ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
Pengujian Pelumas motor Bensin &Diesel  di Engine Test Bench Chakimulmal Jasjkur MSc Dr. Arief Haryanto 19 Juni 2007
hhhuuuuuiiiiii
Ìý
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pada saat ini pengujian minyak pelumas secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 bagian Pengujian pada temperatur tinggi IIIE, IIIF, JASO M 333-93 Pengujian pada temperatur rendah VG, JASO M 331-91 Pengujian keausan  Valve train IVA, JASO M 328-95
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Tinggi Sequence IIIF Menguji kenaikan viskositas akibat temperatur tinggi Deposit pada torak dan keausan pada  valve train JASO M 333-93 Ketahanan pelumas terhadap oksidasi Perubahan viskositas Kandungan zat tidak terlarut pada used oil Tingkat kebersihan engine dari deposit, seperti Sludge dan Varnish
Ìý
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Tinggi Kondisi operasi Beban dan putaran relatif tinggi Sequence IIIF : 3600 rpm, 100 BHP JASO M 333-93: 4800 rpm, 40 BHP Temperatur mesin tinggi Sequence IIIF: 120 0 C JASO M 333-93: 120 0 C Temperatur minyak pelumas tinggi Sequence IIIF: 150 0 C JASO M 333-93: 150 0 C
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Rendah Sequence VG Mengevaluasi pembentukan  Varnish  dan  Sludge di dalam minyak pelumas JASO M 331-91 Mengevaluasi kebersihan (cleanliness) engine dari Varnish dan Sludge, etc
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi pengujian Beban dan putaran relatif rendah Sequence VG: 700, 1200, 2900 rpm; idle, 66, 69 kPa JASO M 331-91: 800, 1800, 3500 rpm; 20, 24, 44 BHP Temperatur Mesin relatif rendah Sequence VG: 57, 85, 45 0 C JASO M 331-91: 42, 85, 97 0 C Temperatur minyak pelumas relatif rendah Sequence VG: 68, 100, 45 0 C JASO M 331-91: 50, 96, 117 0 C
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi pengujian Dilakukan dengan bertahap Sequence VG: 120, 75, 45 menit JASO M 331-91: 24, 24, 12 menit Total pengujian relatif lama Sequence VG: 216 jam JASO M 331-91: 200 jam (regular grade), 300 jam (high grade)
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Keausan  Valve train Keausan bagian Rocker Arm dan Cam shaft Sequence IVA Mengevaluasi keausan valve train pada mesin over head cam shaft JASO M 328-95 Mengevaluasi proteksi minyak pelumas terhadap keausan
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi operasi Beban dan putaran sangat rendah Sequence IVA: 800, 1500 rpm; 3, 5 BHP JASO M 328-95: 800, 1500 rpm; 1.6, 3 BHP Temperatur mesin sangat rendah Sequene IVA: 50, 55 0 C JASO M 328-95: 50, 55 0 C Temperatur minyak pelumas sangat rendah Sequence IVA: 49, 59 0 C JASO M 328-95: 50, 58 0 C
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi operasi Dilakukan secara bertahap: Sequence IVA: 50, 10 menit JASO M 328-95: 50, 10 menit Total pengujian relatif panjang Sequence IVA: 100 jam JASO M 328-95: 100 jam
Ìý
Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Rangkuman Pengujian pada temperatur minyak pelumas yang relatif rendah akan menyebabkan terjadinya deposit (sludge dan varnish) dan keausan yang tinggi Pengujian pada temperatur minyak pelumas yang tinggi akan lebih mengarah pada perubahan viskositas minyak pelumas
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian minyak pelumas motor Diesel secara garis besar sama dengan pengujian minyak pelumas motor bensin Pengujian "detergency" Caterpillar 1R, Caterpillar 1K, JASO M 336:1998 Pengujian keausan  valve train Cummins M11, Roller Follower Wear, JASO M 354:1999 Pengujian kenaikan viskositas Caterpillar 1N, Mack T-8E
Ìý
Ìý
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian Detergency Mengevaluasi terjadinya deposit Kondisi operasi Beban dan putaran relatif tinggi Caterpillar 1R: 1800 rpm, 67 kW (Full Load) Caterpillar 1K: 2100 rpm, 56 kW (Full Load) JASO M 336-1998: 4300 rpm, Full Load Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Caterpillar 1R: 120 0 C Caterpillar 1K: 107 0 C JASO M 336-1998: 120 0 C
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian Detergency Kondisi operasi Temperatur mesin relatif tinggi Caterpillar 1R : 105 0 C Caterpillar 1K : 93 0 C JASO M 336-1998: 90 0 C Pengujian relatif lama Caterpillar 1R: 504 jam Caterpillar 1K: 252 jam JASO M 336-1998: 200 jam
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian keausan  valve train Mengevaluasi keausan valve train akibat penggunaan minyak pelumas Kondisi operasi Beban dan putaran bisa dilakukan pada daerah tinggi dan rendah Cummins M11: 1600, 1800 rpm; 254, 275 kW Roller Follower Wear: 1000 rpm, 30 kW JASO M 354-1999: 3200 rpm, Full Load
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian keausan  valve train Kondisi operasi Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Cummins M11 : 130 0 C Roller Follower Wear : 120 0 C JASO M 354-1999: 105 0 C Temperatur mesin relatif tinggi JASO M 354-1999: 90 0 C Roller Follower Wear: 120 0 C Lama pengujian Cummins M11: 200 jam Roller Follower Wear: 50 jam JASO M 354-1999: 160 jam
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian kenaikan viskositas Mengevaluasi kenaikan viskositas dan konsumsi minyak pelumas Kondisi operasi Beban dan putaran tinggi Caterpillar 1N: 52 kW, 2100 rpm (Full Load) Mack T-8E: 258 kW, 1800 rpm (Full Load) Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Caterpillar 1N: 107 0 C Mack T-8E: 107 0 C
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian kenaikan viskositas Kondisi operasi Temperatur mesin relatif tinggi Caterpillar 1N: 93 0 C Mack T-8E : 85 0 C Lama pengujian Caterpillar 1N: 252 jam Mack T-8E: 300 jam
Ìý
Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Rangkuman Pengujian minyak pelumas secara umum selalu dilakukan pada beban dan putaran tinggi serta pada kondisi temperatur minyak pelumas dan temperatur mesin yang tinggi pula Kerusakan minyak pelumas motor Diesel cenderung terjadi pada pembebanan tinggi
Engine test
Engine Parts Rating CRC 14 Ring Sticking CRC 18 CRC 13 CRC 16

More Related Content

Pengujian pelumas ch1 1

  • 1. Pengujian Pelumas motor Bensin &Diesel di Engine Test Bench Chakimulmal Jasjkur MSc Dr. Arief Haryanto 19 Juni 2007
  • 4. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pada saat ini pengujian minyak pelumas secara garis besar dapat digolongkan menjadi 3 bagian Pengujian pada temperatur tinggi IIIE, IIIF, JASO M 333-93 Pengujian pada temperatur rendah VG, JASO M 331-91 Pengujian keausan Valve train IVA, JASO M 328-95
  • 5. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Tinggi Sequence IIIF Menguji kenaikan viskositas akibat temperatur tinggi Deposit pada torak dan keausan pada valve train JASO M 333-93 Ketahanan pelumas terhadap oksidasi Perubahan viskositas Kandungan zat tidak terlarut pada used oil Tingkat kebersihan engine dari deposit, seperti Sludge dan Varnish
  • 7. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Tinggi Kondisi operasi Beban dan putaran relatif tinggi Sequence IIIF : 3600 rpm, 100 BHP JASO M 333-93: 4800 rpm, 40 BHP Temperatur mesin tinggi Sequence IIIF: 120 0 C JASO M 333-93: 120 0 C Temperatur minyak pelumas tinggi Sequence IIIF: 150 0 C JASO M 333-93: 150 0 C
  • 8. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Temperatur Rendah Sequence VG Mengevaluasi pembentukan Varnish dan Sludge di dalam minyak pelumas JASO M 331-91 Mengevaluasi kebersihan (cleanliness) engine dari Varnish dan Sludge, etc
  • 9. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi pengujian Beban dan putaran relatif rendah Sequence VG: 700, 1200, 2900 rpm; idle, 66, 69 kPa JASO M 331-91: 800, 1800, 3500 rpm; 20, 24, 44 BHP Temperatur Mesin relatif rendah Sequence VG: 57, 85, 45 0 C JASO M 331-91: 42, 85, 97 0 C Temperatur minyak pelumas relatif rendah Sequence VG: 68, 100, 45 0 C JASO M 331-91: 50, 96, 117 0 C
  • 10. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi pengujian Dilakukan dengan bertahap Sequence VG: 120, 75, 45 menit JASO M 331-91: 24, 24, 12 menit Total pengujian relatif lama Sequence VG: 216 jam JASO M 331-91: 200 jam (regular grade), 300 jam (high grade)
  • 11. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Pengujian Keausan Valve train Keausan bagian Rocker Arm dan Cam shaft Sequence IVA Mengevaluasi keausan valve train pada mesin over head cam shaft JASO M 328-95 Mengevaluasi proteksi minyak pelumas terhadap keausan
  • 12. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi operasi Beban dan putaran sangat rendah Sequence IVA: 800, 1500 rpm; 3, 5 BHP JASO M 328-95: 800, 1500 rpm; 1.6, 3 BHP Temperatur mesin sangat rendah Sequene IVA: 50, 55 0 C JASO M 328-95: 50, 55 0 C Temperatur minyak pelumas sangat rendah Sequence IVA: 49, 59 0 C JASO M 328-95: 50, 58 0 C
  • 13. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Kondisi operasi Dilakukan secara bertahap: Sequence IVA: 50, 10 menit JASO M 328-95: 50, 10 menit Total pengujian relatif panjang Sequence IVA: 100 jam JASO M 328-95: 100 jam
  • 14. Ìý
  • 15. Metoda Pengujian Pelumas Motor Bensin Rangkuman Pengujian pada temperatur minyak pelumas yang relatif rendah akan menyebabkan terjadinya deposit (sludge dan varnish) dan keausan yang tinggi Pengujian pada temperatur minyak pelumas yang tinggi akan lebih mengarah pada perubahan viskositas minyak pelumas
  • 16. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian minyak pelumas motor Diesel secara garis besar sama dengan pengujian minyak pelumas motor bensin Pengujian "detergency" Caterpillar 1R, Caterpillar 1K, JASO M 336:1998 Pengujian keausan valve train Cummins M11, Roller Follower Wear, JASO M 354:1999 Pengujian kenaikan viskositas Caterpillar 1N, Mack T-8E
  • 17. Ìý
  • 18. Ìý
  • 19. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian Detergency Mengevaluasi terjadinya deposit Kondisi operasi Beban dan putaran relatif tinggi Caterpillar 1R: 1800 rpm, 67 kW (Full Load) Caterpillar 1K: 2100 rpm, 56 kW (Full Load) JASO M 336-1998: 4300 rpm, Full Load Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Caterpillar 1R: 120 0 C Caterpillar 1K: 107 0 C JASO M 336-1998: 120 0 C
  • 20. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian Detergency Kondisi operasi Temperatur mesin relatif tinggi Caterpillar 1R : 105 0 C Caterpillar 1K : 93 0 C JASO M 336-1998: 90 0 C Pengujian relatif lama Caterpillar 1R: 504 jam Caterpillar 1K: 252 jam JASO M 336-1998: 200 jam
  • 21. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian keausan valve train Mengevaluasi keausan valve train akibat penggunaan minyak pelumas Kondisi operasi Beban dan putaran bisa dilakukan pada daerah tinggi dan rendah Cummins M11: 1600, 1800 rpm; 254, 275 kW Roller Follower Wear: 1000 rpm, 30 kW JASO M 354-1999: 3200 rpm, Full Load
  • 22. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian keausan valve train Kondisi operasi Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Cummins M11 : 130 0 C Roller Follower Wear : 120 0 C JASO M 354-1999: 105 0 C Temperatur mesin relatif tinggi JASO M 354-1999: 90 0 C Roller Follower Wear: 120 0 C Lama pengujian Cummins M11: 200 jam Roller Follower Wear: 50 jam JASO M 354-1999: 160 jam
  • 23. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian kenaikan viskositas Mengevaluasi kenaikan viskositas dan konsumsi minyak pelumas Kondisi operasi Beban dan putaran tinggi Caterpillar 1N: 52 kW, 2100 rpm (Full Load) Mack T-8E: 258 kW, 1800 rpm (Full Load) Temperatur minyak pelumas relatif tinggi Caterpillar 1N: 107 0 C Mack T-8E: 107 0 C
  • 24. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Pengujian kenaikan viskositas Kondisi operasi Temperatur mesin relatif tinggi Caterpillar 1N: 93 0 C Mack T-8E : 85 0 C Lama pengujian Caterpillar 1N: 252 jam Mack T-8E: 300 jam
  • 25. Ìý
  • 26. Metoda Pengujian Pelumas Motor Diesel Rangkuman Pengujian minyak pelumas secara umum selalu dilakukan pada beban dan putaran tinggi serta pada kondisi temperatur minyak pelumas dan temperatur mesin yang tinggi pula Kerusakan minyak pelumas motor Diesel cenderung terjadi pada pembebanan tinggi
  • 28. Engine Parts Rating CRC 14 Ring Sticking CRC 18 CRC 13 CRC 16