1. Pengertian Transmisi Otomatis
Pengertian transmisi otomatis atau A/T dapat dikatakan sebagai jenis transmisi
dengan gigi-gigi yang bisa melakukan perpindahan sendiri atau otomatis
berdasarkan pada beban mesin yang berasal dari besaranya tekanan gas pedal
dan kecepatan kendaraan itu sendiri. Pengoperasiannya berbeda dengan
transmisi manual yang memerlukan perpindahan gigi dengan memakai tuas
pemindah gigi. Melalui transmisi otomatis, gigi-gigi bisa berpindah dengan
sendirinya untuk menyesuaikan kondisi jalan dan jumlah muatan yang
beragam. Pengertian transmisi otomatis ini memang berbeda dengan transmisi
manual pasalnya, transmisi otomatis dilengkapi dengan torque conventor atau
pengubah puntiran yang difungsikan sebagai kopling otomatis. Pada transmisi
otomatis, minyak transmisi memiliki fungsi ganda karena tak hanya melumasi
dan mendinginkan tetapi juga memindahkan gigi dan fluida kopling secara
otomatis. Sehingga minyak transmisi ini jumlahnya harus selalu mencukupi
agar bisa melakukan fungsinya dengan baik. Penggantian minyak transmisi
secara rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan sebab jika jarak
tempuhnya bertambah maka kualitasnya akan menurun. Dengan mengetahui
pengertian transmisi otomatis, Anda kini sudah memahami apakah yang
membedakan jenis transmisi ini dengan transmisi manual. Selain itu, Anda
sudah memiliki gambaran singkat tentang bagaimana kinerja dari transmisi ini.
Berikutnya, Anda akan mengetahui apa fungsi transmisi otomatis.
2. Fungsi Transmisi Otomatis
Secara umum fungsi transmisi otomatis tentu untuk memindahkan gigi-gigi
transmisi ketika kendaraan sedang dijalankan secara otomatis dengan
menyesuaikan pada beban mesin dan kecepatan kendaraan. Fungsi dari
transmisi otomatis juga bisa dibedakan dari jenisnya. Transmisi otomatis
dengan jenis full hydraulic berfungsi untuk mengatur waktu perpindahan gigi
dan lock up sepenuhnya secara hidraulis. Sedangkan, fungsi transmisi otomatis
berjenis Powertrain Control Module (CPM) fungsinya adalah mengatur waktu
perpindahan gigi dan lock up secara elektronik. Selain memakai data yang
berupa shift dan lock pattern pada PCM sebagai pengontrol, jenis transmisi
otomatis yang satu ini juga memiliki fungsi sebagai diagnosa dan fail-safe.
Meskipun fungsi transmisi otomatis dari kedua jenis transmisi tersebut tersebut
mempunyai fungsi yang sama untuk menjalankan sistem secara otomatis,
namun keduanya dibedakan dalam kinerjanya karena yang satu mengandalkan
tenaga hidraulik sementara yang satunya mengandalkan elektronik.
Selanjutnya, Anda akan mengetahui komponen transmisi otomatis.
3. Komponen Transmisi Otomatis
Berikut ini adalah komponen transmisi otomatis:
ï‚· Torque conventer
Torque coventer merupakan komponen transmisi otomatis yang dipasang pada
bagian input shaft transmisi dan dikencangkan dengan baut ke flywheel
crankshaft. Komponen ini biasanya diisi dengan minyak transmisi otomatis
(ATF) yang berguna untuk memperbesar momen mesin dan akan dilanjutkan ke
4. bagian transmisi. Selain untuk memperbesar momen yang dihasilkan mesin,
komponen transmisi otomatis yang satu ini juga berfungsi sebagai kopling
otomatis untuk memindah atau memutus momen mesin ke transmisi. Torque
conventer juga bekerja untuk memperlembut mesin, meredam getaran, dan
menggerakkan pompa oli.
ï‚· Planetary gear unit
Planetary gear unit merupakan komponen yang digunakan untuk menaikkan
dan menurunkan momen mesin serta kecepatan kendaraan. Komponen
transmisi otomatis yang satu ini pada dasarnya digunakan untuk menghasilkan
tenaga dan menggerakkan kendaraan yang memiliki beban berat dengan tenaga
yang ringan. Salah satu bagian penting yang ada pada planetary gear unit adalah
brake yang fungsinya adalah bergerak untuk memperoleh perbandingan gigi
yang dibutuhkan. Brake ini merupakan komponen transmisi otomatis yang
dioperasikan dengan memakai tekanan hidraulik.
ï‚· Hydraulic control unit
Hydraulic control unit merupakan komponen transmisi otomatis yang berfungsi
untuk mengontrol kerja dari rem dan kopling pada transmisi otomatis memakai
tekanan yang dihasilkan dari pompa oli. Komponen ini memiliki oil pan yang
berguna sebagai reservoir fluida, pompa oli untuk meningkatkan tekanan
hidraulik, serta berbagai macam katup dan pipa yang akan mengalirkan minyak
transmisi ke bagian clutch, brake dan bagian-bagian lain pada komponen
transmisi otomatis ini. Kebanyakan katup hydraulic control unit bisa ditemukan
pada valve body assembly yang letaknya di bawah planetary gear.
ï‚· Manual linkage
Meskipun transmisi otomatis melakukan perpindahan gigi secara otomatis,
namun jenis transmisi ini tetap mempunyai dua buah linkage yang membuatnya
masih mungkin dioperasikan secara manual oleh pengemudi yang terhubung
dengan transmisi otomatis. Manual linkage merupakan komponen transmisi
otomatis yang berupa selector lever dengan kabel, akselerator, dan kable
throttle.
ï‚· Automatic transmission fluida
5. Komponen utama lain dari sistem transmisi otomatis adalah automatic
transmission fluida atau oli khusus yang dicampur dengan berbagai bahan
tambahan untuk dipakai melumasi transmisi ini. Komponen transmisi otomatis
ini populer dengan sebutan automatic transmission fluid atau ATF untuk
membedakannya dengan jenis minyak yang lain. Transmisi otomatis harus
mengunakkan ATF yang telah ditentukan karena jika menggunakan yang lain,
hal ini bisa berakibat pada menurunnya kemampuan transmisi itu sendiri.
Pemeriksaan level minyak juga harus selalu dilakukan untuk memastikan
bahwa transmisi bisa bekerja dengan benar. Pemeriksaan pada komponen
transmisi otomatis ini biasanya dilakukan saat mesin melakukan perputaran idle
dan transmisi memiliki suhu kerja normal serta tuas transmisi berada pada
posisi P.
Transmisi otomatis terbagi ke dalam beberapa jenis dan dibuat dengan cara
yang berbeda-beda pula. Meski begitu, fungsi dasarnya tetap sama sehingga
komponen transmisi otomatis pun sama. Masing-masing komponen yang ada
pada transmisi ini harus bekerja dengan tepat dan dalam keadaan yang baik agar
kinerja dari transmisi otomatis secara keseluruhan bisa berjalan dengan lancar.
6. Cara Kerja Transmisi Otomatis
Berikut ini merupakan cara kerja transmisi otomatis:
7. ï‚· Cara kerja transmisi otomatis ini dimulai dari torque conventer yang
berfungsi sebagai kopling mekanikal sehingga lewat komponen ini torsi
ditransfer dengan mekanisme pompa dan turbin. Baling-baling pertama
di dalam torque conventer bekerja sebagai pompa yang dikopel
langsung memakai mesin. Yang kedua mengkopel langsung turbin
dengan planetary gear dan yang terakhir berfungsi sebagai stator untuk
mengembangkan sistem 2 baling-baling menjadi 3 baling-baling. Pada
saat cara kerja transmisi otomatis berjalan, baling-baling yang terkopel
ke mesin berputar untuk memompa oli transmisi pada ruangan tertutup.
Kemudian tekanan oli dipakai untuk mendorong turbin. Sistem ini
menghasilkan peningkatan torsi pada turbin saat RPM mesin mengalami
peningkatan.
ï‚· Pada cara kerja transmisi otomatis planetary gear berfungsi sama seperti
gigi-gigi rasio pada transmisi manual untuk merubah rasio putaran
turbin pada roda sehingga mirip dengan tuas persneling yang dipakai
untuk menjalankan mobil. Perbedaannya terletak pada desain fisik
karena pada planetary gear tidak ditemukan adanya dua barisan roda
gigi yang saling dihubungkan dengan rasio berbeda-beda. Namun, pada
cara kerja transmisi otomatis ini planetary gear hanya memiliki sebuah
roda gigi yang di sekelilingnya terdapat banyak roda gigi kecil dan
bagian bernama ruman planetary yang terdapat gigi di bagian dalamnya.
Sedangkan untuk merubah rasio planetary gear secara hidraulik
merupakan kinerja dari valve body.
Itulah gambaran cara kerja transmisi otomatis yang banyak digunakan pada
mobil-monil saat ini. Jenis transmisi ini didesain dengan komponen-komponen
khusus yang memiliki fungsi seperti komponen-komponen pada transmisi
manual seperti torque conventer dan planetary gear. Torque gear menawarkan
sensasi mobil berjalan dengan kopling yang selip. Sementara planetary gear
membuat mobil mampu memindahkan giginya secara otomatis.