ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
1. PENGERTIAN
2. RUANG LINGKUP
ï‚¡ upaya dibidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu menyusui, bayi dan anak balita
serta anak prasekolah.
ï‚¡ tercapainya kemampuan hidup sehat
melalui peningkatan derajat kesehatan
yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
untuk menuju Norma Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta
meningkatnya derajat kesehatan anak
untuk menjamin proses tumbuh kembang
optimal yang merupakan landasan bagi
peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
ï‚¡ Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan
, sikap dan perilaku), dalam mengatasi
kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam
upaya pembinaan kesehatan
keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu
dan sebagainya.
ï‚¡ Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan
balita dan anak prasekolah secara mandiri di
dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10
keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta
di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
ï‚¡ Meningkatnya jangkauan pelayanan
kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.
ï‚¡ Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu
meneteki, bayi dan anak balita.
ï‚¡ Meningkatnya kemampuan dan peran
serta masyarakat , keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah
kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu
dan keluarganya.
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada
periode kelahiran
LAHIR MATI
KEMATIAN IBU
KEMATIAN BBL
KEMATIAN ANAK
INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA
YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK
ï‚¡ Kesehatan Maternal/Ibu
ï‚¡ Kesehatan Perinatal dan Neonatal
ï‚¡ Kesehatan Bayi dan Anak
ï‚¡ Kesehatan Reproduksi
AKI adalah jumlah kematian ibu selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas
yang disebabkan oleh kehamilan,
persalinan, dan nifas atau
pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan,
terjatuh,dll di setiap 100.000 kelahiran
hidup.
ï‚¡ Rumus AKI:
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
ï‚¡ 1990 : Safe Motherhood Initiative
 sebuah program yang memastikan semua wanita
mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga
selamat dan sehat selama kehamilan dan
persalinannya
ï‚¡ 1996 : Gerakan Sayang Ibu (GSI)
 Program ini melibatkan sektor lain di luar kesehatan.
 Salah satu program utama yang ditujukan untuk
mengatasi masalah kematian ibu yaitu penempatan
bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang
bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat.
ï‚¡ 2000 : strategi Making Pregnancy Safer
ï‚¡ 2010 : program Expanding Maternal
and Neonatal Survival (EMAS)
 menurunkan angka kematian ibu dan
neonatal sebesar 25%.
 Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi
Selatan. (52,6% kematian)
ï‚¡ Program EMAS:
 1) meningkatkan kualitas pelayanan
emergensi obstetri dan bayi baru lahir
minimal di 150 Rumah Sakit PONEK dan
300 Puskesmas/Balkesmas PONED);
 2) memperkuat sistem rujukan yang
efisien dan efektif antar puskesmas dan
rumah sakit.
ï‚¡ diberikan kepada ibu hamil yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan
ï‚¡ Proses ini dilakukan selama rentang
usia kehamilan ibu yang
dikelompokkan sesuai usia kehamilan
menjadi trimester pertama, trimester
kedua, dan trimester ketiga.
1. Penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan;
2. Pengukuran tekanan darah;
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA);
4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus
uteri);
5. Penentuan status imunisasi tetanus
dan pemberian imunisasi tetanus
toksoid sesuai status imunisasi;
6. Pemberian tablet tambah darah minimal
90 tablet selama kehamilan;
7. Penentuan presentasi janin dan denyut
jantung janin (DJJ);
8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian
komunikasi interpersonal dan konseling,
termasuk keluarga berencana);
9. Pelayanan tes laboratorium sederhana,
minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaan protein urin dan
pemeriksaan golongan darah (bila
belum pernah dilakukan sebelumnya);
dan
10. Tatalaksana kasus
ï‚¡ 1 x pada trimester pertama (usia
kehamilan 0-12 minggu),
ï‚¡ 1 x pada trimester kedua (usia
kehamilan 12-24 minggu), dan
ï‚¡ 2 x pada trimester ketiga (usia
kehamilan 24 minggu sampai persalinan)
 deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan
penanganan dini komplikasi kehamilan
 Cakupan K1 dan K4
ï‚¡ K1 = jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga
kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil
di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun.
ï‚¡ K 4 = jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
pelayanan antenatal sesuai dengan standar
paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang
dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah
sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun
waktu satu tahun
 memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap
ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
ï‚¡ Zat Besi 90 tablet (Fe3) bagi Ibu Hamil
 Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk
membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain digunakan
untuk pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan
sebagai salah satu komponen dalam membentuk mioglobin
(protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang
terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung),
serta enzim.
 Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin.
Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat
selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat.
Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan
menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui
plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.
 Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil kepada
janinnya melalui plasenta akan digunakan janin untuk
kebutuhan tumbuh kembangnya, termasuk untuk
perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya dalam hati
sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan
ï‚¡ zat besi juga membantu dalam
mempercepat proses penyembuhan luka
khususnya luka yang timbul dalam proses
persalinan. Kekurangan zat besi sejak
sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat
mengakibatkan ibu hamil menderita
anemia.
ï‚¡ Anemia merupakan salah satu risiko kematian
ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu,
keguguran, dan kelahiran prematur.
ï‚¡ penyebab kematian ibu dan kematian
bayi yaitu infeksi tetanus yang
disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani
 akibat dari proses persalinan yang tidak
aman/steril atau berasal dari luka yang
diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan
 Clostridium Tetani masuk melalui luka terbuka
dan menghasilkan racun yang menyerang sistem
syaraf pusat.
ï‚¡ imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi:
 Wanita Usia Subur (WUS) = 15-49 tahun
 WUS/Ibu hamil
ï‚¡ 5 dosis, dg interval:
 TT2 memiliki interval minimal 4 minggu setelah
TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun.
 TT3 memiliki interval minimal 6 bulan setelah
TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun.
 TT4 memiliki interval minimal 1 tahun setelah
TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun.
 TT5 memiliki interval minimal 1 tahun setelah
TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun.
TT2+ = cakupan ibu yg mendapat TT2 - TT5
Tertinggi: Jawa Barat, Kepualauan Bangka, Belitung; 93,5%, 91,2%, dan
87,68%
ï‚¡ mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh
tenaga kesehatan terlatih yaitu
 dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG),
 dokter umum,
 dan bidan, serta
diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan
kesehatan.
ï‚¡ Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan
persalinan yang dimulai pada kala I sampai
dengan kala IV persalinan.
ï‚¡ Keberhasilan program ini diukur melalui indikator
persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan
terlatih (Cakupan PN) dan persentase persalinan di
fasilitas pelayanan kesehatan (cakupan PF)
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
Terendah: Papua, Maluku, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara
Target
75%
ï‚¡ Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah
pelayanan kesehatan pada ibu nifas
sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
urangnya tiga kali sesuai jadwal yang
dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai
dengan tiga hari pasca persalinan, pada
hari ke empat sampai dengan hari ke-28
pasca persalinan, dan pada hari ke-29
sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan
ï‚¡ Masa nifas dimulai dari enam jam sampai
dengan 42 hari pasca persalinan
1. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi,
nafas, dan suhu);
2. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri);
3. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam
lain;
4. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran
ASI eksklusif;
5. emberian komunikasi, informasi, dan edukasi
(KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir,
termasuk keluarga berencana;
6. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
Terendah: Papua
ï‚¡ Komplikasi kebidanan adalah kesakitan
pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas,
dan atau janin dalam kandungan, baik
langsung maupun tidak langsung,
termasuk penyakit menular dan tidak
menular yang dapat mengancam
jiwa ibu dan atau janin
ï‚¡ pelayanan/penanganan komplikasi
kebidanan adalah pelayanan kepada
ibu hamil, bersalin, atau nifas untuk
memberikan perlindungan dan
penanganan definitif sesuai standar
oleh tenaga kesehatan kompeten pada
tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
ï‚¡ Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu
1. perdarahan,
2. hipertensi dalam kehamilan (HDK),
3. infeksi,
4. partus lama/macet,
5. abortus.
ï‚¡ Kematian ibu di Indonesia masih didominasi
tiga penyebab utama kematian yaitu
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan
(HDK), dan infeksi.  > 25% HDK
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
1. ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan;
2. tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan
yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk
memantau perkembangan persalinan, dan
pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III) untuk
mencegah perdarahan pasca-salin;
3. tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini
komplikasi;
4. apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat
memberikan pertolongan pertama dan melakukan
tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan;
5. proses rujukan efektif;
6. pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna
1. peningkatan pelayanan antenatal yang
mampu mendeteksi dan menangani kasus
risiko tinggi secara memadai;
2. pertolongan persalinan yang bersih dan
aman oleh tenaga kesehatan terampil,
pelayanan pasca persalinan dan kelahiran;
serta
3. pelayanan emergensi obstetrik dan
neonatal dasar (PONED) dan komprehensif
(PONEK) yang dapat dijangkau secara tepat
waktu oleh masyarakat yang
membutuhkan
1. Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K)
 kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat
dala m melakukan upaya deteksi dini,
menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil,
serta menyediakan akses dan pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar
di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan
kegawatdaruratan obstetri dan neonatal
komprehensif di Rumah Sakit (PONEK).
 Bagian dari konsep DESA SIAGA
2. Audit Maternal Perinatal
 Upaya dalam penilaian pelaksanaan serta
peningkatan mutu pelayanan kesehatan
ibu dan bayi baru lahir.
 Keg: pembahasan kasus kematian ibu atau
bayi baru lahir sejak di level masyarakat
sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan.
â–ª kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan
ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan
maternal dan bayi baru lahir
ï‚¡ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga
Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga
menyebutkan bahwa program keluarga
berencana (KB) adalah upaya mengatur
kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, mengatur kehamilan, melalui
promosi, perlindungan, dan bantuan
sesuai dengan hak reproduksi untuk
mewujudkan keluarga yang berkualitas.
ï‚¡ KB merupakan salah satu strategi
untuk mengurangi kematian ibu
khususnya ibu dengan kondisi 4T;
 terlalu muda melahirkan (di bawah usia
20 tahun),
 terlalu sering melahirkan,
 terlalu dekat jarak melahirkan, dan
 terlalu tua melahirkan (di atas usia 35
tahun).
ï‚¡ KB juga merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk meningkatkan
ketahanan keluarga, kesehatan, dan
keselamatan ibu, anak, serta perempuan
ï‚¡ Sasaran pelaksanaan program KB yaitu
Pasangan Usia Subur.
ï‚¡ PUS: pasangan suami-istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah, yang
istrinya berumur antara 15 sampai dengan
49 tahun
ï‚¡ Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) yang saat ini menggunakan
salah satu alat kontrasepsi tanpa
diselingi kehamilan.
ï‚¡ Peserta KB Baru adalah pasangan usia
subur yang baru pertama kali
menggunakan alat/cara kontrasepsi dan
atau pasangan usia subur yang kembali
menggunakan metode kontrasepsi
setelah melahirkan/keguguran
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
Semakin rendah angka unmet need dapat mengindikasikan
keberhasilan
penyelengaraan program KB.
1. Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care
(K1) sebesar 100%.
2. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih
sebesar 90%.
3. Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.
4. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan
neonatal pertama (KN1) sebesar 90% dan KN
Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%.
5. Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%.
Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita
ditimbang/balita seluruhnya (D/S) sebesar 85%).
6. ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar
80%.
7. Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar
90%.
8. Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan
9. Balita usia 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A
sebanyak 85%.
10. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi 0-11 bulan
sebesar 90 %.
11. Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi
Imunisasi Nasional (GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan
dapat mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebanyak
100%.
12. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dalam mendukung terwujudnya Desa dan
Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%

More Related Content

Similar to pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak (20)

Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
pjj_kemenkes
Ìý
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
pjj_kemenkes
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
siskadhewi3
Ìý
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
siskadhewi3
Ìý
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGFmateri bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
EdiKusnadi10
Ìý
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGFmateri bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
EdiKusnadi10
Ìý
5,6,7,8
5,6,7,85,6,7,8
5,6,7,8
Lina Wardani
Ìý
5,6,7,8
5,6,7,85,6,7,8
5,6,7,8
Lina Wardani
Ìý
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
Nenk Wikwik
Ìý
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
Nenk Wikwik
Ìý
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
anugrahgii
Ìý
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
anugrahgii
Ìý
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
Ìý
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
Ìý
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
crystandy
Ìý
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
crystandy
Ìý
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Lewi Kiswanto
Ìý
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Lewi Kiswanto
Ìý
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
pjj_kemenkes
Ìý
Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan Pendekatan Siklus Kehidupan
Pendekatan Siklus Kehidupan
pjj_kemenkes
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkankesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
kesehatan ibu pada saat kehamilan dan persiapan melahirkan
yuffipermana
Ìý
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
siskadhewi3
Ìý
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
2.Pengertian dan Ruang Lingkup Kesehatan Maternal Perinatal.ppt
siskadhewi3
Ìý
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGFmateri bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
EdiKusnadi10
Ìý
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGFmateri bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
materi bintek kader.fadjkqhkgkjAFGKHAfhkaGF
EdiKusnadi10
Ìý
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
Nenk Wikwik
Ìý
Program kia di indonesia
Program kia di indonesiaProgram kia di indonesia
Program kia di indonesia
Nenk Wikwik
Ìý
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
anugrahgii
Ìý
1. ANC.pdf
1. ANC.pdf1. ANC.pdf
1. ANC.pdf
anugrahgii
Ìý
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
Ìý
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.pptEPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
EPIDEMIOLOGI DALAM KEBIDANAN.ppt
AlhidayahRMallorong1
Ìý
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
crystandy
Ìý
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.pptkesehatan ibu dan anak buku pink  sistem informasi.ppt
kesehatan ibu dan anak buku pink sistem informasi.ppt
crystandy
Ìý
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Lewi Kiswanto
Ìý
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaanBab2 standart kujungan_pemeriksaan
Bab2 standart kujungan_pemeriksaan
Lewi Kiswanto
Ìý

Recently uploaded (20)

RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...
Wahid Husein
Ìý
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.pptRencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Rencana kerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan Sumatera Utara.ppt
Wahid Husein
Ìý
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusiaPertolongan Pertama Keracunan pada manusia
Pertolongan Pertama Keracunan pada manusia
TugasHSE
Ìý
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdfpenyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
penyuluhan prolanis PPT DM JANuari 25.pdf
NuyungLuvlivi
Ìý
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
Cedera Kepala ringan sedang dan berat...
ssuserf5305e
Ìý
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Peran FAO ECTAD dalam Pencegahan zoonosis dan AMR serta Penerapan Konsep One ...
Wahid Husein
Ìý
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xiFARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
FARMAKOGNOSI 11 radx.pptx.pdf. untuk kelas xi
aripprihandoko1
Ìý
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusiaAspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
Aspek Fisikokimia Obat pada tubuh manusia
AlterGlenKakisina
Ìý
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdfmateri buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
materi buat PHBS penyakit tuberculosis.pdf
dkmalhidayahbogor
Ìý
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...
Wahid Husein
Ìý
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
MPI.1 - Pengelolaan Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 Tingkat Primer seca...
Taufiqurrokhman Rofii
Ìý
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptxLaporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
Laporan Kasus Dislokasi Posterior Hip Joint.pptx
idman3
Ìý
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologipemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
pemeriksaan fisik diagnostik kulit pada dermatologi
AgungIstri3
Ìý
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAPDokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
Dokumentasi Pada Kehamilan Dengan Manajemen Varney dan SOAP
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptxAsuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
Asuhan keperawatan pada pasien dengan ECT.pptx
JulimuhamadKartiko
Ìý
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus GestasionalKonsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
Konsep Dasar Diabetes Mellitus Gestasional
AstriYuliaSariLubis1
Ìý
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)Sepsis Introduction (diagnosis and management)
Sepsis Introduction (diagnosis and management)
junita92
Ìý
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensiBimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
Bimbingan belajar keperawatan soal uji kompetensi
ReviYulia
Ìý
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptxPPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
PPT Amyloidosis Bioassay_Rinjani Ayundatika Putri_24030123420010.pptx
rinjani13
Ìý
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan KedokteranBeban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
Beban Tugas dan Tanggung Jawa Peserta Didik Pendidikan Kedokteran
ElizabethFang1
Ìý

pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak

  • 3. ï‚¡ upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
  • 4. ï‚¡ tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
  • 5. ï‚¡ Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan , sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya. ï‚¡ Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.
  • 6. ï‚¡ Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui. ï‚¡ Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas, ibu meneteki, bayi dan anak balita. ï‚¡ Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
  • 7. Risiko kematian ibu & anak terjadi paling banyak pada periode kelahiran LAHIR MATI KEMATIAN IBU KEMATIAN BBL KEMATIAN ANAK INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK
  • 8. ï‚¡ Kesehatan Maternal/Ibu ï‚¡ Kesehatan Perinatal dan Neonatal ï‚¡ Kesehatan Bayi dan Anak ï‚¡ Kesehatan Reproduksi
  • 9. AKI adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh,dll di setiap 100.000 kelahiran hidup.
  • 12. ï‚¡ 1990 : Safe Motherhood Initiative  sebuah program yang memastikan semua wanita mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sehingga selamat dan sehat selama kehamilan dan persalinannya ï‚¡ 1996 : Gerakan Sayang Ibu (GSI)  Program ini melibatkan sektor lain di luar kesehatan.  Salah satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu yaitu penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir ke masyarakat.
  • 13. ï‚¡ 2000 : strategi Making Pregnancy Safer ï‚¡ 2010 : program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS)  menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%.  Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. (52,6% kematian)
  • 14. ï‚¡ Program EMAS:  1) meningkatkan kualitas pelayanan emergensi obstetri dan bayi baru lahir minimal di 150 Rumah Sakit PONEK dan 300 Puskesmas/Balkesmas PONED);  2) memperkuat sistem rujukan yang efisien dan efektif antar puskesmas dan rumah sakit.
  • 15. ï‚¡ diberikan kepada ibu hamil yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan ï‚¡ Proses ini dilakukan selama rentang usia kehamilan ibu yang dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga.
  • 16. 1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan; 2. Pengukuran tekanan darah; 3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA); 4. Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri); 5. Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid sesuai status imunisasi; 6. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan;
  • 17. 7. Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ); 8. Pelaksanaan temu wicara (pemberian komunikasi interpersonal dan konseling, termasuk keluarga berencana); 9. Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb), pemeriksaan protein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah dilakukan sebelumnya); dan 10. Tatalaksana kasus
  • 18. ï‚¡ 1 x pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), ï‚¡ 1 x pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan ï‚¡ 2 x pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan)  deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan  Cakupan K1 dan K4
  • 19. ï‚¡ K1 = jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. ï‚¡ K 4 = jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali sesuai jadwal yang dianjurkan di tiap trimester dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun  memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan
  • 22. ï‚¡ Zat Besi 90 tablet (Fe3) bagi Ibu Hamil  Zat besi merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah (hemoglobin). Selain digunakan untuk pembentukan sel darah merah, zat besi juga berperan sebagai salah satu komponen dalam membentuk mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), serta enzim.  Zat besi memiliki peran vital terhadap pertumbuhan janin. Selama hamil, asupan zat besi harus ditambah mengingat selama kehamilan, volume darah pada tubuh ibu meningkat. Sehingga, untuk dapat tetap memenuhi kebutuhan ibu dan menyuplai makanan serta oksigen pada janin melalui plasenta, dibutuhkan asupan zat besi yang lebih banyak.  Asupan zat besi yang diberikan oleh ibu hamil kepada janinnya melalui plasenta akan digunakan janin untuk kebutuhan tumbuh kembangnya, termasuk untuk perkembangan otaknya, sekaligus menyimpannya dalam hati sebagai cadangan hingga bayi berusia 6 bulan
  • 23. ï‚¡ zat besi juga membantu dalam mempercepat proses penyembuhan luka khususnya luka yang timbul dalam proses persalinan. Kekurangan zat besi sejak sebelum kehamilan bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia. ï‚¡ Anemia merupakan salah satu risiko kematian ibu, kejadian bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi terhadap janin dan ibu, keguguran, dan kelahiran prematur.
  • 24. ï‚¡ penyebab kematian ibu dan kematian bayi yaitu infeksi tetanus yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani  akibat dari proses persalinan yang tidak aman/steril atau berasal dari luka yang diperoleh ibu hamil sebelum melahirkan  Clostridium Tetani masuk melalui luka terbuka dan menghasilkan racun yang menyerang sistem syaraf pusat.
  • 25. ï‚¡ imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bagi:  Wanita Usia Subur (WUS) = 15-49 tahun  WUS/Ibu hamil ï‚¡ 5 dosis, dg interval:  TT2 memiliki interval minimal 4 minggu setelah TT1 dengan masa perlindungan 3 tahun.  TT3 memiliki interval minimal 6 bulan setelah TT2 dengan masa perlindungan 5 tahun.  TT4 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT3 dengan masa perlindungan 10 tahun.  TT5 memiliki interval minimal 1 tahun setelah TT4 dengan masa perlindungan 25 tahun.
  • 26. TT2+ = cakupan ibu yg mendapat TT2 - TT5 Tertinggi: Jawa Barat, Kepualauan Bangka, Belitung; 93,5%, 91,2%, dan 87,68%
  • 27. ï‚¡ mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu  dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG),  dokter umum,  dan bidan, serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. ï‚¡ Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. ï‚¡ Keberhasilan program ini diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan PN) dan persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (cakupan PF)
  • 29. Terendah: Papua, Maluku, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara Target 75%
  • 30. ï‚¡ Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang- urangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan ï‚¡ Masa nifas dimulai dari enam jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan
  • 31. 1. Pemeriksaan tanda vital (tekanan darah, nadi, nafas, dan suhu); 2. Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri); 3. Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lain; 4. Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI eksklusif; 5. emberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana; 6. Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
  • 34. ï‚¡ Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin
  • 35. ï‚¡ pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, atau nifas untuk memberikan perlindungan dan penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
  • 38. ï‚¡ Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu 1. perdarahan, 2. hipertensi dalam kehamilan (HDK), 3. infeksi, 4. partus lama/macet, 5. abortus. ï‚¡ Kematian ibu di Indonesia masih didominasi tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK), dan infeksi.  > 25% HDK
  • 40. 1. ibu segera mencari pertolongan ke tenaga kesehatan; 2. tenaga kesehatan melakukan prosedur penanganan yang sesuai, antara lain penggunaan partograf untuk memantau perkembangan persalinan, dan pelaksanaan manajemen aktif kala III (MAK III) untuk mencegah perdarahan pasca-salin; 3. tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini komplikasi; 4. apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum melakukan rujukan; 5. proses rujukan efektif; 6. pelayanan di RS yang cepat dan tepat guna
  • 41. 1. peningkatan pelayanan antenatal yang mampu mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai; 2. pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga kesehatan terampil, pelayanan pasca persalinan dan kelahiran; serta 3. pelayanan emergensi obstetrik dan neonatal dasar (PONED) dan komprehensif (PONEK) yang dapat dijangkau secara tepat waktu oleh masyarakat yang membutuhkan
  • 42. 1. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)  kepedulian dan peran keluarga dan masyarakat dala m melakukan upaya deteksi dini, menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil, serta menyediakan akses dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar di tingkat Puskesmas (PONED) dan pelayanan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal komprehensif di Rumah Sakit (PONEK).  Bagian dari konsep DESA SIAGA
  • 43. 2. Audit Maternal Perinatal  Upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.  Keg: pembahasan kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas pelayanan kesehatan. â–ª kendala yang timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan maternal dan bayi baru lahir
  • 44. ï‚¡ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga menyebutkan bahwa program keluarga berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
  • 45. ï‚¡ KB merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T;  terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun),  terlalu sering melahirkan,  terlalu dekat jarak melahirkan, dan  terlalu tua melahirkan (di atas usia 35 tahun).
  • 46. ï‚¡ KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan ï‚¡ Sasaran pelaksanaan program KB yaitu Pasangan Usia Subur. ï‚¡ PUS: pasangan suami-istri yang terikat dalam perkawinan yang sah, yang istrinya berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun
  • 47. ï‚¡ Peserta KB Aktif adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang saat ini menggunakan salah satu alat kontrasepsi tanpa diselingi kehamilan. ï‚¡ Peserta KB Baru adalah pasangan usia subur yang baru pertama kali menggunakan alat/cara kontrasepsi dan atau pasangan usia subur yang kembali menggunakan metode kontrasepsi setelah melahirkan/keguguran
  • 51. Semakin rendah angka unmet need dapat mengindikasikan keberhasilan penyelengaraan program KB.
  • 52. 1. Ibu hamil mendapat pelayanan Ante Natal Care (K1) sebesar 100%. 2. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%. 3. Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%. 4. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KN1) sebesar 90% dan KN Lengkap (KN1, KN2, dan KN3) sebesar 88%. 5. Pelayanan kesehatan anak Balita sebesar 85%. Balita ditimbang berat badannya (jumlah balita ditimbang/balita seluruhnya (D/S) sebesar 85%). 6. ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.
  • 53. 7. Rumah Tangga yang mengonsumsi Garam Beryodium sebesar 90%. 8. Ibu hamil mendapat 90 Tablet Tambah Darah sebesar 85% dan 9. Balita usia 6-59 bulan mendapatkan Kapsul Vitamin A sebanyak 85%. 10. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap kepada bayi 0-11 bulan sebesar 90 %. 11. Penguatan Imunisasi Rutin melalui Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional (GAIN) UCI, sehingga desa dan kelurahan dapat mencapai Universal Child Immunization (UCI) sebanyak 100%. 12. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam mendukung terwujudnya Desa dan Kelurahan Siaga aktif sebesar 80%