Dokumen tersebut membahas pengembangan pariwisata kesehatan di Indonesia. Beberapa poin utama yang disebutkan adalah konsep pariwisata kesehatan, dukungan kebijakan pemerintah, perkembangan pariwisata kesehatan di dunia dan Indonesia, peluang dan tantangan pengembangannya. Destinasi utama pariwisata kesehatan di Indonesia adalah Bali, Yogyakarta, dan NTB.
1 of 47
Downloaded 192 times
More Related Content
Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017
2. POKOK PAPARAN
• KONSEP PARIWISATA KESEHATAN
• DUKUNGAN KEBIJAKAN
• PERKEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
• PELUANG PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA
• TANTANGAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI
INDONESIA
5. PERPRES NO. 2 TAHUN 2015
481Kab/kota yang memiliki minimal
SATU RSUD tersertifikasi AKREDITASI
NASIONAL.
60%RSU KAB/KOTA KELAS C yang
memiliki TUJUH DOKTER SPESIALIS.
15%KONTRIBUSITHD PDB.
20 JUTA WISMAN,275 JUTA WISNUS.
13 JUTA TENAGA KERJA
240 TRILYUN DEVISA
6. PARIWISATA KESEHATAN/HEALTH TOURISM
MEDICAL TOURISM/
PARIWISATA MEDIS
• PERJALANAN UNTUK PEMELIHARAAN DAN
PEMULIHAN KESEHATAN FISIK DAN MENTAL.
• DILAKUKAN OLEH ORANGYG SEHAT,TIDAK
MENDERITA SUATU PENYAKIT,ATAU ORANGYANG
BARU SEMBUH.
• KEGIATAN:MEDICAL CHECK UP,SPA,PIJAT REFLEKSI,
PIJAT KEBUGARAN,MANDI LUMPUR,MANDI AIR
PANAS,YOGA,MEDITASI, AKUPUNKTUR,
AKUPRESUR,DSB.
• PERJALANAN UNTUK PENGOBATAN,MENYANGKUT
TINDAKAN MEDIS ATAU PEMERIKSAAN KESEHATAN
LAINNYA.
• DILAKUKAN OLEH PENDERITA PENYAKIT ATAU
KELAINAN KONDISI KESEHATAN.
• KEGIATAN:OPERASI,CUCI DARAH, DSB.
WELLNESS TOURISM/
PARIWISATA KEBUGARAN
8. UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012
Penandatanganan
Nota
Kesepahaman
Pariwisata
Kesehatan
antara
Kementerian
Pariwisata dan
Kementerian
Kesehatan pada
tanggal 30 Maret
2017.
9. UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012
MOU 2012
• PENYUSUNAN PROGRAM
DAN KEBIJAKAN BERSAMA
UNTUKWISATA KESEHATAN
• PENINGKATAN MUTU
WISATA KESEHATAN
• PENGEMBANGAN PROMOSI
WISATA KESEHATAN
• PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJAWISATA KESEHATAN
MOU 2017
• PENYUSUNAN PROGRAM DAN
KEBIJAKAN BERSAMA TERKAIT
WISATA KESEHATAN
• PENINGKATAN MUTU WISATA
KESEHATAN
• PENGEMBANGAN PROMOSI WISATA
KESEHATAN
• PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
WISATA KESEHATAN
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
LINGKUNGAN WISATA KESEHATAN;
• PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA DI
BIDANG WISATA KESEHATAN.
•
•
•
•
•
•
•
.
11. PERKEMBANGAN MEDICAL TOURISM DUNIA
• TELAH BERKEMBANG DI 176 NEGARA,
• AMERIKA SERIKAT: HUB TERBESAR PARIWISATA KESEHATAN,
• NEGARA LAIN YANG MULAI TUMBUH PESAT: THAILAND, SINGAPURA, JERMAN, KOREA, SPANYOL.
12. PASAR WISATAWAN MEDICAL TOURISM - 2016
PENGELUARAN WISATAWAN MEDIS: US$ 3.600 – 7.600 (Rp 48,6 – 90,5 juta) per KUNJUNGAN
13. PASAR INTERNASIONAL MEDICAL TOURISM
Mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan di negaranya
Biaya pelayanan kesehatan di negaranya terlalu mahal
Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia di negaranya
Kualitas pelayanan kesehatan di negaranya sangat rendah
Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terlalu lama
19. DESTINASI MEDICAL TOURISM DUNIA, 2016
ASIA
1. Singapura (4)
2. India (5)
3. Korea Selatan (8)
4. Jepang (12)
5. Thailand (18)
6. Filipina (19)
7. Taiwan (20)
8. Tiongkok (23)
21. NEGARA DI ASIA TENGGARA
YANG DIPROYEKSIKAN MENJADI
TUJUAN UTAMA WISATA
KEBUGARAN TAHUN 2012-2017:
Malaysia, Thailand, Filipina,
Vietnam, dan Singapura.
(Summary Global Spa & Wellness 2014
dalam Nirwandar, 2014)
22. JUMLAH PERJALANAN DAN PENGELUARAN WISATAWAN
– wellness tourism
ASIA PASIFIK:
2012:
120 perjalanan;
US$ 69,4 milyar
ASIA PASIFIK:
2015:
194 perjalanan;
US$ 111,2 milyar
PERJALANAN MENINGKAT 62% (+20,5% per tahun)
PENGELUARAN MENINGKAT 60% (+ 20% per tahun)
23. SPA INDONESIA DI DUNIA
INDONESIA 2013:
Ranking 17,
jumlah usaha 1.668,
lapangan kerja 51.343,
pendapatan US $ 0,83 milyar
JUMLAHUSAHA MENINGKAT 24% (+8% per tahun)
JUMLAHTENAGA KERJAMENINGKAT 18%(+ 6% per tahun)
PENDAPATAN MENINGKAT 11%(+ 3,6% per tahun)
INDONESIA 2015:
Ranking 17,
jumlah usaha 2.070,
Lapangan kerja 60.682,
pendapatan US $ 0,92 milyar
24. WELLNESS TOURISM DI INDONESIA:
5,6 JUTA PERJALANAN
0,52 JUTA LAPANGAN KERJA LANGSUNG
US$ 5,3 MILYAR PENGELUARAN
(Global Wellness Economy Monitor, 2017)
28. 43,61% 17,01%17,64%
WISATA ALAM
82,73% 30,65%41,85%
WISATA BUDAYA
29,6% 10,37%20,86%
WISATA BUATAN
KEGIATAN WISATA YANG DILAKUKAN WISMAN
Sumber: PES, 2016
33. DI YOGYAKARTA BALI NTB
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• ASPI
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• AHM
• ASITA
• HPI
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• ASPI
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• ASITA
• HPI
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• BALI SPA & WELLNESS
ASSOCIATION
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• ASITA
• HPI
ORGANISASI PARIWISATA KESEHATAN
34. DI YOGYAKARTA BALI NTB
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENSTRA RSUD KOTA
MATARAM
• RENSTRA RSUD PROV. NTB
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENSTRA RS SARDJITO
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENCANA BISNIS RS BROS
KEBIJAKAN PARIWISATA KESEHATAN
35. DI YOGYAKARTA
• 79 Usaha Spa
• 14 Rumah Sakit Pemerintah
• 60 Rumah Sakit Swasta
• 41 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• 1 Rumah Sakit akreditasi JCI
• 1.081 Dokter spesialis
• 600 terapis spa tersertifikasi
BALI
• 1.100 Usaha Spa
• 11 Rumah Sakit Pemerintah
• 32 Rumah Sakit Swasta
• 46 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• 1 Rumah Sakit akreditasi JCI
• 838 Dokter spesialis
• 1.600 Terapis spa
terakreditas
NTB
• 234 Usaha Spa
• 12 Rumah Sakit Pemerintah
• 10 Rumah Sakit Swasta
• 10 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• - Rumah Sakit akreditasi JCI
• 179 dokter spesialis
• 200 terapis spa tersertifikasi
36. DI YOGYAKARTA
RS PRIORITAS:
• RS DR. SARDJITO
• RS ANNUR
BALI NTB
RS PRIORITAS:
• RSUD KOTA MATARAM
• RSUD PROV. NTB
LAYANAN UNGGULAN:
• KANKER,JANTUNG
TERPADU, BAYI TABUNG
• UROLOGI
RS PRIORITAS:
• RS SANGLAH
• RS SILOAM
• RS BROS
LAYANAN UNGGULAN:
• JANTUNG TERPADU
• BAYI TABUNG,BEDAH
PLASTIK,ESTETIKA
LAYANAN UNGGULAN:
• PELAYANAN JANTUNG TERPADU
(PJT),HIPERBARIC CHAMBER,
INSEMINASI INTRA UTERIN (IUI) /
BAYI TABUNG, MEMS (MATARAM
EMERGENCY MEDICAL
SERVICES)
• PELAYANAN JANTUNG TERPADU,
ONKOLOGI,RADIOTERAPI
PARIWISATA
MEDIS
37. DI YOGYAKARTA BALI NTB
LAYANAN UNGGULAN:
• BALINESE SPA
LAYANAN UNGGULAN:
• SPA LULUR JAWA
LAYANAN UNGGULAN:
• SPA BOREH
• MEDITASI,YOGA
• AKUPUNKTUR, AKUPRESUR
PARIWISATA
KEBUGARAN
39. PERMASALAHAN
MAKRO:
• PEMAHAMAN TERHADAP PARIWISATA KESEHATAN
• BIAYA TINDAKAN MEDIS TINGGI ïƒ PAJAK TINGGI UNTUK PERALATAN KESEHATAN (BARANG MEWAH)
• ASURANSI INTERNASIONAL YANG DAPAT DITERIMA DI RUMAH SAKIT MASIH SANGAT TERBATAS
• DATA, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI MASIH SANGAT TERBATAS
• DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM INVESTASI DAN PEMASARAN PARIWISATA KESEHATAN MASIH
TERBATAS
• REGULASI IZIN PRAKTEK DOKTER
MIKRO:
• KETERSEDIAAN FASILITAS DAN PELAYANAN KHUSUS MASIH TERBATAS
• PENGORGANISASIAN KEGIATAN WISATA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
• SUMBER DAYA MANUSIA
• KENDALA BAHASA
40. TANTANGAN
• KOMITMEN PIMPINAN TERTINGGI DAN PARA PENENTU KEBIJAKAN
TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN (DI TINGKAT
NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA);
• MEMILIKI KEUNGGULAN BIDANG KESEHATAN DI TINGKAT
INTERNASIONAL (METODE, FASILITAS, DOKTER, OBAT);
• MEMILIKI FASILITAS DAN PELAYANAN KESEHATAN BERSTANDAR
INTERNASIONAL;
• MENINGKATKAN PEMAHAMAN INSAN KESEHATAN TERHADAP
PARIWISATA, DAN INSAN PARIWISATA TERHADAP KESEHATAN;
• MEMBANGUN BASIS DATA PARIWISATA KESEHATAN SEBAGAI INPUT
UTAMA DALAM PERUMUSAN DAN PENETAPAN KEBIJAKAN PARIWISATA
KESEHATAN;
41. TANTANGAN
• SINERGITAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM LINTAS SEKTOR, KHUSUSNYA
KESEHATAN DAN KEPARIWISATAAN, DALAM MEMPERCEPAT
TERWUJUDNYA INDONESIA SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA KESEHATAN,
TERMASUK PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA;
• MEMBANGUN SELURUH KOMPONEN KEPARIWISATAAN UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDONESIA SEBAGAI DESTINASI
PARIWISATA KESEHATAN (DAYA TARIK WISATA, FASILITAS PARIWISATA,
FASILITAS UMUM, PRASARAN UMUM, AKSESIBILITAS, MASYARAKAT,
INDUSTRI, PEMASARAN, SDM, ORGANISASI, REGULASI DAN MEKANISME
OPERASIONAL).
• INTEGRASI PARIWISATA MEDIS DAN PARIWISATA KESEHATAN
43. TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENGENDALIAN
1. Pembangunan kesadaran kolektif
seluruh pemangku kepentingan,
termasuk masyarakat, untuk
mengembangkan pariwisata
kesehatan.
2. Penyusunan basis data
destinasi pariwisata kesehatan
berbasis teknologi informasi.
3. Penentuan dan penyepakatan
keunggulan produk pariwisata
kesehatan Indonesia.
4. Penetapan produk pariwisata
kesehatan dengan tema
tertentu
5. Penyusunan dan penetapan Rencana
Pengembangan dan Pengelolaan
Pariwisata Kesehatan Indonesia.
1. Koordinasi dan sinkronisasi Rencana
Pengembangan dan Pengelolaan
Pariwisata Kesehatan Indonesia.
2. Kerja sama dan kolaborasi pelaksanaan
program pembangunan pariwisata
kesehatan.
3. Penyiapan dan pembinaan masyarakat
untuk terlibat dalam pembangunan
pariwisata kesehatan.
4. Pelaksanaan prioritasi program
pembangunan :
• Aksesibilitas dan prasarana umum
• Daya tarik wisata kesehatan
• Fasilitas pariwisata dan fasilitas
umum
• Kelembagaan usaha dan tenaga
medis (organisasi dan
pengembangan SDM)
• Industri pariwisata pendukung
• Pemasaran pariwisata
5. Pembangunan investasi pariwisata
6. Pengembangan jejaring internasional.
1. Pengendalian implementasi rencana
pengembangan dan pengelolaan
pariwisata kesehatan: (antara lain mengacu
pada PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, peraturan
perundangan lain terkait)
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan
• Evaluasi kinerja pariwisata dalam
menjalankan perannya untuk
mendukung fungsi sebagai destinasi
pariwisata kesehatan
2. Pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan kepariwisataan (sesuai
Perpres No. 63 Tahun 2014 tentang
Pengawasan dan Pengendalian
Kepariwisataan)
3. Penilaian kepuasan wisatawan, kepuasan
masyarakat, kepuasan usaha pariwisata.
4. Penilaian kontribusi terhadap pencapaian
target kepariwisataan.
1 (satu) tahun 10 (sepuluh) tahun
10 (sepuluh) tahun yang
sama dg tahap pelaksanan
44. • LINGKUP PARIWISATA KEBUGARAN:
PKS:Spa,herbal,akupunktur,akupresur?
Atau:Spa,herbal,akupunktur,akupresur,meditasi,yoga?
• PRODUK UNGGULAN PARIWISATA KESEHATAN INDONESIA:
 BAYI TABUNG?
 JANTUNG TERPADU?
 ONKOLOGI?
 OPERASI PLASTIK?