Dokumen tersebut membahas tentang pengertian komunikasi massa, komponen-komponen komunikasi massa, proses dan model komunikasi massa, karakteristik komunikasi massa, fungsi komunikasi massa, dan hambatan-hambatan dalam komunikasi massa."
2. 2
Komunikasi massa dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan
dengan menggunakan alat atau benda fisik yang berfungsi sebagai
media massa, seperti radio, televisi, surat kabar, film dan sebagainya.
Menurut ahli, komunikasi massa diartikan sebagai berikut :
a. Bittner; Mass communication is messages communicated throught a
mass medium to a large number of people (komunikasi massa adalah
pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
orang besar).
b. Jalaluddin Rahmat; komunikasi massa adalah jenis
komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang
tersebar, heterogen, dan anonim, media cetak atau
elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara
serentak dan sesaat.
KOMUNIKASI
MASSA
Definisi Komunikasi
Massa
3. Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi
massa dirumuskan Bitner (1980: 10) mass
comunication is messages communicated trough a
mass medium to a large number of people
(komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang). Ahli komunikasi yang lain mendefinisikan
komunikasi dengan memperinci karakteristik
komunikasi massa.
Gerbner (1967) menulis, mass comunication is the
technologycally and institutionally based production
distribution of the most broadly shared continous flow of
messages in industrial societies (komunikasi massa
adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontiyu
serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industri).
4. Secara sederhana komunikasi massa adalah, komunikasi
melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio,
televisi dan film, terdapat empat tanda pokok dalam
komunikasi masa;
(1) berlangsung tidak langsung;
(2) bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara
peserta-peserta komunikasi;
(3) bersifat terbuka, artinya ditunjukan pada public yang
tidak terbatas dan anonym;
(4) mempunyai public yang secara geografis tersebar
(Rakhmat, 1991:99-100) .
5. 5
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka pengertian
komunikasi massa dapat dipusatkan pada komponen-komponen
komunikasi massa, yaitu pada variabel-variabel yang terkandung dalam
setiap tindak komunikasi dan bagaimana variabel tersebut bekerja
pada media massa. Kelima komponen tersebut adalah :
1. Sumber
2. Khalayak
3. Pesan
4. Proses
5. Konteks
Komponen Komunikasi Massa
6. Sumber
Komunikator massa adalah satu organisasi
kompleks yang mengeluarkan biaya besar untuk
menyusun dan mengirimkan pesan.
Khalayak (audience)
Komunikasi massa ditujukan kepada massa yakni
sejumlah khalayak yang sangat besar. Karena
banyaknya jumlah khalayak dan sangat penting
bagi media untuk memberikan apa yang diingini
khalayak, pesan dari komunikasi massa harus
difokuskan pada pemirsa atau khalayak rata-rata.
Dengan cara ini media dapat merangkul khalayak
sebanyak mungkin.
7. Pesan
Komunikasi massa merupakan milik umum. Setiap orang dapat
mengetahui pesan-pesan komunikasi massa di media-media
komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di dengar atau di lihat
oleh setiap orang. Komunikasi juga berjalan cepat, di mana pesan-
pesan sampai pada khalayak penerima hampir tanpa selisih waktu.
Proses
Ada dua proses dalam komunikasi massa. Pertama, proses
mengalirnya pesan, dan pada dasarnya merupakan proses satu arah.
Kedua, proses seleksi yaitu proses dua arah. Komunikasi massa pada
dasarnya adalah proses satu arah. Komunikasi ini berjalan dari sumber
ke penerima. Dalam komunikasi massa, pesan mengalir dari media ke
penerima tetapi tidak dikembalikan lagi, kecuali berupa umpan balik
dalam bentuk surat pembaca, angket, dan semacamnya. Komunikasi
massa juga merupakan proses dua arah. Baik media maupun khalayak
melakukan seleksi. Pertama, media menyeleksi bagian dari total
populasi yang akan mereka raih, selanjutnya pemirsa atau pembaca
atau pendengar menyeleksi dari semua media yang ada, pesan
tertentu yang akan mereka ikuti.
Konteks
Komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks sosial. Media
mempengaruhi konteks sosial dan konteks sosial mempengaruhi
media. Dengan kata lain, terjadi hubungan transaksional antara media
dan masyarakat. Masing-masing mempengaruhi yang lain.
8. BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI MASSA
Bentuk-bentuk komunikasi massa sesuai urutan
perkembangannya adalah buku, majalah, surat
kabar, radio, televisi, dan film.
9. 9
Fungsi Komunikasi massa memiliki empat fungsi yaitu :
1. Pengawasan : (Surveillance).
2. Kegiatan menghubungkan (Correlation)
3. Transmisi Kultural (Pewarisan budaya)
4. Hiburan (Entertainment)
Sementara itu : menurut De Vito (1997) ada enam fungsi yang
diembankan komunikasi massa, yaitu :
1. Menghibur
2. Meyakinkan
3. Menginformasikan
4. Menganugerahkan status
5. Membius khalayak jika media menyajikan informasi
tentang sesuatu
6. Menciptakan rasa kebersatuan
Fungsi Komunikasi Massa
10. 10
Proses adalah merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara
kontinyu, tidak diketahui kapan mulainya dan kapan akan berakhirnya.
Wilbur Schramm (1971) mengatakan bahwa untuk berlangsungnya
suatu proses kegiatan komunikasi minimal diperlukan tiga komponen,
yiatu Sources-Message-Destination atau komunikator-pesan-
komunikan. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan artinya, apabila
salah satu unsur tidak ada maka komunikasi tidak dapat berlangsung.
Proses dalam komunikasi massa memiliki satu unsur yang khas, yaitu
penggunaan saluran. Dengan demikian proses komunikasi masa pada
hakekatnya merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti yang dilakukan melalui saluran-saluran yang
biasanya dikenal dengan nama media cetak (press), media auditif
(radio), media visual (gambar, lukisan) atau media audio-visual
(televisi dan film).
Proses dan Model Komunikasi
Massa
11. 11
1. Model S-R (Stimulus-Respon)
Model ini merupakan model dasar dan sangat sederhana dari
komunikasi yang menunjukkan komunikasi sebagai proses aksi-
reaksi. Efek model ini dapat negatif atau positif;
a. Positif; Sewaktu si A bertemu dengan B dan memberikan senyum, B
membalas senyum pula, yang pada gilirannya komunikasi akan
terus berlanjut.
b. Negatif; Ketika si A melotot saat bertemu B, maka B akan bereaksi
dengan menunduk atau marah-marah
Model ini mengabaikan komunikasi sebagai proses, khususnya yang
berkaitan dengan manusia. Menurut model ini seolah-olah respon
manusia dapat diramalkan, manusia dianggap selalu berperilaku karena
kekuatan dari luar (stimulus) bukan karena kehendaknya atau
kemauannya.
Proses dan Model Komunikasi Massa
(Lanjutan)
12. 12
12
2. Model Aristoteles
Model ini merupakan model yang paling klasik dan sangat
sederhana. Model ini terdiri dari tiga unsur, yaitu pembicara
(speaker), pesan (message) dan pendengar (listener). Fokus
utama model ini adalah komunikasi publik/pidato/komunikasi
retoris, dimana inti dari komunikasi publik/pidato/komunikasi
retoris adalah persuasi. Menurut Aristoteles, persuasi dapat
dicapai oleh :
a. Siapa anda (Etos-kepercayaan anda)
b. Argumen anda (Logos-logika dalam pendapat anda)
c. Memainkan emosi khalayak (Pathos-emosi kalayak)
Proses dan Model Komunikasi Massa
(Lanjutan)
Pesan Pembicara
Pembicara
Setting
Setting
13. 13
Model Aristoteles memiliki beberapa kelemahan, yaitu :
a. Komunikasi dianggap sebagai fenomena yang statis,
karena tahap-tahapannya yang berurutan.
b. Model ini berfokus pada komunikasi yang disengaja,
yaitu seseorang yang berusaha membujuk orang lain
untuk menerima pendapatnya.
c. Dalam model ini tidak dibahas aspek non verbal dari
persuasi.
Proses dan Model Komunikasi Massa
(Lanjutan)
14. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA (1)
Seseorang yang akan menggunakan media massa sebagai alat untuk melakukan
kegiatan komunikasinya perlu memahami karakteristik komunikasi massa, yakni
sebagai berikut :
Komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunikasi yang disampaikan
melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang. Benda-benda
tercetak, film, radio dan televisi apabila di pergunakan untuk keperluan
pribadi dalam lingkungan organisasi yang tertutup tidak dapat dikatakan
komunikasi massa. Meskipun sifat komunikasi bersifat umum dan terbuka,
sama sekali terbuka juga jarang diperoleh, disebabkan faktor yang bersifat
paksaan yang timbul karena struktur sosial.pengawasan terhadap faktor
tesebut dapat dilakukan secara resmi, sejauh bersangkutan dengan larangan
dalam bentuk hukum, terutama yang berhubungan dengan penyiaran ke luar
negeri. Rintangan yang tidak ada pada perencanaan akan timbul dari
perbedaan bahasa, kebudayaan, pendidikan, pendapatan, kelas sosial, dan
pembatasan yang bersifat teknik. Penggunaan lebih banyak media audio
visual, kemajuan tehnik untuk mencapai jarak jauh dan perluasan usaha
bebas buta huruf, cenderung untuk mempercepat menuju keterbukaan yang
luas.
15. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA (2)
Komunikan bersifat heterogen. Perpaduan antara jumlah komunikan yang besar dengan
keterbukaan dalam memperoleh pesan-pesan komunikasi erat sekali hubungannya
dengan sifat heterogen komunikan. Massa dalam komunikasi massa terjadi dari orang-
orang yang heterogen yang meliputi penduduk yang bertempat tinggal dalam kondisi
yang sangat berbeda dengan kebudayaan yang beragam, berasal dari berbagai lapisan
masyarakat, mempunyai pekerjaan yang berjenis-jenis oleh karena itu mereka berbeda
dalam kepentingan, standar hidup dan derajat kehormatan, kekuasaan dan pengaruh.
Media massa menimbulkan keserempakan. Yang dimaksud keserempakan ialah
keserempakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah.
Ada dua segi penting mengenai kontak yang langsung itu; pertama: kecepatan yang lebih
tinggi dari penyebaran dan kelangsungan tanggapan; kedua: keserempakan adalah
penting untuk keseragaman dalam seleksi dan interpretasi pesan-pesan.
Hubungan komunikator-komunikan yang bersifat non-pribadi. Dalam komunikasi massa,
hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat non-pribadi, karena komunikan
yang anonim dicapai orang-orang yang dikenal hanya hanya dalam peranannya yang
bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non-pribadi ini timbul disebabkan teknologi dari
penyebaran massal dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator
yang bersifat umum. Komunikasi dengan menggunakan media massa berlaku dalam satu
arah (one way communication), dan ratio output-input komunikan sangat besar.
16. 16
Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dalam komunikasi massa adalah hambatan yang disebabkan
oleh unsur-unsur dari kepentingan psikis manusia. Hambatan ini terdiri dari :
1. Kepentingan (interest). Kepentingan Komunikasi dalam suatu kegiatan
komunikasi sangat ditentukan oleh manfaat atau kegunaan dari komunikasi itu
dirinya sendiri. Komunikasi pada komunikasi massa bersifat heterogen, dalam
latar belakang, sosial, budaya, ekonomi dan sebagainya. Hal ini akan berpengaruh
pada seleksi terhadap pesan.
2. Prasangka (predudice). Prasangka berkaitan dengan persepsi seseorang tentang
orang lain atau kelompok lain dan sikap serta perilakunya terhadap orang lain.
Atau kelompok lain (Sears, 1985)
3. Persepsi. adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa atau hubungan-hubungan
yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan
(Rahmat, 1985). Persepsi akan ditentukan oleh faktor personal atau fungsional
dan faktor situasional atau struktural.
4. Stereotype
5. Motivasi
Hambatan dalam Komunikasi
Massa
17. 17
Hambatan Sosio-Kultural
Perbedaan sosio-kultural dapat menghambat proses komunikasi. Perbedaayaan
budaya akan menyebabkan perbedaan norma-norma sosial yang berlaku dalam
masyarakat. Norma sosial mencerminkan sifat-sifat yang hidup pada suatu
masyarakat dan dilaksanakan sebagai alat pengawas secara sadar maupun tidak
sadar oleh masyarakat terhadap anggotanya.Hambatan yang terkait dengan
hambatan sosiokultural yaitu hambatan semantik dan hambatan pendidikan.
Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis adalah hambatan teknis sebagai konsekuensi penggunaan
media massa. Hambatan mekanis terjadi karena adanya gangguan pada saluran
komunikasi. Misalnya pada media radio, hambatan ini terjadi saat stasiun atau
pemancar penerima mendapat gangguan baik secara teknis maupun akibat cuaca
buruk sehingga gambar yang diterima di pesawat televisi menjadi buruk.
Hambatan dalam Komunikasi
Massa(Lanjutan)
18. 18
Hambatan Interaksi Verbal
Hambatan ini terkait dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi
massa, terutama pihak komunikan. Jenis-jenis hambatan interaksi verbal dalam
komunikasi massa antara lain :
1. Polarisasi, adalah kecenderungan untuk melihat dunia ini dalam bentuk
dikotomi yang saling berlawanan dan menguraikannya dalam bentuk ekstrim,
misalnya; baik atau buruk, kaya atau miskin, pandai atau bodoh dan
sebagainya.
2. Orientasi Intensional, adalah kecenderungan untuk melihat manusia, obyek
dan kejadian sesuai dengan ciri yang melekat pada mereka.
3. Evaluasi Statis, adalah penilaian terhadap seseorang yang didasarkan pada
kesan pertama.
4. Indiskriminasi, adalah pengingkaran terhadap kekhasan atau karakteristik
seseorang.
Hambatan dalam Komunikasi
Massa(Lanjutan)