Dokumen tersebut membahas tentang cahaya, termasuk pemantulan cahaya pada cermin datar dan cekung serta pembiasaan cahaya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan sifat-sifat cahaya sebagai gelombang elektromagnetik dan bagaimana cahaya dapat mengalami pemantulan dan pembiasaan saat berinteraksi dengan permukaan.
3. CAHAYA
ï‚¢ Dalam perambatannya, tanpa memerlukan medium
perantara karena cahaya adalah gelombang
elektromagnetik
 Panjang gelombangnya 4000 Angstrom – 7600
Angstrom ( 1 A = 10-10 meter )
 Frekuensi gelombangnya 3,9.10 14 Hz – 7,5.10 14 Hz
ï‚¢ Cepat rambatnya dalam ruang hampa sebesar 3.108
m/s
ï‚¢ Merambat lurus pada medium yang sama
ï‚¢ Dapat mengalami peristiwa pemantulan
ï‚¢ Dapat mengalami peristiwa pembiasan
ï‚¢ Dapat mengalami peristiwa penguraian, dan
sebagainya
5. PEMANTULAN CAHAYA
Ada 2 jenis pemantulan cahaya :
Pemantulan Baur / Diffus / Tak teratur
ï‚¢ Permukaan dinding pemantul tidak rata atau kasar
ï‚¢ Permukaan dinding pemantul tidak rata atau kasar
ï‚¢ Memberi kesan teduh
Pemantulan Teratur
ï‚¢ Arah sinar pantul teratur, menuju ke arah tertentu
ï‚¢ Permukaan dinding pemantul rata atau halus
ï‚¢ Memberi kesan menyilaukan.
6. PEMANTULAN CAHAYA
Keterangan :
ï‚·Garis Normal (N) adalah garis yang tegak lurus terhadap
bidang pantul.
ï‚·Sudut datang (i) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
datang terhadap garis normal.
ï‚·Sudut pantul (r) adalah sudut yang dibentuk oleh sinar
pantul terhadap garis normal.
Berlaku : i = r
i + r = 90ï‚°
9. CERMIN DATAR
Cermin datar adalah bidang datar licin yang
dilapisi bahan mengkilap.
Secara umum sifat-sifat bayangan pada cermin
datar sebagai berikut:
ï‚¢Maya
ï‚¢Tegak
ï‚¢Menghadap terbalik
ï‚¢Jarak bayangan ke cermin sama dengan
jarak cenda ke cermin
ï‚¢Ukuran bayangan sama dengan ukuran
benda
11. CERMIN DATAR
Jika sebuah benda diletakkan didepan 2 cermin datar
yang membentuk sudut tertentu, ternyata jumlah
bayangan yang dihasilkan lebih dari satu dan jumlahnya
ditentukan oleh besar sudut apitnya, yang secara
geometris dapat ditentukan dari persamaan :
12. Berlaku :
CERMIN DATAR
ï‚¢n = jumlah bayangan yang
dihasilkan (buah)
α = sudut apit kedua cermin datar
(ï‚°)
ï‚¢NB : jika nilai n tidak bulat, maka
harus dibulatkan ke atas!
13. CERMIN CEKUNG
Cermin cekung adalah cermin yang
permukaan berbentuk lengkungan ke
dalam.
Berdasarkan Gambar beberapa istilah yang
terdapat pada cermin cekung.
ï‚¢Titik M disebut titik pusat kelengkungan
cermin.
ï‚¢Titik O disebut titik pusat bidang cermin.
ï‚¢Garis yang melalui titi O dan titik M
disebut sumbu utama.
ï‚¢Jarak OM disebut jari-jari kelengkungan
cermin.
14. CERMIN CEKUNG
ï‚¢ Cermin Cekung adalah cermin yang permukaan
bidang pantulnya merupakan bidang lengkung
fang cekung.
Sifat-sifat Cermin Cekung :
ï‚¢ Cermin cekung disebut juga dengan cermin
Konkaf (lengkung yang cekung),
ï‚¢ Cermin cekung disebut juga dengan cermin
Konvergen (bersifat mengumpulkan berkas sinar),
ï‚¢ Cermin cekung disebut juga dengan cermin Positif
(nilai f dan R selalu positif).
15. CERMIN CEKUNG
Sinar-sinar istimewa pads cermin cekung :
ï‚¢ Berkas sinar datang sejajar sumbu utama, dipantulkan melalui
titik fokus cermin.
ï‚¢ Berkas sinar datang melalui titik fokus cermin, dipantulkan
sejajar sumbu utama cermin.
ï‚¢ Berkas sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin,
dipantulkan melalui titik itu juga.
ï‚¢ NB : Untuk membentuk bayangan benda melalui gambar
minimal diperlukan dua buah sinar istimewa.
17. UNTUK LEBIH JELAS TENTANG BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG, MARI LIHAT VIDEO
PENJELASAN DIBAWAH INI:
18. PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG
No Benda Bayan
gan
Sifat bayangan
1 I IV Maya, tegak, diperbesar
2 II III Nyata, terbalik, diperbesar
3 III II Nyata, terbalik, diperkecil
4 IV - -
5 F - -
6 M M Nyata, terbalik, sama besar
19. PEMBENTUKAN BAYANGAN
PADA CERMIN CEKUNG
•Hukum Penjumlahan Ruang
Fungsi : Untuk menentukan sifat-sifat bayangan
yang dihasilkan cermin cekung tanpa melalui
perhitungan. Hanya dengan mengamati posisi
benda terhadap cermin cekung.
Berlaku :
RBENDA + RBAYANGAN = 5
Ro + RI = 5
•RO = ruang letak benda
•RI = ruang letak bayangan benda
21. Keterangan :
ï‚¢ S = jarak benda ke cermin ( cm )
ï‚¢S' = jarak bayangan benda ke cermin ( cm )
ï‚¢f = jarak fokus cermin ( cm )
ï‚¢R = jari-jari kelengkungan cermin ( cm )
ï‚¢M = perbesaran bayangan yang terjadi ( kali )
ï‚¢h = tinggi benda ( cm )
ï‚¢h' = tinggi bayangan yang terjadi ( cm )
22. CERMIN CEMBUNG
ï‚¢ Cermin Cembung adalah cermin yang permukaan
bidang pantulnya merupakan bidang lengkung cembung.
ï‚¢ Bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung selalu :
Maya, Tegak, dan Diperkecil. Untuk itu cermin
cembung banyak digunakan sebagai kaca spion pada
mobil atau sepeda motor.
ï‚¢ Sifat-sifat cermin cembung :
ï‚¢ Cermin Cembung disebut juga dengan cermin konvek
(lengkung yang cembung),
ï‚¢ Cermin Cembung disebut juga dengan cermin Divergen
(bersifat menyebarkan berkas sinar),
ï‚¢ Cermin Cembung disebut juga dengan cermin negatif
(nilai f dan R selau negatif).
25. PEMBIASAN CAHAYA
n = merupakan indeks bias medium
C = cepat rambat cahaya (3 x 108 m/s)
V = cepat rambat cahaya dalam medium (m/s0
26. Hukum pembiasan cahaya
1. Sinar datang, sinar bias dan garis normal
terletak pada satu bidang
2. Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke
medium lebih rapat sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal
Hubungan n, v, λ
Dalam pembiasan cahaya frekuensi tidak mengalami
perubahan
27. INDEKS BIAS
Nama zat Indeks bias
Udara (0°C, 1 atm) 1,000 39
Hidrogen (0°C, 1 atm) 1,000 13
Karbon dioksida (0°C, 1
atm)
1,000 45
Air 1,33
Es 1,31
Etanol 1,36
Benzena 1,50
Gliserin 1,48
Balsem Kanada 1,50
Karbon Sulfida 1,62