際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM
1.Pengertian Sistem
Banyak definisi yang digunkan untuk menjelaskan arti kata Sistem, diantaranya sebagai
berikut :
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan
atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang
kompleks atau utuh (Tatang M. Amirin, 1992: 10.)
Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama yang
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.(Tatang M. Amirin, 1992: 10.)
Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan
sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang M. Amirin, 1992: 11.)
Unsur persamaan yang dapat dipandang sebagai ciri umum dari sistem, yaitu yang
mencangkup hal-hal sebagai berikut:
Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur
Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh
Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan
fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem.
Dengan demikian sistem dapat diartikan suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen.
Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-
masing, tetapi secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan (yaitu
tujuan dari sistem).
2.Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen untuk melihat komponen
sistem pendidikan. Toffler (1970) menganalogikan sekolah dengan sebuah pabrik.memang
sebenarnya usaha pendidikan itu dapat disamakan dengan pabrik. Tetapi dilihat dari segi proses
mekanismenya, ada persamaan antara keduanya.
Sistem terbuka meliputi bidang pendidikan.dalam bidang pendidikan:
Sistem baru merupakan masukan mentah (raw input) yang akan diproses menjadi tamatan (out
put)
Guru dan tenaga non guru, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, prasarana dan
sarana merupakan masukan instrumental (instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakan
pemrosesan masukan mentah menjadi tamatan.
Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar,kependudukan, politik dan keamanan
Negara merupakan faktor lingkungan atau masukan lingkungan (environmental input).
3.Hubungan Sistem pendidikan dengan Sistem lain dan perubahan kedudukan dari Sistem
Sebagai subsistem,bidang ekonomi, dan politik masing-masing sebagai sistem. Pendidikan
nonformal, pendidikan formal, dan pendidikan informal merupakan subsistem dari bidang
pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
4.Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik
a.Cara Memandang Sistem
Sebenarnya, perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sistem ataupun
sebaliknya suatu sistem menjadi komponen dari sistem yang lebih besar, tidak lain dari pada
perubahan cara memandang ruang lingkup suatu permasalahan.
Jika sebuah komponen suatu sistem dipisahkan dari komponen-komponen yang lain, dan
dikaji secara tersendiri, maksudnya tidak lain adalah agar komponen tersebut dapat dianalisi
secara lebih mendalam.
b..Masalah Berjenjang
Semua masalah saling berkaitan satu sama lain dalam hubungan:
Sebab-akibat (masalah yang bernomor lebih kecil menjadi sebab dan masalah yang bernomor
lebih besarsebagai akibat).
Alternatif masalah (masalah yang bernomor lebih kecil menjadi alternative pemecahan
sedangkan masalah yang bernomor lebih besar sebagai masalah).
Latar belakang masalah (masalah yang bernomor lebih besar menjadi latar belakang bagi
masalah dan yang bernomor lebih kecil sebagai masalah).
c.Analisis Sistem dalam Pendidikkan
Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksutkan untuk memaksimalkan pencapaian
tujuan pendidikan dengan cara efisien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem
ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secara sistematik, artinya kita harus
memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam masalah pendidikan yang akan
dipecahkan.
Jika tujuan sistem tidak tercapai sepenuhnya, maka dapat diusahakan:
Menemukan komponen yang mengandung kelemahan
Menemukan hubungan antarkomponen yang mengandung kelemahan dan
Memperbaiki komponen ataupun hubungan antar komponen yang lemah tersebut.
d.Saling Hubungan Antarkomponen
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi
komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala
komponen tersebut tidak berhubungan secara fungsional dengan komponen yang lain. Hubungan
fungsional antarkomponen ini berupa hubungan yang bersifat dinamis antarkomponen-
komponen dan gerak fungsi dari seluruh komponen terarah kepada tujuan sistem.
Dilihat dari segi pencapaian tujuan, pada prinsipnya setiap sistem dibangun dengan maksud
untuk pencapaian tujuan secara optimal. Jika optimasi pencapaian tujuan tetap dipertahankan,
akan tetapi masih terdapat komponen yang kualitasnya kurang baik ataupun komponen yang
berubah, logikanya harus ada komponen lain yang dapat mengimbangi atau menutup kekurangan
dengan menggantikan fungsi dari komponen yang pertama tadi.
e.Hubungan Sistem dengan Suprasistem
Dalam ruang lingkup yang besar (ruang lingkup makro) terlihat pula sistem yang satu saling
berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu
hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sedangkan segenap segi kehidupan itu kita
butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaan dan pengembangan.
5.Keterkaitan Antara Pengajaran dan Peendidikan
Istilah pengajaran dapat dibedakan dari pendidikan, tetapi sulit dipisahkan. Jika dikatakan
anak diajar menulis yang baik lebih terasa sebagai pengajaran. Tetapi jika anak
dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik maka lebih mirip pendidikan. Demikian
pula jika dikatakan guru mengajar murid menyusun jadwal belajar untuk belajar di rumah , ini
cenderung dianggap sebagai kegiatan mengajar.
6.Pendidikan Prajabatan (Preservice Education) dan Pendidikan dalam Jabatan (Inservice
Education) sebagai Sebuah Sistem
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam
bidang tertentu dalam periode waktu tertentu seperti STM tiga tahun, diploma III matematika
tiga tahun, ataupun strata 1 jurusan matematika empat tahun untuk dibekali menjadi pekerja di
bidang teknik guru matematika pada SMP ataupun guru matematika pada SLTA.
Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang-
orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus,dan lain-lain.
7.Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal sebagai Sebuah Sistem
Hal-hal yang menjadi faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal ialah:
a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah.
Sedangkan mereka terdorong untuk memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki
keterampilan tertentu yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja.
b. Lapangan kerja, khususnya sector swasta,mengalami perkembangan cukup pesat dan
lebih pesat ketimbang perkembangan sector pemerintah masing-masing lapangan kerja
tersebut menuntut persyaratan-persyaratan khusus, yang lazimnya belum dipersiapkan
oleh pendidikan formal.

More Related Content

Pengantar pendidikan 3

  • 1. PENDIDIKAN SEBAGAI SISTEM 1.Pengertian Sistem Banyak definisi yang digunkan untuk menjelaskan arti kata Sistem, diantaranya sebagai berikut : Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh (Tatang M. Amirin, 1992: 10.) Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama yang berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.(Tatang M. Amirin, 1992: 10.) Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang M. Amirin, 1992: 11.) Unsur persamaan yang dapat dipandang sebagai ciri umum dari sistem, yaitu yang mencangkup hal-hal sebagai berikut: Sistem merupakan suatu kesatuan yang berstruktur Kesatuan tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh Masing-masing komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur, yaitu mencapai tujuan sistem. Dengan demikian sistem dapat diartikan suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-
  • 2. masing, tetapi secara fungsi komponen-komponen itu terarah pada pencapaian satu tujuan (yaitu tujuan dari sistem). 2.Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen untuk melihat komponen sistem pendidikan. Toffler (1970) menganalogikan sekolah dengan sebuah pabrik.memang sebenarnya usaha pendidikan itu dapat disamakan dengan pabrik. Tetapi dilihat dari segi proses mekanismenya, ada persamaan antara keduanya. Sistem terbuka meliputi bidang pendidikan.dalam bidang pendidikan: Sistem baru merupakan masukan mentah (raw input) yang akan diproses menjadi tamatan (out put) Guru dan tenaga non guru, administrasi sekolah, kurikulum, anggaran pendidikan, prasarana dan sarana merupakan masukan instrumental (instrumental input) yang memungkinkan dilaksanakan pemrosesan masukan mentah menjadi tamatan. Corak budaya dan kondisi ekonomi masyarakat sekitar,kependudukan, politik dan keamanan Negara merupakan faktor lingkungan atau masukan lingkungan (environmental input). 3.Hubungan Sistem pendidikan dengan Sistem lain dan perubahan kedudukan dari Sistem Sebagai subsistem,bidang ekonomi, dan politik masing-masing sebagai sistem. Pendidikan nonformal, pendidikan formal, dan pendidikan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
  • 3. 4.Pemecahan Masalah Pendidikan Secara Sistematik a.Cara Memandang Sistem Sebenarnya, perubahan cara memandang suatu status dari komponen menjadi sistem ataupun sebaliknya suatu sistem menjadi komponen dari sistem yang lebih besar, tidak lain dari pada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu permasalahan. Jika sebuah komponen suatu sistem dipisahkan dari komponen-komponen yang lain, dan dikaji secara tersendiri, maksudnya tidak lain adalah agar komponen tersebut dapat dianalisi secara lebih mendalam. b..Masalah Berjenjang Semua masalah saling berkaitan satu sama lain dalam hubungan: Sebab-akibat (masalah yang bernomor lebih kecil menjadi sebab dan masalah yang bernomor lebih besarsebagai akibat). Alternatif masalah (masalah yang bernomor lebih kecil menjadi alternative pemecahan sedangkan masalah yang bernomor lebih besar sebagai masalah). Latar belakang masalah (masalah yang bernomor lebih besar menjadi latar belakang bagi masalah dan yang bernomor lebih kecil sebagai masalah). c.Analisis Sistem dalam Pendidikkan Penggunaan analisis sistem dalam pendidikan dimaksutkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengan cara efisien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistem ialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secara sistematik, artinya kita harus
  • 4. memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam masalah pendidikan yang akan dipecahkan. Jika tujuan sistem tidak tercapai sepenuhnya, maka dapat diusahakan: Menemukan komponen yang mengandung kelemahan Menemukan hubungan antarkomponen yang mengandung kelemahan dan Memperbaiki komponen ataupun hubungan antar komponen yang lemah tersebut. d.Saling Hubungan Antarkomponen Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala komponen tersebut tidak berhubungan secara fungsional dengan komponen yang lain. Hubungan fungsional antarkomponen ini berupa hubungan yang bersifat dinamis antarkomponen- komponen dan gerak fungsi dari seluruh komponen terarah kepada tujuan sistem. Dilihat dari segi pencapaian tujuan, pada prinsipnya setiap sistem dibangun dengan maksud untuk pencapaian tujuan secara optimal. Jika optimasi pencapaian tujuan tetap dipertahankan, akan tetapi masih terdapat komponen yang kualitasnya kurang baik ataupun komponen yang berubah, logikanya harus ada komponen lain yang dapat mengimbangi atau menutup kekurangan dengan menggantikan fungsi dari komponen yang pertama tadi. e.Hubungan Sistem dengan Suprasistem
  • 5. Dalam ruang lingkup yang besar (ruang lingkup makro) terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satu aspek dari kehidupan. Sedangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan, sehingga semuanya memerlukan pembinaan dan pengembangan. 5.Keterkaitan Antara Pengajaran dan Peendidikan Istilah pengajaran dapat dibedakan dari pendidikan, tetapi sulit dipisahkan. Jika dikatakan anak diajar menulis yang baik lebih terasa sebagai pengajaran. Tetapi jika anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik maka lebih mirip pendidikan. Demikian pula jika dikatakan guru mengajar murid menyusun jadwal belajar untuk belajar di rumah , ini cenderung dianggap sebagai kegiatan mengajar. 6.Pendidikan Prajabatan (Preservice Education) dan Pendidikan dalam Jabatan (Inservice Education) sebagai Sebuah Sistem Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu seperti STM tiga tahun, diploma III matematika tiga tahun, ataupun strata 1 jurusan matematika empat tahun untuk dibekali menjadi pekerja di bidang teknik guru matematika pada SMP ataupun guru matematika pada SLTA. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikan bekal tambahan kepada orang- orang yang telah bekerja berupa penataran, kursus-kursus,dan lain-lain. 7.Pendidikan Formal, Non-Formal, dan Informal sebagai Sebuah Sistem Hal-hal yang menjadi faktor pendorong perkembangan pendidikan nonformal ialah:
  • 6. a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat melanjutkan sekolah. Sedangkan mereka terdorong untuk memasuki lapangan kerja dengan harus memiliki keterampilan tertentu yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja. b. Lapangan kerja, khususnya sector swasta,mengalami perkembangan cukup pesat dan lebih pesat ketimbang perkembangan sector pemerintah masing-masing lapangan kerja tersebut menuntut persyaratan-persyaratan khusus, yang lazimnya belum dipersiapkan oleh pendidikan formal.