際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Oleh :


Neli Ismiatun : 08420069
   Pengendalian ialah proses pemantauan,
    penilaian, dan pelaporan rencana atas
    pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
    untuk tindakan korektif guna penyempurnaan
    lebih lanjut.
   Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan,
    penyelewengan,       pemborosan,       hambatan     dan
    ketidakadilan.
   Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan,
    penyelewenagan,       pemborosan,      hambatan,    dan
    ketidakadilan.
   Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina
    yang lebih baik.
   Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi,
    dan akuntabilitas organisasi.
   Meningkatkan kelancaran operasi organisasi.
   Memberikan opini atas kinerja organisasi.
   Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas
    masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada.
   Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih.
untuk    meningkatkan    akuntabilitas    dan
keterbukaan.     Wasdal    pada     dasarnya
menekankan langkah-langkah pembenahan
atau koreksi yang objektif jika terjadi
perbedaan     atau  penyimpangan       antara
pelaksanaan dengan perencanaannya. Dalam
makna     ini  pengendalian   juga     berarti
mengarahkan atau mengoordinasikan antar
kegiatan.
   Pengawasan menurut LANRI (2003) ialah suatu kegiatan untuk
    memperoleh kepastian pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan
    sesuai dengan rencana semula. Pengendalian ialah apabila dalam
    pengawasan ternyata ditemukan adanya penyimpangan atau hambatan
    maka segera diambil tinadakan koreksi.
   Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan
    adanya penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tindakan
    koreksi.
   Pengendalian dalam arti lain ialah kegiatan memantau, menilai, dan
    melaporkan kemajuan proyek disertai tindak lanjutnya. Perbedaan
    pengawasan dan pengendalian ialah pengawasan tidak disertai tindak
    lanjut, tetapi cukup melaporkan, sedangkan pengendalian disertai tindak
    lanjut. Tujuan pengendalian adalah untuk menjamin kesesuaian antara
    perencanaan dengan pelaksanaan. Untuk mengantisipasi terjadinya
    perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan terbatasnyawaktu dan
    tenaga dalam mengendalikan seluruh kegiatan proyek, maka diterapkan
    konsep pengendalian efektif yang disebut Management by Exception
    (MBE). MBE adalah salah satu teknik untuk membandingkan pelaksanaan
    dengan perencanaan yang dilakukan setiap saat.
   pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai
    pengendalian yang terus menerus, dilakukan langsung terhadap
    bawahannya, secara preventif dan represif agar pelaksanaan tugas
    bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan
    rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
   Pengawasan fungsional ialah setiap upaya pengawasan yang dilakukan
    oleh aparat yang ditunjuk khusus untuk melakukan audit secara bebas
    terhadap objek yang diawasinya.
     Pengawasan Internal ialah suatu penialaian yang objektif dan sistematis oleh
      pengawas internal atas pelaksanaan dan pengendalian organisasi.
     Pengawasan eksternal
      Manfaat pengawasan eksternal adalah untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan
      dan kemajuan organisasi. Pelaksanaan pengawasan eksternal dilakukan dengan
      prinsip kemitraan antara pengawas dan yang diawasi.
   Pengawasan Masyarakat (wasmas) adalah pengawasan yang dilakukan
    masyarakat atas penyelenggaraan suatu kegiatan.
   Pengawasan legislative
    DPR RI/DPRD adalah lembaga pengawas yang bertugas mengawasi
    tindakan eksekutif.
   Menetapkan standar pelaksanaan
   Pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan
    dengan standar
   Menentukan kesenjangan antara pelaksanaan
    dengan standar dan rencana
   Langkah-langkah yang bersifat pencegahan.
    Setiap kegiatan memerlukan indicator kinerja
    yang dapat digunakan sebagai pembanding
    dengan kinerja yang dihasilkan. Setiap wasdal
    terdiri atas:
   pedoman atau rencana waktu, indicator kinerja,
    program       pembiayaan,      dan     prosedur
    pelaksanaannya,
   Umpan balik melalui system pelaporan yang baik,
   Mengevaluasi hasil pantauan untuk mendapatkan
    permasalahan       pelaksanaan    yang    harus
    dipecahkan,
    Tindak lanjut korektif.
   Memeriksa semua pelaksanaan rencana
   Mengecek semua detail aktivitas lembaga
   Mencocokkan antara pelaksanaan dan
    rencana yang sudah ditetapkan
   Menginspeksi bentuk-bentuk kegiatan
    prioritas dan yang bersifat mendukung
   Mengendalikan seluruh pengelolaan lembaga
   Mengatur pelaksanaan sesuai dengan tugas
    dan fungsi pelaksana kegiatan; dan
   Mencegah sebelum terjadi kegagalan
   Pengamatan terhadap kinerja seluruh pelaku rencana,
    guru, dosen, staf administrasi, da karyawan lainnya;
   Pembinaan terhadap pegawai secara sistematis sesuai
    dengan kepentingan dan kebutuhan lembaga;
   Penelusuran relevansi kerja dengan perencanaan;
   Pemerhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telah
    ditetapkan;
   Kontrol terhadap kuantitas dan kualitas kerja;
   Efektifitas pelaksanaan kegiatan;
   Efisiensi penggunaan anggaran;
   Perbandingan hasil kerja masa lalu dengan masa
    yang sedang dikerjakan;
   Bahan perbandingan untuk perencanaan dimasa
    datang sebagai bahan evaluasi.
   Membuat daftar isian, absensi dosen atau guru pada setiap
    kehadirannya dalam mengajar. Demikian pula, absensi untuk
    seluruh pegawai tetap. Absensi dibagi dua, yaitu absensi yang
    diserahkan kepada mahasiswa dan absensi yang diserahkan
    kepada jurusan. Absensi ini berlaku di semua lembaga
    pendidikan agar memudahkan pengawasan dan evaaluasi;
   Menampung semua bentuk pengaduan dari siswa/ mahasiswa
    berkaitan dengan kinerja para pendidik , guru atau dosen;
   Melakukan rapat evaluasi setiap bulan atau setiap semester;
   Menampung berbagai saran, penapat kritik dari semua pihak;
   Membahas semua data yang tertulis maupun tidak tertulis
    (berdasarkan laporan lisan ) dalam rapat-rapat yang
    diagendakan secara sistematis
   Didasarkan pada sistem informasi manajemen yang
    efektif
   Harus melibatkan semua tingkat manajer dari tingkat
    atas sampai tingkat bawah, dan kelompok-kelompok
    kerja, konsep pengawasan efektif ini mengacu pada
    pengawasan mutu terpadu atau Total Quality Control.
    Sedangkan yang dimaksud mutu adalah produk atau jasa
    yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan
    dan memuaskan pelanggan. Mutu dalam Institusi
    Pendidikan    adalah     kebermutuan    dari   berbagai
    pelayanan/services    yang    diberikan  oleh   institusi
    pendidikan kepada peserta didik maupun kepada tenaga
    staf pengajar untuk terjadinya proses pembelajaran yang
    bermutu sehingga lulusan dapat berguna dan dapat
    dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat
    sesuai dengan bidangnya.
   Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan, dan
    kriteria yang dipergunakan dalam sistem pendidikan,
    yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi dan produktivitas.
   Sulit, tetapi standar yang masih dapat dicapai harus
    ditentukan. Tujuannya untuk memotivasi dan patokan
    guna membandingkan prestasi
   Disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi
   Banyaknya pengawasan harus dibatasi
   Sistem pengawasan harus dikemudi tanpa
    mengorbankan otonomi dan kehormatan manajerial
    tetapi fleksibel
   Mengacu pada tindakan perbaikan
   Mengacu pada prosedur pemecahan masalah.
       Pengendalian mutu atau Quality Control dalam
    manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan
    teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk
    mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang
    diberikan kepada pelanggan.
   Pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu
    utuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan rencana
    yang telah ditetapkan, sehingga produk yang
    dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan.
   Pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu
    untuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan
    rencana yang telah ditetapkan, sehingga produk yang
    dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan.
   Kinerja (performa): berkaitan dengan aspek fungsional sekolah.
   Waktu wajar (timeliness): selesai dengan waktu yang wajar.
   Handal (reliability): usia pelayanan prima bertahan lama.
   Daya Tahan (durability), tahan banting.
   Indah (aesthetics) misalnya eksterior dan dan interior sekolah ditata dengan
    menarik.
   Hubungan manusiawi (personal interface) : yakni menjujung tinggi nialai-nilai
    moral dan profesionalisme
   Mudah penggunaannya (easy of use) misalnya aturan-aturan sekolah mudah
    penggunaannya
   Bentuk khusus (feature) keunggulan tertentu. Misalnya sekolah ada yang unggul
    dengan hamper semua lulusan diterima di Universitas bermutu.
   Standar tertentu (conformance to specification): memenuhi standar tertentu.
   Konsistensi
   (consistency) : keajegan, konstan, dan stabil.
   Ketepatan (accuracy): ketepatan dalam pelayanan.
   Mampu melayani (serviceability) : mampu memberikan pelayanan prima.
   Seragam (uniformity) : tanpa variasi, tidak bercampur.

More Related Content

Pengendalian

  • 1. Oleh : Neli Ismiatun : 08420069
  • 2. Pengendalian ialah proses pemantauan, penilaian, dan pelaporan rencana atas pencapaian tujuan yang telah ditetapkan untuk tindakan korektif guna penyempurnaan lebih lanjut.
  • 3. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan, pemborosan, hambatan dan ketidakadilan. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewenagan, pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang lebih baik. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas organisasi. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi. Memberikan opini atas kinerja organisasi. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah pencapaian kinerja yang ada. Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih.
  • 4. untuk meningkatkan akuntabilitas dan keterbukaan. Wasdal pada dasarnya menekankan langkah-langkah pembenahan atau koreksi yang objektif jika terjadi perbedaan atau penyimpangan antara pelaksanaan dengan perencanaannya. Dalam makna ini pengendalian juga berarti mengarahkan atau mengoordinasikan antar kegiatan.
  • 5. Pengawasan menurut LANRI (2003) ialah suatu kegiatan untuk memperoleh kepastian pelaksanaan pekerjaan/kegiatan telah dilakukan sesuai dengan rencana semula. Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan adanya penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tinadakan koreksi. Pengendalian ialah apabila dalam pengawasan ternyata ditemukan adanya penyimpangan atau hambatan maka segera diambil tindakan koreksi. Pengendalian dalam arti lain ialah kegiatan memantau, menilai, dan melaporkan kemajuan proyek disertai tindak lanjutnya. Perbedaan pengawasan dan pengendalian ialah pengawasan tidak disertai tindak lanjut, tetapi cukup melaporkan, sedangkan pengendalian disertai tindak lanjut. Tujuan pengendalian adalah untuk menjamin kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan. Untuk mengantisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak pasti dan terbatasnyawaktu dan tenaga dalam mengendalikan seluruh kegiatan proyek, maka diterapkan konsep pengendalian efektif yang disebut Management by Exception (MBE). MBE adalah salah satu teknik untuk membandingkan pelaksanaan dengan perencanaan yang dilakukan setiap saat.
  • 6. pengawasan melekat adalah serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus, dilakukan langsung terhadap bawahannya, secara preventif dan represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan fungsional ialah setiap upaya pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang ditunjuk khusus untuk melakukan audit secara bebas terhadap objek yang diawasinya. Pengawasan Internal ialah suatu penialaian yang objektif dan sistematis oleh pengawas internal atas pelaksanaan dan pengendalian organisasi. Pengawasan eksternal Manfaat pengawasan eksternal adalah untuk meningkatkan kredibilitas keberhasilan dan kemajuan organisasi. Pelaksanaan pengawasan eksternal dilakukan dengan prinsip kemitraan antara pengawas dan yang diawasi. Pengawasan Masyarakat (wasmas) adalah pengawasan yang dilakukan masyarakat atas penyelenggaraan suatu kegiatan. Pengawasan legislative DPR RI/DPRD adalah lembaga pengawas yang bertugas mengawasi tindakan eksekutif.
  • 7. Menetapkan standar pelaksanaan Pengukuran pelaksanaan pekerjaan dibandingkan dengan standar Menentukan kesenjangan antara pelaksanaan dengan standar dan rencana
  • 8. Langkah-langkah yang bersifat pencegahan. Setiap kegiatan memerlukan indicator kinerja yang dapat digunakan sebagai pembanding dengan kinerja yang dihasilkan. Setiap wasdal terdiri atas: pedoman atau rencana waktu, indicator kinerja, program pembiayaan, dan prosedur pelaksanaannya, Umpan balik melalui system pelaporan yang baik, Mengevaluasi hasil pantauan untuk mendapatkan permasalahan pelaksanaan yang harus dipecahkan, Tindak lanjut korektif.
  • 9. Memeriksa semua pelaksanaan rencana Mengecek semua detail aktivitas lembaga Mencocokkan antara pelaksanaan dan rencana yang sudah ditetapkan Menginspeksi bentuk-bentuk kegiatan prioritas dan yang bersifat mendukung Mengendalikan seluruh pengelolaan lembaga Mengatur pelaksanaan sesuai dengan tugas dan fungsi pelaksana kegiatan; dan Mencegah sebelum terjadi kegagalan
  • 10. Pengamatan terhadap kinerja seluruh pelaku rencana, guru, dosen, staf administrasi, da karyawan lainnya; Pembinaan terhadap pegawai secara sistematis sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan lembaga; Penelusuran relevansi kerja dengan perencanaan; Pemerhatian arah pekerjaan dengan tujuan yang telah ditetapkan; Kontrol terhadap kuantitas dan kualitas kerja; Efektifitas pelaksanaan kegiatan; Efisiensi penggunaan anggaran; Perbandingan hasil kerja masa lalu dengan masa yang sedang dikerjakan; Bahan perbandingan untuk perencanaan dimasa datang sebagai bahan evaluasi.
  • 11. Membuat daftar isian, absensi dosen atau guru pada setiap kehadirannya dalam mengajar. Demikian pula, absensi untuk seluruh pegawai tetap. Absensi dibagi dua, yaitu absensi yang diserahkan kepada mahasiswa dan absensi yang diserahkan kepada jurusan. Absensi ini berlaku di semua lembaga pendidikan agar memudahkan pengawasan dan evaaluasi; Menampung semua bentuk pengaduan dari siswa/ mahasiswa berkaitan dengan kinerja para pendidik , guru atau dosen; Melakukan rapat evaluasi setiap bulan atau setiap semester; Menampung berbagai saran, penapat kritik dari semua pihak; Membahas semua data yang tertulis maupun tidak tertulis (berdasarkan laporan lisan ) dalam rapat-rapat yang diagendakan secara sistematis
  • 12. Didasarkan pada sistem informasi manajemen yang efektif Harus melibatkan semua tingkat manajer dari tingkat atas sampai tingkat bawah, dan kelompok-kelompok kerja, konsep pengawasan efektif ini mengacu pada pengawasan mutu terpadu atau Total Quality Control. Sedangkan yang dimaksud mutu adalah produk atau jasa yang sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan dan memuaskan pelanggan. Mutu dalam Institusi Pendidikan adalah kebermutuan dari berbagai pelayanan/services yang diberikan oleh institusi pendidikan kepada peserta didik maupun kepada tenaga staf pengajar untuk terjadinya proses pembelajaran yang bermutu sehingga lulusan dapat berguna dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat sesuai dengan bidangnya.
  • 13. Pengawasan harus dikaitkan dengan tujuan, dan kriteria yang dipergunakan dalam sistem pendidikan, yaitu relevansi, efektivitas, efisiensi dan produktivitas. Sulit, tetapi standar yang masih dapat dicapai harus ditentukan. Tujuannya untuk memotivasi dan patokan guna membandingkan prestasi Disesuaikan dengan sifat dan kebutuhan organisasi Banyaknya pengawasan harus dibatasi Sistem pengawasan harus dikemudi tanpa mengorbankan otonomi dan kehormatan manajerial tetapi fleksibel Mengacu pada tindakan perbaikan Mengacu pada prosedur pemecahan masalah.
  • 14. Pengendalian mutu atau Quality Control dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu utuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan. Pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu untuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan.
  • 15. Kinerja (performa): berkaitan dengan aspek fungsional sekolah. Waktu wajar (timeliness): selesai dengan waktu yang wajar. Handal (reliability): usia pelayanan prima bertahan lama. Daya Tahan (durability), tahan banting. Indah (aesthetics) misalnya eksterior dan dan interior sekolah ditata dengan menarik. Hubungan manusiawi (personal interface) : yakni menjujung tinggi nialai-nilai moral dan profesionalisme Mudah penggunaannya (easy of use) misalnya aturan-aturan sekolah mudah penggunaannya Bentuk khusus (feature) keunggulan tertentu. Misalnya sekolah ada yang unggul dengan hamper semua lulusan diterima di Universitas bermutu. Standar tertentu (conformance to specification): memenuhi standar tertentu. Konsistensi (consistency) : keajegan, konstan, dan stabil. Ketepatan (accuracy): ketepatan dalam pelayanan. Mampu melayani (serviceability) : mampu memberikan pelayanan prima. Seragam (uniformity) : tanpa variasi, tidak bercampur.