Dokumen tersebut membahas pengaruh motivasi pengguna media sosial terhadap niat word of mouth dalam fashion online shopping. Penelitian menemukan bahwa konveniensi, ketersediaan informasi, dan iklan terpersonalisasi berpengaruh positif terhadap motivasi utilitarian, sementara petualangan berpengaruh terhadap motivasi hedonik. Kedua motivasi ini memengaruhi browsing produk di media sosial dan niat word of mouth."
1 of 20
Download to read offline
More Related Content
Pengaruh Motivasi Pengguna Media Sosial Terhadap WOMI_mod
2. Latar Belakang
 Pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai
80,1 juta dengan pengguna aktif media sosial
sebanyak 52 juta (wearesocial,2015).
 Platform media sosial yang paling aktif adalah
Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Pinterest,
Linkedin (wearesocial,2015).
 Dari sudut pandang online seller, Facebook dan
Instagram turut berperan besar dalam platform
penjualan online (Jajak Pendapat, 2014)
 Kategori produk fashion merupakan item paling
tinggi dari tingkat pencarian dan pembelian dalam
penjualan online (Nielsen, 2014; APJII 2012)
3. Perumusan Masalah
 Fashion online shopping semakin banyak
diminati oleh penjual maupun pembeli.
Namun, diperlukan dasar apa yang menjadi
motivasi dan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap adopsi pengguna media sosial untuk
dijadikan konsumen baru yang bisa
memberikan profit pada fashion online
shopping
 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
motivasi pengguna media sosial terhadap
word of mouth intention pada fashion online
shopping?
6. Buyer’s Decision Process
 Social Media Product Browsing
Perilaku pencarian informasi oleh konsumen
mendahului proses perilaku pemilihan produk
di media sosial.
 Word of Mouth Intention
Keinginan user di media sosial untuk berbagi
informasi dengan temannya tentang produk
atau jasa yang menurutnya relevan atau
menarik melalui platform tersebut
8. Kerangka Penelitian
 Jenis data: data primer
 Metode riset: kuantitatif
 Metode pengumpulan data: survei dengan
kuesioner online disebarkan melalui media
sosial dan messsaging app
 Metode pengumpulan sampel: non-probability
sampling -> convenience sampling
 Metode analisis data: factor analysis,
descriptive statistic, Structural Equation
Modelling (SEM)
10. Hasil Validitas dan Reliabilitas
Pretest
Variabel
Jumlah
Indikator
Cronbach's
Alpha
(> 0,6)
KMO
(> 0,5)
Barlett Test of
Sephericity
(< 0,05)
Asumsi
kesimpulan
Convenience 3 0,742 0,624 0,000 Valid dan reliabel
Information Availability 3 0,864 0,676 0,000 Valid dan reliabel
Product Selection 3 0,682 0,670 0,003 Valid dan reliabel
Customized
Advertisements
3 0,862 0,642 0,000 Valid dan reliabel
Trend Discovery 3 0,606 0,601 0,004 Valid dan reliabel
Socializing 3 0,611 0,632 0,004 Valid dan reliabel
Adventure 3 0,754 0,506 0,000 Valid dan reliabel
Authority and Status 3 0,817 0,696 0,000 Valid dan reliabel
Utilitarian Motivation 5 0,756 0,582 0,000 Valid dan reliabel
Hedonic Motivation 5 0,715 0,658 0,000 Valid dan reliabel
Social Media Product
Browsing
4 0,865 0,699 0,000 Valid dan reliabel
Word of Mouth Intention 5 0,890 0,786 0,000 Valid dan reliabel
11. Hasil Validitas dan Reliabiltas Main
Test
Variabel
Composite
Reliability ( >
0,7)
Average Variant
Extracted ( > 0,5)
Asumsi Kesimpulan
SMPB 0,859 0,609 Valid dan reliabel
CON 0,853 0,659 Valid dan reliabel
IA 0,794 0,569 Valid dan reliabel
PS 0,785 0,550 Valid dan reliabel
CA 0,807 0,584 Valid dan reliabel
UTIL 0,862 0,555 Valid dan reliabel
TD 0,842 0,641 Valid dan reliabel
SOC 0,810 0,593 Valid dan reliabel
ADV 0,777 0,537 Valid dan reliabel
ANS 0,793 0,562 Valid dan reliabel
HEDON 0,876 0,595 Valid dan reliabel
WOMI 0,856 0,548 Valid dan reliabel
12. Indeks Ketepatan Model
Indeks Kriteria Nilai
Asumsi
kesimpulan
CMIN/DF (Chi-Square/df) ≤ 3 2,244 Good Fit
GFI (Goodness of Fit index) ≥ 0,95 0,742 Marginal fit
AGFI (Adjusted Goodness of Fit index) ≥ 0,80 0,699 Marginal fit
CFI (Comparative Fit Index) ≥ 0,80 0,851 Good Fit
TLI (Tucker-Lewis Index) ≥ 0,90 0,840 Marginal Fit
NFI (Normed Fit Index) ≥ 0,90 0,769 Marginal fit
RFI (Relative Fit Index) ≥ 0,90 0,744 Marginal fit
IFI (Incremental Fit Index) ≥ 0,90 0,858 Marginal fit
PGFI (Parsimonious Goodness of Fit) ≥ 0,90 0,637 Marginal fit
RMR (Root Mean Square Residual) ≤ 0,09 0,138 Marginal fit
RMSEA (The Root Mean Square Error
of Approximation)
≤ 0,08 0,072 Good fit
14. Hasil Penelitian: nilai P
Hipotesis
Hasil
Penelitian
( < 0,05)
Kesimpulan
Hipotesis
H1
Utilitarian Motivation -> Social Media
Product Browsing *** Hipotesis diterima
H2 Convenience -> Utilitarian Motivation 0,028 Hipotesis diterima
H3
Information Availability -> Utilitarian
Motivation 0,035 Hipotesis diterima
H4
Product Selection -> Utilitarian
Motivation 0,293 Hipotesis ditolak
H5
Customized Advertisement -> Utilitarian
Motivation 0,043 Hipotesis diterima
H6
Hedonic Motivation -> Social Media
Product Browsing *** Hipotesis diterima
H7 Trend Discovery -> Hedonic Motivation 0,825 Hipotesis ditolak
H8 Socializing -> Hedonic Motivation- 0,244 Hipotesis ditolak
H9 Adventure -> Hedonic Motivation- 0,002 Hipotesis diterima
H10
Authority and Status -> Hedonic
Motivation- 0,545 Hipotesis ditolak
H11
Social Media Product Browsing -> Word
*** Hipotesis diterima
*** p < 0,01
15. Variabel Kategori Jumlah Presentase
Jenis Kelamin
Pria 74 31,2%
Wanita 163 68,8%
Usia
< 20 tahun 35 14,8%
21-25 tahun 169 71,3%
26-30 tahun 20 8,4%
31-35 tahun 11 4,6%
36-40 tahun 2 0,2%
Tingkat Pendidikan SD/SMP/SMA 55 23,2%
D3 81 34,2%
S1 97 40,9%
S2 4 1,7%
Pengeluaran Belanja Online per
Bulan
< Rp 100.000 28 11,8%
Rp 100.001 - Rp 500.000 168 70,9%
Rp 500.001 - 1.000.000 25 10,5%
Rp 1.000.001 - Rp 2.000.000 11 4,6%
> Rp 2.000.001 5 2,1%
Frekuensi Penggunaan Media
Sosial
Beberapa kali dalam sehari 181 76,4%
Sekali dalam sehari 16 6,8%
3-5 kali per minggu 12 5,1%
1-2 kali per minggu 4 1,7%
Sekali dalam beberapa minggu 24 10,1%
Statistik Demografi Responden
(n=237)
16. Jenis
Produk
Jenis Kelamin
Total
Pria Wanita
Pakaian 67 137 204
Aksesoris 20 62 82
Tas 15 74 89
Sepatu 30 78 108
Lainnya 5 18 23
Total 74 163 237
Platform
Jenis Kelamin
Total
Pria Wanita
Facebook 28 47 75
Twitter 40 129 169
Instagram 12 24 36
Google+ 1 4 5
Lainnya 28 35 63
Total 74 163 237
Media
Sosial
Jenis Kelamin
Total
Pria Wanita
Facebook 54 122 176
Twitter 52 114 166
Instagram 67 138 205
Path 51 116 167
Google+ 26 53 79
Linkedin 20 42 62
LINE 57 128 185
Tinder 11 18 29
Youtube 44 101 145
Foursquare 4 23 27
Steam 4 22 26
Lainnya 2 10 12
Total 74 163 237
Tabulasi Silang Jenis Produk Fashion
yang Dibeli dengan Jenis Kelamin
Tabulasi Silang Platform Pembelian
Produk Fashion Online di Media Sosial
dengan Jenis Kelamin
Tabulasi Silang Media Sosial Aktif
dengan Jenis Kelamin
17. Kesimpulan
 Terdapat pengaruh faktor convenience, information
availability, dan customized advertisements terhadap
utilitarian motivation secara signifikan positif.
 Diantara ketiga faktor yang mempengaruhi utilitarian
motivation, yang paling kuat pengaruhnya adalah
convenience.
 Hanya faktor adventure yang mempengaruhi terhadap
hedonic motivation secara signifikan positif.
 Kedua motivasi ditemukan secara signifikan positif
mempengaruhi faktor social media product browsing.
Jika dibandingkan pegaruhnya yang paling kuat adalah
utilitarian motivation.
 Terdapat pengaruh faktor Social Media Product
18.  Demografi dalam penelitian ini mempunyai
kecendrungan responden yaitu wanita, 21-35
tahun, pendidikan S1, pengeluaran untuk belanja
online Rp 100.001-500.000, dan beberapa kali
sehari dalam menggunakan media sosial.
 Pakaian adalah jenis produk yang paling banyak
dibeli dibandingkan jenis produk lainnya dalam
pembelian fashion secara online oleh responden.
 Platform yang sering digunakan untuk melakukan
pencarian dan pembelian adalah melalui Twitter.
 Media sosial yang masih aktif sering digunakan
oleh responden adalah Instagram.
19. Implikasi Manajerial
 Online seller diharapkan mampu mengidentifikasi
jenis motivasi calon konsumen yang menjadi
target pemasarannya apakah utilitarian atau
hedonic kemudian fokus memperkuat pada faktor-
faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut.
 Online seller dapat memperkuat strategi faktor
convenience, information availability, dan
customized advertisements dengan cara
mengorganisir secara rapi produk-produknya,
menuliskan informasi yang detil, mempermudah
cara pembayaran, dan menggunakan promosi
berbayar pada sosial media.
20.  Memperkuat strategi faktor adventure dengan
cara memperkaya konten di sosial media
seperti membuat kuis berhadiah dengan tema
tertentu untuk pembeli jenis hedonis.
 Membuat strategi pemasaran untuk
meningkatkan kegiatan product browsing agar
terdapat aktivitas word of mouth di media
sosial seperti promosi undian berhadiah
dengan syarat share dan memberikan
komentar terlebih dahulu, giveaway harian,
atau sistem referal.