際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PENGELOLAAN LAHAN SAWAH
MENUNJANG
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
PENDAHULUAN
1. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke 4 di
dunia yang mayoritas makanan pokoknya beras.
2. Seiring laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,35 % per
tahun, pertumbuhan permintaan beras juga meningkat
secara signifikan.
3. Upaya untuk menekan konsumsi beras per kapita dengan
program diversifikasi pangan belum Berhasil.
4. Simbol harkat hidup layak masyarakat masih melekat kuat
pada beras sebagai sumber karbohidrat pangan lokal
dibanding sumber karbohidrat lain.
5. Satu satunya tanda keberhasilan subtitusi karbohidrat
adalah konsumsi terigu, namun sayang iklim di
Indonesia tidak mendukung untuk budidaya gandum.
6. Dari sisi on farm, produksi beras masih menghadapi
persoalan menyusutnya lahan subur terutama lahan
sawah di Pulau Jawa, melandainya tingkat produktivitas
lahan,dan menurunnya dukungan ketersediaan air irigasi
7. Indonesia masih memiliki peluang untuk merealisasikan
proyeksi pertumbuhan produksi melalui :
a. Strategi pengelolaan lahan yang ada (existing land)
b. Strategi pengelolaan lahan potensial melalui
perluasan lahan (Potential land)
KETAHANAN PANGAN SEBAGAI SYARAT
KEHARUSAN
 Terpenuhinya pangan bagi seluruh rakyat dalam jumlah
cukup, merata, aman dan terjangkau merupakan Hak Azasi
Manusia (HAM) yang paling utama & mendasar.
 Urusan ideologi, poleksosbud hankam baru berjalan bila
persoalan pangan terkait perut rakyat dapat terselesaikan
 Dari sisi perspektif sosio-politik, ketahanan pangan
merupakan kepentingan & milik bersama (The Common)
 Dalam perspektif geopolitik global, negara berpenduduk
besar seperti Indonesia, tidak mungkin menggantungkan
kecukupan pangannya pada pasar internasional.
 Ketersediaan pangan di pasar internasional sangat terbatas
dan sarat kepentingan politik (kedaulatan pangan)
 Kemandirian pangan yaitu pemenuhan kebutuhan pangan
rakyat melalui peningkatan kapasitas produksi terpasang
harus menjadi agenda utama pembangunan pertanian.
 Basis utama produksi pangan adalah lahan, oleh
karenanya mempertahankan dan melestarikan
keberlanjutan fungsi lahan pertanian merupakan syarat
keharusan untuk tercapainya kemandirian pangan bangsa
 Untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan mandiri di
bidang pangan, perlu melindungi keberlanjutan fungsi lahan
pertanian dengan RUU yang mengatur lahan pangan abadi
Skenario Pertumbuhan Produksi Padi
Tahun 2006  2009 (Dalam Grafik)
12.69
12.89
12.49
12.45
11.85 11.86 12.04 12.24
46.19
46.11
50.68 52.38
54.66
64.15
61.09
58.18
3.52
0
2.91 3.05
2006 2007 2008 2009
Kenaikan Produksi (jt
ton GKG)
Produksi (jt ton GKG)
Produktivitas (ku/ha)
Luas Panen (jt ha)
Luas Tanam (jt ha)
PROYEKSI NERACA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN
BERAS PRODUKSI DALAM NEGERI TAHUN 2006 - 2009
No Konversi Satuan 2006 2007 2008 2009
1 ton 54,660,000 58,180,000 61,090,000 64,150,000
2
7.3 % dari 1 ton 3,990,180 4,247,140 4,459,570 4,682,950
3 (1-2) ton 50,669,820 53,932,860 56,630,430 59,467,050
4 63.20% ton 32,023,326 34,085,568 35,790,432 37,583,176
5 3.33% ton 1,066,377 1,135,049 1,191,821 1,251,520
6 (4-5) ton 30,956,949 32,950,518 34,598,610 36,331,656
7
a Perkapita kg/thn 139.15 139.15 139.15 139.15
b JumlahPenduduk 000 jiwa 222,051 225,049 228,087 231,166
c Total (7 a x7 b) ton 30,898,397 31,315,525 31,738,285 32,166,751
8 (6 - 7 c) ton 58,553 1,634,993 2,860,326 4,164,904
Uraian
Produksi Padi
Penggunaan Padi : Bibit, Pkn Ternak, Bahan
bakuIndustri NonMknn, Susut
GKG yang diolahmenjadi beras
Surplus/Defisit
Produksi Beras (konversi GKG ke Beras)
PenggunaanBeras nonPakan
Produksi Beras untuk dikonsumsi penduduk
Ketersediaanberas untuk konsumsi
Potensi Sumber Daya Lahan
Luas Daratan
Indonesia
188,2 Juta Ha
Potensial untuk
Pertanian
94,1 Juta Ha (50%)
Tidak Potensial
Untuk Pertanian
94,1 Juta Ha (50%)
25,4 Juta Ha Lahan Sawah (13,5%)
25,1 Juta Ha Lahan Kering
Tanaman Semusim (13,3%)
43,5 Juta Ha Lahan Kering
Tanaman Tahunan (23,2%)
Kendala
Pengembangan
 Rendahnya Ratio Jumlah Penduduk Dibanding Luas
Lahan Sawah ( + 360 m2 per kapita penduduk)
 Tingginya laju alih fungsi lahan sawah ke non pertanian
( Rata 2 + 110.000 ha per tahun)
 Tingginya laju degradasi lahan
(laju meningkatnya luas lahan kritis + 2,8 juta ha/th)
 Menurunnya ketersediaan air irigasi akibat kerusakan
fungsi DAS dan anomali iklim
 Kerusakan Infrastruktur irigasi akibat lemahnya O&P
 Kejenuhan tingkat produktivitas lahan (levelling-off)
 Lahan terlantar
INVENTARISASI LAHAN
SAWAH NASIONAL
Pulau
Luas Sawah NonIrigasi Irigasi Dirubah (RTRW)
Ha % Ha Ha % Ha %
Sumatera 2.036.690 23,9 414.780 1.621.910 22,2 710.230 43,8
Jawa Bali 3.933.370 44,2 542.120 3.391.250 44,4 1.669.600 49,2
Kalimantan 1.253.130 14,1 375.200 877.930 12,0 58.360 6,7
Sulawesi 982.410 11,0 124.270 858.140 11,7 414.290 48,3
NT & Maluku 566.100 6,4 67.050 499.050 6,9 180.060 36,1
Papua 131.520 1,5 65.060 66.460 0,9 66.460 100,0
Total 8.903.220 100,0 1.588.480 7.314.740 82,2 3.099.000 42,4
Strategi
Pertumbuhan Produksi
Pengelolaan Lahan
Tersedia
(Existing Land)
Pengelolaan Lahan
Potensial
(Potential Land)
L
u
a
s
Luas Areal Panen
I P ( % )
Produktivitas
Ku/ha
Cetak Sawah
Rawa & Non Rawa
Optimasi Lahan
Rawa & Non Rawa
KEGIATAN PENDUKUNG DALAM RANGKA
KETAHANAN PANGAN NASIONAL
KEGIATAN 2006
(Ha)
2007
(Ha)
2008
(Ha)
TAM 54.862 22.239 29.054
Cetak Sawah 7.466 18.416 41.636
Optimasi Lahan 6.515 10.044 15.843
Konservasi Lahan 1.992 7.066 7.056
Dukungan Terhadap Peningkatan Produktivitas & IP
(Existing Land) di 16 Propinsi 2008
Dukungan
Irigasi
Main System
Jaringan Utama
Non Waduk
5,15 juta ha
Waduk
0,80 juta ha
On Farm Level
Tk.Usaha Tani
Hibah Pemerintah
JITUT = 103.174 ha
JIDES = 44.890 ha
Swadaya
Petani
Pengelolaan Lahan Potensial
POTENSI LAHAN RAWA
Luas Lahan Rawa di Indonesia
33, 4 juta Ha
Lahan Gambut 13,3 Juta Ha
Lahan Sulfat Masam 6,7 Juta Ha
Rawa Lebak 13,4 jt ha
Rawa Pasang Surut 20 jt ha
Lahan Rawa Yang Sudah
dibuka/direklamasi 2,3 juta Ha
SUMATERA & KALIMANTAN
0,9 Juta ha (di luar PLG)
1,4 juta ha di kawasan PLG Kalteng
(yang sesuai untuk budidaya pertanian + 300.000 ha)
Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy
Implikasi Kebijakan
 Kebijakan Lahan Pertanian Pangan Abadi (LPPA)
(Pendekatan Regulasi & Insentif/Disinsentif)
 Pengembangan Produksi (IP & Produktivitas)
(Fokus kpd Wilayah dengan IP & Prodvitas Gap tinggi)
 Optimalisasi Potensi Sumber Daya Pertanian
(Ekstensifikasi pada lahan marginal & terlantar)
 Pemberdayaan & Partisipasi Masyarakat (Padat Karya)
 Sustainable Agriculture Development
Atas Perhatiannya

More Related Content

Pengelolaan berkelanjutan lahan_sawah_-_copy

  • 2. PENDAHULUAN 1. Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar ke 4 di dunia yang mayoritas makanan pokoknya beras. 2. Seiring laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,35 % per tahun, pertumbuhan permintaan beras juga meningkat secara signifikan. 3. Upaya untuk menekan konsumsi beras per kapita dengan program diversifikasi pangan belum Berhasil. 4. Simbol harkat hidup layak masyarakat masih melekat kuat pada beras sebagai sumber karbohidrat pangan lokal dibanding sumber karbohidrat lain.
  • 3. 5. Satu satunya tanda keberhasilan subtitusi karbohidrat adalah konsumsi terigu, namun sayang iklim di Indonesia tidak mendukung untuk budidaya gandum. 6. Dari sisi on farm, produksi beras masih menghadapi persoalan menyusutnya lahan subur terutama lahan sawah di Pulau Jawa, melandainya tingkat produktivitas lahan,dan menurunnya dukungan ketersediaan air irigasi 7. Indonesia masih memiliki peluang untuk merealisasikan proyeksi pertumbuhan produksi melalui : a. Strategi pengelolaan lahan yang ada (existing land) b. Strategi pengelolaan lahan potensial melalui perluasan lahan (Potential land)
  • 4. KETAHANAN PANGAN SEBAGAI SYARAT KEHARUSAN Terpenuhinya pangan bagi seluruh rakyat dalam jumlah cukup, merata, aman dan terjangkau merupakan Hak Azasi Manusia (HAM) yang paling utama & mendasar. Urusan ideologi, poleksosbud hankam baru berjalan bila persoalan pangan terkait perut rakyat dapat terselesaikan Dari sisi perspektif sosio-politik, ketahanan pangan merupakan kepentingan & milik bersama (The Common) Dalam perspektif geopolitik global, negara berpenduduk besar seperti Indonesia, tidak mungkin menggantungkan kecukupan pangannya pada pasar internasional.
  • 5. Ketersediaan pangan di pasar internasional sangat terbatas dan sarat kepentingan politik (kedaulatan pangan) Kemandirian pangan yaitu pemenuhan kebutuhan pangan rakyat melalui peningkatan kapasitas produksi terpasang harus menjadi agenda utama pembangunan pertanian. Basis utama produksi pangan adalah lahan, oleh karenanya mempertahankan dan melestarikan keberlanjutan fungsi lahan pertanian merupakan syarat keharusan untuk tercapainya kemandirian pangan bangsa Untuk menjadi bangsa yang berdaulat dan mandiri di bidang pangan, perlu melindungi keberlanjutan fungsi lahan pertanian dengan RUU yang mengatur lahan pangan abadi
  • 6. Skenario Pertumbuhan Produksi Padi Tahun 2006 2009 (Dalam Grafik) 12.69 12.89 12.49 12.45 11.85 11.86 12.04 12.24 46.19 46.11 50.68 52.38 54.66 64.15 61.09 58.18 3.52 0 2.91 3.05 2006 2007 2008 2009 Kenaikan Produksi (jt ton GKG) Produksi (jt ton GKG) Produktivitas (ku/ha) Luas Panen (jt ha) Luas Tanam (jt ha)
  • 7. PROYEKSI NERACA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN BERAS PRODUKSI DALAM NEGERI TAHUN 2006 - 2009 No Konversi Satuan 2006 2007 2008 2009 1 ton 54,660,000 58,180,000 61,090,000 64,150,000 2 7.3 % dari 1 ton 3,990,180 4,247,140 4,459,570 4,682,950 3 (1-2) ton 50,669,820 53,932,860 56,630,430 59,467,050 4 63.20% ton 32,023,326 34,085,568 35,790,432 37,583,176 5 3.33% ton 1,066,377 1,135,049 1,191,821 1,251,520 6 (4-5) ton 30,956,949 32,950,518 34,598,610 36,331,656 7 a Perkapita kg/thn 139.15 139.15 139.15 139.15 b JumlahPenduduk 000 jiwa 222,051 225,049 228,087 231,166 c Total (7 a x7 b) ton 30,898,397 31,315,525 31,738,285 32,166,751 8 (6 - 7 c) ton 58,553 1,634,993 2,860,326 4,164,904 Uraian Produksi Padi Penggunaan Padi : Bibit, Pkn Ternak, Bahan bakuIndustri NonMknn, Susut GKG yang diolahmenjadi beras Surplus/Defisit Produksi Beras (konversi GKG ke Beras) PenggunaanBeras nonPakan Produksi Beras untuk dikonsumsi penduduk Ketersediaanberas untuk konsumsi
  • 8. Potensi Sumber Daya Lahan Luas Daratan Indonesia 188,2 Juta Ha Potensial untuk Pertanian 94,1 Juta Ha (50%) Tidak Potensial Untuk Pertanian 94,1 Juta Ha (50%) 25,4 Juta Ha Lahan Sawah (13,5%) 25,1 Juta Ha Lahan Kering Tanaman Semusim (13,3%) 43,5 Juta Ha Lahan Kering Tanaman Tahunan (23,2%)
  • 9. Kendala Pengembangan Rendahnya Ratio Jumlah Penduduk Dibanding Luas Lahan Sawah ( + 360 m2 per kapita penduduk) Tingginya laju alih fungsi lahan sawah ke non pertanian ( Rata 2 + 110.000 ha per tahun) Tingginya laju degradasi lahan (laju meningkatnya luas lahan kritis + 2,8 juta ha/th) Menurunnya ketersediaan air irigasi akibat kerusakan fungsi DAS dan anomali iklim Kerusakan Infrastruktur irigasi akibat lemahnya O&P Kejenuhan tingkat produktivitas lahan (levelling-off) Lahan terlantar
  • 10. INVENTARISASI LAHAN SAWAH NASIONAL Pulau Luas Sawah NonIrigasi Irigasi Dirubah (RTRW) Ha % Ha Ha % Ha % Sumatera 2.036.690 23,9 414.780 1.621.910 22,2 710.230 43,8 Jawa Bali 3.933.370 44,2 542.120 3.391.250 44,4 1.669.600 49,2 Kalimantan 1.253.130 14,1 375.200 877.930 12,0 58.360 6,7 Sulawesi 982.410 11,0 124.270 858.140 11,7 414.290 48,3 NT & Maluku 566.100 6,4 67.050 499.050 6,9 180.060 36,1 Papua 131.520 1,5 65.060 66.460 0,9 66.460 100,0 Total 8.903.220 100,0 1.588.480 7.314.740 82,2 3.099.000 42,4
  • 11. Strategi Pertumbuhan Produksi Pengelolaan Lahan Tersedia (Existing Land) Pengelolaan Lahan Potensial (Potential Land) L u a s Luas Areal Panen I P ( % ) Produktivitas Ku/ha Cetak Sawah Rawa & Non Rawa Optimasi Lahan Rawa & Non Rawa
  • 12. KEGIATAN PENDUKUNG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL KEGIATAN 2006 (Ha) 2007 (Ha) 2008 (Ha) TAM 54.862 22.239 29.054 Cetak Sawah 7.466 18.416 41.636 Optimasi Lahan 6.515 10.044 15.843 Konservasi Lahan 1.992 7.066 7.056
  • 13. Dukungan Terhadap Peningkatan Produktivitas & IP (Existing Land) di 16 Propinsi 2008 Dukungan Irigasi Main System Jaringan Utama Non Waduk 5,15 juta ha Waduk 0,80 juta ha On Farm Level Tk.Usaha Tani Hibah Pemerintah JITUT = 103.174 ha JIDES = 44.890 ha Swadaya Petani
  • 14. Pengelolaan Lahan Potensial POTENSI LAHAN RAWA Luas Lahan Rawa di Indonesia 33, 4 juta Ha Lahan Gambut 13,3 Juta Ha Lahan Sulfat Masam 6,7 Juta Ha Rawa Lebak 13,4 jt ha Rawa Pasang Surut 20 jt ha
  • 15. Lahan Rawa Yang Sudah dibuka/direklamasi 2,3 juta Ha SUMATERA & KALIMANTAN 0,9 Juta ha (di luar PLG) 1,4 juta ha di kawasan PLG Kalteng (yang sesuai untuk budidaya pertanian + 300.000 ha)
  • 17. Implikasi Kebijakan Kebijakan Lahan Pertanian Pangan Abadi (LPPA) (Pendekatan Regulasi & Insentif/Disinsentif) Pengembangan Produksi (IP & Produktivitas) (Fokus kpd Wilayah dengan IP & Prodvitas Gap tinggi) Optimalisasi Potensi Sumber Daya Pertanian (Ekstensifikasi pada lahan marginal & terlantar) Pemberdayaan & Partisipasi Masyarakat (Padat Karya) Sustainable Agriculture Development