際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1. PENGORGANISASIAN
SEBAGAI SALAH SATU
FUNGSI MANAJEMEN
1. PENGORGANISASIAN FUNGSI
2. ORGANIZING
3. ASAL KATA ORGANIZING
4. DEFINISI ORGANIZING
5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI
DINAMIS
6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN
7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN
8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN
9. BAGAIMANA MELAKUKAN
PENGORGANISASIAN
1. PENGORGANISASIAN
FUNGSI
Organisasi dirumuskan
sebagai pembagiaan pekerjaan
diantara orang-orang yang
usahannya dikoordinasikan
untuk mencapai sasaran-
sasaran khusus.
2. ORGANIZING
Organizing sebagai salah
satu fungsi manjemen amat
penting, karena tanpa ada
langkah ini, tidak akan terwujud,
seperti organisasi, uraian tugas
wewenang dan tanggung jawab.
3. ASAL KATA ORGANIZING
Asal mula organizing
bermula dari organis yang
artinya suatu susunan yang
teridiri atas bagian yang telah
dipadukan sehingga hubungan
satu dengan yang lain saling
mengikat, saling berhubungan,
dan saling mempengaruhi.
4. DEFINISI ORGANIZING
Organizing adalah suatu
langkah untuk menetapkan,
mengatur berbagai macam
kegiatan yang dipandang tepat
bagi suatu ruangan kerja untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
5. ORGANISASI STATIS DAN
ORGANISASI DINAMIS
Organisasi Statis yaitu susunan
organisasi yang demikian merupakan
suatu kerangka organisasi.
Organisasi Dinamis yaitu setiap
kegiatan yang berhubungan dengan
usaha merencanakan, mengadakan,
menetapkan wewenang, tugas, dan
tanggung jawab dari orang-orang di
dalam suatu organisasi.
6. DASAR BENTUK
PENGORGANISASIAN
1. Pekerjaan 3. Hubungan Kerja
2. Tempat Kerja 4. Orang-orangnya
sendiri.
7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN
1. Penggunaan cara-cara atau
alat- alat yang paling baik.
2. Pemeliharaan adanya kegiatan-
kegiatan.
3. Adanya peningkatan
pengertian.
4. Makin menambah perhatian
karyawan pada tugas yang
dihadapi.
8. MANFAAT LANGKAH
PENGORGANISASIAN
1. Tiap anggota dalam struktur
organisasi mengetahui kegiatan
apa yang harus dilakukan.
Tugas-tugasnya jelas dan dapat
menyelesaikan tugasnya secara
efisien.
2. Hubungan yang tepat dan
dikehendaki dapat dicapai
melalui kegiatan-kegiatan yang
ditetapkan tersebut.
3. Cara pendelegasian
wewenang dengan cara yang
tepat dapat memungkinkan
seseorang untuk
melaksanakan tugasnya dengan
jelas dan terarah.
4. Dapat menggunakan fasilitas
dengan baik sehingga
penghematan usaha dan
efektivitas kerja dapat dicapai.
9. BAGAIMANA MELAKUKAN
PENGORGANISASIAN
1. Mengetahui tujuan.
2. Membagi habis pekerjaan dalam
kegiatan-kegiatan bagian.
3. Menggolongkan kegiatan kedalam
satuan-satuan yang praktis.
4. Menentukan kewajiban yang harus
dilakukan dan menyediakan alat-alat
serta tempat atau ruang fisik yang
diperlukan.
5. Penugasan personil yang cakap .
6. Mendelegasikan wewenang.
2. WEWENANG
(AUTHORITY)
1. DEFINISI WEWENANG
2. SUMBER  SUMBER
WEWENANG
3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER
WEWENANG
4. BATAS  BATAS WEWENANG
5. PENDELEGASIAN WEWENANG
6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN
WEWENANG
7. CARA PENDELEGASIAN
WEWENANG
8. PERSOALAN PENDELEGASIAN
9. LANGKAH KE ARAH
PENDELEGASIAN WEWENANG
1. DEFINISI WEWENANG
Wewenang adalah kekuasaan /
hak untuk memerintah / untuk meminta
orang lain berbuat sesuatu. Dalam
manajemen, wewenang dapat di
pandang sebagai kekuasaan untuk
meminta orang lain melakukan
pekerjaan tertentu, untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan oleh
pemilik wewenang tersebut.
2. SUMBER  SUMBER WEWENANG
1. Menurut Kelompok
Pendekatan Institusional
2. Menurut Kelompok
Pendekatan Kepatuhan
Bawahan.
3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER
WEWENANG
1. Karena jabatan atau hubungan-
hubungan organisasi yang di
adakan.
2. Karena putusan undang-undang.
3. Karena kepatuhan seseorang
yang di berikan melalui
popularitas, kebiasaan atau
lamanya hubungan kerja, dan
4. Karena pengakuan atas
kecakapan atas pengetahuan
mengenai satu situasi.
4. BATAS  BATAS WEWENANG
Tidak ada seorang manajer
yang dapat memaksakan kegiatan
tertentu supaya di laksanakan
bawahannya hingga melampaui
wewenangnya, jadi ada batas
tertentu dari wewenangnya.
5. PENDELEGASIAN WEWENANG
Mendelegasikan berarti
memberikan wewenang untuk
melaksanakan tugas khusus dari
seorang manajer kepada
bawahannya.
6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN
WEWENANG
Pendelegasian wewenang
penting untuk proses pangaturan
organisasi, 2 Hal yang harus
didelegasikan manajer:
1. Ia menanggung lebih banyak
dari yang dapat di kerjakan
sendiri.
2. Ketajaman pikiran atas
kehidupan organisasi
(perubahan/perkembangan dan
kemajuan).
7. CARA PENDELEGASIAN WEWENANG
Pendelegasian wewenang di lakukan
oleh si pemberi kepada si penerima
wewenang. Untuk memudahkan si
penerima, pendelegasian wewenang,
hendaknya tertulis dn khusus .
8. PERSOALAN PENDELEGASIAN
1. Kurang percaya kepada bawahannya
2. Bawahan di anggap tidak cakap untuk
menerima pendelegasian wewenang.
3. Ada kecenderungan yang normal di
antara orang-orang yang di bebani
oleh kegiatan tertentu untuk
melaksanakannya sendiri.
4. Nafsu berkuasa.
5. Tidak berani.
9. LANGKAH KE ARAH
PENDELEGASIAN WEWENANG
1. Adakan suatu suasana kerja yang
bebas dari rasa takut.
2. Berikan penjelasan yang tepat
bersamaan dengan tindakan yang
di ambil.
3. Tentukan keputusan dan tugas-
tugas yang harus di deligasikan.
4. Pilihlah dengan bijaksana orang
yang akan menerima
pendelegasian wewenang.
5. Berikan wewenang untuk
melaksanakan pekerjaan yang
penuh dan utuh.
6. Berikanlah bantuan bagi si
penerima wewenang, bila mereka
memerlukan nasihat atau ingin
berkonsultasi.
1. WEWENANG LINI
(LINE AUTHORITY)
2. ORGANISASI LINI
3. WEWENANG STAF
4. ORGANISASI STAF
DAN LINI
3. HUBUNGAN
SECARA
ORGANISASI
1. WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY)
Wewenang lini adalah hubungan
wewenang yang mengalir dari atas ke
bawah / atasan mendelegasikan
wewenang kepada bawahan sehingga
akan membentuk garis lini dari tingkatan
yang paling atas sampai pada tingkatan
paling bawah dalam struktur organisasi.
2. ORGANISASI LINI
Gambar 4.1.
Organisasi Lini
3. WEWENANG STAF

Gambar 4.2.
Organisasi Staf
4. ORGANISASI STAF DAN LINI
Gambar 4.3.
Organisasi Lini dan staf dalam
sebuah perusahaan x
4. STRUKTUR
ORGANISASI DAN
DEPARTEMENTISASI
6. SYARAT  SYARAT
PEKERJAAN
MANAJERIAL
7. PANITIA
(COMMITTEE)
8. MENDAPATKAN
PANITIA YANG
EFEKTIF
9. DEWAN KOMISARIS
10. KELOMPOK
EKSEKUTIF (PLURAL
EXECUTIVE)
1. FUNGSI-FUNGSI
MERUPAKAN INTI
PEMBAGIAN KERJA
ORGANISASI
2. SARANA ATAU
CARA-CARA
DEPARTEMENTASI
3. PERTIMBANGAN
DEPARTEMENTISASI
TAMBAHAN
4. SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI
5. PENILAIAN ATAS
SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI
1. FUNGSI-FUNGSI MERUPAKAN INTI
PEMBAGIAN KERJA ORGANISASI
1. Satuan Organisasi Dasar yang
Umum.
2. Satuan Organisasi Tambahan.
3. Struktur Organisasi dan Koordinasi.
2. SARANA ATAU CARA-CARA
DEPARTEMENTASI
Berbagai sarana departementisasi
dapat di lakukan melalui:
1. Fungsi
2. Produk
3. Wilayah
4. Pemakai
5. Proses
6. Satuan tugas, dan
7. Matriks.
3. PERTIMBANGAN
DEPARTEMENTISASI TAMBAHAN
Contoh-contoh lain dalam rangka
melakukan departementisasi.
Langkah-langkah tersebut:
1. Tempatkanlah kegiatan dalam
satuan yang sering dipergunakan.
2. Pertimbangkan Pemisahan
Kegiatan dalam Dua Satuan
Kegiatan.
3. Doronglah Adanya Kompetisi
Antarunit/Satuan Kegiatan.
4. Tekankan Adanya Keserasian Kerja
dan Kerja Lama.
5. Ikuti Kepentingan Manajer.
4. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
Sentralisasi dalam manajemen
adalah kegiatan yang menunjukan
pemusatan kekuasaan pada satu tangan
pimpinan.
Desentralisasi dalam manajemen
adalah kegiatan yang menunjukan
penyebaran kekuasaan pada beberapa
tangan pimpinan bawahan.
5. PENILAIAN ATAS SENTRALISASI DAN
DESENTRALISASI
Orang-orang yang ikut
berperan/manajer dan lingkungannya
apakah sesuatau di jalankan berdasarkan
sentralisasi ataukah desentralisasi ataukah
suatu kombinasi diantara keduanya, baik
sentralisasi atau desentralisasi memiliki
keuntungan masing-masing.
6. SYARAT  SYARAT PEKERJAAN
MANAJERIAL
Dalam rangka mendapatkan
personalia, tentu dapat di ajukan
berbagai pertanyaan, misalnya berikut
ini:
1. Apa yang diharapkan dari seorang
manajer yang bekerja untuk kita?
2. Syarat  syarat konkrit apa yang
perlu bagi seorang manajer yang
sungguh kita inginkan untuk
melakukan tugas dalam
perusahaan kita?
3. Hubungan apa yang
menguntungkan baik bagi
perkembangan perusahaan
manapun bagi manajer yang
bersangkutan dalam tugasnya di
perusahaan?
7. PANITIA (COMMITTEE)
Panitia dapat di rumuskan
sebagai suatu badan yang orang-
orangnya dipilih atau ditunjuk untuk
bertemu dan berdiskusi mengenai
berbagai persoalan yang dibawa ke
dalam organisasi .
8. MENDAPATKAN PANITIA YANG
EFEKTIF
Bagi panitia tugas mengambil
keputusan harus dirumuskan dan di
ketahui bagaimana sangkut pautnya
dengan seluruh kegiatan yang hendak
di tempuh. Inilah prasyaratan agar
panitia berhasil dalam menyelesaikan
pekerjaannya, hal ini yang menonjol
adalah bekerja efektif.
9. DEWAN KOMISARIS
Garis besar keputusan dewan
komisaris menyangkut empat hal
yaitu:
1. Menetapkan tujuan
2. Memilih manajer-manajer
puncak
3. Menyusun keuangan/anggaran
perusahaan, dan
4. Melakukan pemeriksaan dan
penilaian terhadap jalannya
perusahaan.
10. KELOMPOK EKSEKUTIF (PLURAL
EXECUTIVE)
Kelompok eksekutif adalah
dua atau lebih eksekutif / pimpinan
/ manajer yang berada pada jalur
lini dari puncak organisasi. Bidang
tugas mereka adalah khusus dan
menyangkut satu atau lebih dari
fungsi-fungsi manajemen yang
mendasar .
1. KELEMAHAN ORGANISASI
2. MEMIMPIN PERBAIKAN
3. WAKTU MELAKUKAN
4. PENDEKATAN UNTUK
MEMPERBAIKI ORGANISASI
5. ANALISIS ORGANISASI
6. PENGEMBANGAN
ORGANASIOANAL
(ORGANIZATIONAL
DEVELOPMENT)
7. PENGGUNAAN DAN PEMILIHAN
ANGGOTA MANAJEMEN
5. DINAMIKA ORGANISASI
1. KELEMAHAN ORGANISASI
Berbagai kelemahan dapat
muncul dalam organisasi karena
berbagai faktor, misalnya,
ketidakmampuan manajer mengikuti
perubahan organisasi, seperti
perubahan lokasi, produk,
kebijaksanaan keuangan yang tidak
memperhatikan adanya susunan
organisasi yang belum berubah .
2. MEMIMPIN PERBAIKAN
Ada 4 sumber umum yang
sering melakukan perbaikan ialah:
(1) Manajer
(2) Suatu panitia
(3) Bagian organisasi yang ada dalam
organisasi itu sendiri, dan
(4) Konsultan dari luar.
3. WAKTU MELAKUKAN
Langkah yang dapat di tempuh kapan
dilakukan yaitu:
1. Perubahan itu dapat dilakukan dalam
jangka pendek.
2. Perubahan itu dilakukan tidak secara
tiba-tiba, tetapi menunggu saat yang
tepat.
3. Kompromi waktu.
4. PENDEKATAN UNTUK MEMPERBAIKI
ORGANISASI
1. packaged
2. means and resources,
3. informal,
4. comparison,
5. ideal, dan
6. quantitative.
5. ANALISIS ORGANISASI
Analisis organisasi adalah serangkaian
tindakan yang terdiri atas:
1. mengidentifikasi semua material yang
berkaitan dengan organisasi
2. mengulas semua material itu dan
mengarahkan pada tujuan pokok
organisasi,
3. merancangkan syarat-syarat untuk
tugas sebagaimana diharapkan tiap
anggota manajemen,
4. menganalisis tiap manajer menurut
kualifikasinya dan mengaitkan dengan
latar belakang pendidikannya,
pengalamannya, pengetahuannya dan
keterampilannya, menurut syarat
yang diinginkan,
5. Membandingkan syarat-
syarat yang di minta untuk
tiap anggota manajemen
dengan kualifikasi yang di
miliki oleh tiap-tiap individu,
6. Mencatat tiap-tiap syarat
yang tidak di penuhi oleh
manajer dengan pensil,
7. Mencatat dengan tinta
kualifikasi yang muncul, yang
tidak di perlukan bagi
tugasnya sebagai seorang
manajer,
8. Memberikan saran perbaikan untuk
syarat-syarat yang tidak dapat di
penuhi oleh seorang manajer
sehingga menandai agar dapat di
terima dan dapat pula di lakukan,
9. Tindakan-tindakan yang tidak perlu
dilakukan, kemudian memberikan
gantinya yang lain, yang memang
sesuai dan harus dilakukan oleh
seorang manajer,
10.Mengajukan berbagai pola
organisasi yang di perlukan bagi
organisasi tersebut, tetapi
jangan menyebutnya tipe
orangnya, melainkan dasar
pendidikannya, pengalamannya,
pengetahuannya dan
keterampilan yang telah di
tetapkan menurut prasyaratan
yang di kehendaki kalau perlu
gunakanlah wewenang manajer
puncak atau yang berwenang
untuk melakukan seleksi orang-
orangnya.

More Related Content

PENGANTAR MANAJEMEN (PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN)

  • 1. 1. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SALAH SATU FUNGSI MANAJEMEN 1. PENGORGANISASIAN FUNGSI 2. ORGANIZING 3. ASAL KATA ORGANIZING 4. DEFINISI ORGANIZING 5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI DINAMIS 6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN 7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN 8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN 9. BAGAIMANA MELAKUKAN PENGORGANISASIAN
  • 2. 1. PENGORGANISASIAN FUNGSI Organisasi dirumuskan sebagai pembagiaan pekerjaan diantara orang-orang yang usahannya dikoordinasikan untuk mencapai sasaran- sasaran khusus. 2. ORGANIZING Organizing sebagai salah satu fungsi manjemen amat penting, karena tanpa ada langkah ini, tidak akan terwujud, seperti organisasi, uraian tugas wewenang dan tanggung jawab.
  • 3. 3. ASAL KATA ORGANIZING Asal mula organizing bermula dari organis yang artinya suatu susunan yang teridiri atas bagian yang telah dipadukan sehingga hubungan satu dengan yang lain saling mengikat, saling berhubungan, dan saling mempengaruhi. 4. DEFINISI ORGANIZING Organizing adalah suatu langkah untuk menetapkan, mengatur berbagai macam kegiatan yang dipandang tepat bagi suatu ruangan kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
  • 4. 5. ORGANISASI STATIS DAN ORGANISASI DINAMIS Organisasi Statis yaitu susunan organisasi yang demikian merupakan suatu kerangka organisasi. Organisasi Dinamis yaitu setiap kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan, mengadakan, menetapkan wewenang, tugas, dan tanggung jawab dari orang-orang di dalam suatu organisasi. 6. DASAR BENTUK PENGORGANISASIAN 1. Pekerjaan 3. Hubungan Kerja 2. Tempat Kerja 4. Orang-orangnya sendiri.
  • 5. 7. FAKTOR-FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN 1. Penggunaan cara-cara atau alat- alat yang paling baik. 2. Pemeliharaan adanya kegiatan- kegiatan. 3. Adanya peningkatan pengertian. 4. Makin menambah perhatian karyawan pada tugas yang dihadapi. 8. MANFAAT LANGKAH PENGORGANISASIAN 1. Tiap anggota dalam struktur organisasi mengetahui kegiatan apa yang harus dilakukan. Tugas-tugasnya jelas dan dapat menyelesaikan tugasnya secara efisien.
  • 6. 2. Hubungan yang tepat dan dikehendaki dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang ditetapkan tersebut. 3. Cara pendelegasian wewenang dengan cara yang tepat dapat memungkinkan seseorang untuk melaksanakan tugasnya dengan jelas dan terarah. 4. Dapat menggunakan fasilitas dengan baik sehingga penghematan usaha dan efektivitas kerja dapat dicapai.
  • 7. 9. BAGAIMANA MELAKUKAN PENGORGANISASIAN 1. Mengetahui tujuan. 2. Membagi habis pekerjaan dalam kegiatan-kegiatan bagian. 3. Menggolongkan kegiatan kedalam satuan-satuan yang praktis. 4. Menentukan kewajiban yang harus dilakukan dan menyediakan alat-alat serta tempat atau ruang fisik yang diperlukan. 5. Penugasan personil yang cakap . 6. Mendelegasikan wewenang.
  • 8. 2. WEWENANG (AUTHORITY) 1. DEFINISI WEWENANG 2. SUMBER SUMBER WEWENANG 3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER WEWENANG 4. BATAS BATAS WEWENANG 5. PENDELEGASIAN WEWENANG 6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN WEWENANG 7. CARA PENDELEGASIAN WEWENANG 8. PERSOALAN PENDELEGASIAN 9. LANGKAH KE ARAH PENDELEGASIAN WEWENANG
  • 9. 1. DEFINISI WEWENANG Wewenang adalah kekuasaan / hak untuk memerintah / untuk meminta orang lain berbuat sesuatu. Dalam manajemen, wewenang dapat di pandang sebagai kekuasaan untuk meminta orang lain melakukan pekerjaan tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan oleh pemilik wewenang tersebut. 2. SUMBER SUMBER WEWENANG 1. Menurut Kelompok Pendekatan Institusional 2. Menurut Kelompok Pendekatan Kepatuhan Bawahan.
  • 10. 3. PERTIMBANGAN ATAS SUMBER WEWENANG 1. Karena jabatan atau hubungan- hubungan organisasi yang di adakan. 2. Karena putusan undang-undang. 3. Karena kepatuhan seseorang yang di berikan melalui popularitas, kebiasaan atau lamanya hubungan kerja, dan 4. Karena pengakuan atas kecakapan atas pengetahuan mengenai satu situasi.
  • 11. 4. BATAS BATAS WEWENANG Tidak ada seorang manajer yang dapat memaksakan kegiatan tertentu supaya di laksanakan bawahannya hingga melampaui wewenangnya, jadi ada batas tertentu dari wewenangnya. 5. PENDELEGASIAN WEWENANG Mendelegasikan berarti memberikan wewenang untuk melaksanakan tugas khusus dari seorang manajer kepada bawahannya.
  • 12. 6. PENTINGNYA PENDELEGASIAN WEWENANG Pendelegasian wewenang penting untuk proses pangaturan organisasi, 2 Hal yang harus didelegasikan manajer: 1. Ia menanggung lebih banyak dari yang dapat di kerjakan sendiri. 2. Ketajaman pikiran atas kehidupan organisasi (perubahan/perkembangan dan kemajuan).
  • 13. 7. CARA PENDELEGASIAN WEWENANG Pendelegasian wewenang di lakukan oleh si pemberi kepada si penerima wewenang. Untuk memudahkan si penerima, pendelegasian wewenang, hendaknya tertulis dn khusus . 8. PERSOALAN PENDELEGASIAN 1. Kurang percaya kepada bawahannya 2. Bawahan di anggap tidak cakap untuk menerima pendelegasian wewenang. 3. Ada kecenderungan yang normal di antara orang-orang yang di bebani oleh kegiatan tertentu untuk melaksanakannya sendiri. 4. Nafsu berkuasa. 5. Tidak berani.
  • 14. 9. LANGKAH KE ARAH PENDELEGASIAN WEWENANG 1. Adakan suatu suasana kerja yang bebas dari rasa takut. 2. Berikan penjelasan yang tepat bersamaan dengan tindakan yang di ambil. 3. Tentukan keputusan dan tugas- tugas yang harus di deligasikan. 4. Pilihlah dengan bijaksana orang yang akan menerima pendelegasian wewenang. 5. Berikan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh dan utuh. 6. Berikanlah bantuan bagi si penerima wewenang, bila mereka memerlukan nasihat atau ingin berkonsultasi.
  • 15. 1. WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY) 2. ORGANISASI LINI 3. WEWENANG STAF 4. ORGANISASI STAF DAN LINI 3. HUBUNGAN SECARA ORGANISASI
  • 16. 1. WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY) Wewenang lini adalah hubungan wewenang yang mengalir dari atas ke bawah / atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahan sehingga akan membentuk garis lini dari tingkatan yang paling atas sampai pada tingkatan paling bawah dalam struktur organisasi. 2. ORGANISASI LINI Gambar 4.1. Organisasi Lini
  • 17. 3. WEWENANG STAF Gambar 4.2. Organisasi Staf
  • 18. 4. ORGANISASI STAF DAN LINI Gambar 4.3. Organisasi Lini dan staf dalam sebuah perusahaan x
  • 19. 4. STRUKTUR ORGANISASI DAN DEPARTEMENTISASI 6. SYARAT SYARAT PEKERJAAN MANAJERIAL 7. PANITIA (COMMITTEE) 8. MENDAPATKAN PANITIA YANG EFEKTIF 9. DEWAN KOMISARIS 10. KELOMPOK EKSEKUTIF (PLURAL EXECUTIVE) 1. FUNGSI-FUNGSI MERUPAKAN INTI PEMBAGIAN KERJA ORGANISASI 2. SARANA ATAU CARA-CARA DEPARTEMENTASI 3. PERTIMBANGAN DEPARTEMENTISASI TAMBAHAN 4. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI 5. PENILAIAN ATAS SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
  • 20. 1. FUNGSI-FUNGSI MERUPAKAN INTI PEMBAGIAN KERJA ORGANISASI 1. Satuan Organisasi Dasar yang Umum. 2. Satuan Organisasi Tambahan. 3. Struktur Organisasi dan Koordinasi. 2. SARANA ATAU CARA-CARA DEPARTEMENTASI Berbagai sarana departementisasi dapat di lakukan melalui: 1. Fungsi 2. Produk 3. Wilayah 4. Pemakai 5. Proses 6. Satuan tugas, dan 7. Matriks.
  • 21. 3. PERTIMBANGAN DEPARTEMENTISASI TAMBAHAN Contoh-contoh lain dalam rangka melakukan departementisasi. Langkah-langkah tersebut: 1. Tempatkanlah kegiatan dalam satuan yang sering dipergunakan. 2. Pertimbangkan Pemisahan Kegiatan dalam Dua Satuan Kegiatan. 3. Doronglah Adanya Kompetisi Antarunit/Satuan Kegiatan. 4. Tekankan Adanya Keserasian Kerja dan Kerja Lama. 5. Ikuti Kepentingan Manajer.
  • 22. 4. SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI Sentralisasi dalam manajemen adalah kegiatan yang menunjukan pemusatan kekuasaan pada satu tangan pimpinan. Desentralisasi dalam manajemen adalah kegiatan yang menunjukan penyebaran kekuasaan pada beberapa tangan pimpinan bawahan. 5. PENILAIAN ATAS SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI Orang-orang yang ikut berperan/manajer dan lingkungannya apakah sesuatau di jalankan berdasarkan sentralisasi ataukah desentralisasi ataukah suatu kombinasi diantara keduanya, baik sentralisasi atau desentralisasi memiliki keuntungan masing-masing.
  • 23. 6. SYARAT SYARAT PEKERJAAN MANAJERIAL Dalam rangka mendapatkan personalia, tentu dapat di ajukan berbagai pertanyaan, misalnya berikut ini: 1. Apa yang diharapkan dari seorang manajer yang bekerja untuk kita? 2. Syarat syarat konkrit apa yang perlu bagi seorang manajer yang sungguh kita inginkan untuk melakukan tugas dalam perusahaan kita? 3. Hubungan apa yang menguntungkan baik bagi perkembangan perusahaan manapun bagi manajer yang bersangkutan dalam tugasnya di perusahaan?
  • 24. 7. PANITIA (COMMITTEE) Panitia dapat di rumuskan sebagai suatu badan yang orang- orangnya dipilih atau ditunjuk untuk bertemu dan berdiskusi mengenai berbagai persoalan yang dibawa ke dalam organisasi . 8. MENDAPATKAN PANITIA YANG EFEKTIF Bagi panitia tugas mengambil keputusan harus dirumuskan dan di ketahui bagaimana sangkut pautnya dengan seluruh kegiatan yang hendak di tempuh. Inilah prasyaratan agar panitia berhasil dalam menyelesaikan pekerjaannya, hal ini yang menonjol adalah bekerja efektif.
  • 25. 9. DEWAN KOMISARIS Garis besar keputusan dewan komisaris menyangkut empat hal yaitu: 1. Menetapkan tujuan 2. Memilih manajer-manajer puncak 3. Menyusun keuangan/anggaran perusahaan, dan 4. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan.
  • 26. 10. KELOMPOK EKSEKUTIF (PLURAL EXECUTIVE) Kelompok eksekutif adalah dua atau lebih eksekutif / pimpinan / manajer yang berada pada jalur lini dari puncak organisasi. Bidang tugas mereka adalah khusus dan menyangkut satu atau lebih dari fungsi-fungsi manajemen yang mendasar .
  • 27. 1. KELEMAHAN ORGANISASI 2. MEMIMPIN PERBAIKAN 3. WAKTU MELAKUKAN 4. PENDEKATAN UNTUK MEMPERBAIKI ORGANISASI 5. ANALISIS ORGANISASI 6. PENGEMBANGAN ORGANASIOANAL (ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT) 7. PENGGUNAAN DAN PEMILIHAN ANGGOTA MANAJEMEN 5. DINAMIKA ORGANISASI
  • 28. 1. KELEMAHAN ORGANISASI Berbagai kelemahan dapat muncul dalam organisasi karena berbagai faktor, misalnya, ketidakmampuan manajer mengikuti perubahan organisasi, seperti perubahan lokasi, produk, kebijaksanaan keuangan yang tidak memperhatikan adanya susunan organisasi yang belum berubah . 2. MEMIMPIN PERBAIKAN Ada 4 sumber umum yang sering melakukan perbaikan ialah: (1) Manajer (2) Suatu panitia (3) Bagian organisasi yang ada dalam organisasi itu sendiri, dan (4) Konsultan dari luar.
  • 29. 3. WAKTU MELAKUKAN Langkah yang dapat di tempuh kapan dilakukan yaitu: 1. Perubahan itu dapat dilakukan dalam jangka pendek. 2. Perubahan itu dilakukan tidak secara tiba-tiba, tetapi menunggu saat yang tepat. 3. Kompromi waktu. 4. PENDEKATAN UNTUK MEMPERBAIKI ORGANISASI 1. packaged 2. means and resources, 3. informal, 4. comparison, 5. ideal, dan 6. quantitative.
  • 30. 5. ANALISIS ORGANISASI Analisis organisasi adalah serangkaian tindakan yang terdiri atas: 1. mengidentifikasi semua material yang berkaitan dengan organisasi 2. mengulas semua material itu dan mengarahkan pada tujuan pokok organisasi, 3. merancangkan syarat-syarat untuk tugas sebagaimana diharapkan tiap anggota manajemen, 4. menganalisis tiap manajer menurut kualifikasinya dan mengaitkan dengan latar belakang pendidikannya, pengalamannya, pengetahuannya dan keterampilannya, menurut syarat yang diinginkan,
  • 31. 5. Membandingkan syarat- syarat yang di minta untuk tiap anggota manajemen dengan kualifikasi yang di miliki oleh tiap-tiap individu, 6. Mencatat tiap-tiap syarat yang tidak di penuhi oleh manajer dengan pensil, 7. Mencatat dengan tinta kualifikasi yang muncul, yang tidak di perlukan bagi tugasnya sebagai seorang manajer,
  • 32. 8. Memberikan saran perbaikan untuk syarat-syarat yang tidak dapat di penuhi oleh seorang manajer sehingga menandai agar dapat di terima dan dapat pula di lakukan, 9. Tindakan-tindakan yang tidak perlu dilakukan, kemudian memberikan gantinya yang lain, yang memang sesuai dan harus dilakukan oleh seorang manajer,
  • 33. 10.Mengajukan berbagai pola organisasi yang di perlukan bagi organisasi tersebut, tetapi jangan menyebutnya tipe orangnya, melainkan dasar pendidikannya, pengalamannya, pengetahuannya dan keterampilan yang telah di tetapkan menurut prasyaratan yang di kehendaki kalau perlu gunakanlah wewenang manajer puncak atau yang berwenang untuk melakukan seleksi orang- orangnya.