1. NAMA : EKA SAPUTRA
STAMBUK : F1C1 10069
A. Pengertian Polimer
Polimer merupakan suatu molekul besar (makromolekul) yang terbangun
oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan
kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer
yaitu bahan awal dari polimer. Polimer sangat penting karena dapat menunjang
tersedianya pangan, sandang, transportasi dan komunikasi (serat optik).
B. Klasifikasi Polimer
Polimer dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori sebagai
berikut:
1. Berdasarkan sumber/asal.
a. Polimer alam, yaitu polimer yang terdapat/terbentuk secara alamiah di alam.
b. Polimer sintetik, yaitu polimer yang diperoleh secara buatan melalui rekayasa
kimia.
2. Berdasarkan proses polimerisasi.
a. Polimer kondensasi, adalah polimerisasi yang disertai dengan pembentukan
molekul kecil (H2O, NH3).
b. Polimer adisi, adalah polimerisasi yang disertai dengan pemutusan ikatan
rangkap diikuti oleh adisi monomer.
3. Berdasarkan struktur.
a. Polimer linear
2. Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat
mengikat gugus substituen. Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa
pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal. Polimer ini terdapat
sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh: Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga
dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon
atau creslan) dan nylon 66.
b. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan
percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.
c. Polimer jaringan tiga dimensi
Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya
terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini
biasanya diswell (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut.
Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin
besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya
(swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku,
titik leleh tinggi, padat yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).
4. Berdasarkan monomer.
a. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang tersusun atas satu jenis monomer yang
sama.
b. Kopolimer
3. Kopolimer adalah suatu polimer yang dibuat dari dua atau lebih monomer
yang berlainan. Terdapat beberapa jenis kopolimer, antara lain:
o Kopolimer blok, mengandung blok dari satu monomer yang dihubungkan
dengan blok monomer yang lain. Kopolimer blok biasanya terbentuk
melalui proses polimerisasi ionik. Untuk polimer ini, dua sifat fisik yang
khas yang dimiliki dua homopolimer tetap terjaga.
o Kopolimer graft (tempel/cangkok), biasanya dibuat dengan mengikatkan
bersama dua polimer yang berbeda. Perkembangan selanjutnya ada yang
berbentuk kopolimer sisir (comb copolymer) dan bintang (star
copolymer).
o Kopolimer bergantian (alternating), merupakan kopolimer yang teratur
yang mengandung sequensial (deretan) bergantian dua unit monomer.
Polimerisasi olefin yang terjadi lewat mekanisme jenis ionik dapat
menghasilkan kopolimer jenis ini.
o Kopolimer acak, merupakan kopolimer yang tidak ada sequensial yang
teratur. Kopolimer acak sering terbentuk jika jenis monomer olefin
mengalami kopolimerisasi lewat proses jenis radikal bebas. Sifat
kopolimer acak sungguh berbeda dari homopolimernya.
5. Berdasarkan kegunaan.
a. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak
dipakai dalam kehidupan sehari hari. Beberapa contoh dan kegunaan sehari-hari
dari polimer ini ditunjukkan dalam Tabel 1.
4. Tabel 1. Contoh dan kegunaan polimer komersial
Polimer komersial Kegunaan atau
manfaat
Polietilena
massa jenis rendah(LDPE)
Polietilena
massa jenis rendah(HDPE)
Polipropilena (PP)
Poli(vinil klorida) (PVC)
Polistirena (PS)
Lapisan pengemas, isolasi
kawat, dan kabel, barang mainan, botol yang
lentur, bahan pelapis
Botol, drum, pipa, saluran,
lembaran, film, isolasi kawat dan kabel
Tali, anyaman, karpet, film
Bahan bangunan, pipa tegar,
bahan untuk lantaui, isolasi kawat dan kabel
Bahan pengemas (busa),
perabotan rumah, barang mainan
b. Polimer teknik (engineering polymers)
Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di
negara maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang
unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang
transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang-
barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan
barang-barang konsumsi. Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester.
5. c. Polimer fungsional (functional polymers)
Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat
untuk tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil.
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka
cahaya, membran, biopolimer.
C. Tatanama Polimer
Jumlah yang sangat besar dari struktur polimer menuntut adanya sistem
tata nama yang masuk akal. Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer
vinil yang didasarkan atas nama monomer (nama sumber atau umum), taktisitas
dan isomer.
a. Nama monomer satu kata: ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama
monomer. Contoh: polistirena, polietilena
b. Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka.
Nama monomer diletakkan dalam kurung diawali poli. Contoh: poli(asam akrilat),
poli(1-pentena)
c. Untuk taktisitas polimer: diawali huruf i untuk isotaktik atau s (sindiotaktik)
sebelum poli Contoh : i-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas
isotaktik)
d. Untuk isomer struktural dan geometrik: ditunjukkan dengan menggunakan
awalan cis atau trans dan 1,2- atau 1,4- sebelum poli. Contoh : trans-1,4-poli(1,3-
butadiena).
6. IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit
dasar, atau unit ulang konstitusi (CRU, singkatan dari constitutional repeating
unit) melalui tahapan sebagai berikut :
1. Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU).
2. Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan
ditulis prioritasnya menurun dari kiri ke kanan.
3. Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan.
4. Nama CRU diletakkan dalam kurung biasa (atau kurung siku dan kurung
biasa kalau perlu), dan diawali dengan poli.
Tabel 2. Contoh pemberian beberapa nama polimer menurut sumber
monomernya dan IUPAC
Nama Sumber Nama IUPAC
Polietilena
Politetrafluoroetilena
Polistirena
Poli(asam akrilat)
Poli(a-metilstirena)
Poli(1-pentena)
Poli(metilena)
Poli(difluorometilena)
Poli(1-feniletilena)
Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(1-metil-1-feniletilena)
Poli[1-(1-propil)etilena]
Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya
lebih rumit darpada polimer vinil. Polimer-polimer ini biasanya dinamai sesuai
7. dengan monomer mula-mula atau gugus fungsional dari unit ulangan. Contoh :
nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif
disebut poli(heksametilen adipamida) yang menunjukkan poliamidasi
heksametilendiamin (disebut juga 1,6-heksan diamin) dengan asam adipat.
Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari
lebih satu jenis monomer) dinamai dengan cara menggabungkan
istilah konektif yang ditulis miring antara nama nama monomer yang dimasukkan
dalam kurung atau antara dua atau lebih nama polimer. Istilah konektif menandai
jenis kopolimer sebagaimana enam kelas kopolimer yang ditunjukkan dalam
Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Berbagai jenis kopolimer
Jenis kopolimer Konektif Contoh
Tak dikhususkan -co- Poli[stirena-co-(metil metakrilat)]
Statistik -stat- Poli(stirena-stat-butadiena)
Random/acak -ran- Poli[etilen-ran-(vinil asetat)]
Alternating (bergantian) -alt- Poli(stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Blok -blok- Polistirena-blok-polibutadiena
Graft (cangkok/tempel) -graft- Polibutadiena-graft-polistirena