nya NH4Cl? Jawab : Karena buffer itu harus ion senama, TFA(Tawas Ferri Ammonium Sulfat) memiliki ion senama dengan NH4Cl yaitu Ammonium
  • 18. Pertanyaan dan Jawaban 4. Mengapa pengasamnya memakai HCl bukan pengasam yang lain? Jawab: karena agar tidak melalui proses oksidasi 5. TFA bisa mengendap pada pH berapa? Jawab : lebih tepatnya kurang tahu, karena TFA harus diendapkan dalam suasana basa jadi mungkin pH nya diatas 7
  • 19. Kesimpulan Garam Besi (III) diendapkan dengan basa lemah NH4OH membentuk Fe(OH)3 yang berbentuk selai berwarna merah kecoklatan. Kadar dicari melalui Fe2O3 setelah melalui proses pemijaran. Pada penetapan ini suhu sangat berpengaruh agar menghasilkan endapan yang baik.
  • 20. Daftar Pustaka /mobile/Ridw anAdalahIwan/penetapan-kadar-fe- dalam-tawas-ferri-ammonium-sulfat http://fallchemical.blogspot.co.id/2015/0 6/penetapan-lab-gravimetri_29.html