2. Pengolahan Tersier (Tertiary Treatment)
Pengolahan tersier dilakukan jika setelah pengolahan
primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu
dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi
lingkungan atau masyarakat. Pengolahan tersier
bersifat khusus, artinya pengolahan ini disesuaikan
dengan kandungan zat yang tersisa dalam limbah cair
/ air limbah. Umunya zat yang tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya melalui proses pengolahan primer
maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut,
seperti nitrat, fosfat, dan garam- garaman
3. Pengolahan tersier sering disebut juga
pengolahan lanjutan (advanced treatment).
Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian
proses kimia dan fisika. saringan multimedia,
precoal filter, microstaining, vacum filter,
penyerapan dengan karbon aktif, pengurangan
besi dan mangan, dan osmosis bolak-balik.
4. Metode pengolahan tersier jarang
diaplikasikan pada fasilitas pengolahan
limbah. Hal ini disebabkan biaya yang
diperlukan untuk melakukan proses
pengolahan tersier cenderung tinggi
sehingga tidak ekonomis.
5. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan
adalah:
saringan pasir ada dua macam yakni :
a. saringan pasir lambat
b. saringan pasir cepat
Saringan multimedia
precoal filter
microstaining
vacum filter
penyerapan dengan karbon aktif
pengurangan besi dan mangan
osmosis bolak-balik.
6. Definisi macam macam
saringan pasir:
Sistem saringan pasir lambat merupakan
teknologi pengolahan air yang sangat
sederhana dengan hasil bersih dan
kualitas air yang baik.
sistem saringan pasir cepat merupakan
proses
penyaringan
yang
dapat
memberikan debit air yang lebih banyak
dibandingkan dengan proses sistem
saringan lambat.
7. Sistem Saringan Pasir
Lambat
"Up Flow"
Teknologi saringan pasir lambat yang banyak
diterapkan di Indonesia biasanya adalah saringan
pasir lambat konvesional dengan arah aliran dari
atas ke bawah (down flow), sehingga jika kekeruhan
air baku naik, terutama pada waktu hujan, maka
sering terjadi penyumbatan pada saringan pasir,
sehingga perlu dilakukan pencucian secara manual
dengan cara mengeruk media pasirnya dan dicuci,
setelah bersih dipasang lagi seperti semula,
sehingga memerlukan tenaga yang cukup banyak.
10. KRITERIA PERENCANAAN SARINGAN PASIR
LAMBAT "UP FLOW"
Kekeruhan air baku lebih kecil 10 NTU. Jika lebih besar
dari 10 NTU perlu dilengkapi dengan bak pengendap
dengan atau tanpa bahan kimia.
Kecepatan penyaringan antara 5 - 10 M3/M2/Hari.
Tinggi Lapisan Pasir 70 - 100 cm.
Tinggi lapisan kerikil 25 -30 cm.
Tinggi muka air di atas media pasir 90 - 120 cm.
Tinggi ruang bebas antara 25- 40 cm.
Diameter pasir yang digunakan kira-kira 0,2-0,4 mm
Jumlah bak penyaring minimal dua buah.
11. Keunggulan Saringan Pasir Lambat
Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya
sangat murah.
Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta
kekeruhan.
Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena
proses penyaringan berjalan secara fisika dan biokimia.
Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan
sangat sederhana.
Perawatan mudah karena pencucian media penyaring (pasir)
dilakukan dengan cara membuka kran penguras, sehingga air
hasil saringan yang berada di atas lapisan pasir berfungsi
sebagai air pencuci
12. Kelemahan Saringan Pasir
Lambat
Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi,
beban filter menjadi besar, sehingga sering terjadi
kebutuan. Akibatnya selang waktu pencucian filter
menjadi pendek.
Kecepatan penyaringan rendah sehingga memerlukan
ruangan yang cukup luas.
Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni
dengan cara mengeruk lapisan pasir bagian atas dan
dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih
dimasukkan lagi ke dalam bak saringan seperti
semula.
Karena tanpa bahan kimia maka
digunakan untuk menyaring air gambut
tidak
dapat
13. SARINGAN PASIR CEPAT
Secara umum bahan lapisan saringan yang
digunakan pada saringan pasir cepat sama
dengan saringan pasir lambat, yakni pasir,
kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas
adalah pada arah aliran air ketika penyaringan.
Pada saringan pasir lambat arah aliran airnya
dari atas ke bawah, sedangkan saringan pasir
cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain itu
pada saringan pasir cepat umumnya dapat
melakukan backwash atau pencucian saringan
tanpa membongkar keseluruhan saringan.