ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Pengertian Seni
I. SENI DAN KEINDAHAN
Pengertian seni sampai sekarang masih terus berubah mengikuti perkembangan jaman. Sejak
dulu para tokoh dan seniman membuat definisi tentang seni tetapi kesemuanya tidak dapat
membuat batasan yang tepat.
- Pengertian kata seni kita ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang
berarti: ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar.
Dengan kata lain seni atau kesenian berarti :
Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakukan yang
menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna.
a. Cabang Seni
Secara umum seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan seni
teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni ter-sebut adalah
media yang digunakan, yaitu :
1. Seni Rupa menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, bi- dang,
bentuk, warna, tekstur dan gelap terang.
2. Seni Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia atau
alat tertentu.
3. Seni Tari menggunakan media gerak tubuh manusia.
4. Seni Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa.
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya
terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur-
unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa
merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi
yang bermakna.
 Berdasarkan Bentuk/ Dimensi nya karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Karya seni rupa dua dimensi
Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan
lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis,
seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
2. Karya seni rupa tiga dimensi.
Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung, seni kriya,
seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
 Berdasarkan fungsi/ kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Aplied Art (seni pakai atau terapan)
Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain-
lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor
keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya
seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding
membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi.
2. Pure Art (seni murni atau seni indah)
Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk
mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan.
Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni
kerajinan.
b. Fungsi Seni
Sejak jaman prasejarah, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni. Nenek moyang
kalian membuat lukisan primitif pada dinding-dinding goa tempat tinggalnya, membuat
perkakas, perhiasan dari tulang binatang buruan atau menari-nari disekeliling api unggun
sambil menyanyi dalam upacara ritual dan sebagainya. Hal itu sebagai usaha mengungkapkan
ekspresi yang dirasakan dengan kegiatan tersebut. Di zaman modern, perkembangan seni
semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya.
Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat
dirasakan. Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang
berdaya guna dalam kehidupan mereka
Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibagi menjadi beberapa
kelompok :
1. Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi
individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi.
a. Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana,
perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya.
b. Emosional
Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau
konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya.
2. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam
waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang :
a. Rekreasi / hiburan
Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan.
Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya.
b. Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan,
dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain.
c. Edukasi / Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi
pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya.
d. Religi / Keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat
ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
c. Unsur Seni Rupa
Karya seni rupa 2 dimensi akan menjadi sebuah karya yang baik jika dapat memenuhi 7 (tujuh)
unsur seni rupa berikut :
1. Garis
2. Bidang
3. Ruang
4. Warna
5. Tekstur
6. Bentuk
7. Gelap Terang (cahaya)
1. GARIS
Garis adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik.
Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa.
Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak
sengaja).
Contoh:
Garis alamiah : garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut
dan langit.
Garis yang diciptakan : Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan
bentuk dan sosok (figur). -disengaja.
Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang
berbeda. -tidak disengaja.
Fungsi garis:
1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering
disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama
(rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis.
3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut
garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba.
Sifat garis:
1. Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti:
2. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti
tenang, statis atau stabil.
3. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah.
4. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu.
5. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
2. BIDANG
Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan
garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan
pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang yang
dicipta (sengaja maupun tidak sengaja).
Contoh:
Bidang alamiah : bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dsb.
Bidang yang dicipta : Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat
Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja
Fungsi bidang:
1. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai
arah (direction).
2. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan
patung.
3. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang,
lebar dan tinggi.
Sifat bidang:
1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak.
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak.
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais.
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak.
3. RUANG
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat
dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau
kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang
dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas. Ruang dapat dihayati di
alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang
diciptakan (disengaja atau tidak disengaja).
Contoh:
Ruang alamiah:
Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh
cahaya seperti pada pemandangan alam.
Ruang yang diciptakan :
- Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang
dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja.
- Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada
sebuah lukisan. -tidak disengaja.
Fungsi ruang:
1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan
plastisitas pada sebuah lukisan alam.
2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti
pada karya arsitektur dan seni patung.
3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas),
ruang pada lemari dsb.
Sifat ruang:
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda,
seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang
interior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang,
seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos).
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena
pembubuhan warna, seperti pada lukisan.
4. WARNA
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna diantaranya;
1. Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
2. Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer,
misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
3. Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder,
4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna,
misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna
kuning, dan lain-lain,
5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran
warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
5. TEKSTUR
Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang
dapat dilihat dan diraba.
Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur
alamiah dan tekstur buatan.
Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu.
Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi),
membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu.
Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat
menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan
bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
6. BENTUK
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak
nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang
disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebutform). Misalnya membuat bentuk
manusia, binatang dsb.
Fungsi bentuk: Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis,
seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan
nilai kegunaannya (functional form). Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti
pada lukisan dan patung.
Jenis / sifat bentuk:
1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk
hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan.
2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan.
3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan
tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan
4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb.
5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb.
6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung.
7. GELAP TERANG
Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi:
Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya
petir atau cahaya apai.
Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya.
Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk
memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah
upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.
Fungsi gelap terang (value)
1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk
menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan
gelap terang.
2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya
yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau
gereja.
3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis
pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap
terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.

More Related Content

Pengertian seni

  • 1. Pengertian Seni I. SENI DAN KEINDAHAN Pengertian seni sampai sekarang masih terus berubah mengikuti perkembangan jaman. Sejak dulu para tokoh dan seniman membuat definisi tentang seni tetapi kesemuanya tidak dapat membuat batasan yang tepat. - Pengertian kata seni kita ambil dari Inggris art, yang berakar pada kata Latin ars, yang berarti: ketrampilan yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau proses belajar. Dengan kata lain seni atau kesenian berarti : Satu ekspresi, gagasan atau perasaan manusia yang diwujudkan melalui pola kelakukan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan bermakna. a. Cabang Seni Secara umum seni terbagi menjadi empat cabang yaitu seni rupa, seni musik, seni tari dan seni teater atau drama. Perbedaan yang terdapat pada keempat cabang seni ter-sebut adalah media yang digunakan, yaitu : 1. Seni Rupa menggunakan media melalui unsur-unsur seni rupa seperti titik, garis, bi- dang, bentuk, warna, tekstur dan gelap terang. 2. Seni Musik menggunakan media melalui suara yang dihasilkan oleh manusia atau alat tertentu. 3. Seni Tari menggunakan media gerak tubuh manusia. 4. Seni Teater atau Drama menggunakan media gerak tubuh, suara dan rupa. Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang dan warna. Unsur- unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna.  Berdasarkan Bentuk/ Dimensi nya karya seni rupa dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Karya seni rupa dua dimensi Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya. 2. Karya seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang. Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.  Berdasarkan fungsi/ kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Aplied Art (seni pakai atau terapan) Seni Terapan atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu:arsitektur, poster, keramik, baju, sepatu, dan lain- lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi.
  • 2. 2. Pure Art (seni murni atau seni indah) Seni murni adalah karya seni rupa yang dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Orang mencipta karya seni murni umumnya berfungsi sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Kebebasan berekspresi dalam seni murni sangat diutamakan. Yang tergolong dalam seni murni yaitu: seni lukis, seni patung, seni grafis dan sebagian seni kerajinan. b. Fungsi Seni Sejak jaman prasejarah, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari seni. Nenek moyang kalian membuat lukisan primitif pada dinding-dinding goa tempat tinggalnya, membuat perkakas, perhiasan dari tulang binatang buruan atau menari-nari disekeliling api unggun sambil menyanyi dalam upacara ritual dan sebagainya. Hal itu sebagai usaha mengungkapkan ekspresi yang dirasakan dengan kegiatan tersebut. Di zaman modern, perkembangan seni semakin tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni telah disadari keberadaannya. Sehingga perkembangan manusia dalam menciptakan dan menggunakan seni semakin dapat dirasakan. Pada perkembangan selanjutnya, manusia telah menciptakan karya seni yang berdaya guna dalam kehidupan mereka Berdasarkan fungsinya dalam memenuhi kebutuhan manusia, seni dibagi menjadi beberapa kelompok : 1. Fungsi Individual Manusia terdiri dari unsur fisik dan psikis. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual ini dibagi menjadi fungsi fisik dan fungsi emosi. a. Fisik Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti; busana, perabot, rumah alat transportasi dan sebagainya. b. Emosional Fungsi ini dipenuhi melalui seni murni, baik dari senimannya maupun dari pengamat atau konsumennya. Contoh: lukisan, patung, film dan sebagainya. 2. Fungsi Sosial Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relative bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan dalam beberapa bidang : a. Rekreasi / hiburan Seni dapat digunakan sebagai sarana untuk melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Contoh: film, komedi, tempat rekreasi dan sebagainya. b. Komunikasi Seni dapat digunakan untuk mengkomunikan sesuatu seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: iklan, poster, spanduk, dan lain-lain. c. Edukasi / Pendidikan Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya, contoh; gambar ilustrasi pada buku pelajaran, poster ilmiah, foto dan sebagainya. d. Religi / Keagamaan Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contohnya; kaligrafi, arsitektur tempat ibadah, busana keagamaan dan sebagainya.
  • 3. c. Unsur Seni Rupa Karya seni rupa 2 dimensi akan menjadi sebuah karya yang baik jika dapat memenuhi 7 (tujuh) unsur seni rupa berikut : 1. Garis 2. Bidang 3. Ruang 4. Warna 5. Tekstur 6. Bentuk 7. Gelap Terang (cahaya) 1. GARIS Garis adalah unsur seni rupa yang paling sederhana tetapi penting dalam penampilan estetik. Garis selalu dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya seni rupa. Dalam hal ini dibedakan antara garis alamiah dan garis yang diciptakan (sengaja maupun tidak sengaja). Contoh: Garis alamiah : garis cakrawala di alam yang dapat dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit. Garis yang diciptakan : Pada gambar ilustrasi, garis hitam sengaja dibuat untuk menciptakan bentuk dan sosok (figur). -disengaja. Garis yang timbul karena diciptakannya dua bidang dengan warna atau barik (tekstur) yang berbeda. -tidak disengaja. Fungsi garis: 1. Untuk memberikan representasi atau citra struktur, bentuk dan bidang. Garis ini sering disebut garis blabar (garis kontur) berfungsi sebagai batas/ tepi 2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). Garis ini disebut juga garis grafis. 3. Untuk memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan meraba. Sifat garis: 1. Sifat garis menunjuk adanya beberapa jenis garis, seperti: 2. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tertentu, seperti tenang, statis atau stabil. 3. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah. 4. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang dan ragu. 5. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama dan santai.
  • 4. 2. BIDANG Unsur bidang dalam senirupa adalah perkembangan dari penampilan garis, yaitu perpaduan garis-garis dalam kondisi tertentu. Bidang dapat diamati secara visual pada tiap benda alam dan pada hasil karya senirupa. Dalam hal ini dibedakan antara bidang alamiah dan bidang yang dicipta (sengaja maupun tidak sengaja). Contoh: Bidang alamiah : bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang langit, bidang laut dsb. Bidang yang dicipta : Bidang lukisan, bidang segitiga, bidang lingkaran dsb. -sengaja dibuat Bidang yang timbul karena pembubuhan warna, cahaya atau barik. -tidak disengaja Fungsi bidang: 1. Untuk menekankan nilai ekspresi dan nilai gerak (movement), nilai irama (rhythm) dan nilai arah (direction). 2. Untuk memberikan batas dan bentuk serta ruang seperti yang tampak pada bangunan dan patung. 3. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi) yang ditimbulkan oleh batasan panjang, lebar dan tinggi. Sifat bidang: 1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil dan gerak. 2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang-kadang stabil, kadang-kadang gerak. 3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamais. 4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan gerak. 3. RUANG Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan), jadi hanya bisa dihayati. Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas. Ruang dapat dihayati di alam dan pada karya senirupa, karenanya dibedakan antara ruang alamiah dan ruang yang diciptakan (disengaja atau tidak disengaja). Contoh: Ruang alamiah: Ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan alam. Ruang yang diciptakan : - Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana yang dikehendaki, seperti sebuah interior mesdjid atau gereja. -disengaja. - Ruang yang timbul karena penempatan berbagai warna, jarak gelap terang, seperti pada sebuah lukisan. -tidak disengaja.
  • 5. Fungsi ruang: 1. Untuk memberikan kesan trimatra (3 dimensi), seperti kesan kedalaman, jarak dan plastisitas pada sebuah lukisan alam. 2. Untuk menekankan nilai ekspresi seperti irama, gerak, kepadatan dan kehampaan, seperti pada karya arsitektur dan seni patung. 3. Untuk memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga gelas), ruang pada lemari dsb. Sifat ruang: 1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang berada di luar/ di sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan keabadian/ kelanggengan. 2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang berada dalam batasan benda, seperti ruang interior bangunan atau ruang patung. 3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam besar (macrocosmos). 4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena pembubuhan warna, seperti pada lukisan. 4. WARNA Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna diantaranya; 1. Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 2. Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3. Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain. 5. TEKSTUR Tekstur adalah unsur senirupa yang memberikan watak/karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba. Tekstur yang dapat dilihat atau diraba pada permukaan bidang dibedakan antara tekstur alamiah dan tekstur buatan. Tekstur alamiah ialah watak bidang yang tercipta oleh alam, seperti urat kayu atau batu. Tekstur buatan atau tiruan ialah watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur simulasi), membuat watak kayu pada bidang memberi kesan tekstur dengan cara tehnik gambar tertentu. Fungsi tekstur : untuk memberikan watak tertentu pada bidang permukaan yang dapat menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur dari urat-urat kayu ditonjolkan pada permukaan bidang patung sesuai dengan bentuk patung.
  • 6. 6. BENTUK Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan yang tampak nyata. Sebagai unsur seni, bentuk hadir sebagai manifestasi fisik dari obyek yang dijiwai yang disebut juga sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebutform). Misalnya membuat bentuk manusia, binatang dsb. Fungsi bentuk: Pada karya senirupa, bentuk diciptakan sesuai dengan kebutuhan praktis, seperti membuat bentuk kursi untuk diduduki. Dalam hal ini bentuk yang dicipta sesuai dengan nilai kegunaannya (functional form). Bentuk dicipta sebagai ungkapan (bentuk ekspresi), seperti pada lukisan dan patung. Jenis / sifat bentuk: 1. Bentuk organik, yaitu bentuk pada karya senirupa yang mengingatkan pada bentuk mahluk hidup, seperti manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. 2. Bentuk dwi-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang terbatas pada bidang, bentuk yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan. 3. Bentuk tri-matra, yaitu bentuk pada karya senirupa yang memiliki ukuran panjang, lebar dan tinggi, seperti bentuk patung dan bangunan 4. Bentuk diam dan bergerak (statis dan kinetis) seperti pada patung, mobil dsb. 5. Bentuk berirama (ritmis) seperti pada bangunan, patung dsb. 6. Bentuk agung dan abadi (monumental) seperti pada bangunan dan patung. 7. GELAP TERANG Cahaya yang dapat memberikan pengaruh pada nilai keindahan karya seni meliputi: Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari atau bulan, cahaya petir atau cahaya apai. Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai dan sebagainya. Pada karya senirupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis, artinya untuk memperjelas kehadiran unsur-unsur senirupa lainnya. Peralihan dari gelap dan terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk. Fungsi gelap terang (value) 1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai ekspresi, misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada lukisan, seperti pada tema peperangan dengan ungkapan gelap terang. 2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan nilai emosi, misalnya cahaya yang membus jendela kaca patri yang menimbulkan suasana khidmat pada interior mesjid atau gereja. 3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya senirupa memberikan kesan trimatra atau plastis pada benda yang diterpa oleh cahaya seperti pada bangunan dan benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat sifat benda trimatra.