ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
C
PENGEMBANGAN
PARIWISATA KESEHATAN
DI INDONESIA
JAKARTA, 9 NOVEMBER 2017
YANI ADRIANI – P-P2PAR ITB
POKOK PAPARAN
• KONSEP PARIWISATA KESEHATAN
• DUKUNGAN KEBIJAKAN
• PERKEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
• PELUANG PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA
• TANTANGAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI
INDONESIA
C
PENDAHULUAN
BAGIAN 1
UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2007
PERPRES NO. 2 TAHUN 2015
481Kab/kota yang memiliki minimal
SATU RSUD tersertifikasi AKREDITASI
NASIONAL.
60%RSU KAB/KOTA KELAS C yang
memiliki TUJUH DOKTER SPESIALIS.
15%KONTRIBUSITHD PDB.
20 JUTA WISMAN,275 JUTA WISNUS.
13 JUTA TENAGA KERJA
240 TRILYUN DEVISA
PARIWISATA KESEHATAN/HEALTH TOURISM
MEDICAL TOURISM/
PARIWISATA MEDIS
• PERJALANAN UNTUK PEMELIHARAAN DAN
PEMULIHAN KESEHATAN FISIK DAN MENTAL.
• DILAKUKAN OLEH ORANGYG SEHAT,TIDAK
MENDERITA SUATU PENYAKIT,ATAU ORANGYANG
BARU SEMBUH.
• KEGIATAN:MEDICAL CHECK UP,SPA,PIJAT REFLEKSI,
PIJAT KEBUGARAN,MANDI LUMPUR,MANDI AIR
PANAS,YOGA,MEDITASI, AKUPUNKTUR,
AKUPRESUR,DSB.
• PERJALANAN UNTUK PENGOBATAN,MENYANGKUT
TINDAKAN MEDIS ATAU PEMERIKSAAN KESEHATAN
LAINNYA.
• DILAKUKAN OLEH PENDERITA PENYAKIT ATAU
KELAINAN KONDISI KESEHATAN.
• KEGIATAN:OPERASI,CUCI DARAH, DSB.
WELLNESS TOURISM/
PARIWISATA KEBUGARAN
Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017
UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012
Penandatanganan
Nota
Kesepahaman
Pariwisata
Kesehatan
antara
Kementerian
Pariwisata dan
Kementerian
Kesehatan pada
tanggal 30 Maret
2017.
UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN
SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012
MOU 2012
• PENYUSUNAN PROGRAM
DAN KEBIJAKAN BERSAMA
UNTUKWISATA KESEHATAN
• PENINGKATAN MUTU
WISATA KESEHATAN
• PENGEMBANGAN PROMOSI
WISATA KESEHATAN
• PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJAWISATA KESEHATAN
MOU 2017
• PENYUSUNAN PROGRAM DAN
KEBIJAKAN BERSAMA TERKAIT
WISATA KESEHATAN
• PENINGKATAN MUTU WISATA
KESEHATAN
• PENGEMBANGAN PROMOSI WISATA
KESEHATAN
• PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
WISATA KESEHATAN
• PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
LINGKUNGAN WISATA KESEHATAN;
• PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA DI
BIDANG WISATA KESEHATAN.
•
•
•
•
•
•
•
.
C
PERKEMBANGAN
PARIWISATA KESEHATAN
BAGIAN 3
PERKEMBANGAN MEDICAL TOURISM DUNIA
• TELAH BERKEMBANG DI 176 NEGARA,
• AMERIKA SERIKAT: HUB TERBESAR PARIWISATA KESEHATAN,
• NEGARA LAIN YANG MULAI TUMBUH PESAT: THAILAND, SINGAPURA, JERMAN, KOREA, SPANYOL.
PASAR WISATAWAN MEDICAL TOURISM - 2016
PENGELUARAN WISATAWAN MEDIS: US$ 3.600 – 7.600 (Rp 48,6 – 90,5 juta) per KUNJUNGAN
PASAR INTERNASIONAL MEDICAL TOURISM
Mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan di negaranya
Biaya pelayanan kesehatan di negaranya terlalu mahal
Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia di negaranya
Kualitas pelayanan kesehatan di negaranya sangat rendah
Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terlalu lama
PASAR INTERNASIONAL MEDICAL TOURISM
Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017
Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017
Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017
Respon lambat
Kesulitan komunikasi
Pelayanan terbatas
Lainnya
DESTINASI MEDICAL TOURISM DUNIA, 2016
ASIA
1. Singapura (4)
2. India (5)
3. Korea Selatan (8)
4. Jepang (12)
5. Thailand (18)
6. Filipina (19)
7. Taiwan (20)
8. Tiongkok (23)
DESTINASI MEDICAL TOURISM, 2017
NEGARA DI ASIA TENGGARA
YANG DIPROYEKSIKAN MENJADI
TUJUAN UTAMA WISATA
KEBUGARAN TAHUN 2012-2017:
Malaysia, Thailand, Filipina,
Vietnam, dan Singapura.
(Summary Global Spa & Wellness 2014
dalam Nirwandar, 2014)
JUMLAH PERJALANAN DAN PENGELUARAN WISATAWAN
– wellness tourism
ASIA PASIFIK:
2012:
120 perjalanan;
US$ 69,4 milyar
ASIA PASIFIK:
2015:
194 perjalanan;
US$ 111,2 milyar
PERJALANAN MENINGKAT 62% (+20,5% per tahun)
PENGELUARAN MENINGKAT 60% (+ 20% per tahun)
SPA INDONESIA DI DUNIA
INDONESIA 2013:
Ranking 17,
jumlah usaha 1.668,
lapangan kerja 51.343,
pendapatan US $ 0,83 milyar
JUMLAHUSAHA MENINGKAT 24% (+8% per tahun)
JUMLAHTENAGA KERJAMENINGKAT 18%(+ 6% per tahun)
PENDAPATAN MENINGKAT 11%(+ 3,6% per tahun)
INDONESIA 2015:
Ranking 17,
jumlah usaha 2.070,
Lapangan kerja 60.682,
pendapatan US $ 0,92 milyar
WELLNESS TOURISM DI INDONESIA:
5,6 JUTA PERJALANAN
0,52 JUTA LAPANGAN KERJA LANGSUNG
US$ 5,3 MILYAR PENGELUARAN
(Global Wellness Economy Monitor, 2017)
C
PROFIL
PARIWISATA KESEHATAN
DI INDONESIA
BAGIAN 4
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
MOTIVASI WISMAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN
KECANTIKAN/KESEHATAN
1,27% 18,10%
BISNIS &
MICE11,06%
65,20%
LIBURAN
2,48%
0,89%
Sumber: PES, 2016
43,61% 17,01%17,64%
WISATA ALAM
82,73% 30,65%41,85%
WISATA BUDAYA
29,6% 10,37%20,86%
WISATA BUATAN
KEGIATAN WISATA YANG DILAKUKAN WISMAN
Sumber: PES, 2016
LAMA TINGGAL
RATA-RATA
PENGELUARAN
PER HARI
UMUR
BALI
DI YOGYAKARTA
NTB
PRODUK PARIWISATA UTAMA DESTINASI LOKUS
AKSESIBILITAS UDARA PARIWISATA
72,95 JT 19,5 JT76,15 JT
INDONESIA
DI YOGYAKARTA
7,2 JT 11 2 RUTE
BALI
20 JT 61 >20 RUTE
NTB
3,4 JT 61 >20 RUTE
FASILITAS AKOMODASI
16.4422.387
INDONESIA
DI YOGYAKARTA
94
BALI
317 1.788
NTB
75
1.076
814
DI YOGYAKARTA BALI NTB
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• ASPI
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• AHM
• ASITA
• HPI
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• ASPI
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• ASITA
• HPI
ORGANISASI UTAMA:
• PERSI
• BALI SPA & WELLNESS
ASSOCIATION
ORGANISASI PENDUKUNG:
• PHRI
• ASITA
• HPI
ORGANISASI PARIWISATA KESEHATAN
DI YOGYAKARTA BALI NTB
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENSTRA RSUD KOTA
MATARAM
• RENSTRA RSUD PROV. NTB
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENSTRA RS SARDJITO
KEBIJAKAN PEMERINTAH:
• -
KEBIJAKAN RUMAH SAKIT:
• RENCANA BISNIS RS BROS
KEBIJAKAN PARIWISATA KESEHATAN
DI YOGYAKARTA
• 79 Usaha Spa
• 14 Rumah Sakit Pemerintah
• 60 Rumah Sakit Swasta
• 41 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• 1 Rumah Sakit akreditasi JCI
• 1.081 Dokter spesialis
• 600 terapis spa tersertifikasi
BALI
• 1.100 Usaha Spa
• 11 Rumah Sakit Pemerintah
• 32 Rumah Sakit Swasta
• 46 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• 1 Rumah Sakit akreditasi JCI
• 838 Dokter spesialis
• 1.600 Terapis spa
terakreditas
NTB
• 234 Usaha Spa
• 12 Rumah Sakit Pemerintah
• 10 Rumah Sakit Swasta
• 10 Rumah Sakit akreditasi
KARS
• - Rumah Sakit akreditasi JCI
• 179 dokter spesialis
• 200 terapis spa tersertifikasi
DI YOGYAKARTA
RS PRIORITAS:
• RS DR. SARDJITO
• RS ANNUR
BALI NTB
RS PRIORITAS:
• RSUD KOTA MATARAM
• RSUD PROV. NTB
LAYANAN UNGGULAN:
• KANKER,JANTUNG
TERPADU, BAYI TABUNG
• UROLOGI
RS PRIORITAS:
• RS SANGLAH
• RS SILOAM
• RS BROS
LAYANAN UNGGULAN:
• JANTUNG TERPADU
• BAYI TABUNG,BEDAH
PLASTIK,ESTETIKA
LAYANAN UNGGULAN:
• PELAYANAN JANTUNG TERPADU
(PJT),HIPERBARIC CHAMBER,
INSEMINASI INTRA UTERIN (IUI) /
BAYI TABUNG, MEMS (MATARAM
EMERGENCY MEDICAL
SERVICES)
• PELAYANAN JANTUNG TERPADU,
ONKOLOGI,RADIOTERAPI
PARIWISATA
MEDIS
DI YOGYAKARTA BALI NTB
LAYANAN UNGGULAN:
• BALINESE SPA
LAYANAN UNGGULAN:
• SPA LULUR JAWA
LAYANAN UNGGULAN:
• SPA BOREH
• MEDITASI,YOGA
• AKUPUNKTUR, AKUPRESUR
PARIWISATA
KEBUGARAN
C
PERMASALAHAN DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN
PARIWISATA KESEHATAN
BAGIAN 4
PERMASALAHAN
MAKRO:
• PEMAHAMAN TERHADAP PARIWISATA KESEHATAN
• BIAYA TINDAKAN MEDIS TINGGI  PAJAK TINGGI UNTUK PERALATAN KESEHATAN (BARANG MEWAH)
• ASURANSI INTERNASIONAL YANG DAPAT DITERIMA DI RUMAH SAKIT MASIH SANGAT TERBATAS
• DATA, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI MASIH SANGAT TERBATAS
• DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM INVESTASI DAN PEMASARAN PARIWISATA KESEHATAN MASIH
TERBATAS
• REGULASI IZIN PRAKTEK DOKTER
MIKRO:
• KETERSEDIAAN FASILITAS DAN PELAYANAN KHUSUS MASIH TERBATAS
• PENGORGANISASIAN KEGIATAN WISATA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT
• SUMBER DAYA MANUSIA
• KENDALA BAHASA
TANTANGAN
• KOMITMEN PIMPINAN TERTINGGI DAN PARA PENENTU KEBIJAKAN
TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN (DI TINGKAT
NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA);
• MEMILIKI KEUNGGULAN BIDANG KESEHATAN DI TINGKAT
INTERNASIONAL (METODE, FASILITAS, DOKTER, OBAT);
• MEMILIKI FASILITAS DAN PELAYANAN KESEHATAN BERSTANDAR
INTERNASIONAL;
• MENINGKATKAN PEMAHAMAN INSAN KESEHATAN TERHADAP
PARIWISATA, DAN INSAN PARIWISATA TERHADAP KESEHATAN;
• MEMBANGUN BASIS DATA PARIWISATA KESEHATAN SEBAGAI INPUT
UTAMA DALAM PERUMUSAN DAN PENETAPAN KEBIJAKAN PARIWISATA
KESEHATAN;
TANTANGAN
• SINERGITAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM LINTAS SEKTOR, KHUSUSNYA
KESEHATAN DAN KEPARIWISATAAN, DALAM MEMPERCEPAT
TERWUJUDNYA INDONESIA SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA KESEHATAN,
TERMASUK PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA;
• MEMBANGUN SELURUH KOMPONEN KEPARIWISATAAN UNTUK
MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDONESIA SEBAGAI DESTINASI
PARIWISATA KESEHATAN (DAYA TARIK WISATA, FASILITAS PARIWISATA,
FASILITAS UMUM, PRASARAN UMUM, AKSESIBILITAS, MASYARAKAT,
INDUSTRI, PEMASARAN, SDM, ORGANISASI, REGULASI DAN MEKANISME
OPERASIONAL).
• INTEGRASI PARIWISATA MEDIS DAN PARIWISATA KESEHATAN
CDISKUSI
BAGIAN 5
TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENGENDALIAN
1. Pembangunan kesadaran kolektif
seluruh pemangku kepentingan,
termasuk masyarakat, untuk
mengembangkan pariwisata
kesehatan.
2. Penyusunan basis data
destinasi pariwisata kesehatan
berbasis teknologi informasi.
3. Penentuan dan penyepakatan
keunggulan produk pariwisata
kesehatan Indonesia.
4. Penetapan produk pariwisata
kesehatan dengan tema
tertentu
5. Penyusunan dan penetapan Rencana
Pengembangan dan Pengelolaan
Pariwisata Kesehatan Indonesia.
1. Koordinasi dan sinkronisasi Rencana
Pengembangan dan Pengelolaan
Pariwisata Kesehatan Indonesia.
2. Kerja sama dan kolaborasi pelaksanaan
program pembangunan pariwisata
kesehatan.
3. Penyiapan dan pembinaan masyarakat
untuk terlibat dalam pembangunan
pariwisata kesehatan.
4. Pelaksanaan prioritasi program
pembangunan :
• Aksesibilitas dan prasarana umum
• Daya tarik wisata kesehatan
• Fasilitas pariwisata dan fasilitas
umum
• Kelembagaan usaha dan tenaga
medis (organisasi dan
pengembangan SDM)
• Industri pariwisata pendukung
• Pemasaran pariwisata
5. Pembangunan investasi pariwisata
6. Pengembangan jejaring internasional.
1. Pengendalian implementasi rencana
pengembangan dan pengelolaan
pariwisata kesehatan: (antara lain mengacu
pada PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah, peraturan
perundangan lain terkait)
• Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program dan kegiatan
• Evaluasi kinerja pariwisata dalam
menjalankan perannya untuk
mendukung fungsi sebagai destinasi
pariwisata kesehatan
2. Pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan kepariwisataan (sesuai
Perpres No. 63 Tahun 2014 tentang
Pengawasan dan Pengendalian
Kepariwisataan)
3. Penilaian kepuasan wisatawan, kepuasan
masyarakat, kepuasan usaha pariwisata.
4. Penilaian kontribusi terhadap pencapaian
target kepariwisataan.
1 (satu) tahun 10 (sepuluh) tahun
10 (sepuluh) tahun yang
sama dg tahap pelaksanan
• LINGKUP PARIWISATA KEBUGARAN:
PKS:Spa,herbal,akupunktur,akupresur?
Atau:Spa,herbal,akupunktur,akupresur,meditasi,yoga?
• PRODUK UNGGULAN PARIWISATA KESEHATAN INDONESIA:
 BAYI TABUNG?
 JANTUNG TERPADU?
 ONKOLOGI?
 OPERASI PLASTIK?
9 ETNO-SPA
INDONESIA
3 DI DESTINASI
PRIORITAS
Bali sebagai
the best spa
destination di
dunia.
LOKUS AWAL
KANKER
BAYITABUNG
BEDAH PLASTIK
BOREH
MEDITASI
YOGA
REJUVENATING
HAND & FOOT SPA
BALUR BADA
MINERAL SPA
TALASSO
JANTUNG
STEMCELL
STROKE
SARAF
TRANSPLANTASI GINJAL
GERIATRI
ORTHOPEDI
PERAWATAN POST NATAL
SLIMMING
REJUVENATING
HAND & FOOT SPA
TANGAS
PELAYANAN JANTUNG TERPADU
HIPERBARIC CHAMBER
BAYITABUNG
??
LOKUS AWAL

More Related Content

Pengembangan Pariwisata Kesehatan di Indonesia, 2017

  • 1. C PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA JAKARTA, 9 NOVEMBER 2017 YANI ADRIANI – P-P2PAR ITB
  • 2. POKOK PAPARAN • KONSEP PARIWISATA KESEHATAN • DUKUNGAN KEBIJAKAN • PERKEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN • PELUANG PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA • TANTANGAN PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN DI INDONESIA
  • 4. UNDANG-UNDANG NO. 7 TAHUN 2007
  • 5. PERPRES NO. 2 TAHUN 2015 481Kab/kota yang memiliki minimal SATU RSUD tersertifikasi AKREDITASI NASIONAL. 60%RSU KAB/KOTA KELAS C yang memiliki TUJUH DOKTER SPESIALIS. 15%KONTRIBUSITHD PDB. 20 JUTA WISMAN,275 JUTA WISNUS. 13 JUTA TENAGA KERJA 240 TRILYUN DEVISA
  • 6. PARIWISATA KESEHATAN/HEALTH TOURISM MEDICAL TOURISM/ PARIWISATA MEDIS • PERJALANAN UNTUK PEMELIHARAAN DAN PEMULIHAN KESEHATAN FISIK DAN MENTAL. • DILAKUKAN OLEH ORANGYG SEHAT,TIDAK MENDERITA SUATU PENYAKIT,ATAU ORANGYANG BARU SEMBUH. • KEGIATAN:MEDICAL CHECK UP,SPA,PIJAT REFLEKSI, PIJAT KEBUGARAN,MANDI LUMPUR,MANDI AIR PANAS,YOGA,MEDITASI, AKUPUNKTUR, AKUPRESUR,DSB. • PERJALANAN UNTUK PENGOBATAN,MENYANGKUT TINDAKAN MEDIS ATAU PEMERIKSAAN KESEHATAN LAINNYA. • DILAKUKAN OLEH PENDERITA PENYAKIT ATAU KELAINAN KONDISI KESEHATAN. • KEGIATAN:OPERASI,CUCI DARAH, DSB. WELLNESS TOURISM/ PARIWISATA KEBUGARAN
  • 8. UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012 Penandatanganan Nota Kesepahaman Pariwisata Kesehatan antara Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan pada tanggal 30 Maret 2017.
  • 9. UPAYA PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN SUDAH DIMULAI SEJAK TAHUN 2012 MOU 2012 • PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN BERSAMA UNTUKWISATA KESEHATAN • PENINGKATAN MUTU WISATA KESEHATAN • PENGEMBANGAN PROMOSI WISATA KESEHATAN • PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJAWISATA KESEHATAN MOU 2017 • PENYUSUNAN PROGRAM DAN KEBIJAKAN BERSAMA TERKAIT WISATA KESEHATAN • PENINGKATAN MUTU WISATA KESEHATAN • PENGEMBANGAN PROMOSI WISATA KESEHATAN • PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA WISATA KESEHATAN • PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN WISATA KESEHATAN; • PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA DI BIDANG WISATA KESEHATAN. • • • • • • • .
  • 11. PERKEMBANGAN MEDICAL TOURISM DUNIA • TELAH BERKEMBANG DI 176 NEGARA, • AMERIKA SERIKAT: HUB TERBESAR PARIWISATA KESEHATAN, • NEGARA LAIN YANG MULAI TUMBUH PESAT: THAILAND, SINGAPURA, JERMAN, KOREA, SPANYOL.
  • 12. PASAR WISATAWAN MEDICAL TOURISM - 2016 PENGELUARAN WISATAWAN MEDIS: US$ 3.600 – 7.600 (Rp 48,6 – 90,5 juta) per KUNJUNGAN
  • 13. PASAR INTERNASIONAL MEDICAL TOURISM Mendapatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan di negaranya Biaya pelayanan kesehatan di negaranya terlalu mahal Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan tidak tersedia di negaranya Kualitas pelayanan kesehatan di negaranya sangat rendah Waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terlalu lama
  • 19. DESTINASI MEDICAL TOURISM DUNIA, 2016 ASIA 1. Singapura (4) 2. India (5) 3. Korea Selatan (8) 4. Jepang (12) 5. Thailand (18) 6. Filipina (19) 7. Taiwan (20) 8. Tiongkok (23)
  • 21. NEGARA DI ASIA TENGGARA YANG DIPROYEKSIKAN MENJADI TUJUAN UTAMA WISATA KEBUGARAN TAHUN 2012-2017: Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Singapura. (Summary Global Spa & Wellness 2014 dalam Nirwandar, 2014)
  • 22. JUMLAH PERJALANAN DAN PENGELUARAN WISATAWAN – wellness tourism ASIA PASIFIK: 2012: 120 perjalanan; US$ 69,4 milyar ASIA PASIFIK: 2015: 194 perjalanan; US$ 111,2 milyar PERJALANAN MENINGKAT 62% (+20,5% per tahun) PENGELUARAN MENINGKAT 60% (+ 20% per tahun)
  • 23. SPA INDONESIA DI DUNIA INDONESIA 2013: Ranking 17, jumlah usaha 1.668, lapangan kerja 51.343, pendapatan US $ 0,83 milyar JUMLAHUSAHA MENINGKAT 24% (+8% per tahun) JUMLAHTENAGA KERJAMENINGKAT 18%(+ 6% per tahun) PENDAPATAN MENINGKAT 11%(+ 3,6% per tahun) INDONESIA 2015: Ranking 17, jumlah usaha 2.070, Lapangan kerja 60.682, pendapatan US $ 0,92 milyar
  • 24. WELLNESS TOURISM DI INDONESIA: 5,6 JUTA PERJALANAN 0,52 JUTA LAPANGAN KERJA LANGSUNG US$ 5,3 MILYAR PENGELUARAN (Global Wellness Economy Monitor, 2017)
  • 27. MOTIVASI WISMAN DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KECANTIKAN/KESEHATAN 1,27% 18,10% BISNIS & MICE11,06% 65,20% LIBURAN 2,48% 0,89% Sumber: PES, 2016
  • 28. 43,61% 17,01%17,64% WISATA ALAM 82,73% 30,65%41,85% WISATA BUDAYA 29,6% 10,37%20,86% WISATA BUATAN KEGIATAN WISATA YANG DILAKUKAN WISMAN Sumber: PES, 2016
  • 31. AKSESIBILITAS UDARA PARIWISATA 72,95 JT 19,5 JT76,15 JT INDONESIA DI YOGYAKARTA 7,2 JT 11 2 RUTE BALI 20 JT 61 >20 RUTE NTB 3,4 JT 61 >20 RUTE
  • 33. DI YOGYAKARTA BALI NTB ORGANISASI UTAMA: • PERSI • ASPI ORGANISASI PENDUKUNG: • PHRI • AHM • ASITA • HPI ORGANISASI UTAMA: • PERSI • ASPI ORGANISASI PENDUKUNG: • PHRI • ASITA • HPI ORGANISASI UTAMA: • PERSI • BALI SPA & WELLNESS ASSOCIATION ORGANISASI PENDUKUNG: • PHRI • ASITA • HPI ORGANISASI PARIWISATA KESEHATAN
  • 34. DI YOGYAKARTA BALI NTB KEBIJAKAN PEMERINTAH: • - KEBIJAKAN RUMAH SAKIT: • RENSTRA RSUD KOTA MATARAM • RENSTRA RSUD PROV. NTB KEBIJAKAN PEMERINTAH: • - KEBIJAKAN RUMAH SAKIT: • RENSTRA RS SARDJITO KEBIJAKAN PEMERINTAH: • - KEBIJAKAN RUMAH SAKIT: • RENCANA BISNIS RS BROS KEBIJAKAN PARIWISATA KESEHATAN
  • 35. DI YOGYAKARTA • 79 Usaha Spa • 14 Rumah Sakit Pemerintah • 60 Rumah Sakit Swasta • 41 Rumah Sakit akreditasi KARS • 1 Rumah Sakit akreditasi JCI • 1.081 Dokter spesialis • 600 terapis spa tersertifikasi BALI • 1.100 Usaha Spa • 11 Rumah Sakit Pemerintah • 32 Rumah Sakit Swasta • 46 Rumah Sakit akreditasi KARS • 1 Rumah Sakit akreditasi JCI • 838 Dokter spesialis • 1.600 Terapis spa terakreditas NTB • 234 Usaha Spa • 12 Rumah Sakit Pemerintah • 10 Rumah Sakit Swasta • 10 Rumah Sakit akreditasi KARS • - Rumah Sakit akreditasi JCI • 179 dokter spesialis • 200 terapis spa tersertifikasi
  • 36. DI YOGYAKARTA RS PRIORITAS: • RS DR. SARDJITO • RS ANNUR BALI NTB RS PRIORITAS: • RSUD KOTA MATARAM • RSUD PROV. NTB LAYANAN UNGGULAN: • KANKER,JANTUNG TERPADU, BAYI TABUNG • UROLOGI RS PRIORITAS: • RS SANGLAH • RS SILOAM • RS BROS LAYANAN UNGGULAN: • JANTUNG TERPADU • BAYI TABUNG,BEDAH PLASTIK,ESTETIKA LAYANAN UNGGULAN: • PELAYANAN JANTUNG TERPADU (PJT),HIPERBARIC CHAMBER, INSEMINASI INTRA UTERIN (IUI) / BAYI TABUNG, MEMS (MATARAM EMERGENCY MEDICAL SERVICES) • PELAYANAN JANTUNG TERPADU, ONKOLOGI,RADIOTERAPI PARIWISATA MEDIS
  • 37. DI YOGYAKARTA BALI NTB LAYANAN UNGGULAN: • BALINESE SPA LAYANAN UNGGULAN: • SPA LULUR JAWA LAYANAN UNGGULAN: • SPA BOREH • MEDITASI,YOGA • AKUPUNKTUR, AKUPRESUR PARIWISATA KEBUGARAN
  • 39. PERMASALAHAN MAKRO: • PEMAHAMAN TERHADAP PARIWISATA KESEHATAN • BIAYA TINDAKAN MEDIS TINGGI  PAJAK TINGGI UNTUK PERALATAN KESEHATAN (BARANG MEWAH) • ASURANSI INTERNASIONAL YANG DAPAT DITERIMA DI RUMAH SAKIT MASIH SANGAT TERBATAS • DATA, INFORMASI, DAN KOMUNIKASI MASIH SANGAT TERBATAS • DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM INVESTASI DAN PEMASARAN PARIWISATA KESEHATAN MASIH TERBATAS • REGULASI IZIN PRAKTEK DOKTER MIKRO: • KETERSEDIAAN FASILITAS DAN PELAYANAN KHUSUS MASIH TERBATAS • PENGORGANISASIAN KEGIATAN WISATA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT • SUMBER DAYA MANUSIA • KENDALA BAHASA
  • 40. TANTANGAN • KOMITMEN PIMPINAN TERTINGGI DAN PARA PENENTU KEBIJAKAN TERHADAP PENGEMBANGAN PARIWISATA KESEHATAN (DI TINGKAT NASIONAL, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA); • MEMILIKI KEUNGGULAN BIDANG KESEHATAN DI TINGKAT INTERNASIONAL (METODE, FASILITAS, DOKTER, OBAT); • MEMILIKI FASILITAS DAN PELAYANAN KESEHATAN BERSTANDAR INTERNASIONAL; • MENINGKATKAN PEMAHAMAN INSAN KESEHATAN TERHADAP PARIWISATA, DAN INSAN PARIWISATA TERHADAP KESEHATAN; • MEMBANGUN BASIS DATA PARIWISATA KESEHATAN SEBAGAI INPUT UTAMA DALAM PERUMUSAN DAN PENETAPAN KEBIJAKAN PARIWISATA KESEHATAN;
  • 41. TANTANGAN • SINERGITAS KEBIJAKAN DAN PROGRAM LINTAS SEKTOR, KHUSUSNYA KESEHATAN DAN KEPARIWISATAAN, DALAM MEMPERCEPAT TERWUJUDNYA INDONESIA SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA KESEHATAN, TERMASUK PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN BERSAMA; • MEMBANGUN SELURUH KOMPONEN KEPARIWISATAAN UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDONESIA SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA KESEHATAN (DAYA TARIK WISATA, FASILITAS PARIWISATA, FASILITAS UMUM, PRASARAN UMUM, AKSESIBILITAS, MASYARAKAT, INDUSTRI, PEMASARAN, SDM, ORGANISASI, REGULASI DAN MEKANISME OPERASIONAL). • INTEGRASI PARIWISATA MEDIS DAN PARIWISATA KESEHATAN
  • 43. TAHAP PERENCANAAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PENGENDALIAN 1. Pembangunan kesadaran kolektif seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, untuk mengembangkan pariwisata kesehatan. 2. Penyusunan basis data destinasi pariwisata kesehatan berbasis teknologi informasi. 3. Penentuan dan penyepakatan keunggulan produk pariwisata kesehatan Indonesia. 4. Penetapan produk pariwisata kesehatan dengan tema tertentu 5. Penyusunan dan penetapan Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Kesehatan Indonesia. 1. Koordinasi dan sinkronisasi Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Kesehatan Indonesia. 2. Kerja sama dan kolaborasi pelaksanaan program pembangunan pariwisata kesehatan. 3. Penyiapan dan pembinaan masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan pariwisata kesehatan. 4. Pelaksanaan prioritasi program pembangunan : • Aksesibilitas dan prasarana umum • Daya tarik wisata kesehatan • Fasilitas pariwisata dan fasilitas umum • Kelembagaan usaha dan tenaga medis (organisasi dan pengembangan SDM) • Industri pariwisata pendukung • Pemasaran pariwisata 5. Pembangunan investasi pariwisata 6. Pengembangan jejaring internasional. 1. Pengendalian implementasi rencana pengembangan dan pengelolaan pariwisata kesehatan: (antara lain mengacu pada PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, peraturan perundangan lain terkait) • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan • Evaluasi kinerja pariwisata dalam menjalankan perannya untuk mendukung fungsi sebagai destinasi pariwisata kesehatan 2. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan kepariwisataan (sesuai Perpres No. 63 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Kepariwisataan) 3. Penilaian kepuasan wisatawan, kepuasan masyarakat, kepuasan usaha pariwisata. 4. Penilaian kontribusi terhadap pencapaian target kepariwisataan. 1 (satu) tahun 10 (sepuluh) tahun 10 (sepuluh) tahun yang sama dg tahap pelaksanan
  • 44. • LINGKUP PARIWISATA KEBUGARAN: PKS:Spa,herbal,akupunktur,akupresur? Atau:Spa,herbal,akupunktur,akupresur,meditasi,yoga? • PRODUK UNGGULAN PARIWISATA KESEHATAN INDONESIA:  BAYI TABUNG?  JANTUNG TERPADU?  ONKOLOGI?  OPERASI PLASTIK?
  • 45. 9 ETNO-SPA INDONESIA 3 DI DESTINASI PRIORITAS Bali sebagai the best spa destination di dunia.
  • 46. LOKUS AWAL KANKER BAYITABUNG BEDAH PLASTIK BOREH MEDITASI YOGA REJUVENATING HAND & FOOT SPA BALUR BADA MINERAL SPA TALASSO JANTUNG STEMCELL STROKE SARAF TRANSPLANTASI GINJAL GERIATRI ORTHOPEDI PERAWATAN POST NATAL SLIMMING REJUVENATING HAND & FOOT SPA TANGAS PELAYANAN JANTUNG TERPADU HIPERBARIC CHAMBER BAYITABUNG ??