際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (K3)
Pendahuluan
 Setiap perbuatan atau kondisi
tidak selamat yang dapat
mengakibatkan kecelakaan.
Definisi kecelakaan
kerja adalah :
 Meniadakan unsur penyebab
kecelakaan , dan/ atau
 Mengadakan pengawasan yang
tetap.
Berdasarkan definisi di
atas lahirlah doktrin
keselamatan &
kesehatan kerja yang
menyatakan bahwa cara
menanggulangi
kecelakaan kerja adalah
Hal yang sering dibahas pada K3
Hazard
(bahaya)
 merupakan situasi yang dapat berdampak terhadap
pada pekerja dan pekerjaan. Bahaya dapat dipahami
sebagai suatu keadaan kecelakaan yang sedang
menunggu untuk terjadi, yang dapat mengakibatkan
luka-luka dan penyakit jangka panjang.
Accident
(kecelakaan)
 merupakan segala bentuk kejadian yang disertaii
akibat baik terhadap manusia (luka atau sakit)
maupun gedung atau alat (kerusakan benda).
Kecelakaan bukan hanya sekedar terjadinya sesuatu
tetapi juga mengakibatkan sesuatu.
Management Keselamaan Kerja
GEJALA
AKAR
KERUGIAN MATERI KERUGIAN TENAGA KERJA
KECELAKAAN
PERBUATAN TIDAK SELAMAT
KEADAAN TIDAK SELAMAT
KEBIJAKAN MANAJEMEN
MENGAPA TERJADI KECELAKAAN DAN KESULITAN DI TEMPAT KERJA
Tidak adanya komitmen dari pihak manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan
kerja dan tidak adanya pemahaman tentang keuntungannya.
Tempat kerja, instalasi dan peralatan yang tidak aman.
Sedikit atau tidak ada pelatihan keselamatan kerja bagi pekerja.
Lemah dalam aspek komunikasi, supervisi dan instruksi.
Lemah terhadap isu prosedur kerja yang berkembang.
Tidak memiliki aturan keselamatan yang pasti maupun pengalaman praktis yang
standar.
Pekerja tidak mengikuti aturan-aturan keselamatan dan pengalaman kerja;.
Tidak memiliki peralatan perawatan yang memadai.
Tingkat pemeliharaan yang rendah.
Tidak memiliki alat perlindungan dan pencegahan.
Ketidak-seimbangan jumlah pekerja dengan kinerja yang diharapkan.
PRINSIP PENCEGAHAN DAN KONTROL K3
Antisipasi
Identifikasi
Assessment dan
EvaluationKontrol
Monitoring
Antisipasi
 Jika suatu perusahaan mempersiapkan diri
menghadapi kejadian-kejadian yang tidak
diharapkan seperti kecelakaan di tempat
kerja, kebakaran, tumpahan bahan kimia,
maka dampak kecelakaan yang terjadi akan
lebih sedikit
Identifikasi (metode mengantisipasi bahaya yang dapat
terjadi di tempat kerja)
 Material Safety Data Sheets
 Lembar data dalam format Worksafe memungkinkan pemilihan bahan yang
mengandung bahaya paling rendah sebelum di bawa ke dalam pengolahan.
Apabila pilihan yang terbaik masih tetap mengandung bahaya, maka harus ada
informasi tentang bagaimana menangai bahan tersebut agar tidak berbahaya.
 National and State Injury Statistics
 Departemen Tenaga Kerja menyediakan data statistic tingkat kecelakaan kerja
sehingga perusahaan atau organisasi dapat menggunakan data tersebut untuk
memprediksi kemungkinan trend kecelakaan, pengembangan tingkat ketelitian,
strategi pencegahan dan evaluasi kinerja agar dapat dibandingkan dengan
industri yang sejenis.
 National Industrial Chemicals Notification and Assessment Scheme
 Industri local atau importir bahan kimia harus dilengkapi dengan persetujuan
Industri Chemicals (Notification and Assessment) Act 1989 tentang tata cara
pengadaan bahan kimia.
 Standards and Codes
 Perlunya penerapan standard dan kode-kode prosedur dan keselamatan untuk
mempermudah pengecekan bahaya dalam tempat kerja.
Assessment dan Evaluation
 Ketika unsur bahaya telah teridentifikasi, maka penilaian
terhadap seluruh kemungkinan faktor-faktor resiko harus
dilakukan. Penilaian akan dapat memberikan tingkat
kelayakan ukuran pengontrolan yang paling layak. Penilaian
dimaksud dapat berupa:
 Identifikasi kemungkinan bahaya, baik sumber maupun lokasinya;
 Kemungkinan pemindahan faktor bahaya secara utuh atau
menggantikan dengan bahan alternatif lain atau menggunakan
metode yang minim bahaya;
 Kemungkinan adanya bahaya lain melalui celah ventilasi;
 Kemungkinan adanya pekerja lain (yang menggunakan ruang, dll);
 Kemungkinan perlindungan pekerja dengan peralatan
perlindungan pribadi;
 Apakah paparan terhadap pekerja dapat dikurangi secara tepat
waktu atau dapat diperkirakan melalui pengorganisasian kembali
tempat atau proses kerja.
Kontrol
 Tujuan utama metode kontrol yakni untuk
dan menurunkan tingkat bahaya mengurangi
di tempat kerja. Melalui pengujian tempat
kerja akan dapat diketahui tipe bahaya yang
ada dan kemungkinan perluasan bahayanya.
Dengan informasi ini, maka dapat dilakukan
perbandingan antar kondiosi yang ada dan
persyaratan harus disediakan sesuai dengan
Peraturan, Kode dan Standar-standar.
Monitoring
 Ketika metode pengontrolan dipilih harus selalu disertai
dengan program perawatan dan monitoring. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan terpenuhinya peralatan
dan teknik yang dipersyaratkan dalam tempat kerja.
Jumlah alat monitorring yang dapat digunakan untuk
mengurangi tinglkat bahaya seperti
 Health Monitoring untuk menentukan paparan dan efek terhadap
kesehatan pekerja (tes audiometric, tes darah, tes fungsi hati);
 Environmental Monitoring (tingkat kebisingan, partikel dalam udara,
tingkat getaran, dll); peralatan otomatis dapat dipasang sehingga dapat
memberikan tanda alarm apabila ambang batas terlewati;
 Supervision, untuk memastikan bahwa pekerja mengikuti aturan-aturan
keselamatan dan penerapan keselamatan di tempat kerja,
 Maintenance terhadap metode pengontrolan untuk memastikan bahwa
dilakukan dengan standar yang tepat dan sesuai batas-batas yang
ditentukan;
PENGELOLAAN RESIKO
 Pencegahan Kecelakaan
 Hal ini difokuskan pada pencegahan kejadian yang
mengakibatkan kematian, luka ataupun kehilangan.
Hal ini juga dapat mengurangi kehilangan waktu,
kompensai pekerja dan mengurangi biaya medis dan
biaya lain yang terkait dengan kesakitan dan
rehabilitasi
 Model Sistem K3
 Model sistem K3 harus dikembangkan sebagaimana
nampak dalam seluruh sistem produksi yaitu manusia,
peralatan, bahan, cara kerja, dan lingkungan.
Pencegahan Kecelakaan
 Menghindari Resiko
 Mengontrol Resiko
 Memindahkan Resiko
 Mengingat/memperhatikan resiko tak
terhindarkan
Model Sistem K3
Manusia
Peralatan
BahanCara kerja
Lingkungan
Tipe Bahaya
 Nampak atau accute
 Bahaya akut biasanya mengenai keselamatan. Bahaya akut biasanya
memberi efek langsung dari suatu kejadian dan mudah di kontrol.
Bahaya akut umumnya merupakan kesalahan struktural dalam tempat
kerja yang menyebabkan dengan cepat, luka fisik seperti terpeleset,
bekerja di mesin tanpa pengaman, dan lantai rusak. Hal ini juga
termasuk misalnya karat, racun/keracunan, meledak karena gas, cairan
atau padatan yang mudah terbakar.
 Tidak nampak atau kronis
 Bahaya kronis biasanya merupakan bahaya kesehatan. Bahaya kronis
kebanyakan sulit dinilai atau diidentikasi karena mungkin terjadi atau
terbentuk dalam jangka waktu yang sangat panjang tanpa ada gejala
yang nampak. Contoh yang umum misalnya seorang pekerja banyak
berhubungan dengan bahan yang merupakan agen kanke (carsinogen)
yang tidak menunjukkan gejala/efek sepanjang 25 tahun atau lebih.
Kelompok Bahaya
 Fisik (kebisingan, getaran, kurang pencahayaan, listrik,
panas dan dingin, debu, kebakaran atau ledakan, mesin
tanpa pengaman, berantakan);
 Kimia (gas, debu, uap, uap air, cairan);
 Ergonomi (desain peralatan, desain tugas dan pekerjaan,
penanganan manual, desain mebel dan area kerja);
 Radiasi (non-ionising-microwave seperti : infra merah, ultra
violet, laser. Ionising seperti: sinar gamma, x-rays);
 Psikologis (stress seperti : kerja shift, kerja lembur, kerja
yang berhubungan dengan publik, kehilangan kontrol
karena kelebihan kerja, kebosanan, latihan yang kurang
bermanfaat; personal threat seperti : gangguan, pelecehan,
diskriminasi, kebisisngan);
 Biologis (Infeksi, bakteri, virus).
Contoh Alat Pelindung
 Kepala
 Mata
Contoh Alat Pelindung
 Wajah dan Paru - paru
 Badan
Contoh Alat Pelindung
 Tangan
 Kaki
Contoh Alat Pelindung
 Telinga
Contoh Kecelakaan Kerja
Sekian
terimakasih
Tugas 1
 Untuk Seorang pekerja yang akan bertugas di
penambangan batu bara yang akan
melakukan pekerjaannya di bawah
permukaan tanah selama 3 minggu.
a. Apa saja persiapan yang harus dilakukan oleh
pekerja dan pihak management untuk
meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja
jika ditinjau dari Prinsip pencegahan dan kontrol
K3 (min 2)?
b. Sebutkan kelengkapan apa saja yang harus
dipakai oleh pekerja dan mengapa harus
menggunakannya?
c. Tipe dan jenis bahaya apa saja yang
kemungkinan dapat mengancam jiwa pekerja ?
Tugas 2
 Tim pekerja akan melakukan welding pada tengah laut atau
overseas welding pada kedalalaman 20 meter dibawah
permukaan air laut. Dalam pekeejaannya ini tim ini membawa
tabung selam yang mampu mengcover udara untuk mereka
selama kurang lebih 3 jam 10 menit.
 Perencanaan pekerjaan akan memakan waktu selama 2 jam
untuk pengerjaannya. Tapi pada kenyataannya setelah 2 jam
bekerja hanya mampu menyeselaikan pekerjaan mereka
sebesar 85% dari total perencanaan. Jika mereka kembali maka
pekerjaan mereka akan tertunda selama 2 hari dan harus
memulai dari keadaan 25% - 50%. Jika terus mengejakan
persediaan tabung akan habis dan menurut prediksi akan
datang ombak besar setelah 1,5 jam dari sekarang.
 Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh tim pekerja meneruskan
atau harus menghentikan pekerjaan mereka (sebutkan 5 alasan kuat
yang mendukung jawaban kalian dan jelaskan dampak positif dan
negatif dari alasan tersebut)???

More Related Content

Pengantar k3

  • 2. Pendahuluan Setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Definisi kecelakaan kerja adalah : Meniadakan unsur penyebab kecelakaan , dan/ atau Mengadakan pengawasan yang tetap. Berdasarkan definisi di atas lahirlah doktrin keselamatan & kesehatan kerja yang menyatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah
  • 3. Hal yang sering dibahas pada K3 Hazard (bahaya) merupakan situasi yang dapat berdampak terhadap pada pekerja dan pekerjaan. Bahaya dapat dipahami sebagai suatu keadaan kecelakaan yang sedang menunggu untuk terjadi, yang dapat mengakibatkan luka-luka dan penyakit jangka panjang. Accident (kecelakaan) merupakan segala bentuk kejadian yang disertaii akibat baik terhadap manusia (luka atau sakit) maupun gedung atau alat (kerusakan benda). Kecelakaan bukan hanya sekedar terjadinya sesuatu tetapi juga mengakibatkan sesuatu.
  • 4. Management Keselamaan Kerja GEJALA AKAR KERUGIAN MATERI KERUGIAN TENAGA KERJA KECELAKAAN PERBUATAN TIDAK SELAMAT KEADAAN TIDAK SELAMAT KEBIJAKAN MANAJEMEN
  • 5. MENGAPA TERJADI KECELAKAAN DAN KESULITAN DI TEMPAT KERJA Tidak adanya komitmen dari pihak manajemen terhadap kesehatan dan keselamatan kerja dan tidak adanya pemahaman tentang keuntungannya. Tempat kerja, instalasi dan peralatan yang tidak aman. Sedikit atau tidak ada pelatihan keselamatan kerja bagi pekerja. Lemah dalam aspek komunikasi, supervisi dan instruksi. Lemah terhadap isu prosedur kerja yang berkembang. Tidak memiliki aturan keselamatan yang pasti maupun pengalaman praktis yang standar. Pekerja tidak mengikuti aturan-aturan keselamatan dan pengalaman kerja;. Tidak memiliki peralatan perawatan yang memadai. Tingkat pemeliharaan yang rendah. Tidak memiliki alat perlindungan dan pencegahan. Ketidak-seimbangan jumlah pekerja dengan kinerja yang diharapkan.
  • 6. PRINSIP PENCEGAHAN DAN KONTROL K3 Antisipasi Identifikasi Assessment dan EvaluationKontrol Monitoring
  • 7. Antisipasi Jika suatu perusahaan mempersiapkan diri menghadapi kejadian-kejadian yang tidak diharapkan seperti kecelakaan di tempat kerja, kebakaran, tumpahan bahan kimia, maka dampak kecelakaan yang terjadi akan lebih sedikit
  • 8. Identifikasi (metode mengantisipasi bahaya yang dapat terjadi di tempat kerja) Material Safety Data Sheets Lembar data dalam format Worksafe memungkinkan pemilihan bahan yang mengandung bahaya paling rendah sebelum di bawa ke dalam pengolahan. Apabila pilihan yang terbaik masih tetap mengandung bahaya, maka harus ada informasi tentang bagaimana menangai bahan tersebut agar tidak berbahaya. National and State Injury Statistics Departemen Tenaga Kerja menyediakan data statistic tingkat kecelakaan kerja sehingga perusahaan atau organisasi dapat menggunakan data tersebut untuk memprediksi kemungkinan trend kecelakaan, pengembangan tingkat ketelitian, strategi pencegahan dan evaluasi kinerja agar dapat dibandingkan dengan industri yang sejenis. National Industrial Chemicals Notification and Assessment Scheme Industri local atau importir bahan kimia harus dilengkapi dengan persetujuan Industri Chemicals (Notification and Assessment) Act 1989 tentang tata cara pengadaan bahan kimia. Standards and Codes Perlunya penerapan standard dan kode-kode prosedur dan keselamatan untuk mempermudah pengecekan bahaya dalam tempat kerja.
  • 9. Assessment dan Evaluation Ketika unsur bahaya telah teridentifikasi, maka penilaian terhadap seluruh kemungkinan faktor-faktor resiko harus dilakukan. Penilaian akan dapat memberikan tingkat kelayakan ukuran pengontrolan yang paling layak. Penilaian dimaksud dapat berupa: Identifikasi kemungkinan bahaya, baik sumber maupun lokasinya; Kemungkinan pemindahan faktor bahaya secara utuh atau menggantikan dengan bahan alternatif lain atau menggunakan metode yang minim bahaya; Kemungkinan adanya bahaya lain melalui celah ventilasi; Kemungkinan adanya pekerja lain (yang menggunakan ruang, dll); Kemungkinan perlindungan pekerja dengan peralatan perlindungan pribadi; Apakah paparan terhadap pekerja dapat dikurangi secara tepat waktu atau dapat diperkirakan melalui pengorganisasian kembali tempat atau proses kerja.
  • 10. Kontrol Tujuan utama metode kontrol yakni untuk dan menurunkan tingkat bahaya mengurangi di tempat kerja. Melalui pengujian tempat kerja akan dapat diketahui tipe bahaya yang ada dan kemungkinan perluasan bahayanya. Dengan informasi ini, maka dapat dilakukan perbandingan antar kondiosi yang ada dan persyaratan harus disediakan sesuai dengan Peraturan, Kode dan Standar-standar.
  • 11. Monitoring Ketika metode pengontrolan dipilih harus selalu disertai dengan program perawatan dan monitoring. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan terpenuhinya peralatan dan teknik yang dipersyaratkan dalam tempat kerja. Jumlah alat monitorring yang dapat digunakan untuk mengurangi tinglkat bahaya seperti Health Monitoring untuk menentukan paparan dan efek terhadap kesehatan pekerja (tes audiometric, tes darah, tes fungsi hati); Environmental Monitoring (tingkat kebisingan, partikel dalam udara, tingkat getaran, dll); peralatan otomatis dapat dipasang sehingga dapat memberikan tanda alarm apabila ambang batas terlewati; Supervision, untuk memastikan bahwa pekerja mengikuti aturan-aturan keselamatan dan penerapan keselamatan di tempat kerja, Maintenance terhadap metode pengontrolan untuk memastikan bahwa dilakukan dengan standar yang tepat dan sesuai batas-batas yang ditentukan;
  • 12. PENGELOLAAN RESIKO Pencegahan Kecelakaan Hal ini difokuskan pada pencegahan kejadian yang mengakibatkan kematian, luka ataupun kehilangan. Hal ini juga dapat mengurangi kehilangan waktu, kompensai pekerja dan mengurangi biaya medis dan biaya lain yang terkait dengan kesakitan dan rehabilitasi Model Sistem K3 Model sistem K3 harus dikembangkan sebagaimana nampak dalam seluruh sistem produksi yaitu manusia, peralatan, bahan, cara kerja, dan lingkungan.
  • 13. Pencegahan Kecelakaan Menghindari Resiko Mengontrol Resiko Memindahkan Resiko Mengingat/memperhatikan resiko tak terhindarkan
  • 15. Tipe Bahaya Nampak atau accute Bahaya akut biasanya mengenai keselamatan. Bahaya akut biasanya memberi efek langsung dari suatu kejadian dan mudah di kontrol. Bahaya akut umumnya merupakan kesalahan struktural dalam tempat kerja yang menyebabkan dengan cepat, luka fisik seperti terpeleset, bekerja di mesin tanpa pengaman, dan lantai rusak. Hal ini juga termasuk misalnya karat, racun/keracunan, meledak karena gas, cairan atau padatan yang mudah terbakar. Tidak nampak atau kronis Bahaya kronis biasanya merupakan bahaya kesehatan. Bahaya kronis kebanyakan sulit dinilai atau diidentikasi karena mungkin terjadi atau terbentuk dalam jangka waktu yang sangat panjang tanpa ada gejala yang nampak. Contoh yang umum misalnya seorang pekerja banyak berhubungan dengan bahan yang merupakan agen kanke (carsinogen) yang tidak menunjukkan gejala/efek sepanjang 25 tahun atau lebih.
  • 16. Kelompok Bahaya Fisik (kebisingan, getaran, kurang pencahayaan, listrik, panas dan dingin, debu, kebakaran atau ledakan, mesin tanpa pengaman, berantakan); Kimia (gas, debu, uap, uap air, cairan); Ergonomi (desain peralatan, desain tugas dan pekerjaan, penanganan manual, desain mebel dan area kerja); Radiasi (non-ionising-microwave seperti : infra merah, ultra violet, laser. Ionising seperti: sinar gamma, x-rays); Psikologis (stress seperti : kerja shift, kerja lembur, kerja yang berhubungan dengan publik, kehilangan kontrol karena kelebihan kerja, kebosanan, latihan yang kurang bermanfaat; personal threat seperti : gangguan, pelecehan, diskriminasi, kebisisngan); Biologis (Infeksi, bakteri, virus).
  • 17. Contoh Alat Pelindung Kepala Mata
  • 18. Contoh Alat Pelindung Wajah dan Paru - paru Badan
  • 19. Contoh Alat Pelindung Tangan Kaki
  • 23. Tugas 1 Untuk Seorang pekerja yang akan bertugas di penambangan batu bara yang akan melakukan pekerjaannya di bawah permukaan tanah selama 3 minggu. a. Apa saja persiapan yang harus dilakukan oleh pekerja dan pihak management untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan kerja jika ditinjau dari Prinsip pencegahan dan kontrol K3 (min 2)? b. Sebutkan kelengkapan apa saja yang harus dipakai oleh pekerja dan mengapa harus menggunakannya? c. Tipe dan jenis bahaya apa saja yang kemungkinan dapat mengancam jiwa pekerja ?
  • 24. Tugas 2 Tim pekerja akan melakukan welding pada tengah laut atau overseas welding pada kedalalaman 20 meter dibawah permukaan air laut. Dalam pekeejaannya ini tim ini membawa tabung selam yang mampu mengcover udara untuk mereka selama kurang lebih 3 jam 10 menit. Perencanaan pekerjaan akan memakan waktu selama 2 jam untuk pengerjaannya. Tapi pada kenyataannya setelah 2 jam bekerja hanya mampu menyeselaikan pekerjaan mereka sebesar 85% dari total perencanaan. Jika mereka kembali maka pekerjaan mereka akan tertunda selama 2 hari dan harus memulai dari keadaan 25% - 50%. Jika terus mengejakan persediaan tabung akan habis dan menurut prediksi akan datang ombak besar setelah 1,5 jam dari sekarang. Dari kasus diatas apa yang harus dilakukan oleh tim pekerja meneruskan atau harus menghentikan pekerjaan mereka (sebutkan 5 alasan kuat yang mendukung jawaban kalian dan jelaskan dampak positif dan negatif dari alasan tersebut)???