Dokumen tersebut memberikan panduan bagi orangtua dalam mendukung anak selama masa pandemi, meliputi:
1. Memastikan anak merasa aman dan memiliki rutinitas sehat serta mengelola emosi dengan baik
2. Membantu anak mengembangkan keterampilan sosial dan mengatasi masalah kecanduan media
3. Mengembangkan kemandirian dan tanggung jawab pada anak melalui penegakan disiplin yang positif
4. Orangtua
1 of 15
Download to read offline
More Related Content
Pengasuhan yang Tangguh dan Bersahabat di Masa Pandemi
1. Pengasuhan yang Tangguh
dan Bersahabat di Masa
Pandemi
J U N E M A N A B R A H A M
J U N E M A N @ B I N U S . A C . I D
Z O O M , 1 6 J U L I 2 0 2 1
2. Dua Konteks Yang Penting
Pandemi = Blessing in Disguise (Berkah di tengah Bencana)
PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) berkat pandemi
Mode kerja baru yang akan dipertahankan setelah pandemi (Misal di: Kementerian Keuangan)
Munculnya bentuk-bentuk relasi yang baru
Banyak orang keluar dari Zona Nyaman
Tidak ada masa di mana Kesalingbergantungan, Kerja sama Tim (termasuk keluarga) lebih
diperlukan, daripada masa pandemi
Anak bukan Aset. Ia adalah Manusia.
5. Yang perlu
dilakukan
orangtua (atau
pengganti
orangtua) 1
(Anak merasa
aman)
Berikan pesan bahwa akan ada
jalan keluar atas kegelisahan
anak (Ortu perlu berwawasan).
Mengakui perasaan anak dan
aspirasi anak.
Jadilah model bagi anak untuk
mengelola perasaan
(keterbukaan Ortu perlu
terbuka terlebih dahulu).
Berikan optimisme (kabar baik
dari dunia)
Video chats dengan yang
dikasihi anak (Connected).
Kemukakan bahasa cinta
7. Yang perlu
dilakukan
orangtua (atau
pengganti
orangtua) 2
(Rutinitas yang
sehat)
Perlu perasaan keteraturan,
dapat diprediksi, meskipun dapat
fleksibel
Rutinitas bangun tidur, makan
pagi, berpakaian, bermain,
berolah raga, bercengkerama
dengan teman.
Miliki family time.
Ada gangguan semasa jam tidur
pada remaja adalah hal biasa,
namun kurang tidur dapat
mengurangi kapasitas untuk
mengelola emosi
8. Relasi
Seksual,
bagaimana?
Kehidupan non-akademik dapat
merupakan driver (pendorong)
kehidupan akademik.
Perlu mengembangkan keterampilan
berinteraksi dengan lawan jenis
(humor, dsb), baik dalam pekerjaan
kelompok maupun yang lain.
Orangtua dapat sharing tentang
kehidupan berpacaran dsb, bicara seks
bukan hal yang tabu.
Antisipasi anak mengalami
adiksi/kecanduan konsumsi tayangan
seks vulgar dari media sosial (dapat
ditemukan dengan mudah di Instagram,
Netflix, TikTok, dsb)
9. Yang perlu
dilakukan
orangtua (atau
pengganti
orangtua) 3
(Anak Menjadi
tangguh)
Disiplin yang positif itu perlu:
Ada konsekuensi untuk setiap
tindakan (Penegakan Disiplin
berdasarkan Kontrak
Bersama anak dan ortu).
Pengarahan ulang (redirecting)
perilaku yang buruk akibat
kebosanan.
Pembagian peran.
Permainan yang kreatif yang
bisa dilakukan bersama
keluarga (cari di Youtube, atau
RICCI yang buat keseruan itu)
Kehidupan Akademik juga
bisa dibuat fun dan
enjoyable dan relevan.
10. Yang perlu
dilakukan
orangtua (atau
pengganti
orangtua) 3
(Anak Menjadi
tangguh)
Gunakan pujian atau reward
lainnya.
Jelaskan harapan kepada Anak
secara jernih (short, medium,
long term) - dialogis
Tahu kapan tidak harus
menanggapi.
Special time: membaca,
bermain, memasak bersama
(10-20 menit)
Matikan mobile phone pada
waktu yang dibutuhkan.
Hindari hukuman badan.
11. Yang perlu
dilakukan
orangtua (atau
pengganti
orangtua) 4
(Ortu mengelola
diri)
Relasi ayah dan ibu
(Komunikasikan situasi yang
ada; melibatkan anak)
Makan yang sehat, olah raga
yang cukup, tidur yang cukup.
Bergiliran antar ortu untuk
memandangi anak.
Meditasi dan teknik
pernapasan lainnya patut
dilatih.
Sebelum tersulut, tanyakan:
Apakah perilaku anak memuat
bahaya yang segera? Apakah
situasi akan menetap? Apakah
perasaan saya tentang
problem hari ini akan berubah
esok?