Pengantar Kuliah Teknologi Informasi, modul Teknologi Informasi oleh Dr. Ir. G. Kapantouw, MS
1 of 23
Downloaded 41 times
More Related Content
Pengantar TI
1. Teknologi Informasi Aplikasi dalam Bidang Kedokteran Dr.Ir. Gene Kapantow, MIKomp., MSc Pusat Teknologi Informasi Universitas Sam Ratulangi
2. Mengapa Mahasiswa FK Belajar Teknologi Informasi? Minimal terdapat 5 Peran Utama Seorang Dokter
3. Seorang dokter dalam menangani seorang pasien (clinician) mungkin perlu melihat literature terbaru mengenai penanganan penyakit ( learner ). Dokter juga mungkin perlu membandingkan kasus tersebut dengan kasus-kasus sebelumnya (Researcher ). Selanjutnya dokter perlu memberitahukan pasien tentang penyakit dan penanganannya ( educator/communicator ). Akhirnya dokter perlu menyusun langkah-langkah penanganan yang efisien (Manager ).
4. 5 Peran Utama seorang Dokter Belajar Terus Menerus ( life-long Learner ) Praktek Klinik (Clinician ) Pendidik/Komunikator ( Educator/Communicator ) Peneliti ( Researcher ) Manajer (Manager )
5. Peran 1: Life-Long Learner (1) Pendidikan Kedokteran adalah pendidikan yang terus menerus, mulai dari Fakultas Kedokteran sampai dengan ketika praktek sebagai seorang dokter. Untuk itu seorang lulusan FK seharusnya mempunyai kemampuan dalam mengakses sumber-sumber informasi (misalnya MEDLINE) serta mengevaluasi dan memanfaatkan informasi tersebut Perlu pengetahuan Teknologi Informasi (Internet, database, CAL-computer aided learning, dll)
7. Life-Long Learner (1) eLearning Penggunaan teknologi multimedia dan internet untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ( elearningeurope.info ). Pembelajaran yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi
8. Life-Long Learner (2) Belajar di Mana Saja Dosen di Alexandria Dosen di Tanzania Dosen di Cairo Dosen di Paris Dosen di Pittsburgh Dosen di Manado
9. Peran 2: Clinician Seorang Dokter harus menggali informasi tentang pasien kemudian membuat keputusan-keputusan berdasarkan informasi tersebut, olehnya perlu pengetahuan dalam: Mengakses informasi pasien dari Sistem Informasi Rumah Sakit atau Klinik Memanfaatkan Sistem Pendukung Keputusan mis. MYCIN Dll.
10. Peran 3: Educator/Communicator Dokter bertidak sebagai pendidik/komunikator dalam berbagai situasi: dokter-dokter, dokter-mahasiswa, dokter-pasien, dokter-masyarakat. Olehnya perlu pengetahuan dalam: Memilih dan memanfaatkan sumber-sumber informasi (Internet, database dll) Menulis dan mempresentasikan dengan baik (MS-Word, MS-PowerPoint, dll)
11. Peran 4: Researcher Tidak terbatas pada penelitian formal dilaboratorium, tapi juga penelitian-penelitian informal. Olehnya perlu pengetahuan: Pengumpulan dan analisis data (SPSS, MS-Excel dll) Ketersediaan data/informasi (Internet, database)
12. Peran 5: Manager Seorang dokter harus mengetahui dan mengelola biaya dan pekerjaan. Perlu pengetahuan tentang: Perhitungan-perhitungan Biaya/Keuntungan (MS-Excel) Aplikasi TI dalam Manajemen Kedokteran
13. Aplikasi TI dalam Kedokteran Sistem informasi kesehatan Dokumentasi medis Pemrosesan citra medis Sistem Pakar/ Sistem pendukung keputusan klinis Molecular bioinformatics
14. Sistem Informasi Kesehatan Salah satu contoh Sistem informasi kesehatan adalah sistem informasi rumah sakit. Selain untuk mendukung kepentingan manajemen untuk tujuan efisiensi dan pelaporan, sistem informasi rumah sakit juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien. Salah satu hal yang ditekankan untuk menjamin kontinyuitas kualitas pelayanan adalah kemampuan pertukaran data elektronik antar sistem informasi kesehatan.
15. Dokumentasi Medis Dokumentasi medis mencatat seluruh data penting yang didapat selama pasien dirawat. Informasi pada dokumentasi medis digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan medis, penelitian dan aspek legal. Dengan semakin banyaknya data yang bisa dicatat, serta perlunya informasi dapat dibaca oleh berbagai pihak yang berkompeten secara simultan, maka dokumentasi kertas dinilai kurang memadai lagi.
16. Pemrosesan Citra Medis Dengan ditemukannya perangkat pemrosesan citra medis, seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Positron Emission Tomography (PET), kemampuan mendeteksi adanya kelainan kecil pada jaringan secara non invasif menjadi lebih baik. Selain untuk mendiagnosa, medical image processing juga telah diaplikasikan pada proses terapi, semisal perencanaan dosis radioterapi dan panduan bagi minimal invasive surgery. Salahsatu proyek penting pemrosesan citra medis adalah Visible Human Project yang bertujuan menciptakan suatu struktur pengetahuan yang secara transparan menghubungkan antara bentuk informasi visual (CT dan MR image) dengan informasi simbolik (nama bagian tubuh).
17. Sistem Pakar/ Sistem pendukung keputusan klinis Melalui pemodelan dan representasi pengetahuan, knowledge-based support of diagnosis and therapy dimanfaatkan untuk membantu klinisi dalam menegakkan diagnosa dan memilih terapi yang tepat. Pada awal pengembangannya, sistem pendukung berbasis pengetahuan tersebut dikembangkan untuk tujuan khusus, semisal MYCIN sistem pakar diagnosa penyakit infeksi dan umumnya sistem tersebut berdiri sendiri, seperti QMR, DxPLAIN. Pada perkembangan selanjutnya, sistem pendukung keputusan klinis telah terintegrasi kedalam sistem informasi rumah sakit.
18. Molecular Bioinformatics Molecular bioinformatics mengembangkan algoritma, teknik komputasi dan statistik untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ditemui pada analisis data biomolekular. Kemampuan komputasi yang ada saat ini dapat digunakan untuk melakukan analisis sekuen DNA, mencari gen pada suatu genom, menandai dan melakukan perbandingan genom, serta meprediksi struktur protein. Salahsatu pencapaian penting bioinformatics adalah Human Genome Project. Dengan melakukan interpretasi dari data lengkap genome manusia, akan dapat diidentifikasi gen-gen penyebab penyakit dan kelainan, seperti kanker, penyakit Alzheimer, fibrosis kistik, dan lain-lain.
#9: During the past 5 years the Lingua Franca of health research and science has become PowerPoint. Most of our current scientific knowledge has been assembled in PowerPoint lectures. Moreover the growth of PowerPoint on the net has been astonishing. In 1994 there were few lectures, now there are over 5 million. If we could establish a global system to make the academic lectures freely accessible in a virtual Library of lectures we could markedly improve the sharing of our prevention knowledge. Supercourse is the global library of lectures shared for free by 10000 faculty members from 152 countries of the world. It was originally funded by NASA and currently funded by the National Library of Medicine, NIH, USA www.pitt.edu/~super1